Bagian 15 : Aqan Asta

“Aku fikir juga akan berat kalau aku membuka segel hanya karena ingin menghabisi Ni Tegrek.”

“Ni Tegrek dan Anak-anaknya sudah aku habisi Ser.”

“Pak Hanif bisa masuk ke Dunia Ni Tegrek?”

“Tidak, aku memancingnya keluar dengan menghabisi anaknya satu-persatu.”

“Jadi, sekarang dia sudah mati?”

“Iya.” Pak Hanif terlihat yakin.

“Ok, baguslah jadi aku ga perlu membuka segelku, oh ya Pak, kalau begitu sulit masuk ke dunia Ni Tegrek, kenapa Aam bisa masuk dan menolongku?”

“Oh, Itu karena Cula Bagong miliknya.”

“Cula Bagong? Si Badak peliharaan Aam?”

“Iya, dia dulu adalah anak Ni Tegrek, tapi berhasil diselamatkan oleh Kakeknya Aam, lalu dipelihara, Jin kan bisa menyerupai apapun, sekarang rupanya seperti Badak, kamu memilih sekutu yang tepat, ternyata benar ya, seorang Ayi mempunyai Intuisi yang tajam.”

“Malik marah Pak, dia sepertinya serius, aku harus apa ya?” kali ini aku curhat.

“Turuti apa maunya Ser, mungkin itu yang terbaik.”

“Tapi aku berat pak, aku merasa bahwa memang kodratku adalah memiliki hidup di dunia seperti ini.”

“Ayi, aku tidak bisa menyarankan apapun, aku hanya bisa berdoa Ayi akan baik-baik saja.”

“Terima Kasih Pak.”

Lalu Pak Hanif pergi, dia memang lelaki baik yang selalu bisa diandalkan.

....

Aku duduk di ruangan kerja ini lagi, ternyata masih sama, memang hubunganku dengan Malik sepertinya sudah selesai bahkan tanpa dimulai, tapi profesionalisme adalah hal yang harus dijunjung tinggi, hari ini adalah meeting bulanan yang biasa aku dan Malik adakan untuk me-review setiap divisi.

Kulihat Malik sudah diruang meeting bersama dengan beberapa kepala Divisi, ketika aku masuk semua berdiri kecuali Malik dan Hani, mereka berdampingan seperti Suami Istri, Hani lagi-lagi membuat kesalahan.

“Berdiri, kamu duduk ditempatku.” Aku menegur Hani setelah masuk ke ruang meeting.

“Pak Malik bilang aku duduk disini.” Dia menantangku, kulihat yang lain kaget karena melihat Hani berani padaku.

Aku tersenyum dan menunduk, wajahku tepat di di hadapan Hani dan Malik, “Minggir atau kupanggilkan satpam untuk menendangmu keluar.” Aku berkata pelan dan tegas tapi cukup terdengar diruangan ini, yang lain mulai menunduk.

“Pak.” Hani meminta bantuan Malik.

“Duduklah ....” Malik berkata dan kupotong kata-katanya.

“Malik.” Aku memandang Malik dan bersiap dengan kemungkinan terburuk.

“Duduklah ditempat yang Seira perintahkan.” Malik memerintah.

“I-iya Pak.” Hani tampak gugup dan malu, lalu dia berdiri, aku duduk ditempatnya.

“Hani, ambil bangku itu dan geser, duduk di depan pintu meeting, buatkan saya Notulen yang lengkap, nanti sebelum dikirim ke para atasan kirim ke saya dulu.” Dia mungkin anak Owner di kantor Ayahnya, tapi disini, akulah nyonya rumahnya.

“I-iya Bu.” Tidak ingin dipermalukan lebih jauh dia menurut.

“Oh ya, buatkan saya kopi hitam tanpa gula.” Kembali aku menyuruh Hani, doubel pembalasan menyenangkan sekali.

Tanpa menjawab dia keluar membuatkanku kopi dengan muka yang memerah.

