"Putri kita Olivia Jasmine Gottardo adalah cahaya bagi seorang Stevano Anderson. Bagaimana Stevano bisa hidup tanpa cahaya nya? Aku berharap cahaya itu tidak akan pernah redup. Seperti bintang yang selalu menerangi malamnya. Walau terkadang bintang itu tidak tampak di saat mendung, tetapi sebenarnya dia selalu bersinar tak kenal lelah, hanya saja ada sesuatu yang lain menghalangi sinarnya. Tapi perlahan jika mendung itu tidak lagi ada, pasti dia akan menemukan, jika sebenarnya bintangnya itu selalu bersinar menerangi gelapnya. Dia akan tahu, jika sang bintang tidak pernah meninggalkannya.
.
.
.
Di kamar yang luas, seorang gadis sedari tadi terus saja melakukan hal yang sama semenjak kembali ke kamarnya. Di atas ranjangnya, dia duduk bersila sambil terus memegang bibirnya, berteriak dan menutup wajahnya dengan bantal, dia masih tidak menyangka mengingat ciuman panas tadi, bahkan bisa dikatakan disaksikan oleh banyak orang, yang membuatnya benar-benar merasa malu.
Bunga datang membawa segelas air putih lalu diberikan kepada Nyonya Muda nya itu yang sepertinya masih terkejut karena kejadian yang terjadi tadi, "Nyonya minumlah dulu! Anda jangan terkejut begitu. Hal seperti itu, sangat wajar dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Bagaimanapun Tuan Muda adalah seorang pria dan yang paling penting beliau kini sudah menjadi Suami Anda. Jadi beliau juga bisa….
"Bunga, bukankah menurut gosip yang beredar dia buta dan lumpuh karena kecelakaan yang terjadi 18 tahun lalu, tapi tadi apa yang kita lihat? kenapa dia tidak terlihat seperti yang di gosipkan orang selama ini? Dia terlihat baik-baik saja," potong Jasmine cepat.
"Nyonya, bukankah Bibi Lu pernah menjelaskan kepada Anda tentang Tuan Muda, Dan begitulah kebenarannya. Nyonya, Tuan Muda akan kambuh sewaktu-waktu jika traumanya kembali muncul. Masalah kakinya yang lumpuh, entah apa yang terjadi belakangan ini Tuan Muda rajin pergi ke dokter untuk terapi. Padahal sebelumnya Tuan Muda tidak akan pernah mau, dia tidak mau sembuh, karena dia ingin menghukum dirinya sendiri karena merasa bersalah atas apa yang terjadi pada adik perempuannya."
"Bunga, bukankah gosipnya dia orang yang tidak pernah mengijinkan dirinya disentuh orang lain, terutama wanita. Tapi kamu lihat sendiri tadi, bukan hanya menyentuhku tadi dia bahkan menciumku dengan beg---
"Nyonya bagaimanapun Tuan Muda tetaplah seorang pria normal, dan wajar bukan jika dia mencium istrinya sendiri," jelas bunga.
"Akh! Memalukan sekali, Bunga malam ini pasti aku tidak akan bisa tidur nyenyak," potong Jasmine cepat sebelum Bunga melanjutkan ucapannya. Lalu Jasmine pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Tolong tinggalkan aku Bunga! aku ingin tidur," lanjutnya sambil memejamkan matanya.
"Baik Nyonya," Bunga tersenyum melihat tingkah Nyonya Mudanya sebeluk dia keluar dari kamar Nyonya Mudanya itu.
.
.
.
Bibi Lu yang baru datang, langkahnya berhenti begitu melihat para pelayan berkerumun dan di lihat dari wajah mereka satu persatu mereka terlihat shock. Karena penasaran beliau pun mendekat dan bertanya pada segerombolan pelayan yang sepertinya tengah asyik bergosip .
"Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa ekspresi kalian seperti itu?" Tanya Bibi Lu penasaran sambil menatap mereka satu persatu.
"Kami baru saja seperti menonton drama romantis Bibi Lu, Anda pasti tidak akan percaya atas apa yang akan kami ceritakan. Anda tahu? tadi saya tidak bukan saya saja melainkan kami semua para pengawal dan pelayan menyaksikan Tuan Muda menarik tubuh Nyonya dan menciumnya di tempat pribadi Tuan Muda, Wah Tuan Muda benar-benar so sweet, sayang sekali Anda tadi tidak melihatnya" kata salah satu pelayan yang tadi tampak asyik bergosip.
"Apa maksud kalian? Siapa tadi yang berciuman?" Tanya Bibi Lu yang takut salah mendengar hingga ingin mereka kembali mengatakan apa yang tadi mereka katakan.
"Tuan Muda Stevano dan Istrinya," kata pelayan tadi mengulang apa yang tadi dia katakan untuk memperjelas.
