(Bagian 5 : Menikahlah denganku)

Penjelasan : Bagian ini adalah lanjutan dari bagian 1, kalau bingng coba baca lagi bagian 1

________________________________________________________

“Menikahlah denganku.”

“Apa?” Setiap wanita yang dilamar pasti akan bahagia, apalagi lamaran datang dari kekasih hatinya, orang yang sudah bertahun-tahun dicintainya, tapi ini Malik, Malik Rainan, lelaki jenius yang menghitung apapun dengan untung dan rugi, andai aku gadis bodoh yang naif dan tidak mengenalnya, aku pasti bahagia, sayang sekali, aku lebih mengenalnya dibanding dirinya sendiri.

“Setelah menikah seluruh hartaku akan menjadi milikmu.” Dia melanjutkan lamaran tidak romantis ini, dilamar di ruangan kesehatan yang dikelilingi tirai putih dan ranjang khas rumah sakit, ya walaupun hanya klinik perusahaan perlengkapannya cukup lengkap, satu2 nya yang terlihat baik hanya bunga di vas itu.

“Apa syaratnya?” Aku bertanya.

“Aku akan membangun perusahan-perusahaan baru, gunakan intuisimu untuk membangun perusahaan-perusahaan itu bersamaku.” Benar saja, pasti ada yang sangat dia inginkan, Malik adalah lelaki yang sangat suka dengan tantangan, perusahaan ini sudah besar, bahkan saking besarnya tidak perlu nakhoda handal untuk mengemudikan lajunya, semua akan baik-baik saja tanpa Malik, meninggalkan perusahaan ini adalah keegoisannya, dengan aku sebagai pimpinannya dia dapat 2 hal, nama baik sebagai pendiri dan jika perusahaan lain yang dia bangun menjadi besar maka dia akan kembali menjadi jenius muda yang mahir membuat perusahaan menjadi besar. Satu kali dayung dua tiga pulau terlampaui, karena hal yang paling dia inginkan adalah mengalahkan ayahnya.

“Ku kira dengan membangun perusahaan ini cukup, tapi ternyata aku salah, ini belum cukup kan Malik? Kamu menjadi serakah bukan?”

“Ya, ini masih belum cukup, dua atau tiga perusahaan lagi, bukankah kita mendapatkan apa yang kita mau Ser Kamu mendapatkanku dan aku mendapatkan apa yang kuinginkan.”

“Kau pikir pernikahan adalah Win-Win Solution! kau main-main dengan ikatan pernikahan Malik!”

“Kau tidak menginginkanku?”

Aku terdiam, sehina itukah aku di mata mu Malik? Aku mencintaimu tapi tidak akan buta dengan menikah hanya karena bisnis, pernikahan macam apa yang akan kujalani.

“Aku mau pulang, aku lelah.” Aku pergi dari ruangan itu, aku meninggalkannya.

Berat sekali mencintainya, seberat aku menanggung beban mata ketiga yang “kambuh” lagi ini, di lift, di lorong bahkan di gerbang, mereka mulai nampak. Aku tidak takut? Salah, aku justru ketakutan sehingga aku berpura-pura tidak melihat mereka, dengan masalah Malik, aku bisa sedikit teralihkan dari mereka.

Aku melangkahkeluar klinik dan pulang dengan mobil Malik diantar supirnya.

...

“Malik sudah cukup.” Aku membanting pintu setelah keluar dari ruangan Malik, seluruh  karyawan dilantai ini sudah biasa jika aku dan Malik berseteru, Mereka sudah terlatih untuk tidak terlalu ingin tau saat para atasan bertindak aneh, maklum di lantai ini adalah divisi Finance dan Accounting, divisi paling sibuk dan kadang aku merasa ada aura gelap di ruangan ini, bukan karena makhluk-makhluk itu, tapi karena memang pekerjaan mereka yang penuh beban, jadinya mereka terlihat judes dan galak.

“Bu Seira, minta tanda tangan untuk lembur karyawan diminggu ini ya, dokumen sudah aku taruh di meja Ibu.” Seorang pegawai yang menjabat sebagai admin menyapaku hanya soal pekerjaan.

“Ok.” Aku menjawab singkat.

Ini adalah kali ketiga Malik membahas tentang pernikahan palsu ini, aku marah sudah sangat marah, dalam bayanganku pernikahan adalah soal cinta, saling membutuhkan karena rasa dan perlindungan, memang benar laki-laki itu yang memintaku menikah adalah laki-laki yang aku cintai, tapi pemikirannya salah, aku ingin pernikahan yang romantis, dimana lelaki banyak berkorban untuk cintanya, naif memang, tapi ini pernikahanku dan aku inginnya begitu.

