15. Bertemu Amanda

Saat mereka masih asik berdebat, di tangga muncul seorang gadis cantik bertubuh tinggi semampai, berkulit putih cerah, berambut hitam lurus.

Dia memakai dress diatas lutut berwarna pink yang melekat ketat di tubuh tingginya.

Benar2 cantik seperti model profesional.

Gadis cantik itu tersenyum manis menghampiri Agam dan Mayra. Kemudian begitu sampai dia langsung merangkul Agam dan memeluknya erat.

"Apa kabar kak Agam sayang yang ganteng.?"

Ucap gadis itu masih memeluk erat tubuh Agam yang tampak sedikit kikuk dan tak enak, karena Mayra memperhatikan mereka dari tadi.

"Aku baik Manda..kau sendiri bagaimana, kapan pulang dari Paris?"

Sahut Agam, dan merekapun saling melepaskan rangkulan nya.

"Aku juga baik..baru dua hari yang lalu aku kembali."

Ujar gadis itu, senyum manis tak henti tersungging di bibir indahnya.

Dia berpaling pada Mayra, kemudian melirik lagi pada Agam, lalu tersenyum penuh arti.

"Siapa dia kak ? Pintar juga ya kamu cari pendamping, benar2 luar biasa.!"

Tanya gadis itu di selingi pujian tulus untuk Mayra.

"Hahaa..iya, kenalkan ini sekretaris ku..nona Almayra. Dan May.. kenalkan dia Amanda sepupu ku..!"

Agam memperkenalkan Mayra pada gadis itu yang bernama Amanda, yang ternyata sepupunya.

"Hai.. Mayra..senang bertemu dengan anda..!"

"Haha..hai juga.. Amanda..panggil saja aku Manda, jangan sungkan begitu.."

Sambut Manda ramah. Keduanya berjabat tangan akrab.

"Apa..benar dia hanya sekretaris mu kak?"

Manda mengerlingkan matanya jahil. Agam tersenyum penuh arti, sementara Mayra tertunduk tersipu.

Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap orang-orang, karena statusnya yang kini sudah bersuami, namun dia juga tidak bisa mengatakannya.

"Sudahlah..aku tidak punya banyak waktu, aku kesini mau mencari gaun pesta yang cocok buat Mayra.!"

Manda tampak melihat intens kearah Mayra.

"Okee..tentu saja, ayoo May..ikuti aku..!"

Sambutnya sambil kemudian menarik tangan Mayra masuk kedalam sebuah ruangan.

Di sana ternyata terdapat baju2 gamis dengan berbagai warna dan model yang berbeda.

Semuanya tampak indah dan elegan.

Mayra terlihat enggan untuk memilih, dia merasa sedikit sungkan untuk memakai baju2 indah itu.

"Ini bagus May, cocok untukmu.! And..yang ini juga bagus..!"

Manda membawakan beberapa gaun untuk di coba oleh Mayra di dalam fitting room.

"Ayo coba May, aku yakin semuanya akan cocok di tubuh kamu, secara kamu cantik banget kaya gini.."

Ucap Manda seraya menggiring Mayra masuk kedalam ruang ganti.

Mau tidak mau akhirnya Mayra nurut juga.

Dia mencoba beberapa gaun yang disiapkan oleh Manda.

******

Hari ini Mayra bisa pulang sesuai jam kerja seperti biasanya.

Dia menghubungi Silvia untuk pulang bareng.

Dan kini mereka sudah berada di sebuah mall untuk sekedar jalan2 sore menghilangkan penat.

Sudah cukup lama mereka tidak jalan bersama karena kesibukan Mayra dan berbagai hal yang menimpanya.

Mereka berdua tampak bahagia, bisa tertawa lepas dan bercanda sesuka hati.

Untuk sejenak Mayra dapat melupakan masalah yang tengah menimpanya.

Setelah melaksanakan sholat Maghrib, mereka memutuskan untuk mengisi perut di sebuah kafe yang lumayan rame.

Keduanya kini tengah duduk menikmati makanan yang dipesannya.

"Sil..ada yang ingin aku beritahukan sama kamu."

Ucap Mayra pelan dan tampak ragu .

Silvia menatap wajah Mayra sambil terus menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Apa itu May..bilang aja..?!"

Tanya Silvia penasaran. Matanya kembali tertuju ke wajah Mayra.

"Tapi kamu janji, ini hanya sampai di kamu saja, aku tidak ingin ada orang lain lagi yang tahu.!"

Silvia menautkan alisnya.

"Heumm baiklah, aku janji.!"

Ucapnya sambil mengangkat tangan.

"Aku..aku sebenarnya sudah menikah..!"

"Apa..???"

