Chapter 3

Waktu tak terasa cepat berlalu, entah sejak kapan keputusan untuk menerima perjodohan ini dipilih. Nyonya Liliana Gottardo sedang berdiam diri di depan pintu kamar putrinya sembari menatap Jasmine yang sedari tadi terlihat sedih dan murung tak lama setelah menerima gaun cantik dan anggun yang tadi diberikannya.

Masih di depan pintu Liliana berkata pada anaknya dengan suara yang lembut, "Jasmine sayang, bersiap-siaplah malam ini kita sekeluarga akan bertemu dengan keluarga Anderson di kediamannya. Jadi pakailah gaun yang tadi Ibu berikan dan Ibu akan merias wajahmu supaya terlihat semakin cantik."

Bukannya bergegas menuruti apa yang Ibunya katakan, Jasmine justru meraih gaunnya, menatapnya lama, kemudian melempar gaun itu ke tepi ranjang.

"Ibu jahat, Ibu tidak sayang lagi sama Jasmine, Jasmine tidak mau Ibu, harus berapa kali lagi Jasmine harus menolak agar pernikahan ini dibatalkan," ketusnya masih tidak terima.

Mendengar ucapan putrinya, Liliana pun masuk ke kamar putrinya kemudian menutup pintu, mendekat dan duduk tepat di sebelah putrinya. Tangannya yang halus mengelus rambut putrinya, Liana memberikan senyuman terindah yang dia punya untuk putri yang sangat dicintainya itu.

"Ibu sangat menyayangimu sayang. Dan ini adalah pilihan yang terbaik. Putriku tidak akan menyesal, suatu saat pria yang akan menjadi suamimu akan membuatmu bahagia. Dan suatu saat kau akan menjadi seorang istri yang paling beruntung di dunia, percayalah dengan apa yang Ibu katakan." Liana pun menarik Jasmine ke dalam pelukannya .

Mendengar jawaban sang ibu, Jasmine pun akhirnya menangis dalam pelukkan ibunya. Dia memeluk ibunya sangat erat, walaupun sesungguhnya dia masih sangat kecewa dengan keputusan kedua orang tua nya yang menerima pernikahan ini.

Jasmine sama sekali tidak mengenal calon keluarga barunya bahkan calon suaminya. Dia tidak peduli dengan bujukan ataupun rayuan yang Ibunya katakan. Jasmine hanya menginginkan jika pernikahan ini bisa di batalkan

Liana melepas pelukan dan meletakkan kedua telapak tangannya di pipi sang putri sambil berkata "Kelak kau akan bahagia bersama suamimu, dia laki-laki yang baik, dia akan menjagamu melebihi apapun, percayalah pada Ibu sayang" kata Liliana meyakinkan putrinya. Hingga Jasmine dengan terpaksa menerima pernikahan ini untuk kedua orang yang sangat disayanginya itu.

.

.

.

Selama di perjalanan menuju ke kediaman Tuan William Anderson, di dalam mobil yang membawanya, Jasmine hanya diam saja, tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia sibuk meremas gaun yang dikenakannya dengan tangan yang bergetar. Sepatu dengan hak tinggi yang tidak pernah dia minati, kini justru menghiasi kakinya yang dingin.

Sopir pribadi mengantarkan mereka ke kediaman Tuan William Anderson yang mewah dan megah.

Sebuah bangunan tinggi nan mewah bak istana, begitu sangat mengagumkan. Benar-benar luar biasa.

Terlihat pintu gerbang nan tinggi terbuka lebar menyambut kedatangan keluarga Allexander Gottardo. Liliana menggiring putrinya turun, setelah mobil berhenti.

"Tersenyumlah sayang tidak baik bertamu dengan menampilkan wajah yang cemberut seperti itu! Nanti kecantikan putri Ayah hilang," ucap Allexander kepada sang putri yang terlihat menekuk wajahnya.

"Ayo sekarang kita masuk!" ucap Allexander mengajak anak dan istrinya.

Beberapa orang pengawal dan pelayan segera berlari menyambut kedatangan calon menantu dan besan keluarga besar Tuan dan Nyonya Anderson.

"Mari Nyonya, Tuan dan Nona!", mereka mempersilahkan masuk tamunya sambil membungkuk memberi hormat, benar-benar penyambutan yang luar biasa.

"Ayah,Ibu, aku benar-benar gugup, aku mau disini dulu sebentar ingin mencari angin segar, nanti aku akan menyusul ke dalam," kata Jasmine memberi alasan.

Sebenarnya saat mengatakan hal itu, Jasmine tidak benar-benar gugup, dia hanya sedang memutar otaknya agar terlepas dari perjodohan konyol ini. Dia ingin melarikan diri dari tempat ini.

