Sering kali kita tidak menyadari bahwa di dalam tubuh kita ada jiwa atau biasa orang menyebut nya roh dan tubuh atau bisa disebut sebagai raga, pasti nya antar roh dan raga sama - sama membutuhkan asupan makanan hanya saja bentuk makanan nya saja yang berbeda bila raga umum nya kita membutuhkan makanan padat seperti nasi, sayur, buah dan makanan pendamping lain nya namun makanan jiwa yang bersifat tidak padat atau tidak terlihat contoh kecil nya kita jiwa kita membutuhkan waktu sendiri dan menikmati alam atau saat kita berdoa atau beribadah hingga perasaan kita menjadi damai dan tenang.
Bila jiwa kita tidak mendapat kan asupan yang seimbang maka sering kali terjadi suatu pertentangan dalam tubuh kita, bila hal itu sampai terjadi dan tidak segera di atasi bisa jadi berimbas keluar tubuh kita yang sering kita lihat ada orang yang marah nya berlebihan hingga sendal nya putus saja bisa luka batin trauma dengan nyamuk seumur hidup nya.
Namun bila ke tidak seimbangan itu keluar nya atau meledak nya di dalam maka sering terjadi sakit yang tidak jelas asal nya contoh tiba - tiba sakit kepala yang berlebihan atau bisa juga asam lambung yang berlebihan bahkan yang sering terjadi pada wanita adalah merasakan pundak yang berat, itu menandakan bahwa begitu banyak toxic dalam tubuh yang harus di buang dan di bersih kan.
Di sini kita akan melihat kejadian toxic di dalam kehidupan Satrio saat kembali kepada keluarga nya dan bagaimana kah cara Satrio menyikapi lingkungan yang toxic tersebut dengan besar hati, sabar dan bijaksana.
.....................
Sudah 3 hari Satrio hilang di gunung salak semua tim SAR sudah di kerah kan untuk mencari dan saat itu Elly dan Gunawan sudah merasa putus asa sebab semua usaha sudah di laku kan namun tetap saja hasil nya nihil.
" Mas Gun kalau sampai sore Satrio tidak di temukan juga lebih baik kita pulang saja Mas saat ini pasti nya Ibu ku dan mbak Arik sangat khawatir sebab sampai saat ini kita belum sampai juga Mas."
Kata Elly dengan pandangan lelah dan linglung.
Saat itu Gunawan hanya mengangguk kan kepala sebab juga merasa kan hal yang sama dengan Elly, Namun tiba - tiba ada informasi masuk dari ht salah satu tim SAR mengatakan mereka melihat ada anak seusia Satrio sedang berjalan menyusuri jurang dengan ketinggian 800 m, Saat itu timbul lagi harapan bagi Elly dan Gunawan berharap itu benar Satrio yang di lihat oleh anggota tim SAR mereka pun segera menuju lokasi yang di info kan.
Sedang kan saat itu Satrio dengan Syeh Qori' banyak mendapat kan wejangan apa yang harus di lakukan saat setiba nya di rumah hingga mereka sampai lah di sebuah sungai yang sudah tidak jauh dengan perkampungan, di situ lah mereka berpisah dan Satrio duduk di sebuah pondok bambu di tepi sungai yang sudah hampir rusak untuk melepas lelah.
Ya Allah sebenar nya untuk apa aku hidup mengapa harus aku yang mengalami semua ini sedang kan sedari dalam kandungan Ibu ku pun aku sudah tidak di akui Bapak ku dan Ibu ku pun tidak menginginkan kelahiran ku ya Allah sejak saat ini Engkau lah yang mengatur setiap langkah ku, Aku serah kan hidup dan mati ku di tangan Mu ya Allah.
Batin Satrio sambil tidak terasa menetes lah air mata nya di pipi nya dan seketika itu langit pun tertutup awan pekat gemuru petir pun mulai ber saut - saut an seakan alam pun turut merasakan kesedihan yang Satrio alami, saat itu Satrio segera menghapus air mata nya dan tersenyum melihat langit sambil berkata dalam batin nya.