Silvia menyemburkan makanan dari mulut nya. Tapi cepat2 di lap nya pake tisu yang ada di atas meja.

Mayra menatap Silvi kesal.

"Kau bercanda kan May, bagaimana bisa.?"

Tanya Silvia tak yakin, dia menatap tajam wajah Mayra.

Mayra menggeleng lemah.

"Aku tidak bercanda Sil, ayah memilihkan laki2 untukku dan memintaku menikah dengannya.."

"Dan kamu setuju?"

"Aku tidak punya pilihan Sil.."

"Kau gila May..!! mengapa kamu korbankan perasaan mu untuk hal konyol seperti ini.!"

Mayra terdiam, memejamkan mata, mencoba menahan desakan air mata yang memaksanya ingin keluar.

Tapi dia tidak ingin menangis lagi untuk saat ini, sudah cukup rasanya dia menangisi semua ini.

"Bagaimana dengan perasaan mu pada pak Agam May..?"

Kembali ucap Silvia. Mayra menggeleng lemah.

"Aku harus mengubur nya Sil, mau tidak mau.!

Ini yang harus aku lakukan sekarang..!"

Ucap Mayra pelan.

"Siapa laki-laki yang ayahmu pilihkan itu May?

Apa dia cukup layak untuk kamu, aku tidak rela kalau laki2 itu tidak istimewa..!"

Mayra tersenyum getir, bayangan wajah angkuh Dirga melintas dalam ingatannya.

"Entahlah..aku butuh waktu untuk mengenalnya lebih jauh..!"

Desah Mayra. Silvia masih menatap Mayra tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.

*****

Mayra sampai ke apartemen nya sekitar jam 8 malam.

Seperti biasa Tina menyambutnya dan menawarkan makan malam.

Dan Mayra pun menolak dengan halus.

Dia segera melangkah masuk ke dalam kamarnya karena ingin cepat2 membersihkan tubuhnya yang serasa sudah sangat lengket.

Setelah sekitar setengah jam berada di kamar mandi, akhirnya Mayra keluar dan segera berpakaian.

Dia memakai piyama berbahan lembut dengan tali di pinggang nya. Terlihat santai namun tetap cantik dan mempesona.

Mayra duduk di kursi meja rias dan mengeringkan rambutnya yang masih sedikit basah.

Sedang asik mengeringkan rambutnya, tiba2 ponselnya berdering.

Nomor yang tidak di kenal yang semalam menghubunginya kembali muncul di layar.

Dengan ragu Mayra menggeser tombol hijau, entah kenapa dia ingin sekali mendengar suara laki2 yang sering membuatnya jengkel tersebut.

"Assalamualaikum.."

" Kemana aja.? lama sekali ngangkatnya?"

Sambar suara di sebrang sana terdengar keras.

*Isshh...orang ini belom apa2 udah marah2 aja.!*

Gumam Mayra dalam hati, kesal dengan respon Dirga.

"Ini juga langsung diangkat tuan..apa kau tidak bisa sabar sebentar saja.."

"Jangan banyak alasan..! Aku tahu kamu tidak ingin menjawab telpon dariku kan?!"

"Ya Tuhan..jadi orang gak usah berpikiran jelek dulu kenapa tuan..? Ada apa memangnya meneleponku?"

"Kamu tidak suka aku hubungi ?!"

"Bukan begitu, hanya saja ini sudah malam, apa anda tidak ingin istirahat.!?"

"Aku lembur..!"

"Sampai selarut ini..??"

"Apa pedulimu..!"

Mayra sudah benar-benar kesal mendengar ocehan Dirga. Mau apa sebenarnya orang ini.

Menghubungi nya malam2 hanya untuk berbicara yang tidak penting, keterlaluan. !!

"Yasudah tuan..selamat bekerja.!

Assalamualaikum..!"

Mayra menutup telponnya geram.

Dasar orang aneh..!!

Ponselnya berdering lagi, tapi Mayra mengacuhkannya. Setelah berhenti beberapa saat ponselnya kembali berdering, Mayra sudah habis kesabaran, dia segera mematikan ponselnya.

Kemudian tersenyum puas.

Setelah itu dia beranjak naik ke tempat tidur, merebahkan tubuhnya dan segera berdoa.

Tidak lama berselang dia sudah tertidur karena kelelahan.

Sementara di sebrang telpon, Dirga tampak kesal karena lagi2 Mayra mematikan ponselnya.

Bibir Dirga tersenyum mengingat bagaimana raut wajah Mayra yang jengkel karena panggilan nya.

Entah kenapa barusan dia ingin menjahili wanita itu.

Dirga berdiri membuka jas nya dan kemudian keluar dari ruangan nya, di pintu tampak Lee sudah menunggu dengan wajah sedikit lelah.