Ting ... Pintu lift terbuka, aku langsung masuk tanpa menoleh, untung sudah ada 2 orang didalamnya, aku masuk berdiri dibelakang mereka, setidaknya kalau melihat yang aneh-aneh aku bisa bertahan karena tidak sendirian.

Sepertinya pegawai baru, kenapa dia memencet tombol lantainya berkali-kali, posisinya ada di sebelah kiriku.

“Mbak, mau kelantai berapa?” Aku bertanya dan disaat yang sama dia berhenti memencet tombolnya, “Mbak,” Aku menyapa kembali, mungkin dia tamu.

“Maaf Bu, saya duluan.” Ranti anak magang di divisi Produksi yang posisinya ada di sebelah kananku, pamit turun duluan, raut mukanya aneh dan dia turun di lantai divisi lain, bukan divisi tempat dia bekerja.

Sepertinya aku salah menyapa orang ini, ok maksudku makhluk ini.

Kulihat dia mulai menoleh. ya, hanya lehernya saja yang menoleh sampai ke belakang, sementara badannya masih diposisi yang sama, dia memandangku dan bertanya.

“Jadi, kamu gadis yang bisa melihat itu?”

Aku diam tidak menjawab, rasanya pura-pura tidak melihat sudah tidak mungkin, kami sudah berhadapan.

“Ya.” Aku hanya menjawab sekilas dan sedikit mundur.

“Boleh bantu aku?” dia bertanya dengan suara yang parau dan sangat menakutkan, suaranya mirip seperti nenek-nenek tua.

“Tidak.” Aku menjawab dengan tegas dan tenang.

Pintu lift terbuka, beberapa karyawan masuk dan aku keluar dengan santai, mencoba tenang, tepatnya pura-pura tenang, kukira dia mengikutiku tapi ternyata tidak, dia tidak keluar atau memang tidak bisa keluar? Siapa wanita itu? Apa yang dilakukannya disana? Astaga, bukan urusanku!

Kulihat telepon genggamku berdering saat aku akan masuk ruang kerjaku, ruang kerja dan divisiku berada paling bawah, aku memang minta Malik menempatkanku di lantai 1 karena hubunganku dengan banyak orang yang sudah berstatus pegawai ataupun belum, makanya aku harus berada di lantai yang paling bawah.

Aku berusaha meminimalisir orang asing berkeliling seenaknya dengan alasan akan menemuiku, jadi orang-orang yang akan bertemu denganku sudah pasti akan tinggal di Lobby. Seperti hari ini ada beberapa pegawai yang harus ku Interview untuk menggantikan sekertaris Malik yang akan resign karena sedang hamil besar anak ke-2, sekertaris itu memutuskan resign untuk mengurus kedua anaknya, sebenarnya aku suka sekertaris lama, dia cantik dan bukan penggoda, aku memang cemburuan, aku akan menempatkan siapa pun disisi Malik perempuan yang kompeten tapi tidak lebih kompeten ataupun lebih cantik dariku, picik sekali kan aku, tidak bisa profesional, terserah, toh seperti Malik bilang akulah yang membuat perusahaan ini menjadi besar, jadi terserah aku.

“Mita, sudah pada ngumpul?” Aku menelpon resepsionis untuk memulai wawancara, ini tinggal tahap terakhir dari serangkaian tes untuk mereka, total ada 3 hari tes untuk 20 orang calon pegawai, mereka sudah di eliminasi oleh bawahanku menjadi tinggal 5 orang saja.

Aku mulai menginterview satu-satu calon sekertaris ini, mereka semua cantik tapi ada satu orang yang membuatku risih, perasaan dia sudah ku eleminasi, tapi kenapa dia datang untuk interview?

“Sebentar.” Aku membuatnya menunggu berdiri di depan pintu, tindakan tidak sopan, tapi aku akan memastikan bahwa dia tidak boleh ikut interview.

“Mita, ke ruangan saya,” Aku memanggil resepsionisku, “ oh, dan kamu, keluar dulu ya” aku mengusir calon sekertaris itu dengan halus. Tidak lama Mita masuk ke ruanganku.

