Chapter 14. Klub Malam.
Pada Minggu malam, Saga, Jaka dan Boim pergi ke klub malam namun sebelum itu, Jaka dan Boim mengajak Saga ke salon untuk merapihkan rambutnya. Sesudah itu, Saga bertanya tentang penampilan nya.
"Bagaimana menurut kalian?" tanya Saga.
Jaka dan Boim saling menatap lalu, pandangan mereka berubah kearah Saga dengan mengacungkan dua jembol. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke klub.
Setibanya disana, suara musik sangat keras EDM (Electro Dance Music ) mengisi seluruh ruangan, pria dan wanita mengenakan pakaian terbaik mereka disertai dengan berbagai parfum yang digunakannya. Ada pengunjung yang duduk di kursi melingkar, menari dan juga duduk di kursi bar. Mereka bertiga dengan santai melewati kerumunan orang. Ada pun beberapa wanita cantik hingga Jaka dan Boim mencuri pandang.
Tiba lah, mereka di meja berdiri yang kosong. Setelah itu, Jaka melihat sekeliling klub. Didapatilah wanita yang cocok untuk Saga.
Lalu, Jaka menepuk pelan Saga.
"Hei Man, lihat arah jam 5 yang duduk di kursi bar!" seru Jaka.
Saga pun mengikuti arahannya dan melihat ada beberapa orang disana, "Yang mana?"
"Cewe rambut panjang pake gaun item!" jawab Jaka.
Saga pun mengikuti arahan Jaka dan dia melihat seorang wanita berambut panjang, berkulit glowing serta mengenakan gaun yang terlihat mahal disertai antik dan kalung yang sangat bersinar.
"Iya, saya lihat," jawab Saga.
"Oke, Sekarang lu samberin dia ajak kenalan, lalu tanya mau minum apa, setelah Lu bayarin dia dan berikan lebih serta bilang kembaliannya ambil! setelah itu minta nomornya! gua yakin dia akan kelepek-lepek!" ucap Jaka.
Saga yang mendengar itu hanya mengangguk kan kepala dan dia pun menjalankan aksinya dengan berjalan menghampiri wanita tersebut.
Secara kebetulan kursi disampingnya kosong dan Saga dengan percaya dirinya duduk lalu, memberikan tangan dan senyuman.
"Hei, Aku Saga."
Wanita itu pun sempat terdiam serta tersenyum hingga dia menerima tangan Saga.
"Rachel," jawab wanita yang menerima tangan Saga.
Saga dan Rachel pun saling bertukar senyum dan berjabat tangan. Beberapa saat kemudian, mereka melepaskan tangan.
"Kamu mau pesan apa? Aku yang bayarin," ucap percaya diri Saga.
"Oke," Rachel mengalihkan pandangannya ke bartender, "Saya pesan cranberry jus."
"Saya juga pesan yang sama," ucap Saga kepada bartender.
"Baik," jawab bartender.
Pandangan Rachel kembali pada Saga, "Kamu juga suka cranberry jus?!"
"Setiap hari malah, pagi, siang, malam bahkan sebelum tidur. Aku minumnya cranberry jus," ucap Saga.
Saga belajar gombal dari Jaka dan film yang pernah di tonton nya.
Perkataan Saga membuat Rachel tertawa kecil, "Oh, ya. Kamu tuh lucu dan ..." Rachel mengecil kan suaranya, "Tampan."
"Boleh aku minta nomor mu?" tanya Saga.
Saga yang hendak mengambil ponselnya, Dia melihat Rachel yang mengambil ponsel dari tas kecilnya yang ternyata ponsel Rachel sama seperti Saga.
"Rachel, ponsel kita sama," ucap Saga sambil mengeluarkan ponselnya.
"Oh, iya," kejut Rachel.
Saat sudah ditangan nya, Saga memamerkan ponselnya tersebut.
Mata Rachel menjadi terus menatap Saga dan selalu tersenyum disaat memandangi Saga.
"Mungkin, kita jodoh," Rachel memulai gombal kembali.
Ucapan Rachel membuat Saga menjadi salah tingkah dan menjawab apa adanya, "Mungkin saja."
"Tapi, aku tidak kasih nomor WA aja ya?!" ucap Rachel.
"Iya, tidak masalah," jawab Saga.
Saga dan Rachel pun saling bertukar nomor dan tidak lama, bartender memberikan cranberry jus kepada Saga dan Rachel.
"Silahkan!" ucap bartender.
"Semua berapa?" tanya Saga.
"260 rb," jawab bartender.
Sambil menatap Rachel, Saga mengeluarkan dompet dan memberikan uang 300 rb kepada Bartender.
"Kembalian ambil saja," ucap Saga.
"Terimakasih, Mas," ucap bartender.
"Kamu baik banget," ucap Rachel.
"Biasa aja," jawab Saga.
Sebelum Rachel sempat meminumnya, dia berbincang kepada temannya yang duduk disisi samping lainnya. Lalu, dia kembali melihat kearah Saga.
"Sorry banget ya, Saga. Aku harus pulang dahulu. By the way, Thank buat cranberry jusnya," ucap Rachel.
"Sama-sama, tidak mau dibungkus. Kan sayang kalau tidak diminum," ucap Saga.
Rachel tertawa kecil dan dia tiba-tiba mengencup pipi Saga yang membuatnya terkaku.
Sesudah mengencup, Rachel tertawa kecil lagi. "Saga, aku tunggu chat mu."
"Oh, iya," jawab Saga.
Setelah itu, Rachel meninggalkan Saga dan pergi dengan temannya. Saga pun kembali ke teman-temannya dengan membawa minuman yang dipesannya.
"Saya berhasil," ucap Saga.
"Sumpah, Lu keren banget bro!" ucap Jaka.
Sedangkan, Boim sedang sibuk melihat menu-menu di klub itu, "Gila, air mineral aja 80rb mending gua beli pulsa internet!" ucap kaget Boim.
Jaka dan Saga pun tertawa kecil.
"Udah yuk, cabut!" seru Jaka.
Setelah itu, mereka pun pulang dan selama perjalanan Saga menceritakan nama wanita itu Rachel.
Saat itu juga, Boim berpikir dan mencari sesuatu.
"Bener dugaan gua," ucap Boim.
"Kenapa?" tanya Saga.
"Dia wanita kelas bintang lima, Bro!" ucap Boim sambil memberikan ponselnya dan menujukan kepada Saga.
Saat melihat artikel itu, Saga pun terkejut.
"Dia putri dari keluarga Prima, Rachel Prima. Pengusaha muda dan model kelas atas, Gila! Jackpot. Lu bro!" ucap Boim.
"Benarkah, selamat, Bro!" sambung Jaka.
Saga hanya memberikan senyuman bahwasannya Saga tidak senang seperti dugaan Jaka dan Boim karena dia sudah tahu bahwa ayahnya telah merebut harta ayahnya serta ada kemungkinan, ayah Rachel lah yang telah membunuh Ayah Saga.
Saga pun belum bisa berpikir jauh. Entah ini keberuntungan atau kah bencana. Itulah benak pemikiran Saga.
Weekend pun berlalu, Saga kembali bekerja di Chamber of secret.
...$$...
Saldo Bank: 112 JT - 1 Jt \= 111 JT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Mamat Stone
14 😁😁😁
2024-10-24
0
Fano Jawakonora
Hati"saga donggeng dgn rachel ngeng nging ngeng bau itu pepet terus dan ambil semya harta ortu mu saga donggeng dgn cara jadi rachel ngeng nging ngne bau sebagai jamianan
2023-02-13
0
deria
🤭
2022-05-07
2