Chapter 15. Kode Reedem.
Hari senin pun tiba, Saga kembali ke Chamber untuk melakukan pekerjaan. Setibanya disana, Operator menyambutnya.
"Selamat pagi, Tuan," sapa operator.
"Selamat pagi juga, Operation. Bagaimana keadaan dua hari ini?" tanya Saga.
"Tidak ada yang darurat dan penyusup hanya beberapa serigala bertanduk, Slime dan Goblin. Kekalahan mereka membuat poin bertambah 2.300 Poin," lapor Operator.
"Aku mengerti. Golem memang luar biasa," ucap Saga.
"Master, apakah anda memiliki rencana hari ini?" tanya operator.
Sebelum melakukan pekerjaan nya Saga berpikir untuk mencari tahu tentang kartu kode yang ada di buku harian ibu kandungnya. Saga pun mengambil kartu dan menunjukannya kepada operator.
"Operator, apakah kamu tahu ini kartu apa?" tanya Saga.
"Jawab. Hasil penilaian itu merupakan kartu kode reedem yang tersimpan di virtual system' dungeon," jawab Operator.
"Lalu, bagaimana caranya?" tanya Saga.
Operator pun menjelaskan untuk mengaktifkan layar udara kode Redeem dibutuhkan 500 poin terikat untuk setiap pengaktifan nya. Saga pun tidak mempermasalahkannya karena saldo miliknya 4.400 poin.
"Baiklah, aktifkan!" seru Saga.
"Dimengerti!" jawab Operator.
Tidak lama, layar udara terbuka beserta layar udara keyboard. Lalu, Saga memasukan salah satu dari tiga kode yang tertera.
Kode pertama, Saga mendapatkan sebuah kartu Roh kelas SSR.
Kode kedua berupa system' program yang bernama Cashback.
Kode ketiga berupa lantai berangkas.
Melihat kode ketiga, Saga sedikit bingung dan bertanya kepada operator.
"Operator, apa maksudnya lantai berangkas?" tanya Saga.
"Lantai berangkas merupakan lantai tempat penyimpanan harta dari pemilik sebelumnya dan kartu yang Tuan pegang merupakan kartu akses untuk masuk keruangan tersebut," jawab Operator.
"Jadi, aku harus memasangnya terlebih dahulu?" tanya Saga.
"Benar sekali, Tuan," jawab Operator.
Sesaat kemudian, Saga menempatkan lantai berangkas di bawah lantai dirinya dan menjadi lantai ketiga di Chamber.
Lantai itu pun berbeda dengan lantai biasanya. Pemasangan nya dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sambil menunggu pemasangan lantai selesai. Saga mempelajari kode kedua yaitu system' Cashback.
Menurut Operator, system' Cashback merupakan sistem pengembalian 50 persen dari pengeluaran setiap poin nya. Sebagai contoh, Jika Saga memakai 500 poin maka poin Cashback menjadi 250 poin. Pengunaan cashback juga bisa digunakan untuk poin tidak terikat.
Memahami itu, Saga pun senang dan bersyukur atas warisan dari kedua orangtuanya.
Sedangkan, Kode pertama yaitu kartu Roh.
Dalam hal ini, Saga harus membeli sebuah unit kosong atau unit tanpa jiwa. Saga pun tak segan-segan membelinya yang menghabiskan 200 Poin.
Sesuai membayar itu, sosok manusia pria tanpa busana berdiri dihadapan Saga dengan menutup matanya. Setelah itu, Saga menempelkan kartu Roh yang berlahan kartu itu tertelan di tubuh tersebut.
Cahaya pun mengelilingi tubuh itu dan merubah sosok itu menjadi pria berbadan besar dengan wajàh brewok serta rambutnya yang keriting.
Sesaat cahaya memudar, pria itu membuka matanya dan tersenyum kepada Saga.
"Sudah berapa lama aku tidak ke dungeon lagi?" ucap pria bertubuh besar melihat sekeliling ruangan.
"Permisi, anda siapa ya?" tanya Saga.
Mendengar itu, pria berbadan besar sontak melihat Saga dan menundukan kepalanya sambil menaruh tangannya di dada kirinya.
"Salam kenal Tuan Dungeon, Saya Aritoteles. Seorang filsuf diabad pertengahan dunia bumi."
Saga yang mendengar itu sontak terkejut dibuatnya. Saga yang begitu semangatnya, dia menghampiri Aritoteles dan memegang kedua bahunya.
" Jadi, Anda Aritoteles, salah satu dari ketiga filsuf legendaris!"
"Ya, begitulah. Murid generasi kedua dari Maha Guru Plato," jawab Aritoteles.
Mendengar itu, Saga semakin senang bahwasannya Saga sangat mengidolakan tiga filsuf dari barat. Plato, Socrates dan Aritoteles. Sedangkan saat ini, salah satu dari mereka ada di hadapannya. Itu seperti pertemuan seorang fans dengan selebritis terkenal.
Sebegitu senangnya, Saga sampai berlutut kedua kaki kepadanya.
"Tuan Aritoteles, terima aku sebagai murid mu. Aku sangat menyukai tulisan dan karya-karya anda," ucap Saga.
Sesaat itu, Aritoteles tersenyum dan membangunkan Saga.
"Bangun, Tuan dungeon."
"Baik," jawab Saga sambil bangun secara berlahan.
"Aku sangat senang ada pemuda yang begitu bersemangat untuk menjadi muridku. Aku pun jadi teringat seseorang ... Siapa namamu, pemuda?" tanya Aritoteles.
"Aku Saga Indraguna," jawab Saga.
Mendengar itu, Aritoteles terkejut dan memastikan sesuatu.
"Apakah kamu mengenal Bagas Indraguna dan Liliana Indraguna?" tanya Aritoteles.
"Mereka kedua orangtua kandung ku. Meski, aku tidak pernah bertemu dengan mereka," jawab Saga.
Mendengar itu, Aritoteles tertawa senang.
"Hahaha ... Roda karma selalu berputar. Setelah sekian lama, aku menunggu pewaris dari Nyonya Lili dan akhirnya, kamu datang juga," ucap Aritoteles.
Saga yang mendengar itu, Dia teringat tentang buku harian milik ibunya yang mengatakan Aritoteles merupakan guru dan sahabat setianya. Hal itu membuat Saga menitihkan air matanya.
"Tuan Aritoteles, jadi andalah saksi kisah suka duka kedua orangtuaku?!" ucap Saga.
Aritoteles memberikan senyuman lebar lalu, dia pun memeluk Saga seperti layaknya seorang ayah. Didalam pelukannya, Saga pun menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Mamat Stone
15 😵😵😵
2024-10-24
0
Ida Rubaedah
kasihan juga saga ya... tdk mengenal wajah orang tua nya... 😵😵😵
2022-08-31
1
deria
hm sedih thor😢
2022-05-07
2