Chapter 11

"Kak, walaupun Anda tidak setuju bahkan jika Anda menentangnya tapi pada akhirnya mereka akan tetap bersama. Karena takdirlah yang akan terus mempersatukan mereka, baik dulu, sekarang maupun dimasa depan," Liliana berucap dengan pandangan menerawang jauh.

"Apa maksud perkataanmu Liana?" 

"Liana kenapa kau berbicara seperti itu, dan apa tadi, takdir kamu bilang?, Takdir seperti apa yang kau maksud?, Apa mereka pernah bertemu sebelumnya?, kenapa aku tidak pernah tahu? Dan kenapa kau tidak memberitahuku?" Allexander yang penasaran pun terus mengajukan banyak pertanyaan kepada istrinya.

Istrinya hanya tersenyum mendengar rentetan pertanyaan yang suaminya lontarkan.

Dengan masih tersenyum Liliana berkata "Apa Anda mengingat saat Jasmine dilahirkan?, Dan saat itu dokter mengatakan kondisi Jasmine lemah dan bahkan dia harus dirawat?

"Iya, aku sangat mengingatnya kenangan pahit itu, dimana bayi mungilku harus dirawat, sementara aku sibuk dengan pemakaman, dan kau sendirian yang menjaganya," ucap Allexander dengan suara serak menahan tangis mengingat kejadian dulu.

Liliana meraih tangan suaminya dan menggenggamnya erat, menyalurkan kekuatan untuknya, sambil berkata "Di saat itulah takdir pertemuan mereka di mulai. Anda tidak tahu karena saat itu anda sedang mengurus pemakaman."

Flashback 

Di taman sebuah rumah sakit, seorang anak lelaki mengenakan seragam pasien, diperkirakan berusia 12 tahun mengamuk, menangis bahkan berteriak kepada perawat. "Lepaskan aku!!! Aku harus mencari adikku, dia pasti menungguku!!, cepat lepaskan!!," berontak anak itu.

"Tuan Muda, Anda tidak boleh seperti itu, Anda harus menerima kenyataan bahwa adik Anda tidak bisa diselamatkan!! ayo kami antarkan kembali ke ruang rawat ."

"Sudahlah lepaskan saja!!, dia juga tidak akan bisa pergi, dari pada tubuhmu penuh luka sepertiku karena anak itu," ucap salah satu perawat yang ada di sana sambil memperlihatkan lengannya yang penuh bekas cakaran dan gigitan anak laki-laki tersebut saat memberontak tadi.

Akhirnya mereka yang sedari tadi memegang kedua tangan anak laki-laki itu pun terpaksa melepaskan. Benar setelah dilepaskan, anak laki-laki itu hanya bisa menyeret tubuhnya, kaki nya tidak bisa digerakkan sama sekali.

"Akkhhh, kenapa kalian mematikan lampunya?? Cepat nyalakan kembali!!, disini sangat gelap, aku tidak bisa melihat apapun!!" Teriaknya frustasi.

Merasa tidak tega, perawat yang lain menghampiri dan mencoba membantu anak lelaki itu bangun, untuk mendudukkan kembali di kursi rodanya. Tapi, saat baru menyentuh tangannya, dengan kasar anak lelaki itu menepis bantuan dari perawat itu.

"Jangan menghalangiku!! Cepat nyalakan saja lampunya, agar aku bisa melihat, aku bisa pergi sendiri!!, ucap anak lelaki itu masih dengan berteriak.

Dan semua itu tidak luput dari penglihatan Liliana saat melewati tempat itu.

Dengan langkah tegap Liliana mendekat ke arah kerumunan. Karena kejadian itu, tidak hanya disaksikan beberapa perawat tapi disaksikan banyak orang yang ada di sana.

Liliana bertanya pada salah satu perawat, "Apa yang terjadi?"

"Anak ini terus memberontak ingin pergi Nyonya, dia baru saja mengalami kecelakaan, dia berhasil diselamatkan, sementara sopirnya meninggal di dalam mobil yang meledak, bahkan jasadnya hancur, Dan adiknya tidak ditemukan di lokasi kejadian, mungkin jasadnya ikut lenyap bersama api yang melahap mobil itu," perawat menjelaskan dengan iba.

"Sepertinya dia belum bisa menerima kenyataan itu. Dia terus berteriak ingin pergi dari sini untuk mencari adiknya, tapi….

"Tapi apa?" Tanya Liliana penasaran. 

"Tapi dokter mengatakan bahwa kakinya lumpuh dan selain itu juga dia tidak bisa melihat Nyonya."

Semua orang disana berbisik-bisik ada yang merasa iba, ada pula yang secara terang-terangan menghinanya.

