Pesta masih berlangsung, makin malam makin meriah saja. Dentuman suara musik yang menggema menambah kemeriahan suasana.
Beberapa tamu terlihat asik berbincang. Mereka melakukan pembicaraan bisnis, dari mulai kerjasama yang langsung terjalin, sampai hanya berupa lobi-lobi bisnis biasa.
Di sudut lain Evelyin terlihat menemani Dirga melakukan pembicaraan bisnis dengan beberapa perusahaan rekanan. Mereka terlihat bersulang bersama mencicipi minuman mahal yang telah disediakan oleh pihak tuan rumah.
Bagi orang-orang kalangan atas minuman beralkohol adalah pelengkap sebuah pesta atau pertemuan, juga sebagai pencitraan terhadap kasta mereka dalam dunia bisnis. Semakin mahal dan berkelas minuman yang mereka sediakan, semakin tinggilah derajat mereka.
Di sela-sela pembicaraan dengan klien, mata Dirga sesekali memperhatikan sosok Mayra yang sedang berbincang asik dengan Agam dan beberapa klien nya yang membutuhkan jasa entertain dari perusahaan nya. Mayra tampak di kelilingi oleh beberapa pengusaha muda dan dengan luwesnya ikut dalam pembicaraan mereka. Hal itu membuat para pria muda itu makin terpesona pada Mayra.
Crish menghampiri Mayra setelah selesai melakukan pembicaraan dengan beberapa kliennya.
Mayra menyambut kedatangan Crish dengan senyum manis seperti biasanya yang bisa melelehkan hati laki2 manapun saat melihatnya.
"Minum May..!"
Ucap Crish sambil menyodorkan minuman berwarna biru yang dibawanya.
Dengan ragu-ragu Mayra mengambil gelas yang sodorkan Crish sedikit enggan.
"Aku tidak mungkin memberimu minuman yang dilarang bagimu May..!"
Ucap Crish mengerti kekhawatiran Mayra.
"Minumlah..!"
Ucapnya kemudian sambil mengedipkan mata.
Namun tiba-tiba Agam datang mengambil gelas yang ada di tangan Mayra dan menggantinya dengan segelas jus yang dia bawa.
"Kau minum ini saja May.."
Ucap Agam sambil tersenyum kearah Mayra dan menatap tidak suka pada Crish.
Crish mendengus sebal.
"Kau terlalu berlebihan tuan Agam..!! Aku juga masih waras, tidak mungkin macam-macam padanya."
Ketus Crish kesal. Agam cuek saja dia meminum minuman yang tadi diberikan Crish pada Mayra.
Keduanya terlihat saling menatap tajam, suasana sedikit memanas.
Mayra merasa harus menghindar dari situasi ini.
"Permisi tuan-tuan..! Maaf saya ke belakang dulu sebentar..!"
Ucap Mayra pelan, sambil kemudian berlalu.
"May..!!!"
Hampir bersamaan Agam dan Crish memanggil, namun Mayra tidak peduli dia terus saja berjalan sampai akhirnya menghilang masuk ke sebuah koridor. Keduanya kembali bertatapan kesal.
*****
Mayra keluar dari bilik toilet kemudian berdiri di depan wastafel mencoba mengecek penampilan nya apakah masih oke atau sudah tak berbentuk. Namun tak ada yang berubah dari penampilan nya, masih sama seperti sebelum dia berangkat.
Prok prok prok..!!
Terdengar suara tepuk tangan di belakang nya, dan dari pantulan cermin dia bisa melihat Evelyin sudah berdiri di belakangnya bersama dua orang wanita berpenampilan sama oke nya dengan Evelyin.
"Wah..wah wah..!! Kau sudah merasa bisa bersaing denganku rupanya ya, karena sudah bisa mendapatkan perhatian dari bos CSA Group itu..!"
Ucap Evelyin sambil menyilangkan tangan di depan dadanya. Mayra membalikan badan berhadapan dengan Evelyin, keduanya bertatapan kuat saling mengadu kekuatan.
"Apa maksudmu nona Evelyin..? Aku tidak merasa bersaing denganmu sama sekali, kita ini berbeda profesi..!"
Ucap Mayra mencoba setenang mungkin.
Wajah Evelyin tampak memerah, emosinya yang tadi tertunda seakan naik kembali. Dia sangat kesal saat Crish membela gadis itu.
"Hahh..kau memang bukan levelku..!! Kau hanya gadis murahan, yang tidak pantas untuk bersaing denganku..!!"
Cibir Evelyin puas. Teman-temannya terlihat ikut menyebikkan bibir mereka.
Mayra memejamkan mata mendengar hinaan Evelyin.
"Terserah nona mau bilang apa, saya hanya mencoba hidup se normal mungkin.! Saya tidak ada maksud sama sekali untuk mengambil peran dalam projek itu, semua yang saya lakukan semata-mata demi perusahaan..!!"
"Bilang saja semua demi Agam, tidak usah sok suci kamu, semua orang di perusahaan tahu kalau kamu terus mengejar-ngejar bos mu itu..!
Haahhh..dasar murahan.!"
Sentak Evelyin dengan suara tinggi.
Mayra terus mencoba meredam emosi dan rasa sakit hati yang memenuhi dadanya.
"Terserah nona mau bicara apapun, saya lelah, saya mau pulang, permisi..!"
Ucap Mayra sambil melangkah.
"Hehh..dengar ya Mayra..! apa yang kamu lakukan tadi di depan semua orang, aku tidak akan melupakannya..!"
Tiba2 ucap Evelyin sambil mendorong tubuh Mayra keras hingga terjatuh membentur dinding toilet.
Mereka bertiga tertawa puas kemudian keluar dari toilet meninggalkan Mayra yang meringis kesakitan memegang kepalanya yang tadi terbentur.
