Chapter 16. Ruang Kekayaan Warisan Keluarga.
Beberapa saat kemudian, ruangan harta pun selesai. Ini diketahui dari laporan Operator.
Laporan itu pun membuat Saga dan Aritoteles yang sedang berbincang terhenti.
"Saga, sepertinya sudah waktu melihat warisan yang di tinggalkan boleh ayah dan ibunmu!" seru Aritoteles.
"Baik, guru," jawab Saga.
Sesaat kemudian, Saga yang ditemani oleh Aritoteles turun ke lantai tiga tempat ruang harta berada.
Setibanya disana, Saga dan Aritoteles di seguhi oleh pintu bundar besi yang besar. Ini terlihat seperti berangkas yang ada di bank.
Melihat itu, ada keraguan didalam benak Saga.
"Guru, apa kah aku bisa membukanya?" tanya Saga.
"Yakinlah kepada dirimu sendiri dan percayalah kepada kasih kedua orangtuamu!" ucap Aritoteles yang memberikan semangat untuk Saga.
"Baik, guru. Aku mengerti," jawab Saga.
Saga pun menarikan nafas dalam-dalam dan mengeluarkan nya agar Saga bisa lebih tenang.
Sesaat kemudian, Saga melangkah mendekati pintu berangkas.
Hal pertama, Saga harus mendeteksi sidik jari pada pintu itu dan Saga pun lolos.
Kedua, Saga harus mendeteksi kornea matanya dan Lolos.
Ketiga, laser panjang muncul untuk memeriksa seluruh badan Saga dan Lolos.
Pemeriksaan pun selesai, Saga menghela nafas lega dan menoleh kearah Aritoteles dengan senyuman.
"Guru, berhasil!" ucap senang Saga.
"Aku ikut senang, kenapa tidak kamu buka?" ucap Aritoteles.
"Baik, guru," jawab Saga dan dia mengembalikan pandangannya ke brangkas.
Lalu, Saga pun memutarkan tuas melingkar dan menarik pintu tersebut.
Sesaat pintu terbuka, lampu ruangan itu menyala dan Saga melihat gunungan emas yang sangat mengkilap, lukisan yang menempel pada sisi kanan dan kiri ruangan, ada juga kotak berangkas kecil disisi ujung ruangan dan di tengah ada barang antik yang berbentuk telur dengan ukiran berlian di setiap sisi cangkang telur.
"Jadi, inikah kekayaan milik ayah dan ibuku," ucap Saga sambil memasuki ruangan dan melihat sekeliling ruangan tersebut.
"Saga, cobalah hampiri telur itu!" seru Aritoteles.
"Baik, Guru," jawab Saga dan dia pun mendekati telur itu.
"Sekarang, katakan Egg Memori Active!" seru Aritoteles.
Saga pun mengikuti arahan dari guru nya tersebut.
"Egg Memori Active!"
Seusai mengatakan itu, lampu diruangan itu mati dan telur pun bersinar dan memantulkan sebuah gambar di seluruh ruangan.
Gambar itu foto-foto kenangan dari ayah dan ibunya dari masih muda sampai Saga berumur satu tahun dengan diiringi lagu I'II be There.
Lagi-lagi Saga menangis melihatnya, seumur hidupnya. Saga baru melihat sosok ayah dan ibunya meski dari foto, Saga sangat bahagia.
Durasi itu sekitar dua menit dan tidak lama, foto menghilang dan diganti sebuah hologram dari ayah dan ibunya.
"Halo, anak ku tersayang," sapa Lili.
"Hei, Bu," jawab Saga.
"Kami tidak tahu sekarang berapa umurmu dan setinggi apa kamu? Namun, Ayah yakin jika pesn tersampai pasti kamu sudah menjadi pria yang baik dan luar biasa," jawab Bagas.
"Iya, ya. Aku sudah 19 tahun," jawab Saga.
"Juga jika pesan ini terlihat mungkin kami sudah tidak ada. Sebelumnya, ayah minta maaf karena karena keserakahan ayah membuat keluarga kita hancur dan membuatmu menderita," ucap Bagas.
"Tidak ayah, aku bahagia," jawab Saga sambil mengusap air matanya dan menggelengkan kepala.
"Kami tidak bisa menjadi orang tua yang baik dan kami harap kamu menjadi orang yang baik, kuat dan bertanggung jawab. Namun, Jangan menjadi orang yang naif," ucap Lili.
"Benar sekali, Ayah terlalu naif sehingga membuat keluarga hancur seperti ini. Maka dari itu, Ayah dan ibu memutuskan untuk memberikan semua harta ayah dan ibu kepadamu," jawab Bagas.
"Gunakan harta itu untuk membantu orang banyak, melindungi yang lemah dan ciptakanlah kedamaian mu sendiri," ucap Lili.
"Total warisan yang kami berikan sejumlah 1,1 ton emas 24 karat Antam," ucap Saga.
"11,10 Milliar USD yang tersimpan di Black Card World Bank Swiss," sambung Bagas.
"Lima rumah di 3 lokasi berbeda di Indonesia, Jakarta, Bali dan Surabaya. Satu di Tokyo, Jepang dan satu di Gangnam, Seoul, Korea Selatan," ucap Lili.
"11 Juta poin terikat yang bisa kamu gunakan untuk membangun Chamber yang kuat," ucap Bagas.
"Saga, kami tahu mungkin kamu akan kebingungan dengan harta sebanyak ini tapi, kami yakin kamu akan bijaksana mengunakannya," ucap Bagas.
"Selain itu, kami juga bukanlah orang yang tidak memiliki musuh dan rival maka dari itu, Ibu sarankan agar kamu tetap menjaga diri dan tidak berlebihan agar tidak seperti ayahmu ini," ucap Lili dan dia mengakhiri ucapannya dengan memukul pelan suaminya.
"Iya. Ayah, Ibu!" ucap Saga.
"Terakhir apapun yang terjadi, satu yang harus kamu ingat. Perbuatan baik akan selalu mendapatkan karma yang baik juga begitu pun sebaliknya," ucap Bagas.
"Saga, kami sangat mencintai mu. Jadilah orang yang hebat!" seru Lili.
"Baik, Bu," jawab Saga.
Seusai itu, Bagas dan Lili melambaikan tangan nya dan hologram itu pun berakhir. Sesaat kemudian, meja yang ada di bawah telur terbuka. Saga pun melihat nya, disana terdapat kartu hitam besera beberapa dokumen.
Saga tidaklah senang melainkan, dia menangis.
"Kenapa bukan ayah dan ibu saja yang hadir disini? aku tidak perlu semua harta ini!" seru Saga sambil menangis sangat keras sambil berlutut di meja berkas tersebut.
Aritoteles yang melihat Saga, dia pun menghampiri Saga dan menepuk bahunya sambil menenangkan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
oleh thor bkannya boleh
2025-04-04
0
Mamat Stone
awal mula petualang
2024-10-24
0
Ty
so sad....😥
2023-10-03
0