Chapter 7

Tok 

Tok

Tok 

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Apakah malam ini benar-benar akan terjadi??

Jasmine meremas gaunnya semakin erat.

Dia tidak ingin tidur bersama pria itu, tapi ingin kabur pun dia tidak mungkin bisa. Para pengawal pasti akan mengejar dan menangkapnya seperti saat tadi dia melarikan diri dan kembali membawanya ke tempat ini.

Tok

Tok

Tok 

Pintu kembali diketuk.

Jasmine terus melihat kearah pintu, jantungnya berdetak lebih cepat, keringat dingin menetes di dahinya, dia benar-benar merasa takut, dan dengan sedikit keberanian, akhirnya dia pun berkata, "Masuklah, pintu tidak dikunci"

Pintu pun akhirnya di buka, dan tampak seorang pelayan hanya berdiri di tepi pintu dan berucap "Maaf mengganggu waktu istirahat Anda, Nyonya. Saya hanya menyampaikan pesan dari Tuan Muda, beliau berkata kalau malam ini tidak bisa tidur bersama Anda, Silahkan melanjutkan istirahat anda! Selamat malam,  kalau begitu saya permisi dulu, pelayan itu kemudian kembali menutup pintu dan berlalu.

Setelah cukup lama tadi Jasmine merasa tegang, kini akhirnya dia bisa bernafas lega.

Dia kemudian merebahkan tubuhnya yang kotor di ranjang, dia benar-benar lega, pria itu tidak jadi tidur bersamanya, sungguh berita yang bagus.

.

.

Tok , tok , tok 

"Nyonya , apakah Anda sudah bangun?"

Terlihat Jasmine tidur dengan masih mengenakan gaun pengantin yang sobek, hingga semalaman.

Cahaya yang mengintip malu-malu dari jendela kamarnya, mengusik tidur lelapnya. Dia terbangun dan merasakan seluruh tulang di seluruh tubuhnya seakan remuk.

"Aw... sakit sekali, ringisnya.

Ini pasti karena kejadian kemarin yang dikejar-kejar para pengawal," gerutunya .

Setelah benar-benar sepenuhnya terbangun,  Jasmine tampak terkejut mendapatkan dirinya bukan tidur di kamar yang biasanya, tapi di kamar yang asing baginya. Setelah kesadarannya terkumpul, dia ingat bahwa sekarang dirinya tinggal di rumah seorang pria yang kini menjadi suaminya. Ketukan pintu yang sedari tadi diketuk tidak juga berhenti, hingga dia pun berteriak dengan keras agar orang-orang di luar sana menghentikan kegiatannya mengetuk pintu, "Ya, aku sudah bangun."

"Nyonya boleh kami masuk? Ada yang ingin saya bicarakan," terdengar suara Bibi Lu, pelayan wanita paruh baya yang kemarin melayaninya.

"Silahkan! pintu tidak dikunci," jawab Jasmine dari dalam kamarnya

Bibi Lu pun membukanya hingga pintu kamar kini terbuka lebar, Jasmine segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya agar tidak ketahuan kalau dia masih mengenakan pakaian yang kemarin. Terlihat tidak hanya satu pelayan yang datang, melainkan beberapa pelayan,  "Begitu ramai," pikirnya.

Yang lain hanya berdiri di depan ketika pintu dibuka, hanya Bibi Lu yang masuk bersama seorang gadis cantik yang usianya mungkin hanya beda 1 atau 2 tahun lebih muda dari Jasmine. Gadis itu pun kemudian menunduk memberi hormat kepada Jasmine yang akan menjadi Nyonyanya mulai saat ini.

"Perkenalkan nama saya Bunga, Nyonya. Mulai sekarang saya yang akan menjadi pelayan pribadi Anda," ucapnya penuh dengan kesopanan.

Jasmine merasa seperti mimpi mendapatkan pelayan pribadi, seperti ratu yang ada di drama saja.

"Bunga dikirim Tuan Besar untuk melayani Anda mulai sekarang Nyonya, semoga Anda cocok dengannya dan menyukainya, Nyonya," ucap Bibi Lu menambahi.

"Baiklah, Terima kasih," ucap Jasmine datar.

"Bunga akan membantu segala keperluan Anda mulai sekarang, Anda bisa memanggilnya jika membutuhkan sesuatu, Nyonya," jelas Bibi Lu.

Bunga pun tersenyum hangat pada Jasmine sambil berkata "Mulai sekarang saya bisa membantu Anda melakukan apapun Nyonya," ucapnya masih dengan senyum lebarnya.

Bibi Lu pamit undur diri dan kembali menutup pintu yang tadi terbuka lebar.

"Kenapa kau masih disini dan tidak ikut keluar?" ucap Jasmine sembari menatap gadis yang masih berdiri di tempatnya dari atas ke bawah.