Bibi Lu tampak terkejut mendengar apa yang tadi pelayan katakan, dia masih belum percaya pada apa yang di dengarnya. Tanpa membalas ucapan para pelayan yang sedang bergosip, Bibi Lu kemudian pergi begitu saja. Tapi tiba-tiba langkahnya berhenti tanpa menoleh dia berkata, "Lanjutkan pekerjaan kalian kalau kalian masih ingin bekerja di sini, dan jangan bergosip sembarangan lagi." Setelah mengucapkan itu Bibi Lu akhirnya benar-benar pergi meninggalkan mereka yang membubarkan diri satu persatu.
.
.
.
Di waktu yang sama Stevano yang berada di dalam kamar, berdiri di depan jendela sambil terus memandangi tangannya yang tadi disentuh sang istri.
Jason asisten sekaligus satu-satunya teman baginya, datang membawakan segelas air putih dan memberikannya kepada Stevano, "Minum dulu, Tuan! Dia selalu sigap memenuhi segala apa yang Stevano butuhkan.
Stevano meraih gelas itu tanpa menoleh ke arah sang asisten dan langsung meneguk nya hingga tandas.
"Tuan sebaiknya Anda istirahat, masalah kejadian tadi di lapangan saya minta maaf atas nama istri Anda, saya tahu itu pasti sangat mengganggu Anda."
"Jangan biarkan gadis itu kembali menginjak halaman belakang rumah ini lagi."
"Baik Tuan, lebih baik Anda istirahat sekarang! saya pamit undur diri."
Stevano hanya menganggukkan kepala mengiyakan ucapan Jason asistennya.
.
.
.
Di bandara
Para pengawal Anderson, menyambut kedatangan putra kedua Anderson yakni Maxime Anderson. Menurut hasil penyelidikannya, dia akan kembali ke tanah air hari ini. Masing-masing sudah standby di setiap sisi sambil mengarah ke segala sisi menangkap sosok seseorang yang ditunggunya.
Tak menunggu lama seseorang yang mereka tunggu akhirnya muncul di hadapan mereka.
Mereka segera berlarian menuju kearahnya. Lalu menghadang didepannya dan berkata
"Tuan selamat datang kembali! Tuan Besar sudah menunggu Anda di kediaman. Harap Anda ikut dengan kami!.
"Ck !! Selalu saja Papi tahu apa yang aku lakukan," decak Maxime.
Kalian pergilah dari sini! apa kalian akan membuat kehebohan di tempat umum? Katakan pada Papi aku pasti akan menemuinya, jadi tidak perlu kalian seperti ini! Dan satu lagi aku bukan anak kecil lagi, kalian berhentilah melacak apa yang sedang aku lakukan! Cepat pergilah sekarang!" Walaupun Maxime mengatakannya dengan suara pelan tapi kata yang dikatakannya penuh dengan penekanan.
Semua orang di bandara melihat ke arahnya, bagaimana tidak orang yang selama ini tidak terlihat dan muncul di bandara.
"Bukankah dia semakin terlihat tampan,"
"Apa dia tahu kakaknya menikahi calon istrinya,"
"Bagaimana reaksinya setelah tahu?"
"Sayang sekali padahal mereka adalah pasangan yang cocok"
"Apakah ada sesuatu hingga para pengawalnya terlihat seperti menghadangnya."
"Itu tidak mungkin, mereka semua pasti hanya menyambut kedatangannya"
Orang-orang silih berganti membicarakannya, tidak ada hal buruk yang mereka bicarakan tentangnya, berbeda jika yang mereka temui Stevano Anderson. Mereka pasti akan berbicara tentang segala keburukannya.
Maxime memberikan senyum ramahnya kepada semua orang yang tengah menatapnya, semua orang sudah tidak heran lagi mendapatkan senyum itu dari seorang Maxime Anderson, karena yang mereka tahu, Maxime adalah orang yang ramah dan tidak sombong jika bertemu siapapun, apalagi orang biasa seperti mereka.
"Minggir kalian! aku bisa pergi sendiri, aku harus menyelesaikan urusanku, nanti aku akan menemui Papi, jangan buat keributan disini!"
"Tapi Tuan…
" Apa kalian baru mengenalku, kalian tidak percaya pada perkataanku, kalian tahu jelas aku bukanlah orang yang ingkar janji, jadi kalian minggirlah! Dan sampaikan itu pada Papi."
"Baiklah, silahkan Tuan!" para pengawal mempersilahkan sambil saling melempar pandang satu ke yang lainnya.
"Kenapa kalian masih mengikutiku?" Kesal Max karena bukannya pergi, pengawal itu justru berjalan di belakangnya.
"Tujuan kita sama, Tuan!! jawab seorang pengawal tegas.
Maxime memilih mengabaikan dan terus mempercepat langkahnya, dia ingin menemui kakaknya terlebih dahulu. Hingga tepat di depan mobil yang menjemputnya, saat akan masuk ke mobil, tiba-tiba…
"Mmmmmm" seseorang membekap mulut Maxime.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
nyindenSR
3x baca kk😄😄😄😄
2023-02-03
1
Nur Cahya
kenapa disini dibikang kalo putri kecil itu kehilangan orng yg menyayanginya...
apa jasmine bukan putri kandung juga??dan papa jasmine lgi ngurus pemakaman 🤔🤔
2022-04-05
2
Siska
flhj
2022-02-17
0