“Mita! Bukannya Saya sudah kick out resume perempuan tadi?!” aku setengah membentak, aku jarang sekali marah, tapi sekalinya marah tidak ada yang pernah berani melawan, mereka tau bahwa aku adalah orang kedua di perusahaan ini.

“I-iya, maaf bu ini permintaan khusus dari Pak Malik.”

“Apa!” pantas saja Mita berani memanggil perempuan itu, ternyata orang nomor 1 dibelakang perempuan itu. Malik mau main-main denganku rupanya. “Suruh perempuan itu pulang.”

“Bu, maaf, a-aku ga berani.” Mita menunduk, tidak lama telepon mejaku berdering.

“Ya, kenapa?” Aku menjawab telpon, itu pasti Malik, namanya ada di monitor telp mejaku.

“Aku mau dia jadi sekertarisku.”

“Saya atau kamu yang HRD-nya? Kalau kamu mau seenaknya sendiri, cari HRD lain.” Aku membanting telp.

“Mita, suruh pulang semua calon pegawai, bos kamu sudah memutuskan, untuk apa kita capek-capek tes sana sini!” setelah mendengar ucapanku Mita keluar ruangan.

...

Sudah sepekan sejak Sekertaris baru itu masuk kerja dan sudah sepekan aku tidak mengunjungi ruangan Malik, malas aku melihat perempuan itu terpesona dengan bos yang suka tebar pesona.

ya, aku memang mencoret semua wanita yang memiliki paras, bentuk tubuh dan kepintaran yang sesuai dengan tipe wanita ideal Malik.

Kenapa? Karena aku akan menjegal semua perempuan yang memiliki kemungkinan disukai oleh Malik, Tipe Wanita Malik memang tinggi, Wanita itu harus cantik dengan wajah yang mungil, anggun, memiliki pinggul yang kecil, memiliki proporsi tubuh yang ideal.

Beda sekali denganku, aku memiliki wajah yang besar, tubuhku tinggi bahkan hampir setinggi Malik, badanku tegap dan aku sama sekali tidak anggun, makanya aku benci ketika ada sekertaris yang melamar dengan bentuk wajah, tubuh dan gesture seperti yang Malik suka, seperti sekertaris barunya sekarang, ditambah wanita itu lulusan luar negeri, cocok sekali!

“Bu, dipanggil pak Malik.” Mita Resepsionis menelponku.

“Bilang kalau saya sibuk.”

“Bu, Pak Malik bilang ini Urgent.”

“Suruh sekertaris barunya itu keruangan saya dan menjelaskan apa permasalahannya. Dah gausah telpon saya lagi!” Aku membanting telepon mejaku.

Pusing aku, mungkin ke atap dan minum kopi bisa sedikit menenangkan.

Sial, karena masalah Malik aku ga fokus, aku menuju keatap dan menggunakan lift yang ada perempuan penunggu itu, sial!!!

Tapi aneh, dia diam saja, dia masih dengan posisi terakhir aku lihat, menghadap tombol dan tidak berusaha menoleh lagi.

“Aku akan membantu, tapi jangan tunjukan wajah yang kemarin, tunjukan wajah santun baru kita bicara.” Aku mungkin terlihat gila di CCTV lift karena bicara sendiri. Ya, aku lagi mumet males bicara sama manusia, lagian makhluk ini terlihat tidak jahat.

“Aku sakit.” Dia merintih dengan suara yang membuat bulu kudukku merinding, tapi posisinya tidak berubah.

“Kamu siapa? Apakah kamu korban dari pembunuhan, pemerkosaan atau .... ” aku menebak, melihat dari baju kerja yang dia gunakan sudah koyak di beberapa bagian dan ada banyak bercak darah di sana-sini.

“Bukan, aku bukan siapa-siapa, mereka yang sudah mati akan kembali pada Tuhannya.” Dia masih berbicara dengan merintih.

“Ok, aku ganti pertanyaannya, kamu apa?” entahlah ke mana hilangnya rasa takutku, mungkin terbawa emosi bersama wanita sekertaris baru itu.

“Aku adalah susuk.” Wanita itu berbicara sembari berbalik, lagi-lagi hanya kepalanya saja yang menengok sampai ke belakang, sehingga wajahnya berada tepat diatas punggungnya, leher wanita ini menghitam dan bibirnya lebar sampai mendekati kuping.

“Susuk?”

Bukankah susuk hanya ditanam untuk mempercantik diri? Lalu kenapa dia di sini dengan keadaan mengenaskan ....

