Chapter 6

Suara ribut masih terdengar sangat dekat, membuat jantung Jasmine berdetak lebih cepat. Tidak lama, suara itu menghilang , dan Jasmine pun menghela nafas lega. Tiba-tiba….

Brak

Suara pintu dibuka dengan kasar.

Beberapa menit sebelumnya,

"Bukankah ini potongan gaunnya", bisik seorang pengawal.

"Benar, berarti sekarang Nyonya ada di dalam," bisik yang lainnya.

"Hust," meletakkan jari telunjuk di bibirnya, mengisyaratkan agar mereka tidak bersuara.

Mereka pelan-pelan melangkah, dan sambil menghitung 1 ..2 ..3.

Brak  

Salah satu membuka pintu sedikit kasar. Para pengawal pun berhasil menerobos masuk dan melihat Nyonya Muda sedikit terhuyung ke depan karena posisinya masih di depan pintu. Dia begitu terkejut begitu mereka berhasil menemukannya.

"Nyonya, ayo kita segera kembali!, sebelum Tuan Muda tahu kalau Anda mencoba melarikan diri."

"Siapa yang bilang aku melarikan diri? aku hanya sedang berjalan-jalan, dan sedikit berolahraga,  kakiku sedikit kaku, karena seharian ini terus berdiri menyambut tamu," jawabnya berkilah.

Para pengawal yang lelah hanya mengiyakan jawaban Nyonya Muda, dan segera memintanya kembali ke kediaman.

"Mari Nyonya!" ajak salah satu pelayan.

Jasmine berjalan tergesa-gesa dengan mengangkat tinggi gaunnya dan juga tanpa mengenakan alas kaki. Benar-benar Nyonya Muda yang tidak ada anggun-anggunnya sama sekali.

Nyonya Muda kemudian diam di depan pintu. "Apakah kalian membawa sepatuku?", tanya Jasmine santai, padahal sebenarnya dia masih sangat terkejut karena pengawal bisa menemukannya.

"Ini Nyonya. Ada apa lagi Nyonya?" tanya salah satunya karena melihat nyonya muda masih saja terdiam.

"Tempat apa ini? Kenapa tidak ditutup?"

"Nyonya, ini gudang yang sudah lama tidak digunakan dan sudah ditutup," jawab salah satu pengawal yang wajahnya terlihat lelah.

"Nyonya mari! Tuan Muda pasti sebentar lagi akan kembali, kita harus bergegas dan sampai terlebih dahulu darinya," beritahu pengawal yang tangannya sudah gemetar, karena takut Tuan Mudanya akan tahu tentang kejadian yang baru saja terjadi. Dan mereka semua akan mendapatkan hukuman darinya.

Jasmine pun akhirnya mengikuti pengawal itu keluar dari sana dengan langkah gontai.

Sesampainya di kediaman, pelayan paruh baya yang menyambut kedatangan sebelumnya, berlari tergopoh-gopoh ke arah Nyonya Muda.

"Nyonya, akhirnya Anda kembali, kami benar-benar khawatir, ucapnya dengan nafas tersengal-sengal.

"Sudah-sudah tidak usah berlebihan seperti itu, aku hanya….

"Nyonya, bisakah anda minggir sedikit! Beri jalan untuk Tuan Muda," bisik seorang pelayan lainnya yang tadi juga menghampirinya.

"Ck! Kalian jangan coba membohongiku,

"Selamat datang Tuan Muda" ucap para pelayan serempak menunduk.

Jasmine tertawa dengan kerasnya, "Wah akting kalian benar-benar bagus, kalian pikir aku akan percaya jika Tuan Muda kalian ada di sini dengan kalian menunduk seperti itu," kata Jasmine di sela tawanya.

"Minggir!" satu kata keluar dari suara maskulin yang ada di belakangnya.

Deg 

Jasmine diam di tempat .