"Yang benar saja bahkan aku tidak mengenal orang itu, tapi aku harus menikahinya," gerutu Jasmine kesal.

Jasmine mengatur nafasnya dengan baik, saat rongga dada terasa begitu sempit, kemudian dia menghentakkan kakinya di halaman rumah mewah tersebut sampai kemudian---

"Nona, Tuan dan Nyonya Anderson sudah menunggu Anda, bisa kah Anda masuk sekarang?" seorang pelayan datang mengagetkan Jasmine.

"Baiklah," pasrah Jasmine dan mengikuti pelayan itu yang masuk sambil menunjukkan arah kepada Jasmine dimana pertemuan akan diadakan.

Trap

Trap

Trap

Terdengar langkah kaki mendekat, dan sudah dipastikan dia adalah Jasmine, setelah masuk Jasmine kemudian duduk diatas sofa di antara ayah dan ibunya.

"Tuan William perkenalkan ini dia putriku satu-satunya, Olivia Jasmine," kata Ayah Jasmine memperkenalkannya.

"Kau cantik sekali Olivia, Max pasti akan langsung menyukaimu," puji Tuan William kepada Jasmine  dengan  tersenyum.

Jasmine pun hanya tersenyum menanggapi pujian yang di sampaikan calon mertuanya tersebut. "Mertua?" Jasmine bahkan merasa geli menyebut kata tersebut.

"Aneh sekali rasanya, kenapa tidak ada Nyonya Anderson? Kenapa hanya Tuan Anderson saja di sini? Kemana beliau?" Tanya Jasmine dalam hati.

"Apakah kamu setuju Nak, menikah dengan putra kedua Papi? Tanya William yang senyumnya tidak pudar sedikit pun.

"Iya, tidak ada pilihan lain," jawab Jasmine yang secara otomatis mendapat senggolan dari sang ayah yang duduk di sampingnya.

"Saya hanya bercanda, Paman," ucapnya dengan senyum canggung.

"Wah...hahaha, putrimu sangat lucu Allex. Kalau begitu kita bisa langsung membicarakan soal pernikahan."

Tak

Tak

Tak

Nyonya Besar Anderson turun dari lantai atas dengan anggunnya.

Sampai dibawah, Tifanni Anderson istri dari William Anderson pun tersenyum ramah kepada tamunya," jadi ini, Calon Menantuku, kamu cantik sekali sayang," ucapnya kemudian memeluk calon menantunya tersebut.

"Terima kasih Bibi, Bibi juga sangat cantik," ucap Jasmine dengan senyum lebar sembari menatap calon ibu mertuanya itu yang terlihat sangat cantik dan begitu  anggun di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Kamu bisa saja sayang, maaf Bibi baru tu---,

"Ehemm, William berdehem menginterupsi perbincangan mereka.

"Dimana Max? Apa dia belum pulang?" potong William  sebelum istrinya itu selesai berbicara.

"Sepertinya belum," jawab Tiffani saat menyadari suaminya tidak ingin dirinya terlalu banyak bicara.

William terlihat menghela nafas perlahan, "Maaf sepertinya Max belum pulang," ucapnya kemudian merasa tidak enak pada calon besannya tersebut.

"Tidak apa-apa kami tahu Maxime adalah orang yang sibuk, jawab Ayah Jasmine maklum.

Perbincangan itu berjalan dengan cepat, bahkan mereka sudah menentukan tanggal pernikahan.

Kemudian mereka pun pamit pulang.

Di dalam mobil menuju perjalanan pulang, Liana mengelus rambut putrinya  dengan lembut dan penuh kasih sayang, "Terima kasih, sudah mau menerima pernikahan ini. Ibu senang dengan keputusanmu."

Jasmine hanya diam saja, sejak tadi dia tidak berbicara sama sekali  kepada ayah dan ibunya. Bahkan saat turun dari mobil Jasmine langsung berlari dan menuju kamarnya.

Allexander dan Liana saling pandang kemudian menatap putrinya yang berlari semakin jauh dengan rasa bersalah. Tapi mereka juga tidak mempunyai pilihan lain selain menyetujui pernikahan ini, selain itu mereka juga yakin kalau keluarga Anderson akan memperlakukan putri mereka dengan baik.

Setelah itu Liana pun ikut masuk dan segera mengikuti Jasmine, dan sampai didepan pintu, dia mendengar isak tangis dari dalam kamar putrinya tersebut.

Terpopuler

Comments

Tuty rahayu Rahayu

Tuty rahayu Rahayu

wah jgn2 nikah SM anak yg cacat itu deh

2022-10-27

0

Mas Din.。◕‿◕。わやあかはをたをはい

Mas Din.。◕‿◕。わやあかはをたをはい

😌😌

2022-05-23

1

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

Up

2022-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!