Meeting berjalan lama, 5 jam diruang meeting dengan banyak masalah yang harus diatasi, hanya dua minggu aku ijin saja kantor sudah berantakan. oh ya, pak Hanif sudah masuk kembali ke pusat, kata Malik Pak Hanif ditarik karena kami butuh dia, sudah kubilang memang tidak ada yang bisa menyamai kemampuan Pak Hanif.

“Malik aku mau bicara.” Setelah selesai meeting aku mencegatnya di pintu keluar.

“Kamu tahu kan dimana ruangan saya?” Malik berlalu diikuti Hani yang tersenyum karena Malik kasar padaku.

“Malik, aku perlu tahu alasannya kenapa kamu menentang?” aku sudah diruangan Malik sekarang.

“Ser, alasan apalagi yang perlu aku katakan? kamu babak belur Ser!”

“Malik, aku punya alasan kenapa aku harus menerima takdirku, Malik tanpa aku menerima keistimewaan ini, Aam akan terjebak di kampung dengan Ayah yang memaksa dia menjadi sepertinya, atau mungkin Istri Abah Ijang yang akan lebih lama menghadapi sakaratul maut, Malik aku akan baik-baik saja seperti biasanya.”

“Ser, aku tidak sedang berdiskusi, ini perintah.”

“Malik jangan terlalu keras, beri aku waktu, aku ....”

“ Kalau kau ingin seenaknya, pergilah, pergi dari perusahaan ini, pergi dari hidupku.”

Kulihat mata Malik memerah, ada apa ini? Kenapa Malik keras sekali sampai harus mengusirku, aku harus dapat jawaban.

Aku melangkah keruangan Pak Hanif, kulihat dia sedang asik dengan laptopnya.

“Pak,” Ku ketuk pintu yang tidak tertutup itu.

“Ser, masuk.”

“Pak Aku bertengkar dengan Malik.”

“Lagi? Kok bisa?”

“Aku bilang aku ingin tetap memiliki kekuatan ini, toh aku tetap tersegel, aku hanya merasa bisa membantu orang dengan kekuatan ini.”

“Ser, aku sudah katakan, aku tidak memiliki kapasitas menjawab, tapi kalau aku boleh menasehati sebagai kawan, ikutilah Malik, dia orang yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, aku takut kalau kamu akan tersakiti lebih dalam jika terus berontak.”

“Aw!!!” Aku merasa ada yang menjambak rambutku dari belakang, “Astagfirullah ....” kulihat seorang wanita yang memakai gaun merah menutupi seluruh tubuhnya, wajahnya cantik sekali, rambutnya tergerai indah hitam legam, kakinya tidak menapak dia terlhat seperti melayang, bukankah dia perempuan yang waktu itu menolongku di perahu boat ketika di serang di laut.

“Boleh saya tahu kenapa saya dijambak?” aku bertanya pada hantu wanita ini, dia cukup cantik.

“Kamu menggoda lelakiku.” Dia menjawab masih dengan helaian rambutku ditangannya.

“Hei bicara sembarangan kamu!” Aku marah ke makhluk itu.

“Ser, sorry ini Adinda.”

“Adinda, Adinda Pulau itu?”

Oh ternyata ini adalah Jin pemimpin pulau, pulau yang penuh dengan penghuni Astral dan ingin sekali memiliki tubuhku, kalau bukan karena begitu inginnya mendapatkan penjelasan dari Pak Hanif dulu, aku tidak akan pernah mau datang ke pulau itu, pulau dimana aku ditipu, Adinda berhutang permohonan maaf.

“Hei, minta maaf kamu, kenapa pendudukmu menyerangku? Kenapa kau tidak menolong dan kenapa kau menjambakku?”

“Aku tidak akan meminta maaf, pertama karena mereka bukan pendudukku, mereka pemberontak, kedua, aku menolongmu dan ketiga, salahmu sendiri sembarangan pergi dengan tubuh yang begitu wangi.”

“Wangi? Maksudmu?” memang parfumku mahal, tapi masa Jin terpikat dengan Parfum mahalku.

“Kau itu wangi pandan, lezat sekali wanginya, untung saja kau pulang malam itu, jika tidak seluruh pulau akan mendatangimu, kasihankan penduduk manusia, mereka akan mulai berperang lagi cuma gara-gara Gadis nekat.”

