Chapter 10. Lari Pagi
Akhir pekan pun tiba, Saga tidak ingin melewatkan masa liburannya dengan sia-sia maka dari itu, dia pun membuat schedule untuk perbaikan rumah.
Namun, sebelum itu. Saga melakukan lari pagi dengan mengunakan jaket, sepatu lari dan celana pendek serta earphone bluetooth dipasang di kedua telinganya. Sedangkan untuk ponselnya ditaruh di kantong sisi bahunya.
Setelah persiapan usai, Saga memulai berlari. Lajur awal, Saga mengelilingi komplek sambil mengenal wilayah tempat dirinya tinggal.
Ditengah perjalanan, Saga bertemu Boim dan Jaka yang juga sedang lari pagi tapi, mereka terlihat sedang istirahat.
"Oi, Saga!" suara Jaka memanggil.
Langkah Saga pun terhenti dan melihat kearah Jaka.
"Ayo kesini!" ajak Jaka.
Saga pun menerima panggilan nya dan menghampirinya.
"Hei, kalian lari pagi juga."
"Tentu saja, ini sudah jadi kegiatan pagi kita diakhir pekan. Oiya, bagaimana lu bareng kita aja lari? kita ketaman olahraga gimana?" ajak Jaka.
"Yoi, selain kita bugar. Disana, kita juga bisa lihat yang bening-bening, ya gak Jack," sambung Boim.
Jaka menganggukan kepala keatas dan tersenyum.
"Okelah, Ayo!" jawab Saga.
Sesudah itu, Saga dan Jaka menarik Boim yang sedang duduk untuk berdiri. Badan Boim yang gendut membuatnya sedikit malas dan sering merasa lelah, Jaka dan Saga pun memaklumi nya. Lalu, mereka pun lari bersama.
"Saga, nanti di taman. Lu traktir kita beli minum ya disana," ucap Boim ditengah berlari.
"Beres," jawab Saga disertai senyuman dan dia pun juga sambil berlari.
Beberapa saat kemudian, mereka pun tiba di taman kota. Yang dimana, taman itu ramai dikunjungi, ada yang berlatih sepak bola, lari di sisi lapangan.
Boim yang belum berlari, dia sudah kelelahan dan duduk sedangkan, Saga dan Jaka berlari mengelilingi lapangan.
Ditengah berlari, Saga dan Jaka melihat Tanya yang juga sedang berlari didepan mereka.
"Saga, lihat! ada Tanya dan Ayu," ucap Jaka mengarahkan pandangannya ke depan.
Saga pun mengikuti pandangan Jaka dan Dia pun melihat Tanya disana dan seorang wanita yang belum dikenalnya.
"Oh, iya."
"Ayo, kita hampiri mereka!" seru Jaka.
Tidak lama, Tanya dan Ayu menghentikan larinya dan beralih ke sisi samping yang dimana terdapat kursi disana. Lalu, mereka pun duduk dan mengambil minuman nya.
"Gila, Yu. Gua gak tau lagi harus gimana?!" ucap Tanya yang mengeluh tentang kesehariannya.
"Sabar, pasti nnti lu dapet pengganti nya," jawab Ayu sambil mengelus-elus punggung Tanya.
Ditengah itu, pandangan Ayu teralih kepada Jaka dan Saga yang menghampiri mereka. Tidak lama juga Saga dan Jaka menghentikan langkahnya tepat di dekat Ayu dan Tanya.
"Hei, Yu," sapa Jaka.
"Hei," jawab Ayu sambil tersenyum lalu, dia melihat Saga dan juga tersenyum kepada Saga.
Melihat Ayu yang teralih pandangannya, Tanya juga mengikuti arah pandang Ayu dan terkejut melihat Saga disana.
"Lo, lari disini juga!" ucap Tanya.
"Iya, nya. Gua kan sering lari disini," jawab santai Jaka.
"Yee, bukan loe.Nyet. Dia yang nyewa di rumah angker," ucap Tanya.
"Iya," jawab Saga.
Ayu dan Jaka melihat kearah Saga dan Tanya.
"Kalian saling kenal?" tanya Ayu.
"Wuaa, curiga gua," ucap Jaka.
"Apa sih, Loe?!" sindir Tanya ke Jaka. "Dia anak dari temen nyokap gue. Ya jadi otomatis, nyokap kenalin ke gue," jawab Tanya.
Saga pun memperkenalkan diri kepada Ayu dengan memberikan tangannya.
"Saya Saga."
Ayu pun juga tersenyum dan menerima tangan Saga.
"Ayu."
Ayu dan Saga pun saling bertukar senyum. Jaka yang melihat itu sontak langsung melepaskan jabat tangan mereka.
"Udah-uda. Cukup perkenalan nya."
Saga dan Ayu pun melepaskan tangan mereka dan tidak marah dengan perlakuan Jaka.
Beberapa saat kemudian, Boim datang dengan membawa sekantung gorengan.
"Hei, kalian semua sedang membicarakan gua ya," ucap santai Boim.
"Yeee, siapa yang ngomongin Lu. Tem," sindir Tanya.
Tem yang dimaksud nya hitam. Saga pun mengerti tentang hal itu. Melihat teman-teman serumahnya berkumpul. Saga pun mengajukan sesuatu kepada mereka.
"Hei, kalian hari ini ada acara, tidak?"
Semua mata tertuju pada Saga.
"Kenapa memang?" tanya Jaka.
"Aku ingin memperbaiki rumah. Apa kalian bisa membantu?" tanya Saga.
"Ada bayarannya gak nih?" ucap Tanya.
"Tenang soal itu, Saga holang kaya, guys. Liat tuh ponsel nya IPhone edisi baru," ucap Boim.
"Begitu, apapun yang ada bayarannya. Gue ikut," ucap Tanya.
Ayu hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Kalo gua pasti, bro," jawab Boim.
Jaka yang berada di samping Saga, dia memang bahu kanan Saga, "Pasti. Gua rela tutup toko buat lu."
Saga pun tersenyum, "Terima kasih semua."
Sesudah lari pagi mereka pun memutuskan untuk perbaiki rumahnya Saga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Mamat Stone
10 Matre /CoolGuy/
2024-10-24
0
Yoni Hartati
baru kenal udah minta ini itu😤😤
2023-04-28
0
Fano Jawakonora
Baiklah saga donggeng boim item joko tingkir tanya ngeng nging ngeng dan ayu nana nini
2023-02-13
0