Dirga kembali ke ruangan tempat Eveliyn berada.
Wajahnya nampak kusut dan masih tersisa raut kekesalan.
"Honey..kenapa lama sekali.? apa terjadi sesuatu.?
Atau kau tidak enak badan..?"
Rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Eveliyn hanya ditanggapi tatapan tak bersemangat oleh Dirga.
Evelyin meraih wajah Dirga ingin mengecek keadaan nya.
"Ayo kita pulang, aku ingin istirahat..!"
Ucap Dirga kemudian sambil berjalan melangkah keluar dari ruangan itu.
Eveliyn hanya mengerutkan alisnya, namun tak urung menyusul langkah Dirga juga dengan menggelayutkan tangannya di lengan Dirga, merangkulnya mesra.
Selama perjalanan mereka tidak ada yang berbicara.
Eveliyn sepertinya tahu kalau Dirga sedang dalam kondisi tidak baik. Entahlah mungkin urusan pekerjaan pikir Eveliyn.
Dirga merebahkan kepalanya ke sandaran kursi belakang mobilnya, memejamkan mata. Pikirannya kembali melayang pada kejadian barusan di toilet.
Wajah Mayra yang sendu, lelah dan penuh dengan linangan air mata terus memenuhi otaknya.
Sementara Eveliyn bersandar manja di dada bidang Dirga sambil memainkan ponselnya.
Mereka berdua asik dengan kesibukan masing-masing.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya mobil berhenti di halaman rumah megah bergaya klasik modern yang sangat luas.
Supir membukakan pintu mobil untuk mereka.
Di pintu utama telah berdiri seorang laki-laki setengah baya berpakaian rapi, menyambut kedatangan mereka.
Pak Agus nama laki laki setengah baya itu,dia adalah kepala pelayan di rumah besar ini.
Di belakang nya beberapa pelayan wanita telah berjajar rapi ikut menyambut kedatangan mereka.
Mereka semua menunduk hormat.
"Tuan ingin makan malam dulu..?"
Tanya Pak Agus sambil membungkuk hormat.
"Tidak.! Kami sudah makan malam barusan di luar..!"
Eveliyn yang menyahut, sementara Dirga hanya nyelonong masuk dan berlalu melangkah menuju lantai atas. Wajahnya nampak dingin.
Pak Agus hanya mengangguk patuh.
Dirga keluar dari kamar ganti dengan hanya mengenakan celana putih pendek tanpa baju.
Tubuh bagian atasnya dibiarkan polos tak tertutupi hingga roti sobek yang menghiasi perutnya nampak sexi menggoda. Rambutnya yang masih sedikit basah menambah kesan sexi nya.
Sementara Eveliyn masih berada di kamar mandi, bergantian dengan Dirga untuk membersihkan tubuhnya.
Dirga merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Dia mengambil ponselnya untuk mengecek chat penting yang masuk.
Kemudian mengirimkan pesan pada Lee.
*Kirimkan aku nomor wanita itu..!*
Tidak lama chat balasan dari Lee muncul.
Dia cepat2 menyimpan nomor yang barusan di kirim Lee tersebut. Beberapa saat terdiam seperti menimbang-nimbang sesuatu.
Akhirnya dia mencoba menghubungi no itu, namun tidak ada respon. Mencoba lagi, dan tetap tidak di respon. Tak patah arang di mencoba terus menghubungi nomor tersebut, namun tetap tidak di angkat. Dirga menggertakan giginya kesal.
Dia mencoba lagi, namun nihil, no tersebut malah sudah tidak aktif.
"Aarrghhh..!! Brengsek..!! Wanita ini, benar-benar angkuh dan keras kepala..!!
Dirga frustasi sendiri. Dia membanting ponselnya dan meremas kepalanya, kesal setengah mati.
Bersamaan kemunculan Eveliyn dari ruang ganti.
Malam ini Eveliyn memakai lingerie warna hitam yang tampak sexi dan menggoda.