Dia membalikkan tubuhnya dengan perlahan, dan hanya menunduk tanpa melihat wajah orang yang ada di depannya. Tangannya sedikit gemetar dan berkeringat, bagaimana jika benar suara tadi berasal dari suara Tuan Muda yang di sebut tadi oleh pelayan? Dan bagaimana kalau-kalau pelayan mengadu kepada Tuannya, bahwa dia sempat mencoba melarikan diri?" Memikirkan itu membuat wajah Jasmine langsung pucat pasi.

Tuan Muda Stevano Anderson yang sekarang telah resmi menjadi suami Jasmine, duduk di kursi roda didorong oleh seseorang.

Jasmine yang masih gugup dan masih saja menunduk, melirik seluruh pelayan tanpa terkecuali, mereka membungkuk hormat pada Tuan Muda yang datang entah dari mana. 

Jasmine pun yang melihat itu ikut membungkukkan badan, menyambut seseorang yang telah resmi menjadi suaminya. Padahal dia tidak perlu ikut menyambut dengan cara seperti itu kepada Stevano.

"Apa yang Nyonya Muda lakukan?" para pelayan berbisik-bisik merasa aneh melihat yang dilakukan Nyonya Muda mereka.

"Tuan, Nyonya Muda sudah berada disini," lapor seseorang memperkenalkan Jasmine kepada suaminya.

Stevano hanya melirik Jasmine, dan dengan angkuh menyuruh orang yang sedari tadi dibelakangnya mendorong kursi roda untuk segera berlalu tanpa menyapa sang istri.

"Gadis yang jorok" desis Stevano saat posisinya sudah lumayan jauh dari Jasmine.

"Apa katanya tadi? Bukankah kabarnya dia tidak bisa melihat?" gumam Jasmine.

Jasmine berdiri tegak dari tubuh yang sedari tadi membungkuk, dan meletakkan kedua tangannya dipinggang. "Dia bahkan mungkin tidak bisa melihatku, dan apa tadi? Dia bilang aku gadis yang jorok," kata Jasmine kesal.

"Nyo...Nyonya", ucap pelayan terbata, takut Tuan Muda mereka mendengarnya.

"Dia kira dia siapa? Aku ini istrinya. Dia bahkan tidak menyapa dan malah menghinaku setelah meninggalkanku sendiri di aula pernikahan seperti orang bodoh, dan bahkan tidak minta maaf atau sedikit merasa bersalah. Katanya dia tadi pergi karena tidak enak badan, tapi apa? Sekarang bahkan baru pulang setelah keluyuran entah kemana. Dia pikir aku mau menikah dengannya, kalau saja tidak terpaksa. Dasar pria kurang a--"

"Nyonya, Anda tidak boleh berkata seperti itu tentang suami Anda. Bagaimana kalau Tuan Muda sampai mendengar apa yang barusan Anda katakan?" Tanya salah satu pelayan sekaligus memperingati.

"Sekarang Anda lihatlah!" pelayan memberikan sebuah cermin yang cukup besar kepada Jasmine. Setelah melihat bayangannya pada cermin itu, ternyata benar apa yang dikatakan suaminya tadi kalau dirinya kotor sekali. 

"Pantas saja dia bilang jika aku jorok, tunggu! Kenapa Tuan Muda yang katanya buta bisa melihat tubuhku yang kotor?" tanya Jasmine dalam hati.

.

.

.

Pelayan mengiring Jasmine untuk kembali ke kamarnya, Jasmine merasa gugup mengingat ini malam pertamanya.

Dia tidak mau tidur bersama orang yang tidak cintai. Apalagi aura pria itu sangat menyeramkan.

"Tidak...tidak…" Jasmine terus saja menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jasmine merasa ketakutan sejak tadi, sejak pertama kali menginjak tempat ini. Untung saja, masalah tentang dirinya yang mencoba melarikan diri, tidak ada yang membahasnya sehingga tidak menimbulkan masalah besar.