Mereka berjalan menuju lift.

"Pastikan semua persiapan untuk acara Gala Dinner tidak ada kekurangan Lee. Kita mengundang beberapa rekanan baru dalam acara itu.!"

"Siap Tuan..semua persiapan sudah selesai.!"

"Bagus..! Akan banyak pembicaraan kontrak kerjasama baru nanti, jadi ini sangat penting.!"

"Iya tuan..saya mengerti..!"

Ucap Lee. Keduanya keluar dari dalam lift dan langsung menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari pintu keluar lift.

"Kau langsung pulang saja, ini sudah larut.!"

Perintah Dirga. Lee mengangguk.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi."

Ucap Lee, kemudian berlalu menuju mobilnya sendiri yang hanya sekali2 saja di gunakan saat dia pulang ke rumahnya.

Dirga tiba di rumah utama sudah hampir jam 11 malam, namun pak Agus masih tampak terjaga menyambutnya di pintu masuk .

"Apa Ev sudah tidur ?"

"Sudah Tuan..nyonya tadi pulang sekitar jam 9."

"Heemm..."

Dirga langsung berlalu menuju lantai atas.

Dia ingin segera beristirahat, karena pekerjaan hari ini benar-benar menguras fisiknya..

********

TBC...

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

eve kayanya main serong klo ngga pernah dipuaskan

2023-10-09

0

Marice Rorong Fitje

Marice Rorong Fitje

punya istri2 memang enak

2022-04-28

0

mentari

mentari

membayangkan

2022-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. KUA
3 2. Siapa suamiku?
4 3. Kenapa jadi gugup?
5 4. Berikan aku keturunan
6 5. Hatimu Hanya Milikku
7 6. Pertemuan
8 7. Kikuk
9 8. Jangan Main-Main Di Belakangku
10 9. Permintaan Aneh Crish
11 10. Kesal
12 11.Aku Benci Kamu
13 12. Frustasi
14 13. Berangkat Bareng
15 14. Pergi Dengan Crish
16 15. Bertemu Amanda
17 16. Amarah Evelyin
18 17. Gala Dinner
19 18. Malam Ini Kamu Bintangnya
20 19. Serangan Evelyin
21 20. Jangan Tinggalkan Aku
22 21. Syuting
23 22. Kamu Berbakat May
24 23. Berkunjung
25 24. Jangan Menyentuhku
26 25. Kedatangan Vanessa
27 26. Shock
28 27. Makan Malam
29 28. Minuman Aneh
30 29. Hari Yang Berat
31 30. Rekaman Cctv
32 31. Cuti Kerja
33 32. Pagi Yang Hangat
34 33. Heboh
35 34. Lunch
36 35. Di Pecat
37 36. Keputusan
38 37. Hari Pertama
39 38. Pemotretan
40 39. Hampir Saja
41 40. Pengawal Baru
42 41. Di jemput Malam-Malam
43 42. Nginep Di Hotel
44 43. Kekacauan
45 44. Laporan Jhon
46 45. Kehebohan Baru
47 46. Tersingkap
48 47. Mengunjungi Dokter
49 48. Saudari Ipar
50 49. Penyerangan
51 50. Kesibukan Di Pagi Hari
52 51. Kabur
53 52. Villa Di Atas Bukit
54 53. Kembali Ke Kota
55 54. Malam Perayaan
56 55. Kejutan Mayra
57 56. Terjatuh
58 57. Gosip Terhangat
59 58. Di Datangin Evelyin
60 59. Rumah Baru
61 60. Pengakuan
62 61. Menjenguk Evelyin
63 62 . Agam Patah Hati
64 63. Makan Malam Romantis
65 64. Serangan Lagi
66 65. Hadiah Baru
67 66. Kepulangan Sang Mertua
68 67. Tuan Aneh
69 68. Bertemu Mertua
70 69. Tidur Di Rumah Mertua
71 70. Morning Sickness
72 71. Ragu
73 72. Pernyataan
74 73. Ngidam
75 74. Kehilangan
76 75. Mencoba Berdiri
77 76. Mengunjungi Pameran
78 77. Pulau Pribadi
79 78. Kapal Pesiar
80 79. Di Tinggal Pergi
81 80. Jalan-Jalan
82 81. Penyelamatan
83 82. Aaron Terluka
84 83. Menembus badai
85 84. Kembali
86 85. Hari Terakhir
87 86. Masih Di Hari Terakhir
88 87. Pulang Ke Rumah