Dirga menatap Eveliyn yang datang mendekat dengan tatapan yang tidak terbaca. Evelyin tersenyum manis manja menggoda dan langsung menindih tubuh polos Dirga. Dia mencium dada bidang Dirga dan mengusap lembut perut sixpack nya gemas.
Bibirnya naik mencium mesra leher Dirga yg hanya terdiam memperhatikan apa yang dilakukan istrinya itu. Kemudian ******* bibir nya panas, dia mendesak dan mulai memainkan lidahnya dalam mulut Dirga.
Dirga mulai merespon sentuhan Eveliyn membuat Eveliyn makin memperdalam ciumannya memberikan kehangatan dalam setiap sentuhannya.
Dirga memejamkan matanya mencoba menikmati setiap sentuhan dan cumbuan dari Eveliyn..
Namun hasratnya tak jua bangkit, wajah Mayra terus saja membayang di pelupuk matanya. Dirga geram sendiri, dia membuka mata dan bertatapan dengan mata Eveliyn yang sudah terlihat sayu menahan hasrat yang sudah naik. Kemudian dia bergerak membalikan posisi menindih tubuh Eveliyn.
Mereka kembali berciuman panas, Dirga mulai mencumbu leher jenjang Eveliyn, turun ke dada sintalnya yang terlihat besar menggoda. Menghisap , menjilat dan menggigit nya pelan.
Eveliyn menggelinjang dan mendesah nikmat, matanya terpejam menahan gejolak hasrat yang ingin segera di lampiaskan.
Namun bagian bawah tubuh Dirga tetap tidak merespon, hal ini membuat Dirga kacau, dia menghentikan aktifitas nya dan menatap Eveliyn resah penuh rasa bersalah.
"Maafkan aku baby.. malam ini aku cape sekali.
Ada beberapa hal yang harus aku bereskan sekarang..!"
Ucap Dirga dengan tatapan yang benar-benar merasa bersalah telah membiarkan istrinya itu menahan hasrat sendiri.
"Tapi honeeyy..bagaimana dengan aku..!"
Rengek Eveliyn tidak terima.
"Nanti aku akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaanku..Kau tidurlah duluan..Aku ke ruang kerja dulu..!"
Ucap Dirga yang kemudian mengecup bibir Eveliyn dan turun dari tempat tidur.
Mengambil jubah tidurnya, setelah itu keluar dari kamar.
Eveliyn hanya terdiam menahan segala hasrat dan kekesalan yang luar biasa.
Dari tadi dia merasakan ada yang aneh dengan Dirga.
Eveliyn mengepalkan tangannya menahan marah..
*****
Sementara Mayra, sesampainya ke apartemen dia di sambut oleh Tina yang tampak khawatir melihat majikannya tersebut datang dengan wajah lesu dan matanya yang sembab.
"Nyonya ingin makan malam..?"
"Aku sudah makan Tina..terimakasih..kau istirahatlah..aku juga ingin istirahat.."
Ucap Mayra lemah. Tina mengangguk paham.
Kemudian Mayra berlalu naik menuju kamarnya.
Dia meletakan tas nya di sofa, kemudian terduduk lemas diatas tempat tidur.
Tangisnya masih tersisa. Saat ini hatinya begitu perihhh..!! Ucapan Dirga terus terngiang di telinganya.
Kenapa rasanya sakit sekali ketika mengingatnya.
Istri kedua..!! Yaa istri kedua yang tidak berarti apa-apa di mata laki2 itu..!!
Lalu untuk apa semua ini..!!
Kalau ingin keturunan kenapa harus mengorbankan perasaannya..!! Ini benar-benar tidak adil..!!
Minta saja pada istri tercintanya itu, kenapa harus dirinya yang dijadikan tumbal..!!
Mayra mengangkat telapak tangannya, melihat nya lekat. Tangan ini sudah dipakai nya untuk menampar seseorang. Dan seseorang tersebut adalah suaminya.
