9. Balas Dendam 1

Ivona langsung naik ke lantai atas tanpa menggubris mereka. Baginya, keluarga ini tak lagi pantas untuk mendapat perhatiannya. Perlakuan mereka terhadap Ivona dalam buku sungguh membuat Ivona jijik jika harus jadi penjilat.

Thomas menyadari sikap Ivona yang berubah, mulai mengacuhkan mereka setelah keluar dari rumah sakit jiwa.

"Iv ...." Thomas memanggil Ivona. Tak ada jawaban karena adiknya itu berlalu begitu saja. Thomas hendak menyusul Ivona ke atas saat tubuhnya ditarik oleh Vaya. "Kakak mau ke mana?" tanya Vaya.

"Bukan urusanmu!" Thomas menghempaskan tangan Vaya begitu saja.

Sikap kasar Thomas barusan membuat Vaya mulai menyadari kakak pertama dan kakak ketiganya sudah berubah, tidak lagi mengutamakan dan menyayanginya dirinya seperti dulu. Biasanya dia yang mengabaikan mereka, dan mereka yang akan datang membujuknya. Namun kali ini, sikap Thomas menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Untuk apa Kakak ke atas?" tanya Vaya lagi.

"Aku akan membantu Ivona membereskan koper," jawab Thomas malas.

"Untuk apa, Kak. Dia bisa melakukannya sendiri, karena dia bukan anak kecil lagi."

Thomas mendelik. Sorot tidak suka terpancar dari matanya. "Aku tidak butuh pendapatmu!"

Thomas baru saja akan melangkah, tapi harus berhenti karena ucapan Vaya. "Apa Ivona jadi lebih penting sekarang dari pada aku?!" Vaya sengaja meninggikan suaranya.

Thomas berbalik. "Apa kau sadar dengan ucapanmu, Ivona adalah adik kandung kami, jadi wajar bukan jika aku membantunya!" Perkataan Thomas ini langsung membuat Vaya tersadar seketika, dia merasa tidak percaya jika sekarang kakaknya mengungkit tentang jati dirinya yang yang tak memiliki darah keluarga Iswara.

"Apa maksud kakak?" Vaya memasang wajah sedihnya. "Apa aku bukan lagi adikmu?" lanjutnya untuk memanipulasi perasaan Thomas. Berharap raut sedihnya mampu membuat Thomas kembali simpatik kepadanya.

"Kau lebih tahu jawabannya," jawab Thomas ketus.

Kenapa dengan Thomas, mungkinkah kakak ketiganya itu sudah tahu kalau dia yang berbuat jahat untuk mencelakai Ivona?

Dalam hatinya, Vaya seketika menjadi panik. Bagaimana jika apa yang ia pikirkan tentang Thomas benar adanya. Melihat tatapan Thomas yang marah, dengan cepat Vaya berusaha mengendalikan diri. Ia berusaha terlihat tenang di luar. Ia harus mengalah kali ini, agar Thomas tak mempersulitnya di masa yang akan datang. "Kalau begitu, biarkan aku saja yang akan membantunya berkemas," ucap Vaya demi mengalihkan kemarahan Thomas.

"Tidak baik anak laki-laki memasuki kamar seorang gadis," sambungnya meyakinkan. Ucapan Vaya yang masuk akal membuat Thomas setuju untuk mengurungkan niatnya, sebab ia takut jika tetap nekat Ivona akan semakin membenci dirinya.

Di lantai dua, Ivona memasuki kamarnya. Kamar yang sudah cukup lama ia tinggalkan, kamar yang gelap dan penuh debu. Di jendela ada tempelan benda-benda pengusir roh jahat. Ivona merasa ironis, fitnah Vaya begitu kejam. Hanya karena Vaya mengatakan kepada seorang pembantu kalau Ivona kerasukan setan, mereka mencari cara untuk mengusir roh jahat itu dengan menempel penuh kamar pemilik tubuh asli dengan benda-benda ini, dan juga menyiram air bawang setiap hari tanpa mempedulikan perasaan pemilik tubuh asli. Pemandangan yang membuat Ivona semakin miris.Keluarga ini telah memperlakukan Ivona dengan tidak adil.

