Waktu pun terus berjalan dengan segala keanehan yang tanpa di sadari oleh seisi rumah Nenek Satrio hingga hari minggu pagi ini dan seperti biasa pagi ini Satrio kecil di bangun kan oleh Nenek nya untuk di ajak berjalan - jalan dan itu sudah menjadi suatu tradisi setiap hari minggu nenek nya pasti mengajak Satrio dan anak - anak nya untuk berjalan - jalan ke keliling kota.
" Tio sayang bangun nak sudah pagi ayo mau ikut Nenek jalan - jalan tidak? "
Kata Nenek Satrio sambil membuka kelambu kamar Satrio yang masih tertutup rapat.
Beberapa menit kemudian Satrio pun terbangun lalu duduk di atas kasur nya sambil masih terdiam dan memandang ke arah Nenek nya yang berdiri di depan jendela kamar nya.
" Anak pinterayo sayang bangun lalu mandi setelah itu kita jalan - jalan keliling kota. "
Kata Nenek nya lagi sambil memeluk tubuh Satrio kecil yang masih lesu.
" Nek kita mau jalan - jalan ke alun - alun bukan ????"
Jawab Satrio sambil menuruni kasur nya dan berdiri tepat di hadapan Nenek nya.
" Iya sayang ayo lekas mandi sama Mbak Rahayu nak Nenek siap kan baju baru buat Satrio ganteng ya nak."
Jawab sang Nenek sambil tersenyum melihat kepolosan cucu nya.
" Asiiiiikkkkkkk jalan - jalan ke alun - alun sama Nenek bisa naik becak lagi."
Teriak Satrio sambil berlari menuju dapur untuk mencari Mbak Rahayu yang biasa memandin kan nya.
Saat Nenek nya sedang menyiapkan baju untuk Satrio tiba - tiba muncul lah Elly Tante nya Satrio yang usia nya tidak terpaut jauh dari Satrio muncul di depan pintu kamar Satrio dengan berwajah murung.
" Bu mau jalan - jalan ya sama Satrio ke kota ???"
Kata Elly sambil menyandarkan badan nya ke pintu.
" Iya kan kemaren dia tidak ikut waktu kita mengambil pensiun lagi pula kan memang waktu nya Satrio jalan - jalan El?"
Kata Nenek nya Satrio sambil meletakkan baju nya Satrio di atas kasur.
" Aku ikut ya Bu kemaren aku lupa tidak beli mangir dan lulur"
Jawab Elly dengan harapan di izin kan oleh Nenek nya Satrio.
" Kamu itu kebiasaan kok apa - apa tidak pernah sekalian kok El ya sudah sana lekas mandi juga lalu kita sarapan dulu baru pergi."
Kata Nenek nya Satrio sambil senyum melihat ulah anak nya yang sudah besar tapi masih suka ngiri sama Satrio yang masih kecil.
Setelah Nenek nya Satrio menyiapkan baju, kaos kaki dan sepatu untuk Satrio kemudian Nenek Satrio berniat untuk menuju meja makan untuk menyiapkan sarapan pagi namun saat akan menuju tangga Nenek nya Satrio berjumpa dengan Arik anak nya yang no 2 baru keluar dari kamar nya yang semalam baru datang dari swiss.
" Sudah bangun Rik tumben pagi - pagi sudah rapi apa ada acara mau keluar sama teman - teman mu nak?"
Tanya Nenek nya Satrio sambil memegang lengan Arik putri nya yang semalam baru datang.
" Tidak Bu nanti kawan - kawan ku yang mau kemari biasa lah cuma mau ngumpul bareng aja."
Jawab Arik sambil membetulkan jam tangan nya dan senyum kepada Ibu nya.
" Oh ya sudah kalau begitu ayo kita sarapan sama - sama Rik lagian Ibu ingin dengar cerita mu selama di sana bagaimana?"
Kata Nenek nya Satrio sambil senyum dan melangkah untuk menuruni tangga menuju meja makan dengan di ikuti Arik putri nya.
Sesampai nya di meja makan Nenek nya Satrio duduk di tengah dan di sebelah kiri nya duduk lah Arik sambil membuka piring di hadapan nya dan di mulai lah percakapan di antara Nenek nya Satrio dan Arik.
" Rik bagaimana kawan - kawan kampus mu di sana apa mereka baik - baik dan apa kamu tidak pernah di jaili mereka nak?"
Kata Nenek nya Satrio sambil mengambil roti tawar di hadapan nya dan di letak kan di atas piring.
" Kawan ku di sana baik - baik dan lucu - lucu Bu kalau masalah yang iseng pasti ada aja Bu cuma sudah lah tidak penting juga bagi ku."
Jawab Arik sambil memberi kan sele coklat di atas roti nya dengan merata.
" Lalu bagaimana dengan kawan - kawan mu di tempat kerja mu Rik apakah mereka juga baik - baik dan bisa di ajak untuk bekarja sama selama ini?"
Tanya Nenek nya Satrio sambil memotong roti di hadapan nya sambil sesekali melirik ke arah Arik putri nya.
" Kawan ku di kantor mereka juga baik - baik Bu dan aku paling suka nya itu di sana kompak banget Bu kalau sedang kerja dan setiap hari selalu ada model - model baru jadi tidak bosan."
Jawab Arik dengan penuh antusias menceritakan tentang di kampus nya dan di tempat kerja nya selama di Swiss.
" Ya sudah kalau kamu sudah nyaman di sana Ibu juga senang nak cuma kamu harus ingat dan terus waspada cukup sekali kamu buat kesalahan ya nak jangan sampai kamu ulang lagi di sana."