Tok , tok ,tok…

Suara ketukan pintu, terdengar menakutkan di pendengaran Jasmine. Jasmine mengatur nafasnya, menarik dan menghembuskan perlahan.

"Nyonya, bolehkah kami masuk?", terdengar suara seorang wanita. Jasmine pun menghela nafas lega.

"Ya, silahkan!"

Dengan terpaksa Jasmine membiarkan mereka masuk. Terlihat mereka masuk membawa nampan yang terdapat baskom dan kotak p3k.

"Nyonya biar kami membersihkan dan mengobati luka Anda."

Jasmine pun menatap luka pada kakinya "Iya benar, luka ini harus diobati, gumamnya membenarkan perkataan pelayan tadi.

"Hmm, baiklah."

Pelayan pun akhirnya mendekat dan meletakkan baskom yang berisi air hangat dan kotak p3k.

Pelayan paruh baya tadi kemudian duduk dibawah Jasmine, sementara Jasmine masih duduk diam di ranjangnya. Kemudian pelayan itu mengusap lembut kaki Jasmine dengan kain yang sudah dicelupkan dulu dengan air hangat yang ada di baskom tadi.

"Akhh", ringis Jasmine merasakan perih.

"Maaf Nyonya, apa itu sakit?"

"Hmm, cepatlah! Jawab Jasmine risih, karena posisinya saat ini.

Setelah mengobati luka Jasmine pelayan itu berkata" Nyonya, ini  malam pertama anda dan Tuan Muda, Tuan Muda adalah orang yang pendiam, sebelumnya dia tidak pernah bermain wanita, bahkan dekat dengan wanita lain. Jika ada perkataan Tuan Muda yang kasar, harap anda memakluminya, sebenarnya Tuan Muda adalah orang yang baik.

 Mendengar itu Jasmine justru tertawa dalam hati dan berkata "Bagaimana mungkin orang yang banyak kekurangan bermain wanita, lucu sekali. Bahkan jika dekat dengannya saja wanita-wanita itu mungkin akan lari karena ketakutan.

"Anda tidak perlu takut pada suami Anda Nyonya," ucap Bibi Lu, pelayan yang sedari tadi berbicara dan mengobati lukanya, dia seakan tahu apa yang ada di pikiran Jasmine.

"Siapa yang tidak takut kepada orang yang bahkan dari nada suaranya saja terdengar mengerikan." Bahkan tadi saja Jasmine tidak berani melihat wajahnya.

"Nyonya, sekarang Anda bersiaplah, mandi dan pakailah pakaian yang wangi dan rapi dan sambutlah suami Anda. Karena ini akan menjadi yang pertama bagi Tuan Muda.

Kemudian para pelayan pun keluar dari kamar Jasmine. Setelah tidak ada lagi orang di dalam kamarnya, saat itulah Jasmine merasa ketakutan.

Tik 

Tok

Tik

Tok

Terdengar suara jarum jam terus berjalan. Waktu demi waktu terus berganti. Bahkan hingga waktu menunjukkan tengah malam, Jasmine masih terdiam di atas tempat tidurnya bahkan tidak beranjak sedikitpun. Untuk mandi saja dia merasa enggan.

Jasmine benar-benar merasa ketakutan, ingin rasanya dia lari, tapi pasti banyak pengawal yang berjaga, apalagi teringat kejadian tadi saat dia baru tiba ditempat ini, pasti penjagaannya diperketat. Dia terus menatap gagang pintu kamarnya. Hingga…

Tok

Tok

Tok

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Apakah malam ini benar-benar akan terjadi??

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah

Siti Fatimah

mungkin stefano pura buta dan lumpuh.

2022-12-14

2

Rhenii RA

Rhenii RA

Tanda kutip dalam dialog ada 2 thor, bukan 1

2022-05-10

1

Mariatun

Mariatun

..serem jg

2022-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!