Tak peduli dengan penampakan kamar yang berantakan, Ivona sama sekali tidak berniat untuk membersihkan kamar ini. Ia justru mencari seragam sekolahnya. Ia harus segera berkemas agar secepatnya bisa pergi dari rumah ini. Ivona mulai membuka lemari dan mencari seragam milik Ivona—si pemilik tubuh.

Saat ia sedang sibuk mencari, Vaya yang baru saja datang, tiba-tiba masuk ke dalam kamar tanpa permisi. Ia langsung memperlihatkan rasa murkanya kepada Ivona.

"Hei, kau! benar-benar gadis tidak tahu diuntung. Jangan berharap bisa mendapatkan kasih sayang dari semua anak laki-laki keluarga Iswara, karena mereka akan tetap percaya dan sayang hanya kepadaku," ucap Vaya sinis sekaligus marah.

Perkataan Vaya bagai angin lalu untuk Ivona. Tak sedikitpun Ivona merasa terganggu atau marah atas perkataan Vaya. "Kalau begitu, apa yang kau takutkan?" ucap Ivona dengan tenang, tanpa menoleh sedikit pun.

Raut wajah Vaya semakin murka. "Jaga mulutmu!" Vaya berjalan ke sisi Ivona, dan berkata dengan nada mengejek, "Kalau aku bisa membuat kakak mengirimmu ke rumah sakit jiwa sekali, maka pasti akan ada kedua kalinya! Di dalam hati kakak, kau bukanlah apa-apa, bahkan tidak sebanding dengan sehelai rambutku sekalipun ...."

Ivona menoleh. "Benarkah?"

"Kau ...." Vaya kesal dengan tanggapan Ivona yang biasa-biasa saja, bahkan tak ada rasa takut sedikit pun.

"Oh ... ya, hampir saja lupa. Aku belum membuat perhitungan denganmu." Kali ini, Ivona yang melontarkan ancaman disertai seringai di bibirnya.

"Apa kau ingat bagaimana kau memfitnahku. Dengan semua kebohonganmu tentang aku yang kerasukan setan, kau membujuk semua kakak untuk memasukkan aku ke rumah sakit jiwa. Di sana, kau bersekongkol dengan pria biadab itu untuk menyiksaku setiap harinya."

Vaya tercengang. Bagaimana gadis gila ini bisa tahu.

"Bagaimana aku bisa tahu? tentu saja aku tahu semuanya," jawab Ivona seakan tahu apa yang ada dalam kepala Vaya. Vaya menelan ludahnya kasar, Ivona tahu jika ia dalang dibalik masukknya dirinya ke rumah sakit jiwa.

"Dan untuk semua itu, aku akan menuntut balas. Setiap luka yang kau berikan padaku, harus kau bayar dengan harga yang sama!" Ivona tertawa.

"Tapi, aku pasti akan kesulitan karena harus mengingat satu per satu adegan penyiksaan yang aku terima, karena terlalu banyak luka yang kau buat. Mungkin, kau bisa membantuku mengingatnya jika nanti aku salah melakukannya." Ivona tertawa mengejek.

Suara tawa Ivona menggambarkan betapa gadis gila itu seakan serius dengan ucapannya. Membuat Vaya ketakutan. "Ka-kau, tidak akan berani macam-macam denganku," ucap Vaya dengan bibir bergetar. Ia mundur secara reflek. Takut, kalau-kalau gadis gila ini tiba-tiba menyerangnya. Jujur ia belum siap jika harus menghadapi kegilaan Ivona.

"Kau tidak akan melakukannya, sebab kalau kau berani menyentuhku sedikit saja, maka Kak Thomas pasti tidak akan mengampunimu!" sambungnya dengan langkah yang semakin mundur.