Tenang lah aku tidak sedih aku sedang bahagia sebab saat ini aku tidak pernah sendiri lagi ada kalian wahai alam yang selalu menjadi teman ku dan aku akan menjaga kalian dengan jiwa dan raga ku.
Seketika saat itu langit pun kembali terang awan yang gelap terdorong oleh angin yang berhembus sepoi - sepoi dan matahari pun tersenyum menyapa alam semesta, saat itu Satrio mulai menyadari bahwa jiwa nya telah terkoneksi dengan alam semesta.
Beberapa menit kemudian datang lah segerombolan tim SAR berjalan menuju arah di mana Satrio sedang duduk dan menikmati buah pisang yang di bawa nya sedari tadi.
" Nak sedang apa kamu disini siapa nama mu nak."
Tanya seseorang yang berdiri di samping Satrio dengan pandangan bingung.
" Saya sedang istirahat Pak dan saya sedang mencari jalan pulang sebab saya terpisah dari kedua saudara saat ada badai kabut turun beberapa hari yang lalu."
Jawab Satrio sambil senyum ramah kepada Bapak tersebut.
" Apakah nama mu Satrio nak."
Tanya Bapak itu lagi untuk lebih memastikan.
" Benar Pak nama saya Satrio bagaimana bisa Bapak tau nama saya."
Tanya Satrio lagi kepada Bapak tersebut.
" Saya tau nama kamu Satrio sebab kedua saudara mu melapor kepada tim Sar untuk mencari keberadaan mu nak baik lah kalau benar kamu Satrio mari nak kita menuju pos sebelum kabut turun lagi."
Kata Bapak itu sambil senyum dan merangkul Satrio.
Kemudian Satrio pun berjalan bersama tim SAR menuju pos, sedang kan Elly masih menangis sebab bahagia akhir nya keponakan kesayangan nya di temukan juga dalam kondisi masih hidup tidak kurang satu apa pun.
" Mas Gun, Satrio masih hidup Mas."
Kata Elly sambil menangis bahagia menanti kedatangan Satrio bersama tim SAR.
" Iya Dik Elly akhir nya Satrio di temukan juga Dik."
Jawab Gunawan yang ikutan bahagia mendengar kabar tersebut.
Mereka berdua tidak mengetahui seperti apa Satrio saat ini dan mereka masih berfikir bahwa Satrio masih sama seperti yang dulu, memang benar tubuh atau raga Satrio masih yang dulu namun jiwa Satrio bukan yang dulu lagi kini jiwa Satrio sudah terkoneksi oleh pusaran inti bumi dan begitu banyak yang menjaga tubuh Satrio antara nya pamomong itu sendiri yang terdiri 3 Syeh yang akan selalu membimbing langkah Satrio.
1 jam telah berlalu akhir nya Satrio tiba juga di pos penjagaan tim Sar gunung salak, dengan segera Elly bangkit dari duduk nya dan mendekati keponakan nya untuk memeluk nya sebab begitu bahagia nya melihat Satrio lagi begitu pun dengan Gunawan namun di situ sikap Satrio menunjuk kan perubahan yang sangat dratis.
" Tio kamu akhir nya kembali juga kamu kemana aja sih Tio buat Mbak Elly khawatir aja."
Kata Elly sambil mencoba memeluk Satrio yang berdiri di dekat pintu sambil membawa setandan pisang.
" Jangan begitu Mbak Elly kita bukan mahram."
Jawab Satrio sambil melangkah mundur 3 langkah dari tempat berdiri asal nya.
" Kamu bicara apa Tio kamu itu adik ku kenapa dengan mu."
Kata Elly dengan nada sedikit tinggi sebab keponakan nya tidak mau di peluk seperti biasa nya.