89 88. Kiriman Fhoto
90 89. Gebrakan Evelyin
91 90. Kemelut
92 91. Pergi
93 92. Menenangkan Diri
94 93. Pesona Mayra
95 94. Melepas Rindu
96 95. Ikut Ke Kantor
97 96. Kritis
98 97. Dibawa pergi
99 98. Penthouse
100 99. Ganjaran Setimpal
101 100. Tuan Berharga
102 101. Dilema
103 102. Kabar Mengejutkan
104 103. Mimpi atau Nyata
105 104. Akhir Penantian
106 105. Kepulangan
107 106. Periksa Kandungan
108 107. Persiapan Resepsi
109 108. Resepsi
110 109. Penculikan
111 110. Di Sekap
112 111. Akhir Sebuah Tragedi
113 112. Lahir Prematur
114 113. Kehilangan Kendali
115 114. Pangeran Kecil
116 115. Ulang Tahun Pernikahan
117 Epilog
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
1. KUA
3
2. Siapa suamiku?
4
3. Kenapa jadi gugup?
5
4. Berikan aku keturunan
6
5. Hatimu Hanya Milikku
7
6. Pertemuan
8
7. Kikuk
9
8. Jangan Main-Main Di Belakangku
10
9. Permintaan Aneh Crish
11
10. Kesal
12
11.Aku Benci Kamu
13
12. Frustasi
14
13. Berangkat Bareng
15
14. Pergi Dengan Crish
16
15. Bertemu Amanda
17
16. Amarah Evelyin
18
17. Gala Dinner
19
18. Malam Ini Kamu Bintangnya
20
19. Serangan Evelyin
21
20. Jangan Tinggalkan Aku
22
21. Syuting
23
22. Kamu Berbakat May
24
23. Berkunjung
25
24. Jangan Menyentuhku
26
25. Kedatangan Vanessa
27
26. Shock
28
27. Makan Malam
29
28. Minuman Aneh
30
29. Hari Yang Berat
31
30. Rekaman Cctv
32
31. Cuti Kerja
33
32. Pagi Yang Hangat
34
33. Heboh
35
34. Lunch
36
35. Di Pecat
37
36. Keputusan
38
37. Hari Pertama
39
38. Pemotretan
40
39. Hampir Saja
41
40. Pengawal Baru
42
41. Di jemput Malam-Malam
43
42. Nginep Di Hotel
44
43. Kekacauan
45
44. Laporan Jhon
46
45. Kehebohan Baru
47
46. Tersingkap
48
47. Mengunjungi Dokter
49
48. Saudari Ipar
50
49. Penyerangan
51
50. Kesibukan Di Pagi Hari
52
51. Kabur
53
52. Villa Di Atas Bukit
54
53. Kembali Ke Kota
55
54. Malam Perayaan
56
55. Kejutan Mayra
57
56. Terjatuh
58
57. Gosip Terhangat
59
58. Di Datangin Evelyin
60
59. Rumah Baru
61
60. Pengakuan
62
61. Menjenguk Evelyin
63
62 . Agam Patah Hati
64
63. Makan Malam Romantis
65
64. Serangan Lagi
66
65. Hadiah Baru
67
66. Kepulangan Sang Mertua
68
67. Tuan Aneh
69
68. Bertemu Mertua
70
69. Tidur Di Rumah Mertua
71
70. Morning Sickness
72
71. Ragu
73
72. Pernyataan
74
73. Ngidam
75
74. Kehilangan
76
75. Mencoba Berdiri
77
76. Mengunjungi Pameran
78
77. Pulau Pribadi
79
78. Kapal Pesiar
80
79. Di Tinggal Pergi
81
80. Jalan-Jalan
82
81. Penyelamatan
83
82. Aaron Terluka
84
83. Menembus badai
85
84. Kembali
86
85. Hari Terakhir
87
86. Masih Di Hari Terakhir
88
87. Pulang Ke Rumah
89
88. Kiriman Fhoto
90
89. Gebrakan Evelyin
91
90. Kemelut
92
91. Pergi
93
92. Menenangkan Diri
94
93. Pesona Mayra
95
94. Melepas Rindu
96
95. Ikut Ke Kantor
97
96. Kritis
98
97. Dibawa pergi
99
98. Penthouse
100
99. Ganjaran Setimpal
101
100. Tuan Berharga
102
101. Dilema
103
102. Kabar Mengejutkan
104
103. Mimpi atau Nyata
105
104. Akhir Penantian
106
105. Kepulangan
107
106. Periksa Kandungan
108
107. Persiapan Resepsi
109
108. Resepsi
110
109. Penculikan
111
110. Di Sekap
112
111. Akhir Sebuah Tragedi
113
112. Lahir Prematur
114
113. Kehilangan Kendali
115
114. Pangeran Kecil
116
115. Ulang Tahun Pernikahan
117
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!