“Maksudmu, kenapa mereka akan mendatangiku?”

“Adinda, dia Ayi, jangan bicara sembarangan.”

“Ayi Mahogra, baru aku melihat Ayi Mahogra sekaligus Kha...” Ngingggggg, Kupingku berdengung.

“Pak Hanif, aku penasaran sekali, bisakah tulis kata-kata yang selalu membuat kupingku berdengung?”

“Ok.” Pak Hanif menulis kata-kata itu, dan ....

“Nggak keliatan pak, apa yang kamu tulis?”

“Tidak bisa berarti, telinga dan mata sudah ditutup rapat, makanya tulisannya nggak keliatan.”

“Yasudahlah, 30 persen saja sudah membuatku babak belur, aku tidak mau meminta semuanya juga.”

“Oh, jadi Ayi Mahogra ini hanya memiliki 30 persen kemampuannya?” Adinda menghinaku

“Adinda, sudah.” Pak Hanif melarangnya menggoda terus.

“Ayi, kenapa kau berani sekali datang ke pulau itu?” Adinda bertanya.

“Aku hanya penasaran tentang suatu hal, dimulai dari Ular setan lift itu, dia membisikan sesuatu, kata-kata yang tadi kau ucapkan, yang selalu membuat kupingku berdengung setiap kali mendengarnya, kupikir pak Hanif bisa memberitahuku kata-kata apa itu, tapi ternyata lebih rumit dari yang kuduga.”

“Kenapa begitu penasaran, bukankah kau tidak begitu tertarik dengan dunia kami?”

“Haruskah kujawab pertanyaannya Pak?” Aku merasa dia mulai mengganggu.

“Atau kau sekarang baru menyadari betapa kuatnya dirimu dan tergoda untuk kekuasaan yang lebih lagi?” Adinda masih menyerangku dengan pertanyaan.

“Adinda, kamu dan mereka pun tau Ayi tidak memiliki niat yang seperti itu, karena mereka dilahirkan....”

“Ya, ya, ya, dilahirkan dengan Budi dan Ilmu yang baik, tapi mana tau kan kalau ini produk gagal.”

“Adinda! Jangan keterlaluan, mungkin untukmu Ayi bukan apa-apa, tapi untukku dia adalah Ayi Mahogra, jangan melewati batas!” Pak Hanif galak juga ternyata.

“Pak, ngomong-ngomong, kemaren waktu di pulau itu, Bapak bilang dengan menyelamatkan saya, maka Bapak menyelamatkan Adinda juga, maksudnya apa ya?”

“Oh soal itu, jadi kalau sampai terjadi sesuatu padamu di Pulau itu, Malik dan para Tetua tidak akan tinggal diam, mereka akan membumihanguskan Pulau, sementara pulau itu adalah tempat asal Adinda, kalau akhirnya keadaanmu membuat dua dunia harus berperang, maka Adinda dan aku akan menjadi musuh.”

“Lihat betapa manisnya Anif bukan?” Adinda memanggil Anif? Panggilan sayang gitu, ga bener nih Wanita jejadian.

“Pak, bapak tahu kan kalau kita sebagai manusia dilarang menikah dengan Jin, jodohnya manusia ya manusia, sudah digariskan.” Aku melihat tajam kearah Adinda si jin cantik.

“Hei kau, sini kau! biar kuhajar wajahmu.” Adinda meradang.

“Loh, salahku dimana? Itu kodrat sist.”

“Ser Mita telepon.” Pak Hanif menyerahkan telepon meja kepadaku dan membuat pertengkaran aku dan pacar Jinnya terhenti.

“Bu, ada tamu.”

“Siapa Mit?”

“Anu Bu, Pak Albari Rainan ada diruangan Ibu sekarang.”

“Siapa??!” Aku kaget bukannya tidak dengar, Papinya Malik mau ketemu, ada apa ini?

Terpopuler

Comments

Fikha Clara

Fikha Clara

kharisma jagat ya😅aku dr tdi susah Lo mikir nya

2023-10-19

0

Mey-mey89

Mey-mey89

...

