“Ya Neng? Napa lu?”
“Temenin ke kamar mandi yuk.” Dia berjalan ke arahku dengan senyum yang aneh, dia menarik tanganku, anehnya aku tidak bisa mengendalikan tubuhku sehingga aku mengikutinya ke kamar mandi.
“Neng, beneran sama gue ditemeninnya?” Aku memastikan sebelum kami benar-benar masuk ke kamar mandi.
Kulihat dia hanya menoleh lalu tersenyum.
Apa Neneng hanya minta ditemani? Tapi dia tidak biasanya memintaku, aku bukan teman dekatnya.
Begitu kami masuk pintu kamar mandi, kosong, tidak ada orang, padahal ini jam istirahat, biasanya banyak anak perempuan suka ke kamar mandi, sekedar membetulkan baju atau roknya, maklum saat istirahat, kan biasanya pasangan-pasangan remaja itu saling bertemu dan berkencan dadakan.
“Neng, gue tunggu sini ya, lu ....
Neneng masuk bilik kamar mandi paling dalam, di sini ada enam bilik kamar mandi, posisinya setiap 3 kamar mandi saling berhadapan, aku heran, kenapa si Neneng sok kenal banget, biasanya dia ogah ditemenin aku, namanya memang agak desa, Neneng, tapi kelakuannya sok kota, dia nggak mau temenan ama perempuan miskin macam aku.
“Neng, kalau udah keluar ya, jangan lama-lama.” Aku mulai was-was, ini sudah 5 menit, harusnya tidak selama itu, kan kalau hanya buang air kecil.
Tidak ada jawaban, “Neng ... “ aku memanggilnya sekali lagi.
Masih tidak ada jawaban.
Aku berjalan ke arah bilik yang Neneng masuk, perlahan, jujur nyaliku ciut, ada rasa takut.
“Neng.” Aku mengetuk pintunya, tidak ada jawaban, aku mendorong pintu itu, tapi dikunci dari dalam, aku memegang handle pintunya, aku memutar handle dan mendorong pintunya.
“Seira!” Astagfirullah, ada seseorang yang masuk dari luar, “dicariin Malik lu.” Teman sekelasku ternyata.
“Iya, ini gue lagi nungguin si Neneng, dia tadi minta temenin ke kamar mandi.”
“Seira! Gila lu ya, si Neneng ijin nggak masuk.” Teman sekelasku itu langsung, keluar dan menatapkku dengan aneh.
Aku langsung melihat ke arah bilik kamar mandi, pintunya terbuka, tidak ada Neneng di sana!
Apa aku sudah gila, aku langsung berlari keluar, saat sampai pintu kamar mandi, kudengar bilik pintu kamar mandi dibanting, sontak aku langsung berlari secepat mungkin.
“Ser!” ada seseorang memanggilku dari belakang.
“Malik.” Aku langsung menghampirinya.
“Kenapa kamu, pucet banget.”
“Hmm, kalau gue cerita pasti lu nggak bakal percaya.”
“Aku percaya kok, semua orang boleh aja sih nggak percaya sama kamu, tapi aku akan selalu percaya Ser, lupa kamu?” Oh ya, Malik pasti akan percaya, aku lupa dia adalah lelaki paling mengerti aku, makanya aku suka, walau bertepuk sebelah tangan.
“Tadi pas elu ninggalin gue di kelas, gue yakin kelas kosong, tapi tiba-tiba Neneng dari arah dalam kelas minta gue temenin ke kamar mandi, gue sih rada aneh, tapi nggak tau kenapa gue ikut aja, pas dia narik gue keluar kelas, gue ngerasa tangannya dingin banget. Tapi entah kenapa gue tetep ikutin dia.”
“Ok, terus.” Malik terlihat serius, dia tidak memotong kata-kataku sama sekali.
“Trus gue ama dia ke kamar mandi, ya gue tungguin dia di dalem, di wastafel, dia masuk bilik paling belakang, trus agak lama, gue akhirnya panggil-panggil dia, gue takut dia kenapa-kenapa, kan kemaren dia pingsan.”
“Ok, lalu?” Malik masih mendengarkan dengan serius.
“Dia nggak nyaut, gue samperin lah ke biliknya, gue ketok, gue puter handle pintunya, dia masih nggak nyaut, sampe ada yang masuk ke kamar mandi, bilang kalau Neneng tuh nggak masuk sekolah, dan pas gue liat ke biliknya, ternyata biliknya udah kebuka, nggak ada siapa-siapa disana, gue lari lah, pas gue lari, gue seprti mendengar auman yang menyeramkan, trus bilik kamar mandinya kayak di banting gitu, abis itu kayak ada suara-suara perkelahian.”
“Ser, nanti Mama kasih kamu air lagi ya, nanti pulang aku mampir ke rumah ngomong sama Mama.”
“Malik, aku kenapa sih? Aku nggak tau tapi kok kayaknya mereka masih mengikutiku.”
“Ser, percaya Malik ya, pokoknya Seira nggak apa-apa, Seira normal, dan kita akan lalui ini bareng.” Ah, Malik, padahal dia masih SMP tapi entah kenapa dia begitu dewasa dan membuatku aman.
....
“Ser, udah denger belum?” Teman sekelas menyapaku saat kau baru sampai.
“Denger apa sih?” Aku menuju kursiku dan menaruh tas.
