Lee meletakan koper yang dibawa Mayra didekat sofa di ruang bersantai di kamarnya.
Mayra terlihat masih tertegun memperhatikan detail yang ada di kamar itu.
"Nyonya semua keperluan pakaian dan segala perlengkapannya sudah tersedia di dalam lemari."
Ucap Lee kemudian.
Mayra hanya mengangguk pelan.
"Apa ada yang ingin anda tanyakan lagi nyonya?"
Kembali ucap Lee dengan sedikit menatap wajah nyonya barunya itu.
Namun dia tidak berani menatap lama wajah cantik Mayra, dia takut tersihir oleh aura kecantikan istri tuan nya itu.
Lee baru menyadari tadi pagi kalau wanita yang akan menjadi istri kedua Tuan nya begitu memukau.
Dia sempat heran, bagaimana anak seorang supir biasa bisa memiliki rupa yang begitu sempurna.
"Terimakasih tuan..kalau boleh tahu siapa nama anda?"
Ucap Mayra akhir nya bertanya karena dari tadi dia belum tahu dengan siapa dia berbicara dan berinteraksi.
"Nama saya Lee nyonya, saya asisten pribadi Tuan Dirga..!"
Jawab Lee datar.
"Ohh..jadi nama suami saya Dirga?"
Ucap Mayra seperti berbisik pada diri sendiri.
Lee mengernyitkan alis nya, merasa heran dengan ucapan wanita yang ada dihadapannya ini.
Ajaiibb..!!
Apa dia tidak tau atau jangan-jangan tidak menyadari siapa laki-laki yang telah menjadi suaminya.
"Maaf apakah nyonya tidak tahu siapa orang yang menjadi suami nyonya?"
Lee bertanya untuk memastikan.
Mayra menggeleng dan tersenyum canggung
Lee sampai terkejut heran.
"Saya tadi tidak fokus, jadi tidak mendengarkan ucapan pak penghulu..maaf.."
Ucap Mayra sedikit malu karena ketahuan kalau dia tadi benar-benar tidak menyimak hal penting yang terjadi pada dirinya, Padahal itu adalah hal yang berhubungan dengan masa depannya sendiri.
Lee menggelengkan kepala sedikit kesal.
"Nyonya..orang yang menjadi suami anda adalah Tuan Raymon Dirgantara Moolay..!"
Ucap Lee tegas dan menekankan untuk menyadarkan Mayra bahwa yang menjadi suaminya bukanlah orang sembarangan.
Mayra terkejut, tangannya menutup mulut nya karena tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"A..apa..?? Tuan Moolay..??"
Kembali bertanya untuk meyakinkan.
Lee mengangguk mantap. Mayra menjatuhkan dirinya terduduk lemas di sofa. Orang yang menjadi suaminya adalah bos perusahaan Moolay, yang notabene nya adalah majikan ayah nya, dan juga pemegang saham terbesar di perusahaan tempat nya bekerja.
"Kenapa..kenapa bisa?? bukankan tuan Moolay sudah menikah dengan nona Eveliyn..?"
Suara Mayra bergetar terdesak oleh himpitan rasa sesak yang menyeruak memenuhi dadanya.
"Benar nyonya..anda adalah istri kedua Tuan Dirga.
Apakah ayah anda tidak mengatakan hal itu kepada anda sebelumnya?"
Mayra menggeleng lemah. Air mata sudah terkumpul dan mendesak ingin keluar, tapi Mayra menguatkan diri untuk menahannya.
Dia benar-benar terpukul mendapati kenyataan ini.
Istri kedua???
Takdir macam apa ini??
Kenapa Ayahnya tidak mengatakan hal ini kemarin??
Tuhan....apakah ini jalan yang telah digariskan untuk nya??
"Nyonya kalau tidak ada lagi yang ingin anda tanyakan saya permisi dulu, saya harus kembali ke kantor.."
Mayra hanya terdiam, dan air mata mulai menetes membasahi pipi putih bersihnya.
"Tuan mungkin akan mengunjungi anda malam ini karena Nyonya Eveliyn sedang berada di luar kota.
Anda pergunakanlah kesempatan ini baik2..!"
Ucap Lee kembali.
"Kalau anda lapar, ada makanan di dapur, anda tinggal memanaskannya..!"
Sambung Lee. Mayra hanya mengangguk pelan seraya mengusap air matanya.
"Kalau begitu saya permisi..!"
Kembali ucap Lee sambil sedikit membungkuk, membalikan badan dan keluar dari kamar Mayra.
Dia langsung pergi dari apartemen Mayra untuk kembali ke kantor Moolay Group.
Sepeninggal nya Lee Mayra kembali menangis sesegukan, dia benar-benar tidak menyangka takdir membawanya dalam situasi seperti ini, menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain.
Hal yang tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikirannya.
******
Malamnya setelah selesai sholat isya, Mayra turun kebawah untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan karena belum terisi apapun sejak pagi.
Dia memanaskan makanan yang tersedia, dan setelah itu mulai melahapnya walaupun tidak begitu berselera.
Selesai makan dan mencuci piring bekas makannya serta membereskan kembali sisa makanan, Mayra kembali kedalam kamarnya di lantai atas.
Ada ketakutan dalam dirinya, dia sendirian di dalam apartemen yang begitu besar.