_______________________________________

Susuk adalah hal yang kebanyakan orang fikir hanya tentang wajah, tapi sebenarnya bisa juga menjadi media untuk mempercantik apapun.

Apakah kalian pernah membeli baju karena terlihat sangat indah di tokonya, begitu pulang

bajunya menjadi biasa saja. Selamat, anda terkena susuk jual beli.

Terpopuler

Comments

🖤❣ DeffaSha ❣🖤

🖤❣ DeffaSha ❣🖤

apakah kau memakai susuk di ceritamu thorr, karna aku tidak bisa berpaling dari cerita2 muuu 😍😍😍😍

2023-11-11

1

Mey-mey89

Mey-mey89

...

2023-06-10

1

Ratna Alyandra

Ratna Alyandra

apa betul ada susuk untuk jual beli? baru tahu saya thor. ah othor mah is the best. bikin aku ngafens berat sama karya othor😁

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 (Bagian 1 : Seira dan Malik)
2 (Bagian 2 : Seira Kecil)
3 (Bagian 3 : Seira Kecil Lanjutan)
4 (Bagian 4 : Seira Kecil Lanjutan)
5 (Bagian 5 : Menikahlah denganku)
6 (Bagian 6 : Susuk)
7 Bagian 7 : Cemburu
8 Bagian 8 : Pulau
9 Bagian 9 : Pulau Tak Berpenghuni
10 Bagian 10 : Abah
11 Bagian 11 : Ayah
12 Bagian 12 : Ayi Mahogra
13 Bagian 13 : Malik
14 Bagian 14 : Anak Cucu Iblis
15 Bagian 15 : Aqan Asta
16 ​Bagian 16 : Rahim
17 Bagian 17 : Terhempas
18 Bagian 18 : Aqan Asta
19 Bagian 19 : Cinta Segitiga
20 Bagian 20 : Kepercayaan
21 Bagian 21 : Iblis Bertanduk
22 Bagian 22 : Malik dan cintanya
23 (Bagian 23 : Masa Kuliah)
24 Bagian 24 : Buka Segel
25 Bagian 25 : Pertarungan
26 Bagian 26 : Perlindungan
27 Bagian 27 : Kejujuran
28 Bagian 28 : Masa Kuliah II
29 Bagian 29 : Cinta Kami
30 Bagian 30 : Cintaku, Seira ....
31 Bagian 31 : Hatiku
32 Bagian 32 : Pramudya Aksara
33 Bagian 33 : Pramudya Aksara II
34 Bagian 34 : Pramudya Aksara III
35 Bagian 35 : Cinta Seira dan Malik
36 Bagian 36 : Perpisahan
37 Bagian 37 : Ayi Tirung
38 Bagian 38 : Pengorbanan
39 Bagian 39 : Dunia Ghaib
40 Bagian 40 : Gunung Butir-Butir
41 Bagian 41 : Lembah Merah
42 Bagian 42 : Kesepian
43 Bagian 43 : Penantian
44 Bagian 44 : Tanah Pejuang
45 Bagian 45 : Cermin
46 Bagian 46 : Tugas Tertunda
47 Bagian 47 : Ayi Kayas Gandaria
48 Bagian 48 : Malik Rainan
49 Bagian 49 : Penaklukan Monster
50 Bagian 50 : Si Aing Lengir
51 Bagian 51 : Cinta Tanpa Syarat
52 Bagian 52 : Desa Dusun Mati
53 Bagian 53 : Jebakan
54 Bagian 54 : Penaklukan
55 Bagian 55 : Petapa
56 Bagian 56 :Pelepasan
57 Bagian 57 : Pertarungan Rumit
58 Bagian 58 : Petapa
59 Episode 59 : Cinta Seira & Malik
60 Episode 60 : Kerinduan
61 Bagian 61 : Pertemuan Kembali
62 Bagian 62 : Kita
63 Bagian 63 : Kiriman
64 Bagian 64 : Kerajaan Hutan Selatan
65 Bagian 65 : Raja Bapati
66 Bagian 66 : Strategi Perang
67 Bagian 67 : Panglima Bapati
68 Bagian 68 : Pertahanan
69 Bagian 69 : Keserakahan
70 Bagian 70 : Persiapan
71 Bagian 71: Tragedi
72 Bagian 72 : Terjebak
73 Bagian 73: Kepercayaan