Bukannya takut, Ivona justru tertawa senang melihat gurat ketakutan di wajah Vaya. Ucapan Vaya barusan seolah menantangnya untuk menunjukkan kebenaran kata-katanya akan balas dendam. "Kedengarannya boleh juga."

Baru juga selesai bicara, secara mendadak Ivona maraih tubuh Vaya. Vaya pun dibawa keluar oleh tenaga besar Ivona dan langsung melemparnya hingga tubuh Vaya terbentur dinding, Wajahnya mengerut karena kesakitan. Ivona membuktikan ucapannya tentang membalas setiap luka yang Vaya buat.

Terpopuler

Comments

Zaitun

Zaitun

bags ivona

2022-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Merasa Tidak Asing
2 2. Sosok di Tengah Hujan
3 3. Bawa Aku Pergi
4 4. Orang yang Tak diharapkan
5 5. Tuan Muda Kecil
6 6. Rumah Alexander Alberic
7 7. Pacar Pilihan Nyonya
8 8.Siapa Namamu
9 9. Balas Dendam 1
10 10. Balas Dendam 2
11 11. Orang Gila Itu Adikku
12 12. Dibujuk
13 13. Terima Kasih
14 14. Bertemu Nenek Aneh
15 15. Akting Ibu dan Anak
16 16. Akting yang Sempurna
17 17. Pindah Sekolah?
18 18. Mengadu
19 19. G-School
20 20. Membuat Orang Terpesona
21 INFO
22 21. Jadi Bahan Omongan
23 22. Kelly dan Teman-temannya
24 23. Tak Ada yang Mengaku
25 24. Gadis yang Berbeda
26 25. Trending Topic
27 Bab.26 Polos
28 Bab.27 Bagian dari Keluarga
29 Bab.28. Palsu
30 Bab.29 Bar Muse
31 Bab.30 Caroline Wilson
32 Bab.31 Membantu Caroline
33 Bab.32 Siapa Namamu?
34 Bab.33 Kesenangan yang Berakhir
35 Bab.34 Menemukanmu
36 Bab.35 Vila Alexander
37 Bab.36 Berita Besar
38 Bab.37 Perundungan 1
39 Bab.38 Perundungan 2
40 Bab.39 Perundungan 3
41 Bab.40 Penolakan
42 Bab.41 Hukum Dia
43 Bab.42 Mengadu lagi
44 Bab.43 Hukum Dia 2
45 Bab.44 Vidio Perundungan
46 Bab.45 Mengancam Posisi
47 Bab.46 Hopes and Dreams
48 Bab.47 Mengarang Cerita
49 Bab.48 Dasar Sampah
50 Bab. 49 Dicari Saat Dibutuhkan
51 Bab.50 Pembuat Ulah
52 Bab.51 Bertukar Kamar
53 Bab.52 Dua Orang yang Saling Mendukung
54 Bab.53 Nana
55 Bab.54 Kantung Mata
56 Bab.55 Wakil Pelajaran Fisika
57 Bab.56 Gadis Di Bawah Rata-rata
58 Bab.57 Kegelisahan Vaya
59 Bab.58 Anak Tidak Berbakti
60 Bab. 59 Darah Keluarga Iswara
61 Bab.60 Hadiah Untuk Kakek
62 Bab.61 Bingkai Kenangan
63 Bab.62 Tamu Tuan Iswara
64 Bab.63 Masih Berusaha Menjodohkan
65 Bab.64 Dokter Spencer
66 Bab.65 Perdebatan
67 Bab.66 Anak Pungut
68 Bab.67 Candu Aroma Tubuh
69 Bab.68 Perjanjian
70 Bab.69 Penerus Keluarga Iswara
71 Bab.70 Wanita Asing
72 Bab.71 Guru Les Privat
73 Bab.72 Mengerjai Guru Les
74 Bab.73 Aku Ingin yang Sepertimu
75 Bab.74 Menggoda
76 Bab.75 Gosip Anak Haram
77 Bab.76 Anak Haram yang Sombong
