Dua malam berikutnya Dirga benar2 tidak datang mengunjungi Mayra.
Untunglah dia ditemani oleh Tina yang selalu siaga 24 jam untuk melayani Mayra.
Hari ini Mayra bersiap kembali masuk kerja, karena masa cutinya sudah berakhir.
Mayra memilih pakaian di lemari besar yang sudah tersedia. Waktu pertama kali melihat isi lemari nya dia sempat tertegun melihat deretan baju berbagai merk yang sangat terkenal dan berharga fantastis .
Ukurannya juga merupakan ukuran yang biasa dia pake, bagaimana orang-orang ini bisa tahu dengan sangat detail selera dan ukuran pakaian nya.
Belum lagi deretan tas dan sepatu serta aksesoris yang tertata rapih melengkapi semua keperluan nya.
Haahh...Mayra merasa ini sedikit keterlaluan, dia adalah tipe orang yang tidak suka segala sesuatu yang sangat berlebihan. Dia itu sederhana asal masih terlihat menarik dan simpel, itu sudah cukup baginya. Keindahan fisiknya sudah merupakan nilai plus, tidak perlu lagi di poles dengan segala hal yang tidak penting.
Mayra pergi ke kantor dengan menggunakan taxi online.Tidak sedikit pun terbersit keinginan dalam hatinya untuk menggunakan fasilitas yang telah Dirga berikan.
******
Mayra menapakkan kakinya di loby kantor perusahaan tempat nya bekerja.
'Royal Entertainment'
Adalah perusahaan tempat nya bekerja, mengais rejeki untuk kelangsungan hidupnya.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang entertain.
Mulai dari film, model, iklan, tarik suara hingga segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia hiburan.
Perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi agensi hiburan paling populer di dunia hiburan. Semuanya karena kejeniusan sang Direktur utama yang telah menjadikan Royal Entertainment menjadi perusahaan yang bergengsi di bidang nya.
*Agam Allord Pramudya*
Adalah sang direktur utama perusahaan ini. Dia merupakan pengusaha muda yang penuh ambisi dan jenius. Usianya sekitar 27 tahun.
Selain karena sukses di bidang nya, Agam juga terkenal karena wajahnya yang rupawan serta fisiknya yang hampir sempurna.
Agam digilai semua wanita, terutama artis2 yang bernaung di bawah lebelnya .
Karyawan wanita di perusahaan nya..tak usah ditanya lagi, mereka seakan mendewakan Agam karena ketampanannya. Semua berebut mencari perhatian nya, walau hanya sekedar perhatian kecil.
Namun anehnya..dari sekian banyaknya wanita yang memujanya, hanya ada satu wanita yang dapat menggoyahkan iman seorang Agam.
Dia adalah sang sekretaris pribadinya, Almayra..
Agam sudah lama mendambakan wanita itu, memimpikannya setiap malam. Hanya dengan menatap wajahnya saja sudah membuat hati Agam seakan melayang ke langit ketujuh.
Namun sampai saat ini, dia belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Mayra.
Untuk saat ini, dengan selalu melihat Mayra selalu ada di dekatnya saja sudah cukup bagi Agam.
Mayra duduk di kursi kerjanya sambil mengatur napas, dia meletakan tas di samping meja kerjanya.
Kemudian langsung berkutat dengan kesibukannya mempersiapkan semua berkas serta agenda harian yang akan di serahkan pada bos nya.
Setelah tiga hari cuti, pekerjaan nya tambah menumpuk.
tok tok tok..
Mayra mengetuk pintu ruangan sang bos dan terdengar sahutan dari dalam.
Kemudian perlahan dia mendorong pintu dan melangkah masuk menghampiri Agam yang sedang duduk dengan gaya elegan di kursi kerjanya.
Senyum sumringah tersungging di bibir tipis Agam, wajahnya terlihat cerah.
Agam menatap wajah Mayra yang sedikit menunduk.
Hatinya selalu bergetar tatkala melihat raut wajah cantik Mayra yang menenangkan.
"Selamat pagi pak..ini berkas yang anda butuhkan untuk meeting hari ini...!"
"Selamat pagi May..bagaimana urusan keluargamu, apa sudah beres.? Kenapa kamu tidak membalas pesan2ku..?"
Ucap Agam sambil meraih tumpukan berkas diatas meja kerjanya.
Mayra tersenyum dan terlihat kikuk.
"Alhamdulillah semua sudah beres pak. Maaf kemarin saya sangat sibuk.."
Ucap Mayra pelan.Dadanya sedikit sesak.
Agam kembali menatap wajah Mayra. Ada yang aneh dari nada suara Mayra dan Agam menangkap itu.
"Kenapa May..apa semua baik-baik saja? "
Mayra sontak mengangkat wajahnya dan bertatapan dengan Agam. Sesaat kemudian dia tersenyum manis
"Tidak ada apa-apa pak, semua baik-baik saja.."
Ucapnya meyakinkan. Melihat senyum manis Mayra hati Agam tenang.
"Baiklah..apa agendaku hari ini?"
"Bapak ada meeting dengan klien sebentar lagi.
Dan nanti jam makan siang ada pertemuan dengan staf direksi dari Moolay Group untuk membahas projek baru.."
Agam mengangguk mendengar ucapan Mayra.
Matanya tidak lepas dari wajah cantik sekretaris nya itu.Tiga hari tidak bertemu, dia seakan haus ingin terus memandang wajah elok itu, dan menenggelamkan dalam pikirannya.
penjelasan Mayra berikut nya sudah tidak di dengarnya lagi.