Air matanya tiba-tiba keluar .
Mayra berjalan keluar dari toilet dengan langkah sedikit terseok-seok karena rasa sakit di pinggang nya.
Dia menyusuri lorong yang terlihat sepi, sayup-sayup terdengar suara dentuman musik menggema dari ruangan tempat pesta berlangsung.
Langkah Mayra terhenti saat tiba-tiba berpapasan dengan seorang laki-laki setengah baya yang berjalan terhuyung-huyung, kelihatannya dia mabuk berat.
Keduanya berhenti dan saling menatap kaget.
Mayra cepat menundukan kepalanya dan berjalan ke sisi lain dari tempat laki-laki itu berdiri.
Mata laki-laki itu berkilat, seringaian kecil muncul di bibirnya.
Tiba-tiba dia berbalik, langsung berjalan menyergap Mayra dari belakang.
Mayra kaget luar biasa dia langsung menjerit mencoba melepaskan diri dari sergapan laki-laki mabuk itu.
"Nona..kau sangat cantik..! Ikutlah denganku malam ini..!"
Ucap laki2 itu serak dan napasnya terlihat memburu.
"Lepas. !! Tolong..lepaskan aku..!! tolooong..!!"
Jerit Mayra sambil terus memukul kepala laki2 itu menggunakan tasnya.
Tangan laki2 itu makin brutal, dia menarik gaun Mayra hingga kancing bagian depannya terlepas, tak sampai disitu laki2 brengsek itu kembali merobek gaun bagian bawah Mayra hingga terbuka bagian betis nya.
Kulit betis putih berkilau yang selama ini selalu tersembunyi dibalik gaun tertutupnya, kini terpampang nyata di depan mata laki2 itu.
Hal itu membuat napsu setan laki2 itu langsung menggila. Napasnya tambah memburu.
"Tolooong...lepaskan...!!"
Suara Mayra makin serak, tenaganya juga sudah melemah ditambah pusing dari kepalanya akibat benturan tadi.
Laki2 itu bergerak menyeret Mayra ke dinding lorong dan berniat melecehkannya, namun tiba2 badannya di tarik ke belakang.
Buk buk buk..!!
Pukulan dan tendangan bertubi-tubi menyerbu tubuh gempal laki2 itu. Dia terjungkal dan tergeletak, darah menyembur dari mulut dan hidungnya.
"Brengsek..!! ******** kamu..!!"
Bentak sebuah suara penuh amarah.
Ternyata yang menyerang laki2 itu adalah Dirga, dia tiada henti menghujani pukulan dan tendangan ke tubuh laki2 itu yang sudah bersimbah darah.
"Tuan sudah.! Biar saya yang mengurusnya..!"
Ucap Lee sambil mencoba menghalangi Dirga yang ingin kembali menendang nya.
"Kemana saja kalian hahh...!! Mengawasi satu perempuan saja tidak becus.!!"
Bentak Dirga menggelegar pada anak buahnya.
Mereka menunduk dan dengan cepat menyeret tubuh laki2 mabuk tadi keluar dari lorong.
Dirga menghampiri Mayra yang duduk lemas memeluk lututnya. Tubuhnya gemetaran, air mata mengalir deras, terisak pilu.
Dengan cepat Dirga melepas jas yang dipakainya menutupi tubuh Mayra yang sedikit terbuka di bagian tangan dan kakinya.
Direngkuhnya tubuh Mayra kedalam dekapannya.
Dipeluknya erat penuh rasa iba.
Mayra mengangkat sedikit wajahnya, mereka bertatapan, kesakitan dan ketakutan terlihat jelas dari sorot matanya.
Mayra makin terisak pilu, dia memeluk tubuh Dirga erat2 seakan meminta perlindungan.
"Aku takut..tolong aku..!!"
Lirih Mayra sambil menyusupkan wajahnya kedalam rengkuhan dada bidang Dirga.
"Ssttt..tenanglah aku ada disini..! Tidak akan aku biarkan apapun terjadi padamu..!"
Bisik Dirga menenangkan.
Lee yang berada di belakang tuannya hanya bisa diam merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Mayra.
Dirga mengangkat tubuh Mayra kedalam pelukannya kemudian berjalan keluar dari tempat itu di ikuti Lee.
Wajah Dirga tampak kelam menahan ledakan amarah yang masih memenuhi dadanya.
Kalau tidak di cegah Lee ,ingin sekali dia menghabisi laki2 biadab itu tadi di tempat.
Mereka membawa Mayra langsung lewat lift khusus yang tidak bisa digunakan sembarang orang.
Sampai ke parkiran sudah menunggu beberapa orang bodyguard Dirga.
Lee membukakan pintu mobil untuk Dirga dan Mayra yang masih berada dalam pelukan Dirga, tangannya melingkar erat di leher Dirga, kepalanya bersembunyi di dada bidangnya, dia masih sedikit terisak.
"Bereskan ******** itu..! Jangan ada jejak..!"
Perintah Dirga sebelum masuk kedalam mobil.
Para bodyguard nya hanya mengangguk paham.
Akhirnya Lee mulai melajukan mobilnya keluar dari basemen hotel tempat Gala Dinner itu berlangsung.
Dirga tidak melepaskan Mayra, gadis itu duduk di pangkuannya.. Sepertinya Mayra memang sangat membutuhkan perlindungan nya saat ini hingga dia tak sedikit pun melonggarkan pelukannya pada tubuh Dirga..
********
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
🌹Fina Soe🌹
dirga datang tepat waktu...
2023-10-14
0
andi hastutty
Mayra di tolong pak suami sayangnya punya istri 2 hahahha
2023-10-09
0
juli8ri
so sweet
2022-09-19
0