78 Bab.77 Kekacauan 1
79 Bab.78 Kekacauan 2
80 Bab.79 Kekacauan 3
81 Bab.80 Kekacauan 4
82 Bab.81 Jadi Rebutan
83 Bab.82 (Masih) Berebut Ivona
84 Bab.83 Menemukan Ivona
85 Bab.84 Bahan Pergunjingan
86 Bab.85 Bersikap Akrab
87 Baba.86 Oase
88 Bab.87 Gen Keluarga Iswara
89 Bab.88 Gagal Pamer
90 Bab.89 Kejadian Salah Paham
91 Bab.90 Hadiah
92 Bab.91 Kotak Musik Ballerina
93 Bab.92 Tak Dianggap
94 Bab.93 Pria Limited Edition
95 Bab.94 Aku Serahkan Ivona Padamu
96 Bab.95 Memaksa Pulang
97 Bab.96 Menghindar
98 Bab.97 Pusat Perbelanjaan
99 Bab.98 Firasat Buruk
100 Bab.99 Pusat Perhatian
101 Bab.100 Memukau
102 Bab.101 Pria Sampah
103 Bab.102 Takut Jatuh Cinta
104 Bab.103 Ivona si Gadis Gila
105 Bab.104 Serangan Balik
106 Bab.105 Sekamar
107 Bab.106 Diusir
108 Bab.107 Terpuruk
109 Bab.108 Rencana Jahat
110 Bab.109 Penculikan
111 Bab.110 Serangan
112 Bab.111 Akhir Dari Roy
113 Bab.112 Akhirnya Aku Kembali
114 Bab.113 Kasih Sayang Ibu Tak Akan Layu
115 Bab. 114 Cinta Yang Lain
116 Bab.115 Bawa Dia Kalau Kau punya Uang
117 Bab.116 Kompetisi Fisika 1
118 Bab.117 Kompetisi Fisika 2
119 Bab.118 Jeany
120 Bab.119 Hukuman Untuk Jeany dan Kelly
121 Bab.120 Nyonya Alberic
122 Bab.121 Kau Di Mana?
123 Bab.122 Kehilangan Kesempatan
124 Bab.123 Hari Kelulusan
125 Bab.124 Valia Leandre
126 Bab.125 Aku Rindu Aroma Candu
127 Bab.126 Philip Island
128 Bab. 127 Red Diamond
129 Bab.128 Vaya?
130 Bab.129 Salah Orang
131 Bab.130 Aku Akan Pergi
132 Bab.131 Godaan Valia
133 Bab.132 Curiga
134 Bab.133 Pria Botak
135 Bab.134 Temukan Ivona!
136 Bab.135 Mencoba Kabur
137 Bab.136 Mencoba Kabur 2
138 Bab. 137 Misi Penyalamatan
139 Bab. 138 Rela Terperangkap
140 Bab. 139 Cincin Pernikahan
141 Bab. 140 Filosofi Batu Ruby
142 Bab.141 Tamu Tak Diundag
143 Bab.142 Kedatangan Nyonya Alberic
144 Bab.143 Calon Istri
145 Bab. 144 Lamaran Resmi
146 Bab. 145 Water Teapot
147 Bab.146 Masa Lalu Vaya
148 Bab.147 The Wedding
149 Bab.148 Akhir Dalam Novel
150 Bab. 149 Kembali Ke Dunia Nyata
151 Bab.150 Owner Baru
152 Bab.151 Mimpi Aneh
153 Bab.152 Siapa Kau?
154 Bab.153 Calon Menantu
155 Bab.154 Menikahlah Denganku
156 Bab.155 Bisa Jadi Gila
157 Bab.156 Keluarga Gila
158 Bab.157 Menurutlah
159 Bab. 158 Kau Membuatku Gila
160 Bab.159 Pengakuan
161 Bab.160 Mencoba Menerima
162 Bab. 161 Belajar Menerima Takdir
163 Bab.162 Rasa Bersalah
164 Bab.163 Ivona, Sadarlah!
165 Bab.164 Lelucon
166 Bab.165 OTW Wedding
167 Bab.166 OTW Wedding
168 Bab.167 The Real Wedding (The End)
169 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 169 Episodes