2023-06-15

1

Amel Ivander

Amel Ivander

wangi kuntilanak 😌 dan jin wanita.yg punya kekuatan positif besar gak akan bau pandan

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes
1 (Bagian 1 : Seira dan Malik)
2 (Bagian 2 : Seira Kecil)
3 (Bagian 3 : Seira Kecil Lanjutan)
4 (Bagian 4 : Seira Kecil Lanjutan)
5 (Bagian 5 : Menikahlah denganku)
6 (Bagian 6 : Susuk)
7 Bagian 7 : Cemburu
8 Bagian 8 : Pulau
9 Bagian 9 : Pulau Tak Berpenghuni
10 Bagian 10 : Abah
11 Bagian 11 : Ayah
12 Bagian 12 : Ayi Mahogra
13 Bagian 13 : Malik
14 Bagian 14 : Anak Cucu Iblis
15 Bagian 15 : Aqan Asta
16 ​Bagian 16 : Rahim
17 Bagian 17 : Terhempas
18 Bagian 18 : Aqan Asta
19 Bagian 19 : Cinta Segitiga
20 Bagian 20 : Kepercayaan
21 Bagian 21 : Iblis Bertanduk
22 Bagian 22 : Malik dan cintanya
23 (Bagian 23 : Masa Kuliah)
24 Bagian 24 : Buka Segel
25 Bagian 25 : Pertarungan
26 Bagian 26 : Perlindungan
27 Bagian 27 : Kejujuran
28 Bagian 28 : Masa Kuliah II
29 Bagian 29 : Cinta Kami
30 Bagian 30 : Cintaku, Seira ....
31 Bagian 31 : Hatiku
32 Bagian 32 : Pramudya Aksara
33 Bagian 33 : Pramudya Aksara II
34 Bagian 34 : Pramudya Aksara III
35 Bagian 35 : Cinta Seira dan Malik
36 Bagian 36 : Perpisahan
37 Bagian 37 : Ayi Tirung
38 Bagian 38 : Pengorbanan
39 Bagian 39 : Dunia Ghaib
40 Bagian 40 : Gunung Butir-Butir
41 Bagian 41 : Lembah Merah
42 Bagian 42 : Kesepian
43 Bagian 43 : Penantian
44 Bagian 44 : Tanah Pejuang
45 Bagian 45 : Cermin
46 Bagian 46 : Tugas Tertunda
47 Bagian 47 : Ayi Kayas Gandaria
48 Bagian 48 : Malik Rainan
49 Bagian 49 : Penaklukan Monster
50 Bagian 50 : Si Aing Lengir
51 Bagian 51 : Cinta Tanpa Syarat
52 Bagian 52 : Desa Dusun Mati
53 Bagian 53 : Jebakan
54 Bagian 54 : Penaklukan
55 Bagian 55 : Petapa
56 Bagian 56 :Pelepasan
57 Bagian 57 : Pertarungan Rumit
58 Bagian 58 : Petapa
59 Episode 59 : Cinta Seira & Malik
60 Episode 60 : Kerinduan
61 Bagian 61 : Pertemuan Kembali
62 Bagian 62 : Kita
63 Bagian 63 : Kiriman
64 Bagian 64 : Kerajaan Hutan Selatan
65 Bagian 65 : Raja Bapati
66 Bagian 66 : Strategi Perang
67 Bagian 67 : Panglima Bapati
68 Bagian 68 : Pertahanan
69 Bagian 69 : Keserakahan
70 Bagian 70 : Persiapan
71 Bagian 71: Tragedi
72 Bagian 72 : Terjebak
73 Bagian 73: Kepercayaan
74 Bagian 74: Desa Ayah
75 Bagian 75 : Desa Ayah II
76 Bagian 76 : Pagar Ghaib
77 Bagian 77 : Janggal
78 Bagian 78 : Jawaban
79 Bagian 79 : Satu Lawan Satu
80 Bagian 80 : Undangan Perang
81 Bagian 81 : Perang!!!
82 Bagian 82 : Perang II
83 Bagian 83 : Perang Terakhir 2
84 Bagian 84 : Hukuman
