Chapter 20

Terlihat jelas kekhawatiran di wajah Jasmine, dan semua itu tak luput dari pandangan Jason sang asisten.

"Maaf Nyonya, biarkan saya saja yang membantu Tuan Muda" Jason datang menawarkan.

Jason mengambil alih Stevano dari tangan Jasmine, dan membantunya beranjak pergi dari sana secepat mungkin.

 Sementara Jasmine hanya bisa membiarkan Jason yang melakukannya, dia menatap tangannya yang tadi digunakan untuk menampar suaminya, tangannya gemetar, "Apa yang sudah ku lakukan?" gumamnya penuh dengan rasa bersalah. "Sebenarnya....aku kenapa? Apa aku hanya kasihan padanya?" tambahnya dalam hati.

Stevano yang dibantu Jason berjalan, tiba-tiba menghentikan langkahnya, "usir gadis itu! jangan biarkan dia datang ke tempat ini lagi, kalau perlu kurung dia di dalam kamarnya, aku tidak ingin melihat wajahnya lagi," ucapnya dengan suara yang lemah.

Jasmine pun kemudian hanya bisa pasrah ketika para pengawal Stevano membawanya pergi.

"Dasar laki-laki aneh! Kau pikir aku mau melihatmu? bahkan di dalam mimpi pun aku tidak sudi!" 

Teriakan Jasmine menggema ke seluruh tempat itu, para pelayan hanya terdiam cemas sekaligus kagum melihat betapa beraninya gadis itu kepada suami yang bisa saja membanting tubuh mungilnya hanya dengan satu tangan.

"Nyonya, Anda tidak boleh seperti itu kepada Tuan Muda, bagaimana jika kondisinya semakin memburuk?"

Sesaat Jasmine menarik dan menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba menenangkan dirinya yang harus terus menghadapi suaminya yang tidak hanya cacat fisik, tapi juga cacat hatinya.

"Kapan aku bisa pergi dari tempat yang menyeramkan ini?" gumam Jasmine.

Kemudian dia bersama pelayan berjalan melangkah menuju ke kamarnya. Tiba-tiba salah seorang pelayan berlari ke arahnya membuat langkahnya berhenti.

"Nyonya, Ibu Anda tadi menelepon, mengingatkan Anda kalau hari ini Anda harus datang ke sekolah mengambil surat kelulusan, beliau sudah menunggu Anda disana."

"Oh ya ampun, kenapa aku bisa lupa?" Dia  menepuk jidatnya sendiri. "Jam berapa sekarang? Aku harus segera bersiap-siap" ucapnya gugup kemudian berlari cepat menuju kamarnya.

▪︎▪︎▪︎

"Nyonya, apakah sudah siap? Ini sudah jam 10," kata Bunga mengingatkan.

"Ya, aku sudah siap, untung saja aku sempat membawa seragamku kemarin" ucapnya kemudian.

Dengan menggunakan seragamnya Jasmine keluar dari kamar, dan dirinya kaget begitu mendapati Jason sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Untuk apa kau berada disini?" ketus Jasmine.

"Saya diminta Tuan Muda untuk mengantarkan Anda Nyonya," ucap Jason sopan.

"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri."

"Apa Anda yakin Nyonya, Anda masih ingat bukan jika rumah ini berada di tengah hutan, kalau memang itu kemauan Nyonya saya tidak bisa memaksa. Kalau begitu saya permisi dulu, Nyonya."

"Tu...tunggu, kenapa kau malah pergi, bukankah tadi kau bilang akan mengantarku," panik Jasmine. "Cepat! Nanti aku benar-benar terlambat," tambahnya kemudian. 

"Baiklah Nyonya silahkan! Mobilnya ada di depan."

"Hmm," jawab Jasmine lalu berlalu begitu saja.

.

.

Di tempat lain

"Tuan Maxime, Anda boleh keluar sekarang."

Setelah  dua hari dikurung di suatu tempat yang mewah, kini seseorang mengeluarkan Maxime.

"Aku kira kalian akan mengurungku di tempat yang buruk," ucap Maxime dengan tersenyum sinis. 

"Itu tidak mungkin Tuan dan mohon maafkan kami, Tuan."

"Apa yang Papi lakukan sampai kalian menahanku disini. Apa Papi takut aku menggagalkan rencananya." 

"Tidak Tuan, Tuan Besar hanya ingin Anda beristirahat dengan tenang di tempat ini, sementara Tuan Besar mengurus masalah yang terjadi."

"Sudahlah, dimana kunci mobilku?" 

"Tuan, biarkan kami mengantar Anda,"

"Tidak perlu, berikan kunci mobilnya!" 

"Tapi Tuan…

Dengan segera Max merebut kunci mobil yang ada di tangan pengawal papinya itu.

Ya, dua hari ini Maxime dikurung oleh William Anderson , ayahnya sendiri .

Begitu mendapat kan kunci, Max segera beranjak, dia berjalan dengan sesekali bersiul dan melempar ke atas kunci  yang dipegangnya kemudian menangkapnya kembali. Begitulah berulang kali hingga dia sampai  kedepan dan segera masuk ke mobilnya, membelah jalanan ibu kota.

.

.