"Kasihan sekali anak itu" 

"Iya tapi , lihat lah dia anak yang angkuh dan kasar," 

"Padahal katanya buta tapi masih bersikeras akan pergi sendiri" 

"Hanya bisa merepotkan orang saja"

"Kalian tahu dia itu putra pertama keluarga Anderson.

"Iya aku tahu, katanya dia sengaja membuat adiknya meninggal, dia ingin mendapatkan semua harta"

"Masih kecil saja sudah serakah"

"Dia pasti hanya berpura-pura."

Begitulah perkataan yang terus masuk ke indera pendengaran Liliana.

"Lebih baik suntikkan obat penenang saja, biar kita bisa membawanya kembali ke ruang rawat," ucap perawat yang tadi menyuruh melepaskannya.

"Tapi...

"Sudahlah tidak apa-apa , bukannya tadi juga Tuan Besar Anderson berkata seperti itu. Apa kau tidak mengingatnya?"

"Memangnya apa yang dikatakan Tuan Besar Anderson? " tanya perawat yang lain.

"Kemarin sebelum pergi beliau berpesan, " Jika sewaktu-waktu putranya itu mengamuk, kita bisa memberinya obat penenang agar dia tidak membuat keributan."

"Ya sudah kalau seperti, yang penting keluarganya sendiri sudah memberikan ijin.

Kemudian perawat tadi mengambil suntikan dan memasukkan obat. Saat perawat itu akan menyuntikkan ke lengan Stevano ,seorang wanita berteriak "Stop, apa yang kalian lakukan?"

Semua orang pun serempak menoleh ke arah sumber suara. Dapat mereka lihat wanita cantik putih, rambut hitam panjang, diperkirakan berusia 22 tahun. Wanita itu adalah Liliana.

Dengan ditatap semua orang Liliana melangkah. Liliana terus berjalan mendekat ke arah anak laki-laki itu. Ketika sudah berdiri tepat di samping anak itu. Liliana berbalik menatap semua orang dan berkata dengan lantang "Untuk apa kalian semua masih berada di sini? apakah ini menjadi tontonan yang menyenangkan untuk kalian?, bukannya membantu menenangkan kalian justru sibuk bergosip dan hanya melihatnya saja? apakah kalian benar-benar manusia?"

"Dasar orang gila" 

"Kenapa dia berteriak kepada kita, dan apa tadi katanya membantu menenangkan, yang benar saja?

"Itu semua bahkan tidak ada urusannya dengan kita, bahkan ayahnya sendiri juga tidak mempedulikannya." 

Jawaban seperti itulah yang Liliana dengar. Liliana menggenggam kedua tangan nya erat dan berteriak " BUBAR, PERGI KALIAN SEMUA!!!

"Dia benar-benar gila, ayo kita pergi!!." Dan satu persatu dari mereka meninggalkan tempat itu. Sejak kejadian itulah Stevano Anderson menjadi bahan hinaan orang-orang.

Liliana menjatuhkan tubuhnya, melipat kedua kakinya di samping anak laki-laki itu duduk bersimpuh, dengan lembut dia menarik anak itu ke dalam pelukannya dan berkata "Sudahlah, biarkan mereka dengan perkataan mereka, tidak perlu kau dengarkan, mereka tidak merasakan apa yang kau rasakan hingga mereka berbicara seperti itu. Menangislah, jika ingin menangis!!, anak laki-laki tidak akan terlihat lemah hanya karena menangis, karena memang ada saat nya laki-laki bisa menangis. Sekarang menangislah sepuasmu, setelah itu kau harus berjanji pada dirimu sendiri, setelah kau puas menangis kau akan bangkit menjadi laki-laki yang kuat dan tangguh, hingga pada saat itu orang-orang tidak akan berani menghinamu. Orang-orang akan berpikir dua kali jika ingin bicara tentang keburukanmu.

Awalnya Stevano memberontak di pelukan Liliana, tapi setelah mendengar kata demi kata yang keluar dari ucapan wanita yang memeluknya itu, Stevano melemah, dia tidak lagi memberontak, dan dia mulai menangis, bahkan meraung dengan begitu kencangnya, terdengar pilu dan sangat menyayat hati setiap orang yang mendengarnya.

Terpopuler

Comments

Dahniar Arsyad

Dahniar Arsyad

tambah seru

2022-04-28

1

Hafidz Fajrin

Hafidz Fajrin

adenya ternyata bunga

2022-04-19

1

Siti Masruroh

Siti Masruroh

selisih umurnya vano sama ibunya jasmine cuma 10 thn

2022-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!