Kata Nenek Satrio sambil bernada serius dan memegang lengan Arik dan memandang mata arik dalam - dalam.
Arik hanya mampu me ngagguk kan kepala sambil menatap wajah Ibu nya, tidak lama kemudian dari arah tangga terdengar lah Satrio dan Elly sedang menuruni tangga untuk menuju meja makan.
" Ayo lekas Tio, El sini sarapan dulu setelah sarapan baru kita jalan - jalan ya."
Kata Nenek nya Satrio sambil senyum memandang ke arah Satrio dan El.
Tidak begitu lama duduk lah mereka berdua di bangku masing - masing dan siap untuk sarapan dan Elly mulai iseng kepada Arik kakak nya dan memang mereka berdua tidak pernah akur dan selalu berselisih paham.
" Mbak Arik tumben sudah mandi pagi - pagi sudah rapi juga mau ikut kita jalan - jalan ke alun - alun ya."
Kata Elly sambil mengambil roti di hadapan nya.
" Tidak ngapain aku ke alun - alun emang apa juga yang di lihat paling juga cuma air mancur."
Jawab Arik sambil senyum melihat ke arah adik nya Elly yang sedang mengoles kan mentega ke roti nya.
" Isssss belagak mentang - mentang dari luar angkasa."
Kata Elly sambil menabur kan mesesceres di atas roti nya.
" Sembarangan aja emang nya kamu pikir aku elien apa dari luar angkasa El."
Jawab Arik dengan nada yang tidak suka sambil melanjut kan sarapan nya.
" Hahahahahaha elien"
Kata Satrio sambil tertawa dan menunjuk ke arah Arik.
"Hhhhuuuuufffff jadi hilang selera makan ku!"
Kata Arik sambil melempar lap ke meja makan sambil pandangan nya tertuju kepada Satrio dan berlalu pergi dari meja makan menuju kamar nya.
" Gimana selera makan orang sudah kenyang hihihihi."
Kata El lagi sambil di ikuti tawa Satrio yang duduk di samping Elly.
" Sudah - sudah ayo lekas habis kan sarapan kalian lalu habis kan juga susu nya ok Ibu mau ganti baju dulu"
Kata Nenek nya Satrio sambil berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kamar nya di atas.
Sebelum Nenek nya Satrio masuk kamar nya Nenek nya Satrio mengetuk pintu kamar Arik untuk mengajak nya bicara agar sikap nya berubah kepada Satrio.
TOK TOK TOK
" Rik Ibu boleh masuk?"
Kata Nenek nya Satrio dari balik pintu kamar Arik.
" Iya masuk saja Bu tidak di kunci kok pintu nya."
Jawab Arik dari dalam kamar sambil masih duduk di depan meja rias nya.
Kemudian Nenek nya Satrio pun masuk kedalam kamar Arik putri nya dan duduk di kasur Arik.
"Rik ini sudah saat nya Satrio tau Ibu dan Bapak nya, Ibu semakin tua Rik dan sekarang Ibu sudah mulai sakit - sakitan lalu mau sampai kapan kamu tidak mau mengakui bahwa Satrio itu anak kandung mu Rik?"
Tanya Ibu nya Arik pada Arik yang selama ini memang tidak pernah mau mengakui bahwa Satrio putra kandung nya.
" Ibu jangan bicara begitu Ibu akan selalu sehat kok dan kalau masalah Satrio aku masih belum siap Bu kan Ibu tau sendiri bahwa di kampus dan di tempat kerja ku tidak boleh orang yang sudah memiliki anak?"
Jawab Arik mencoba memberi penjelasan pada Ibu nya.
" Ibu tidak menyuruh mu agar semua orang tau bahwa Satrio anak mu Rik tapi minimal Satrio tau bahwa kamu lah Ibu kandung nya, kasian Satrio Rik yang selalu menanyakan siapa Bapak dan Ibu nya."
Kata Nenek nya Satrio mencoba mengetuk sisi ke Ibu an dari Arik yang selama ini mengeras kan hati nya.
" Baik lah Bu nanti malam aku akan mencoba bicara dengan Satrio dan semoga saja dia paham dengan situasi saat ini."
Jawab Arik sambil menunduk yang menandakan sebenar nya Arik tidak menginginkan Satrio tau bahwa dia lah Ibu kandung nya.
" Iya Ibu sangat yakin Satrio faham dan kamu pasti bisa menjadi Ibu yang baik untuk Satrio."
Kata Nenek nya Satrio sambil senyum dan memegang pundak Arik untuk menguat kan.
Kemudian Nenek nya Satrio pun keluar dari kamar Arik dan berjalan menuju kamar nya untuk ganti baju sebab sudah berjanji kepada Satrio dan Elly untuk berjalan - jalan ke kota.
Wahhhh reader sebenar nya apa sih yang terjadi sampai - sampai Satrio tidak di akui anak oleh Ibu kandung nya, ikuti terus ya perjalanan hidup Satrio yang di pingit oleh alam agar kita bisa mengambil hikmah nya dalam setiap kejadian dalam kehidupan.
Jangan pernah lupa tinggal kan like, komen, rate dann favorit kan agar setiap update bab baru kalian lah pembaca pertama nya.😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Fatkhur Kevin
kasian satrio
2024-07-23
2
🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜ηυяєᵇᵃˢᵉ
lha kenapa satrio gk bokeh tau ibunya
2022-03-01
2
🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀకꫝ 🎸🎻ଓε🅠🅛⒋ⷨ͢⚤
ow itu ibunya
2022-02-28
1