Nama lain dari kehidupan adalah perjuangan, kita akan berjuang untuk mewujudkan semua keinginan dalam hati dari masa lalu ke masa depan sedang kan kehidupan tidak hanya di masa lalu dan masa mendatang kehidupan terus berjalan kehidupan juga ada di saat ini dan yang menentukan sebuah hasil di masa depan adalah saat ini bukan lah masa lalu dengan kata lain bagaimana kita bersikap dalam mengambil keputusan saat ini akan berhasil atau tidak nya di masa depan, jadi inti kehidupan adalah masa saat ini, hari ini yang sedang kita jalani.
Meski kita tau hal itu namun mengapa selalu saja manusia terobsesi untuk masa depan tanpa memikirkan masa saat ini tindakan apa yang harus di ambil agar menghasilkan sesuatu hasil yang memuaskan, pikirkan lah hal itu.
.....................
Waktu terus berjalan tanpa menunggu komando dari semesta dan semua di anggap biasa - biasa saja tanpa menyadari bencana dan kehancuran di depan mata, begitu pun yang terjadi kepada keluarga nenek nya Satrio yang menganggap Satrio hanya anak kecil yang labil belum bisa memutus kan hidup nya harus bagaimana dan kemana langkah kaki nya, mereka tidak pernah menyadari bahwa Satrio adalah seorang anak yang spesial yang di lahir kan untuk alam.
Pagi itu Satrio tidak masuk sekolah sebab merasa kurang sehat sebab kehujanan saat membantu tetangga nya yang terkena musibah banjir.
" Satrio bagaimana kondisi mu apakah masih demam."
Tanya Arik sambil menarik kursi meja makan di hadapan nya.
" Masih Mbak."
Jawab Satrio singkat sambil menunduk kan wajah nya.
" Kalau begitu setelah sarapan kita ke dokter jangan menyepelekan penyakit."
Kata Arik tanpa melihat ke Satrio.
" Tidak usah Mbak nanti juga sembuh kok lagi pula aku sudah minum obat tadi."
Jawab Satrio sambil melanjutkan memakan kentang rebus di hadapan nya.
Saat itu sebenar nya Arik sedikit bingung dengan sikap Satrio yang memanggil diri nya dengan sebutan Mbak lagi sedang kan sudah 10 tahun yang lalu Satrio sudah memanggil nya Ibu Arik.
" Satrio kenapa kamu sedari tadi menunduk kan kepala mu dan kenapa kamu memanggil aku dengan sebutan Mbak lagi apakah ada yang salah dengan mu Sat."
Kata Arik sambil memandang ke arah Satrio yang terdiam dan masih menunduk.
" Maaf Mbak saya menunduk sebab saya menjaga pandangan saya dari zina mata dan masalah saya memanggil Mbak lagi itu karena saya lebih nyaman memanggil seperti itu buat apa saya memanggil Mbak Arik dengan sebutan Ibu kalau semua itu hanya formalitas saja depan Nenek sedang kan sampai kapan pun Mbak Arik tidak pernah menganggap saya sebagai anak kandung Mbak Arik."
Jawab Satrio dengan pandangan yang masih tertunduk tanpa melihat Arik sedikit pun.
" Oh sudah pandai bicara kamu ya ternyata dan siapa yang mengajari mu bisa berkata masalah zina mata segala."
Kata Arik yang seperti nya mulai terpancing emosi nya mendengar kata - kata Satrio.
" Di dalam Islam kita harus menjaga pandangan kita kepada lawan jenis kita Mbak."
Jawab Satrio dengan tenang sambil meletakkan sendok nya di piring.
" Apa kamu bilang Islam Satrio ingat ya kamu itu anak ku Bapak dan Ibu mu itu Kristen dan Nenek mu yang sudah membesar kan kamu itu Hindu jadi kamu harus tau diri bila kamu masih sayang pada Nenek mu yang sudah membesar kan mu."
Kata Arik yang seperti nya dia benar - benar tidak terima dengan keputusan Satrio.