Seketika senyum gadis yang bernama Bunga memudar, dan kemudian berkata, "Nyonya tolong maafkan jika saya membuat kesalahan di hari pertama bekerja," gadis itu tampak bersimpuh dan menundukkan kepalanya sambil mengusap kedua telapak tangan di depan wajahnya, memohon . Nyonya bisakah Anda memberi saya kesempatan, saya akan memperbaiki kesalahan yang saya buat, tolong terima saya sebagai pelayan Anda, sebagai gantinya saya akan mengabdi dan setia pada Anda, saya tidak akan pernah mengkhianati Anda ucap gadis itu terus memohon dengan air mata yang kini mengalir dari kedua matanya."

Jasmine bingung, ketika tiba-tiba gadis itu memohon bahkan sampai menangis, padahal dia hanya bertanya saja. "Hei kenapa kau menangis? Apa aku terlihat menakutkan?" Tanya Jasmine menatap gadis itu.

Jasmine yang merasa bersalah, karena membuat gadis yang akan menjadi pelayan pribadinya itu menangis dan ketakutan karena ucapannya. Akhirnya dia turun dari ranjang dengan masih mengenakan gaun pengantin, kemudian dia ikut duduk di depan gadis itu dan berkata "Ku mohon berhentilah menangis! aku tadi hanya bertanya saja, bukan bermaksud ingin mengusirmu. Ayo sekarang bangun jangan seperti ini! kau membuatku terlihat seperti orang yang kejam," ucap Jasmine bercanda.

Bunga pun akhirnya menatap mata Nyonya Muda, kemudian meraih kedua tangannya dan mengecupnya berkali-kali. "Terima kasih Nyonya, Terima kasih, saya berjanji  akan menjadi pelayan yang baik, saya akan mengabdi dan setia kepada Anda," jawab gadis itu dengan girang.

Jasmine pun menepuk pelan bahu gadis itu sambil tersenyum,

"Hmm sama-sama," lalu dia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Bunga.

"Ayo bangun! Apa kau akan terus seperti ini?" kata Jasmine kemudian.

Dengan semangat Bunga pun menerima uluran tangan Nyonya Mudanya dan berdiri, Jasmine berlalu ke kamar mandi sedangkan Bunga melakukan tugasnya, mempersiapkan segala keperluan Jasmine.

***

"Aku ingin segera pergi dari tempat ini, apa Bunga bisa membantuku untuk melarikan diri nanti?" ucap Jasmine dalam hati yang duduk di depan meja rias seusai mandi sembari menatap Bunga yang sedang mengikat rambutnya dari balik cermin.

Tok

Tok

Tok 

"Nyonya ada yang datang, saya permisi untuk membuka pintu dulu," pamitnya.

Jasmine pun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

Setelah pintu terbuka tampaklah beberapa pelayan membawa banyak barang.

"Ini barang-barang yang Anda perlukan Nyonya, kami akan merapikannya, dan sebaiknya Anda sarapan selagi kami melakukan tugas, salah satu dari kami akan mengantarkan Anda ke ruang makan." ucap Bibi Lu yang datang bersama pelayan lainnya.

Jasmine dengan cepat mengambil ponsel yang disembunyikan, kemudian memasukkan di kantong celananya.

"Baiklah" jawab Jasmine begegas ke luar dari kamarnya, agar tidak ketahuan dirinya membawa ponsel. Takut kalau-kalau mereka tahu, mereka akan menyitanya. Dan rencananya untuk kabur akan gagal.

Tak

Tak

Tak 

Jasmine dengan diiringi Bunga, pelayan barunya melangkah menuruni anak tangga. Beberapa pria berpakaian rapi, dengan jas serta dasi berwarna senada menyambut hormat Nyonya Muda mereka yang baru saja turun dari lantai atas dimana kamarnya berada.

Semua orang tadi berjalan mengiringi langkah Jasmine, membuat Jasmine melirik mereka penuh curiga.

Di ruang makan, terdapat meja panjang yang diatasnya sudah tersaji banyak makanan yang tampak lezat. Tapi yang membuat Jasmine heran di dekat meja itu hanya ada dua kursi, satu di sebelah kanan dan yang satu lagi disebelah kiri.

"Tuan Muda datang, ucap seorang pelayan.

"Selamat pagi Tuan Muda, sapa pelayan lainnya sambil menundukkan kepala tanda hormat.

" It...itu.. Pria itu! Di...dia, benarkah dia suamiku?" Jasmine yang baru melihat dengan jelas wajahnya suaminya itu merasa begitu terkejut.

Terpopuler

Comments

Healer

Healer

harap2 hidung nya ada la ya🤣😂

2023-05-30

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

apa lagi kejutan nya ni?

2022-12-14

0

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

next please

2022-05-06

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!