74 Bagian 74: Desa Ayah
75 Bagian 75 : Desa Ayah II
76 Bagian 76 : Pagar Ghaib
77 Bagian 77 : Janggal
78 Bagian 78 : Jawaban
79 Bagian 79 : Satu Lawan Satu
80 Bagian 80 : Undangan Perang
81 Bagian 81 : Perang!!!
82 Bagian 82 : Perang II
83 Bagian 83 : Perang Terakhir 2
84 Bagian 84 : Hukuman
85 (Bagian 85 : Akhir Sebuah Kisah)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
(Bagian 1 : Seira dan Malik)
2
(Bagian 2 : Seira Kecil)
3
(Bagian 3 : Seira Kecil Lanjutan)
4
(Bagian 4 : Seira Kecil Lanjutan)
5
(Bagian 5 : Menikahlah denganku)
6
(Bagian 6 : Susuk)
7
Bagian 7 : Cemburu
8
Bagian 8 : Pulau
9
Bagian 9 : Pulau Tak Berpenghuni
10
Bagian 10 : Abah
11
Bagian 11 : Ayah
12
Bagian 12 : Ayi Mahogra
13
Bagian 13 : Malik
14
Bagian 14 : Anak Cucu Iblis
15
Bagian 15 : Aqan Asta
16
​Bagian 16 : Rahim
17
Bagian 17 : Terhempas
18
Bagian 18 : Aqan Asta
19
Bagian 19 : Cinta Segitiga
20
Bagian 20 : Kepercayaan
21
Bagian 21 : Iblis Bertanduk
22
Bagian 22 : Malik dan cintanya
23
(Bagian 23 : Masa Kuliah)
24
Bagian 24 : Buka Segel
25
Bagian 25 : Pertarungan
26
Bagian 26 : Perlindungan
27
Bagian 27 : Kejujuran
28
Bagian 28 : Masa Kuliah II
29
Bagian 29 : Cinta Kami
30
Bagian 30 : Cintaku, Seira ....
31
Bagian 31 : Hatiku
32
Bagian 32 : Pramudya Aksara
33
Bagian 33 : Pramudya Aksara II
34
Bagian 34 : Pramudya Aksara III
35
Bagian 35 : Cinta Seira dan Malik
36
Bagian 36 : Perpisahan
37
Bagian 37 : Ayi Tirung
38
Bagian 38 : Pengorbanan
39
Bagian 39 : Dunia Ghaib
40
Bagian 40 : Gunung Butir-Butir
41
Bagian 41 : Lembah Merah
42
Bagian 42 : Kesepian
43
Bagian 43 : Penantian
44
Bagian 44 : Tanah Pejuang
45
Bagian 45 : Cermin
46
Bagian 46 : Tugas Tertunda
47
Bagian 47 : Ayi Kayas Gandaria
48
Bagian 48 : Malik Rainan
49
Bagian 49 : Penaklukan Monster
50
Bagian 50 : Si Aing Lengir
51
Bagian 51 : Cinta Tanpa Syarat
52
Bagian 52 : Desa Dusun Mati
53
Bagian 53 : Jebakan
54
Bagian 54 : Penaklukan
55
Bagian 55 : Petapa
56
Bagian 56 :Pelepasan
57
Bagian 57 : Pertarungan Rumit
58
Bagian 58 : Petapa
59
Episode 59 : Cinta Seira & Malik
60
Episode 60 : Kerinduan
61
Bagian 61 : Pertemuan Kembali
62
Bagian 62 : Kita
63
Bagian 63 : Kiriman
64
Bagian 64 : Kerajaan Hutan Selatan
65
Bagian 65 : Raja Bapati
66
Bagian 66 : Strategi Perang
67
Bagian 67 : Panglima Bapati
68
Bagian 68 : Pertahanan
69
Bagian 69 : Keserakahan
70
Bagian 70 : Persiapan
71
Bagian 71: Tragedi
72
Bagian 72 : Terjebak
73
Bagian 73: Kepercayaan
74
Bagian 74: Desa Ayah
75
Bagian 75 : Desa Ayah II
76
Bagian 76 : Pagar Ghaib
77
Bagian 77 : Janggal
78
Bagian 78 : Jawaban
79
Bagian 79 : Satu Lawan Satu
80
Bagian 80 : Undangan Perang
81
Bagian 81 : Perang!!!
82
Bagian 82 : Perang II
83
Bagian 83 : Perang Terakhir 2
84
Bagian 84 : Hukuman
85
(Bagian 85 : Akhir Sebuah Kisah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!