85 (Bagian 85 : Akhir Sebuah Kisah)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
(Bagian 1 : Seira dan Malik)
2
(Bagian 2 : Seira Kecil)
3
(Bagian 3 : Seira Kecil Lanjutan)
4
(Bagian 4 : Seira Kecil Lanjutan)
5
(Bagian 5 : Menikahlah denganku)
6
(Bagian 6 : Susuk)
7
Bagian 7 : Cemburu
8
Bagian 8 : Pulau
9
Bagian 9 : Pulau Tak Berpenghuni
10
Bagian 10 : Abah
11
Bagian 11 : Ayah
12
Bagian 12 : Ayi Mahogra
13
Bagian 13 : Malik
14
Bagian 14 : Anak Cucu Iblis
15
Bagian 15 : Aqan Asta
16
​Bagian 16 : Rahim
17
Bagian 17 : Terhempas
18
Bagian 18 : Aqan Asta
19
Bagian 19 : Cinta Segitiga
20
Bagian 20 : Kepercayaan
21
Bagian 21 : Iblis Bertanduk
22
Bagian 22 : Malik dan cintanya
23
(Bagian 23 : Masa Kuliah)
24
Bagian 24 : Buka Segel
25
Bagian 25 : Pertarungan
26
Bagian 26 : Perlindungan
27
Bagian 27 : Kejujuran
28
Bagian 28 : Masa Kuliah II
29
Bagian 29 : Cinta Kami
30
Bagian 30 : Cintaku, Seira ....
31
Bagian 31 : Hatiku
32
Bagian 32 : Pramudya Aksara
33
Bagian 33 : Pramudya Aksara II
34
Bagian 34 : Pramudya Aksara III
35
Bagian 35 : Cinta Seira dan Malik
36
Bagian 36 : Perpisahan
37
Bagian 37 : Ayi Tirung
38
Bagian 38 : Pengorbanan
39
Bagian 39 : Dunia Ghaib
40
Bagian 40 : Gunung Butir-Butir
41
Bagian 41 : Lembah Merah
42
Bagian 42 : Kesepian
43
Bagian 43 : Penantian
44
Bagian 44 : Tanah Pejuang
45
Bagian 45 : Cermin
46
Bagian 46 : Tugas Tertunda
47
Bagian 47 : Ayi Kayas Gandaria
48
Bagian 48 : Malik Rainan
49
Bagian 49 : Penaklukan Monster
50
Bagian 50 : Si Aing Lengir
51
Bagian 51 : Cinta Tanpa Syarat
52
Bagian 52 : Desa Dusun Mati
53
Bagian 53 : Jebakan
54
Bagian 54 : Penaklukan
55
Bagian 55 : Petapa
56
Bagian 56 :Pelepasan
57
Bagian 57 : Pertarungan Rumit
58
Bagian 58 : Petapa
59
Episode 59 : Cinta Seira & Malik
60
Episode 60 : Kerinduan
61
Bagian 61 : Pertemuan Kembali
62
Bagian 62 : Kita
63
Bagian 63 : Kiriman
64
Bagian 64 : Kerajaan Hutan Selatan
65
Bagian 65 : Raja Bapati
66
Bagian 66 : Strategi Perang
67
Bagian 67 : Panglima Bapati
68
Bagian 68 : Pertahanan
69
Bagian 69 : Keserakahan
70
Bagian 70 : Persiapan
71
Bagian 71: Tragedi
72
Bagian 72 : Terjebak
73
Bagian 73: Kepercayaan
74
Bagian 74: Desa Ayah
75
Bagian 75 : Desa Ayah II
76
Bagian 76 : Pagar Ghaib
77
Bagian 77 : Janggal
78
Bagian 78 : Jawaban
79
Bagian 79 : Satu Lawan Satu
80
Bagian 80 : Undangan Perang
81
Bagian 81 : Perang!!!
82
Bagian 82 : Perang II
83
Bagian 83 : Perang Terakhir 2
84
Bagian 84 : Hukuman
85
(Bagian 85 : Akhir Sebuah Kisah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!