Sementara Jasmine yang kini sudah mendapatkan surat kelulusannya terus saja tersenyum. Tiga tahun tak terasa dia jalani di sekolah menengah atas. Kini dia sudah lulus dengan nilai yang memuaskan, ibu dan ayahnya sangat bangga atas prestasi putrinya itu. Sayang sekali, saat ini ayahnya berada diluar kota dan dia hanya bersama ibunya tadi di sekolah. Dia hanya mengabari sang ayah lewat ponselnya. Kini Jasmine dan Lily sang sahabat sedang merayakan kelulusan mereka di sebuah cafe langganan Jasmine. Ibu Jasmine sudah pulang lebih dulu 1 jam yang lalu. Jarang-jarang Jasmine bisa keluar dan dia ingin menghabiskan waktu lebih lama di luar,

padahal Liliana, Ibu Jasmine sudah berpesan kepada putrinya untuk segera kembali begitu selesai.

Disaat sedang asyik berbincang, tiba-tiba ponsel Lily bergetar. 

"Jasmine, maaf sepertinya aku harus kembali, ibu sudah mencariku."

"Baiklah, kau berhati-hatilah!

Setelah Jasmine kini tinggal seorang diri, dia memutuskan untuk kembali, dia mencari-cari keberadaan Jason tapi tidak ditemukan. Padahal sedari tadi dia melihat jika Jason terus saja mengikutinya. Tanpa berpikir panjang, Jasmine pun berjalan kaki meninggalkan cafe itu, sepertinya dia lebih baik pulang ke rumah orang tuanya.

Di jalan sebuah mobil mewah  melaju dengan kecepatan tinggi, Jasmine yang melihat itu kaget dan berteriak. Mobil itu langsung mengerem secara mendadak. Seorang pria tampan tinggi, berkulit putih, dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, turun dari mobil tersebut.

"Apa kau baik-baik saja? Tanyanya panik.

Deg

Tatapan keduanya bertemu. 

"Jasmine yang sempat terpesona melihat sosok pria di depannya, kini tersadar dan menjawab dengan tersenyum, "Aku baik-baik saja Tuan" 

Pria itu juga sebenarnya mengagumi kecantikan Jasmine. Apalagi ketika melihatnya tersenyum seperti tadi.

"Syukurlah, apa perlu ke rumah sakit," tawar pria itu begitu melihat kaki Jasmine yang sepertinya terluka.

"Tidak perlu Tuan, ini hanya luka kecil," sambil menunjukkan lukanya. Yang memang cuma lecet.

"Baiklah, kalau begitu biar ku antar, sebagai tanda permintaan maaf."

"Tidak perlu Tu…

"Kalau kau menolak berarti kita ke rumah sakit sekarang!" potong pria itu cepat.

"Baiklah" pasrah Jasmine.

Jasmine pun dibantu Maxime masuk kedalam mobilnya. Ya pria itu adalah Maxime Anderson.

Jason dari kejauhan melihat kalau Nyonya Mudanya masuk ke mobil seseorang yang dikenalnya. Karena sudah meninggalkan Stevano terlalu lama akhirnya Jason memilih kembali ke kediaman Stevano Anderson.

Sementara Jasmine kini yang sudah sampai di depan rumahnya segera turun dari mobil masih dibantu oleh Maxime.

"Terima kasih Tuan, sudah mengantarku" kemudian Jasmine segera berlalu.

"Tunggu, siapa namamu?" tanya Maxime

Jasmine menoleh dan menjawab "Aku…

"Nona, Anda dipanggil Nyonya sekarang, mari kita masuk! potong pelayan yang baru saja datang dan langsung membantu Jasmine masuk.

Dengan kecewa Maxime meninggalkan tempat itu.

.

.

Di kediaman Anderson

"Dari mana saja kau? Aku menyuruh mereka melepaskanmu, agar bisa segera menemuiku , tapi kau justru pergi entah kemana?"

"Pi, aku hanya jalan - jalan sebentar" 

"Kau itu penerus Papi Maxime, tidak ada waktu untuk kau berjalan-jalan, harusnya kau mempersiapkan diri untuk pertemuan keluarga nanti malam. Papi akan memperkenalkan mu sebagai penerus perusahaan Papi."

"Pi, kenapa tidak Kak Vano saja, Max sudah punya perusahaan sendiri. Max ingin menjalankan perusahaan di bidang yang memang Max suka , perusahaan di bidang teknologi. Bahkan perusahaan Max juga sama terkenalnya dengan perusahaan Papi, walaupun mungkin memang perusahaan Max belum sebesar perusahaan Papi. Biarkan Kak Vano yang jadi penerus Papi ," protes Maxime .

"Untuk apa Papi memberikan perusahaan Papi pada anak cacat itu, dia hanya akan menghancurkan usaha papi selama ini. Lagian dia juga tidak berhak atas perusahaan yang sudah Papi besarkan dengan susah payah," jawab William. 

"Pi, Kak Vano juga berhak untuk itu Pi, bagaimanapun Kak Vano tetap anak Papi."

"Dia anakku? William tersenyum remeh, asal kau tahu Max, dia bukan anak kandung ku!!

Deg 

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

an angkat toh

2024-04-26

0

mukri Saputra saputra

mukri Saputra saputra

Stevano ini sakit jiwa juga...susah si Jasmine dapat suami kelainan jiwa plus temperamental begini...Astaghfirullllah

2022-06-11

0

Noona_Jamal127

Noona_Jamal127

baru kali ini nemu novel yg tokoh laki laki nya menyedihkan,dimana mana biasanya yg perempuannya mulu yg menyedihkan.keren sih so far..

2022-04-07

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!