1
1. Merasa Tidak Asing
2
2. Sosok di Tengah Hujan
3
3. Bawa Aku Pergi
4
4. Orang yang Tak diharapkan
5
5. Tuan Muda Kecil
6
6. Rumah Alexander Alberic
7
7. Pacar Pilihan Nyonya
8
8.Siapa Namamu
9
9. Balas Dendam 1
10
10. Balas Dendam 2
11
11. Orang Gila Itu Adikku
12
12. Dibujuk
13
13. Terima Kasih
14
14. Bertemu Nenek Aneh
15
15. Akting Ibu dan Anak
16
16. Akting yang Sempurna
17
17. Pindah Sekolah?
18
18. Mengadu
19
19. G-School
20
20. Membuat Orang Terpesona
21
INFO
22
21. Jadi Bahan Omongan
23
22. Kelly dan Teman-temannya
24
23. Tak Ada yang Mengaku
25
24. Gadis yang Berbeda
26
25. Trending Topic
27
Bab.26 Polos
28
Bab.27 Bagian dari Keluarga
29
Bab.28. Palsu
30
Bab.29 Bar Muse
31
Bab.30 Caroline Wilson
32
Bab.31 Membantu Caroline
33
Bab.32 Siapa Namamu?
34
Bab.33 Kesenangan yang Berakhir
35
Bab.34 Menemukanmu
36
Bab.35 Vila Alexander
37
Bab.36 Berita Besar
38
Bab.37 Perundungan 1
39
Bab.38 Perundungan 2
40
Bab.39 Perundungan 3
41
Bab.40 Penolakan
42
Bab.41 Hukum Dia
43
Bab.42 Mengadu lagi
44
Bab.43 Hukum Dia 2
45
Bab.44 Vidio Perundungan
46
Bab.45 Mengancam Posisi
47
Bab.46 Hopes and Dreams
48
Bab.47 Mengarang Cerita
49
Bab.48 Dasar Sampah
50
Bab. 49 Dicari Saat Dibutuhkan
51
Bab.50 Pembuat Ulah
52
Bab.51 Bertukar Kamar
53
Bab.52 Dua Orang yang Saling Mendukung
54
Bab.53 Nana
55
Bab.54 Kantung Mata
56
Bab.55 Wakil Pelajaran Fisika
57
Bab.56 Gadis Di Bawah Rata-rata
58
Bab.57 Kegelisahan Vaya
59
Bab.58 Anak Tidak Berbakti
60
Bab. 59 Darah Keluarga Iswara
61
Bab.60 Hadiah Untuk Kakek
62
Bab.61 Bingkai Kenangan
63
Bab.62 Tamu Tuan Iswara
64
Bab.63 Masih Berusaha Menjodohkan
65
Bab.64 Dokter Spencer
66
Bab.65 Perdebatan
67
Bab.66 Anak Pungut
68
Bab.67 Candu Aroma Tubuh
69
Bab.68 Perjanjian
70
Bab.69 Penerus Keluarga Iswara
71
Bab.70 Wanita Asing
72
Bab.71 Guru Les Privat
73
Bab.72 Mengerjai Guru Les
74
Bab.73 Aku Ingin yang Sepertimu
75
Bab.74 Menggoda
76
Bab.75 Gosip Anak Haram
77
Bab.76 Anak Haram yang Sombong
78
Bab.77 Kekacauan 1
79
Bab.78 Kekacauan 2
80
Bab.79 Kekacauan 3
81
Bab.80 Kekacauan 4
82
Bab.81 Jadi Rebutan
83
Bab.82 (Masih) Berebut Ivona
84
Bab.83 Menemukan Ivona
85
Bab.84 Bahan Pergunjingan
86
Bab.85 Bersikap Akrab
87
Baba.86 Oase
88
Bab.87 Gen Keluarga Iswara
89
Bab.88 Gagal Pamer