“Neneng.” Deg, aku langsung merasa ada berita buruk, ku lihat mejanya kosong, dia belum datang.
“Neneng kenapa?” Aku bertanya.
“Hari ini kita pulang cepet, rame-rame mau ke rumahnya, lu ikut nggak?”
“Ikut, emang dia masih sakit.”
“Sembarangan lu, dia udah nggak ada!”
“Astagfirullah.”
“Innalillahi Seira!”
“Eh iya, Innalillahi wa Inna Illaihi rajiun.” Tak terasa air mataku jatuh.
“Lu tau nggak kapan meninggalnya?”
“Kapan?”
“Kemaren siang jam dua belasan.”
“Apa?”
Kemaren sekitar jam setengah satuan, dia memintaku menemaninya ke kamar mandi, lalu siapa yang kemarin bersamaku? Ya Allah ada apa lagi ini!
“Malik.” Aku melihat Malik datang.
“Napa Ser?” dia menaruh tas di mejanya dan duduk di mejaku.
“Neneng udah nggak ada Malik, kemarin dia meninggal pas jam aku nememin dia ke toilet!” Aku menghapus air mata, antara takut dan sedih.
“It’s Ok Ser, nggak akan ada apa-apa lagi, kemaren udah minum air lagi, kan? Yang Mama kasih pake botol air mineral.”
“Iya udah minum.”
“Udah, nanti kalau takut nggak usah ikut aja ke rumah Neneng.”
“Tapi nggak enak ama yang lain, nanti mereka pikir aku nggak setia kawan dan nggak pedulian.”
“Peduli amat ama pikiran orang Ser, dah aku juga nggak ikut rumah Neneng ya.”
“Ok, temenin aku ya.” Aku memegang lengannya.
“Malik!” di waktu bersamaan, aku melihat kakak kelas menghampiri kami, tepatnya Malik.
Dia langsung mengambil lengan Malik yang aku pegang, dan menarik Malik ke luar kelas.
Dasar perempuan nakal, kerjaannya godain adik kelas yang bening, padahal anak kepala sekolah.
....
“Kenapa sih cemberut mulu, ini udah dibeliin siomay loh, kesukaan kamu, nugget juga udah aku bungkus untuk sore.”
“Lagian ngapain sih lu, pagi ama Siska, kemaren istirahat ama Siska, nih bentar lagi pasti dia bakal samperin lu.”
“Kan kamu udah aku ajak, kenapa nggak mau ikut?”
“Kemarin nggak diajak, kamu langsung pergi aja, sampe aku ketemu si ... trus tadi pagi juga.” Aku tidak mau menyebut namanya lagi, lebih baik Almarhum tenang di sana.
“Ser, udah denger belum? Katanya bukan hanya SPP kamu yang gratis, seragam sekolah, peralatan sekolah dan semua kebutuhan kamu akan ditanggung selama kamu sekolah di sini.”
“Aku belum denger, serius itu?”
“Yup, makanya jangan fokus ama yang nggak penting.”
Malik mencubit hidungku dan mengacak-acak rambutku. Ah, Malik lagi-lagi aku terpesona.
“Malik.” Kulihat Kak Siska datang lagi, dia kembali menarik Malik untuk ikut dengannya.
Setelah Neneng, aku tidak pernah melihat dan mengalami kejadian aneh lagi berhubungan dengan mereka yang tak terlihat, aku menjalani kehidupan yang normal dan tentu saja di samping Malik.
Kenangan masa SMP ku memang tidak semua baik, ada susah, ada senang dan ada sedih, tapi semua kenangan selalu ada Malik bersamaku, SD, SMP, SMA, kuliah dan sekarang kerja.
Aku adalah tangan kanan bos air mineral paling besar di negeri ini, semua hal yang menyangkut perusahaan selalu berdasarkan keputusanku, Malik tidak pernah sekalipun mengambil keputusan tanpa persetujuan dariku.
Malik selalu percaya intuisiku, dia bilang cukup Seira, sisanya pasti sukses. Aku bahagia bahwa sepenting itu aku di sisi Malik, karena untuk Malik, Siska atau wanita lain di sisinya yang pernah jadi pacarnya, hanya orang-orang yang bermanfaat saja, setelah selesai maka dia akan meninggalkannya.
Aku adalah orang yang tidak pernah sekalipun akan dia tinggalkan, karena aku sahabatnya, baiklah Bos Malik, aku akan menjadi sahabatmu, sampai ... sampai kau bisa mencintaiku.
______________________________________
Catatan Author :
Cinta itu hal yang berat untuk dijalani tapi bukan hal mustahil untuk diraih, kalau kita tetap bertahan dan menjadi kuat karenanya.
Untuk kamu-kamu yang sedang menahan sakit karena cinta yang tak kunjung datang, maka tetaplah mencinta, kau akan bertemu dengan orang yang tepat di waktu yang tepat.
Karena tidak ada penantian yang sia-sia, walau terkadang jodoh bukan yang kita harapkan, tapi percayalah, jodoh pasti yang kita butuhkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Kustri
karuhun arti'a apa yaa.. 🤔✌
2024-05-28
0
ic
selesai apa neh..??? wkwkwk
2024-02-29
0
Rikko Nur Bakti
catatan yg lucu....
2023-10-23
0