Ya.. Walau bagaimanapun Dirga adalah suaminya.
Mayra memejamkan matanya, air mata kembali menetes.
"Aku sudah menampar nya..hik hik hik..
Tuhaann..tolong ampuni aku.."
Rintih Mayra kembali terisak pedih.
Setelah tangisnya mereda dan perasaan nya lebih baik, Mayra beranjak masuk ke kamar mandi.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Mayra selesai melakukan ritual malamnya.
Dia berbaring lelah diatas tempat tidur. Matanya menerawang ke atas langit-langit kamar menatap lampu yang tergantung.
trrrrtt..trrrrtt..trrrrtt..
Ponselnya berdering diatas nakas. Dengan sedikit malas Mayra mengambilnya dan melihat nomor yang tak di kenal. Namun dia punya firasat kalau panggilan itu berasal dari suami angkuhnya itu.
Biarkan saja..!! Apa peduliku..!!
Pikir Mayra mengabaikan panggilan tersebut.
Namun ponselnya kembali berbunyi, dia tetap mengabaikannya. Dia benar-benar tidak peduli, saat ini yang dia inginkan adalah tidur, mengistirahatkan segala kelelahan yang dirasakan jiwa dan raganya.
Ponselnya terus menerus berbunyi. Akhirnya karena kesal Mayra mematikan ponselnya tersebut.
Setelah itu dia menarik selimut dan memejamkan mata, tak lama kemudian diapun terlelap.
*****
Saat tengah malam, Mayra tidak menyadari kalau Dirga datang ke apartemen nya.
Laki2 itu langsung masuk kedalam kamar dan berjalan menghampiri Mayra yang sedang tertidur pulas. Dia membuka jubahnya hingga kini kembali tubuh bagian atasnya polos.
Pelan-pelan Dirga merebahkan tubuhnya di samping tubuh Mayra yang meringkuk lucu seperti anak kucing manja. Dia membuka sedikit selimut yang menutupi tubuh Mayra hingga turun sampai ke bagian dada.
Kemudian menyelipkan dan merapihkan rambut yang menutupi sebagian wajah Mayra.
Kini nampaklah sudah wajah cantik nan elok Mayra berada dekat dihadapannya.
Seketika jantung Dirga berdegup kencang, dadanya berdebar keras seperti genderang yang sedang bertalu talu. Dirga mencoba menguasai dirinya.
Ditatapnya lembut wajah itu. Bibirnya tersenyum manis penuh kepuasan.
"Aku tidak menyangka..kau wanita yang sangat angkuh..! Keras kepala, tapi juga..sangat cerdas..!"
Gumam Dirga sambil tangannya bergerak perlahan mengelus pipi halus mulus Mayra.
Tangannya berhenti dibibir mungil Mayra yang nampak seperti buah Cherry..manis menggoda.
"Kau juga..sangat cantik..dan menarik.."
Kembali gumam Dirga, Bibirnya maju..mengecup lembut bibir Mayra yang masih terlelap.
Kemudian dia melingkarkan tangannya dipinggang Mayra, menarik tubuhnya kedalam dekapannya.
Tangan kirinya menyusup masuk kebawah kepala Mayra menyangga nya sebagai bantal.
Kembali dia menarik tubuh Mayra kedalam pelukannya, mendekapnya erat, dan tak lama diapun terlelap dalam tidur tenang nya, seakan telah menemukan kenyamanan yang sesungguhnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
andi hastutty
dalam kasus ini laki2 ngga mau memiliki istri kedua tapi istrinya yg ngga mau memberikan keturunan mementingkan karirnya dan laki2 beralih ke istri ke dua bukan salahnya laki2 loh
2023-10-09
0
andi hastutty
mulai cinta tapi ngga menyadari
2023-10-09
0
Sri Hamid Aklis Sriyanti
alur ceritanya yang sangat memuaskan 🥰🤗🙏👍👍
2023-03-25
0