" Maaf mbak Elly sekarang aku sudah baleq dan aku harus menjaga wudhu ku jadi tolong jaga sikap mbak Elly."
Jawab Satrio dengan tegas dan tetap tenang dalam berkata - kata.
" Kamu sedang membicarakan apa sih Satrio aku tidak paham dengan bahasa mu apa kamu sedang kesambet jadi seperti itu sikap mu."
Kata Elly dengan pandangan bingung melihat perubahan Satrio dan tata bahasa yang Elly tidak paham.
Saat itu Satrio tidak menjawab lagi hanya menunduk kan kepala tidak mau memandang ke arah Elly yang saat itu mengenakan celana mini dan kaos ketat dan pasti nya itu membuka aurat maka dari itu Satrio menjaga pandangan nya agar tidak zina mata.
Sekitar 15 menit kemudian Satrio mendengar suara adzan yang berkumandang di sebuah mushola dekat pos penjagaan tim SAR kemudian Satrio memalingkan badan nya dari hadapan Elly sambil memandang langit yang cerah saat itu dan setiap orang yang adzan melantunkan adzan Satrio mengucap kan kalimat ALLAH.
" Maaf Pak mari kita melaksanakan sholat dan jangan menunda - nunda waktu sholat Mbak Elly, Mas Gun maaf saya sholat sebentar setelah sholat baru kita pulang."
Kata Satrio sambil senyum kepada Elly, Gunawan dan seisi ruangan pos tersebut kemudian melangkah berjalan menuju mushola.
" Subhanallah baru kali ini aku melihat ada anak sekecil itu begitu taat ibadah nya padahal terlahir dari keluarga Kristen."
Kata seorang bapak - bapak yang sempat tertegun menyaksikan kejadian di depan mata nya.
" Mas Gun ada apa dengan Satrio Mas sejak kapan dia menjadi Islam dan mengerti semua kata - kata Islam itu."
Kata Elly yang masih bingung dengan melihat perubahan Satrio yang di mata nya makin aneh.
..................
Hanya Allah lah sang pemilik hati yang mampu membolak - balik kan hati seseorang namun sebagai manusia harus tetap berikhtiar untuk menunjuk kan kesungguhan nya dalam segala permohonan nya.
Selama ini Satrio selalu berteriak dalam batin nya untuk apa diri nya di lahir kan sedang kan kedua orang tua nya tidak pernah menginginkan nya dan selama ini juga Satrio di berikan cinta dan kasih sayang yang salah oleh nenek dan Ibu kandung nya namun saat Satrio di usia yang sudah baleq Satrio di tuntut ditempa oleh alam untuk mengetahui semua ajaran kehidupan.
Itu lah rahasia alam dan pasti kita semua juga mengalami segala tempaan dan semua itu agar kita mampu menjadi manusia yang dewasa, sabar dan bijaksana dalam menyikapi dan bersikap, lalu bagaimana nanti saat Satrio tiba di rumah apakah Satrio tetap seperti itu apakah Satrio akan mengatakan kepada Nenek dan Ibu nya bahwa saat ini diri nya sudah berpindah keyakinan.
Kalah kan rasa penasaran reader dengan selalu dukung author dengan like, komen, hadiah dan favorit agar saat author update anda lah pembaca pertama.😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
EsterEka.
anak anak tidak pernah meminta atau menginginkan di lahirkan dalam keluarga dan orang tua yg seperti apa.. karna semua itu sudah menjadi rencana dan rancangan Tuhan selagi kita masih ada dlm buah kandungan ibu kita... di cipta nya kita dgn sebuah maha karya yg sempurna, serupa dan segambar dgn NYA.
2022-10-02
1
EsterEka.
kasian ya nyamuk nya gak ngerti apa2 ikut kebawa2. 🤭
2022-10-02
1
Mat Grobak
Allah kan memilih setiap hambanya yg taqwa
2022-05-08
1