" Sekali lagi maaf Mbak ini hidup saya apa pun keputusan saya saat ini maka saya lah yang akan menanggung nya kelak jadi bila Mbak Arik membahas masalah balas budi sekali lagi saya mohon maaf saya tidak bisa menjadi anak yang Mbak Arik ingin kan."
Jawab Satrio sambil berdiri dari tempat duduk nya lalu beranjak pergi dari meja makan dan berjalan keluar rumah.
Kenapa lagi sih ini anak sekarang sudah berani membangkang dan melawan kata - kata ku lihat saja nanti kalau sampai terjadi apa - apa pada Ibu habis kamu Satrio dengan ku.
Gumam Arik dalam hati dengan tatapan yang penuh amarah di mata nya kemudian Arik pun beranjak dari meja makan lalu pergi menuju kantor nya, Saat itu Satrio sedang mendatangi perkampungan yang kena bencana banjir dan saat itu Satrio melihat ada kerumunan di sebuah tanah lapang dan Satrio pun berjalan mendatangi kerumunan tersebut.
" Maaf Pak ada apa itu kok ramai - ramai."
Tanya Satrio kepada salah seorang Bapak - Bapak yang sedang duduk di sebuah tikar.
" Aku tidak tau ada apa yang terjadi sebab mata ku buta dan kaki ku lumpuh sudah 5 tahun terakhir ini nak."
Jawab Bapak itu sambil tersirat kesedihan di wajah nya.
Saat itu Satrio terdiam sejenak memandang ke arah Bapak tua tersebut sambil dalam batin nya berkata.
Apa yang membuat Bapak ini menjadi seperti ini mengapa Allah menghukum orang ini seberat itu.
Tidak begitu lama Satrio menerima jawaban dari pertanyaan dalam hati nya, bahwa sebenar nya Bapak itu menjadi buta dan lumpuh di karena kan masa muda nya setiap langkah nya hanya di buat untuk melangkah ke jalan yang di larang Allah dan mata nya selalu ber zina melihat yang bukan mahram nya dan menginginkan nya maka dari itu Allah menegur nya agar bertaubat.
" Pak bertaubat lah dan kembali ke jalan Allah jangan sia - sia kan waktu yang di berikan Allah."
Kata Satrio sambil memegang lutut Bapak itu.
Saat mendengar kata - kata Satrio Bapak itu pun tersungkur di hadapan Satrio dan memohon ampun seakan - akan Satrio tau masa lalu nya yang kelam.
" Iya nak kamu benar seumur hidup ku hanya aku habis kan mengejar duniawi semata bahkan aku sangat jauh dari Rob ku mungkin ini lah teguran dari Allah untuk ku dan bila Allah masih memberi ku kesempatan aku akan selalu mengagungkan asma Allah di sisa hidup ku."
Kata Bapak itu sambil masih menangis.
" Bangkit lah Pak mari kita ke masjid menjalan kan sholat dhuhur ini sudah masuk waktu sholat dhuhur."
Kata Satrio sambil membangunkan Bapak itu yang tersungkur di hadapan nya.
Dan benar saat itu Allah menurun kan mukjizat nya Bapak itu saat mengusap mata nya yang sedang menangis tiba - tiba mata nya bisa melihat dan tidak buta lagi dan ia pun berdiri serta berjalan mengikuti langkah Satrio menuju mushola di kampung itu.
" Subhanallah alhamdulillah ya Allah anak itu menyembuhkan kebutaan dan kelumpuhan ku."
Kata Bapak itu yang sedikit berlari mengejar Satrio yang memasuki mushola.
" Nak siapa kamu sebenar nya kamu sudah menyembuhkan penyakit ku dengan apa aku membalas ke baikan mu ini nak."
Kata Bapak itu sambil berjalan di samping Satrio.
" Kebaikan hanya milik Allah Pak berterimakasih lah kepada Allah yang sudah menyembuhkan Bapak."
Kata Satrio sambil senyum lalu mengambil air wudhu.
Sungguh mulya hati anak ini sudah bagaikan dewa yang menjelma menjadi manusia warga kampung harus tau hal ini agar warga kampung juga terselamatkan.