90
Bab.89 Kejadian Salah Paham
91
Bab.90 Hadiah
92
Bab.91 Kotak Musik Ballerina
93
Bab.92 Tak Dianggap
94
Bab.93 Pria Limited Edition
95
Bab.94 Aku Serahkan Ivona Padamu
96
Bab.95 Memaksa Pulang
97
Bab.96 Menghindar
98
Bab.97 Pusat Perbelanjaan
99
Bab.98 Firasat Buruk
100
Bab.99 Pusat Perhatian
101
Bab.100 Memukau
102
Bab.101 Pria Sampah
103
Bab.102 Takut Jatuh Cinta
104
Bab.103 Ivona si Gadis Gila
105
Bab.104 Serangan Balik
106
Bab.105 Sekamar
107
Bab.106 Diusir
108
Bab.107 Terpuruk
109
Bab.108 Rencana Jahat
110
Bab.109 Penculikan
111
Bab.110 Serangan
112
Bab.111 Akhir Dari Roy
113
Bab.112 Akhirnya Aku Kembali
114
Bab.113 Kasih Sayang Ibu Tak Akan Layu
115
Bab. 114 Cinta Yang Lain
116
Bab.115 Bawa Dia Kalau Kau punya Uang
117
Bab.116 Kompetisi Fisika 1
118
Bab.117 Kompetisi Fisika 2
119
Bab.118 Jeany
120
Bab.119 Hukuman Untuk Jeany dan Kelly
121
Bab.120 Nyonya Alberic
122
Bab.121 Kau Di Mana?
123
Bab.122 Kehilangan Kesempatan
124
Bab.123 Hari Kelulusan
125
Bab.124 Valia Leandre
126
Bab.125 Aku Rindu Aroma Candu
127
Bab.126 Philip Island
128
Bab. 127 Red Diamond
129
Bab.128 Vaya?
130
Bab.129 Salah Orang
131
Bab.130 Aku Akan Pergi
132
Bab.131 Godaan Valia
133
Bab.132 Curiga
134
Bab.133 Pria Botak
135
Bab.134 Temukan Ivona!
136
Bab.135 Mencoba Kabur
137
Bab.136 Mencoba Kabur 2
138
Bab. 137 Misi Penyalamatan
139
Bab. 138 Rela Terperangkap
140
Bab. 139 Cincin Pernikahan
141
Bab. 140 Filosofi Batu Ruby
142
Bab.141 Tamu Tak Diundag
143
Bab.142 Kedatangan Nyonya Alberic
144
Bab.143 Calon Istri
145
Bab. 144 Lamaran Resmi
146
Bab. 145 Water Teapot
147
Bab.146 Masa Lalu Vaya
148
Bab.147 The Wedding
149
Bab.148 Akhir Dalam Novel
150
Bab. 149 Kembali Ke Dunia Nyata
151
Bab.150 Owner Baru
152
Bab.151 Mimpi Aneh
153
Bab.152 Siapa Kau?
154
Bab.153 Calon Menantu
155
Bab.154 Menikahlah Denganku
156
Bab.155 Bisa Jadi Gila
157
Bab.156 Keluarga Gila
158
Bab.157 Menurutlah
159
Bab. 158 Kau Membuatku Gila
160
Bab.159 Pengakuan
161
Bab.160 Mencoba Menerima
162
Bab. 161 Belajar Menerima Takdir
163
Bab.162 Rasa Bersalah
164
Bab.163 Ivona, Sadarlah!
165
Bab.164 Lelucon
166
Bab.165 OTW Wedding
167
Bab.166 OTW Wedding
168
Bab.167 The Real Wedding (The End)
169
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!