Mayra duduk di sofa dan mengeluarkan ponsel yang sedari pagi sengaja di silent dan tidak di cek nya sama sekali.
Terdapat banyak panggilan dan chat dari bos nya yang juga merupakan laki2 yang selama ini ada dalam hatinya.
Mata Mayra berkaca-kaca, Bos nya itu menanyakan keadaan nya.
Mayra mengambil cuti selama tiga hari dengan alasan ada urusan keluarga.
/Spesial One/
*May apa kau baik-baik saja?*
*May apakah urusan keluargamu sudah selesai?*
*May beri aku kabar, biar aku bisa tenang menjalani hari ini..!*
Itulah beberapa isi chat yang dikirimkan Bos nya itu.
Air mata May menetes.
"Mas..semua impianku berakhir sekarang..aku tidak berani lagi untuk sekedar berharap..!"
Lirih Mayra pedih. Air matanya makin deras meluncur membasahi pipinya.
Ada beberapa chat juga yang berasal dari Silvia sahabat nya ,yang juga bekerja di kantor yang sama sebagai staf administrasi.
Dia menanyakan kenapa Mayra tidak masuk kerja.
Mayra perlahan menarik napas panjang, menghapus air mata dan beranjak menuju tempat tidur.
Mayra sudah mengantuk, dia ingin segera beristirahat untuk menenangkan jiwa dan raganya yang seharian ini begitu lelah.
Dia membuka hijabnya, disimpan di atas kursi meja rias tidak jauh dari tempat tidur.
Rambutnya yang hitam lebat sedikit ikal mayang tergerai indah.
Kecantikan wajahnya yang benar-benar memukau terlihat nyata.
Baru beranjak menuju tempat tidur tiba2 saja turun hujan lebat disertai petir dan geledek yang membuat Mayra sontak menjerit histeris.
Mayra memang memiliki fobia pada hujan lebat.
Dia melompat ke atas tempat tidur, menarik selimut menyembunyikan diri dibaliknya sambil menangis kencang.
"Ayah..May takut ayaahh..toloong..ibuu..!"
Lirih Mayra dalam ketakutan. Tubuhnya bergetar, dia menggulung tubuhnya meringkuk dibawah selimut.
"Ya Allah..tolong..jangan biarkan ketakutan ini terus berlangsung..berhentilah hujan..kumohon...!!"
Ucap Mayra dengan Isak tangisnya.
Dalam keadaan itu, dipintu kamar muncul seseorang.
Dia berjalan masuk sambil memperhatikan keadaan seperti sedang mencari sesuatu.
Kemudian saat sampai ke tempat tidur dia melihat seseorang meringkuk dan berguncang dibawah selimut.
Tangannya terulur, menarik selimut dan membukanya.
Terlihat jelas Mayra tengah meringkuk sambil menutupi wajahnya, dia menangis sesegukan.
"Hei..kau kenapa, kau tidak apa-apa?"
Ucap laki2 itu yang ternyata Dirga. Dia terlihat mengernyitkan alis melihat keadaan Mayra.
Mayra yang menyadari dan mendengar ada suara di dekat nya sontak terkejut dan pelan2 mengangkat wajah nya.
Mata mereka bertemu, bertatapan dan terpaku.
Tatapan keduanya terlihat saling terpana.
Dirga terpaku dalam diam, matanya tak bisa melepaskan pandangan nya dari pemandangan elok didepan matanya.
Wajah Mayra yang tidak tertutupi hijab kini terpampang jelas. Rambutnya yang indah ikal mayang sepinggang melambai tertiup angin kencang
yang masuk melalui jendela kamar.
Dirga baru menyadari wanita asing yang telah menjadi istri keduanya, yang profilnya bahkan tidak ingin dilihatnya itu memiliki wajah yang begitu memukau.
Benar2 cantik luar biasa. Setiap detail yang ada di wajahnya itu begitu sempurna.
Alis yg terbentuk alami, mata bulat bening dengan tatapan sendu, hidung mancung kecil, bibir mungil merah muda dan ranum serta dagu lancip yang sangat menggoda.
Semua kecantikan ini sangat natural tanpa polesan.
Sungguh ciptaan Tuhan yang benar2 bisa membuat orang yg melihat nya dari dekat bisa menggila.
Sementara Mayra pun sama, dia sekarang baru benar2 bisa menatap dari dekat wajah apik dan menawan Tuan Dirgantara Moolay yang terkenal jadi rebutan tiap wanita kelas atas itu, dan kenyataannya sekarang laki2 yg ketampanannya bisa membius tiap wanita itu ada didepannya dan telah menjadi suaminya.
Keduanya masih terdiam di tempat dan saling bertatapan dalam, hingga tiba2 terdengar bunyi geledek yang sangat keras membuyarkan keterpesonaan keduanya.
Tanpa sadar karena saking kaget dan takut nya , Mayra melompat menubruk tubuh Dirga memeluknya erat dan bergetar. Kakinya melingkar erat dipinggang kokoh Dirga..
Dirga terkejut dan mematung melihat apa yang dilakukan Mayra..
*******
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
andi hastutty
Hem sedih dengan nasib Mayra tapi lucu juga klo orang ketakutan
2023-10-09
0
Fatim Ummu Ayes
mayra main nemplok aje...
2023-09-08
0
Putri Minwa
tetap semangat ya
2023-01-27
0