Gumam Bapak itu dalam hati sambil tersenyum bahagia sebab telah sebuh dan Bapak itu pun menjalan kan sholat dhuhur berjama'ah setelah sholat Bapak itu dan Satrio berjalan menyusuri rumah - rumah yang telah hancur di terjang banjir dan badai 2 hari yang lalu saat Satrio melintasi sebuah bangunan Satrio mendengar suara kucing yang berteriak seperti meminta bantuan, saat itu Satrio segera mencari sumber suara itu lalu Satrio pun mendapati seekor kucing kecil yang terhimpit reruntuhan bangunan lalu Satrio pun menolong kucing itu dan melepas kan nya kembali, saat menolong kucing kecil itu kaki Satrio tergores sebuah paku hingga berdarah.
" Nak mengapa kamu mengorbankan diri mu hanya demi sekor kucing liar."
Tanya Bapak itu kepada Satrio yang sedang membersihkan darah di kaki nya.
" Itu perintah Allah Pak."
Jawab Satrio dengan singkat sambil tersenyum memandang wajah Bapak itu yang terlihat masih bingung.
" Maksud nya nak, Aku kurang paham."
Tanya Bapak itu sambil mengucur kan air di atas luka Satrio.
" Allah memerintah kan kita sesama mahkluk hidup saling menyayangi seperti kita menyayangi diri kita sendiri lalu apakah mahkluk hidup itu hanya manusia tentu tidak, mahkluk hidup itu adalah semua mahkluk yang bernyawa ciptaan Allah maka dari itu kita wajib menyayangi, menjaga dan merawat nya seperti kita melakukan nya pada diri kita sendiri Pak."
Jawab Satrio sambil mengikat kan saputangan di luka nya agar tidak infeksi terkena debu.
" Subhanallah benar - benar mulya hati mu nak sedang kan baru kali ini aku mengerti kata - kata itu dan pengamalan nya di dunia nyata."
Kata Bapak itu sambil tersenyum memandang Satrio yang berusaha bangkit dari duduk nya.
....................
Terkadang kita sering mendengar kan sebuah pengajaran namun kita sangat jarang mengamalkan atau menjalan kan entah itu tidak paham kah atau memang tidak tau bagaimana cara menjalan kan nya.
Kita selalu bersikap baik hanya pada orang - orang yang baik kepada kita dan kita sebagai manusia selalu berharap sebuah pujian, Sanjungan dan pengakuan agar mendapat kan sebuah identitas dalam kehidupan, lalu bila kita melakukan segala hal itu demi identitas di masyarakat apakah untung nya bagi kita keuntungan nya adalah hanya kepuasan yang tidak pernah berujung yang hanya akan menyeret kita semakin jauh dari Allah.
Lalu bagaimana seharusnya, Seharusnya adalah laku kan semua dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan apa pun dengan tangan terbuka membantu siapa pun tanpa memilah - milah apa pun dan siapa pun.
Bagaimana kah nasib Satrio selanjut nya yang memiliki jiwa welas asih dan penuh kasih sayang dan semua yang di laku kan tanpa meminta imbalan apakah semua akan berjalan mulus tanpa rintangan dan hambatan atau kah Satrio akan menemui banyak hambatan saat diri nya melangkah maju.
Ikuti terus perjalanan Satrio agar para pembaca mendapat wawasan baru yang mungkin bisa bermanfaat bagi para reader dalam menjalani kehidupan, jangan lupa dukung terus author dengan like, komen, hadiah dan favorit agar author makin semangat update nya.😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Jukir *As You* (hiat)
itu kan yg nyembuhin bukan satrio bapak,tapi Allah SWT ,melalui perantara satrio!
hais org jaman skrg banyak yg menduakan Allah selaku Tuhan kita!
kayak aku!
aku kalo gk minum obat,pusingku gk bakal hilang!
kalo Allah gk mengizinkan untuk sembuh,ya gk bakal sembuh walau udah ganti obat or ganti dokter karna sesungguhnya semua itu atas izin Allah SWT!
2022-03-13
2
Alya Zakirah
semangat abi ku
2021-11-23
0
Linda Raiyos
Semangat thor..... di tunggu kelanjutan nya
2021-11-16
0