"Itu saja pak..kalau tidak ada lagi yang anda perlukan saya akan segera menyiapkan segala keperluan untuk meeting sebentar lagi.."
Ucap Mayra mengakhiri uraiannya.
Agam tersadar dan sedikit tergagap, wajahnya bersemu merah.
"Ohh..eu..baiklah May aku rasa cukup..!"
Ucapnya gugup, Mayra kembali tersenyum membuat hati Agam seakan ingin melompat keluar.
"Kalau begitu saya permisi keluar dulu pak.."
Ucap Mayra sambil sedikit menunduk dan berbalik hendak keluar.
"May..tunggu..!"
Seru Agam, Mayra berhenti dan berbalik kembali.
Mereka berpandangan dalam, tak bisa dipungkiri ada cinta yang begitu kuat dalam sorot mata mereka.
Namun Mayra menyadarkan diri. Semua kini sudah berubah, dia tidak seperti dulu lagi.
"Apa kau sudah sarapan..?"
Tanya Agam tersenyum kemudian nyengir kuda.
Mayra tersipu dan membalas senyum Agam.
"Sudah mas...May sudah sarapan tadi.."
Jawab May tanpa bahasa formal.
Agam tersenyum puas dengan ucapan Mayra.
Rindunya terobati karena panggilan Mas yang Mayra ucapkan barusan..
"Aku keluar dulu ya mas.."
Ucap Mayra kemudian, Agam mengangguk sedikit enggan, namun Mayra sudah berlalu keluar dari ruangannya.
Agam menyandarkan tubuhnya ke belakang kursi sambil memegang dadanya.
Mayra...kamu benar-benar membuatku gila..
Bisik Agam resah, namun dia bahagia karena hari ini sekretaris pujaannya itu ada di dekatnya.
Senyum Mayra seakan mengalihkan dunianya.
*****
Siang nya Mayra menemani Agam untuk melakukan pertemuan dengan staf dari perusahaan rekanan 'Moolay Group' untuk membahas projek baru.
Mereka akan melakukan pertemuan di sebuah restoran mewah di pusat kota.
Agam dan Mayra tiba lebih dulu dari perwakilan Moolay Group.
Mereka langsung menuju ruang VVIP yang sudah dipesan terlebih dahulu oleh perusahaan.
Keduanya menyiapkan segala keperluan untuk pertemuan ini. Pelayan sudah menyajikan minuman dan makanan pembuka.
Selang 10 menit terdengar suara gaduh di dekat pintu masuk ruangan. Agam dan Mayra melihat ke arah suara gaduh itu berasal. Terlihat beberapa pelayan sekaligus manajer restoran berdiri rapi menyambut kedatangan seseorang
Kenapa harus sampai seperti itu sih.
Bisik Agam dalam hati. Mereka berdua sedikit heran dengan kelakuan manajer dan anak buahnya.
Hanya kedatangan staf saja kenapa harus berlebihan begitu. Pikir mereka .
"Selamat datang Tuan Raymond..silahkan..!"
Ucap manajer restoran seraya membungkuk hormat pada sosok yang baru saja muncul.
Dia segera maju membimbing yang baru datang itu.
Tidak lama muncul seorang pria dengan pakaian yang sangat elegan, gagah dan tampan,penuh wibawa dan kharisma yang luar biasa.
Dia adalah CEO Moolay Group..
Yaa..Dirga sendiri yang datang langsung untuk pertemuan ini, karena dia mengetahui sesuatu.
Dirga melangkah masuk penuh wibawa sedikit mengintimidasi. Namun langkah nya terhenti.
Mayra terkejut melihat kemunculan Dirga di tempat ini, bagaimana bisa yang datang adalah Dirga sendiri
dan bukan staf direksi.
Mata mereka bertemu, terkunci..seakan susah untuk saling melepaskan satu sama lain. Mereka seperti sedang menyalurkan perasan yang ada, entah perasaan apa, mereka sendiri tidak bisa menjabarkannya.
Sekretaris Lee tahu situasi dan segera menyadarkan Tuan nya yang masih menatap tajam ke arah Mayra.
"Tuan..silahkan sebelah sini..!"
Ucapnya seraya membimbing Dirga menuju meja dimana Agam telah menunggu.
Agam juga sepertinya tahu situasi, dia tadi melihat tatapan tajam Dirga pada Mayra.
Seketika hatinya resah dan sedikit kesal.
Kenapa dia sendiri yang datang?
Bisik hati Agam heran.
Akhirnya Dirga sampai ke hadapan Agam dan Mayra.
"Selamat datang Tuan Raymond..suatu kehormatan tersendiri bagi saya karena anda sendiri yang datang langsung ke pertemuan ini..!"
Sambut Agam dengan senyum yang di buat secerah mungkin..Dirga menyambut Agam, keduanya berangkulan seperti sudah sangat akrab.
"Kebetulan aku selesai bertemu klien di sekitar sini.. Jadi sekalian saja kesini..!"
Ucap Dirga, matanya melirik ke arah Mayra yang menunduk, resah dan gelisah..
*****
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ismu Srifah
se7 mayra
2023-12-24
1
luiya tuzahra
jdi galau mau tim yg mana tim moolay-mayra apa agam mayra.
2023-11-26
0
andi hastutty
Mayra sama yg masih tersegel kaya Agam ajha
2023-10-09
0