Chapter 15

Jasmine yang di minta untuk pergi ke kamar Suaminya di malam yang dingin merasa begitu gugup, apalagi mengingat ciuman panasnya di lapangan, sungguh Jasmine tidak siap untuk bertemu Stevano lagi. Tapi semua itu berbeda dengan hatinya yang ada sedikit rasa senang karena masih saja merasakan bagaimana rasa bibir suaminya yang begitu manis.

"Jasmine ada apa denganmu, kenapa kau justru memikirkan ciuman itu, harusnya kau takut bertemu dengannya bagaimana jika sifat mengerikannya datang lagi, kau harus memikirkan nyawamu, bukan memikirkan tentang ciuman itu," katanya dalam hati sambil memukul pelan kepalanya sendiri.

Para pelayan saling pandang dan saling senggol sambil menunjuk Nyonya Muda yang berjalan di depannya. Hingga salah satu di antara mereka akhirnya bertanya dengan ragu-ragu, "Nyonya apa Anda baik-baik saja?"

"Menurut yang kalian lihat? Untuk apa kalian tanyakan itu juga sudah tahu pasti jawabannya, jelas saja aku tidak baik-baik saja, apalagi untuk menemui orang yang bahkan kalian sendiri ketakutan," kesal Jasmine mendengar pertanyaan yang pelayan tadi ajukan.

"Maaf Nyonya, bukan begitu maksud saya, hanya saja tadi saya..,"

"Sudahlah tidak usa di bahas, cepat kalian tunjukkan jalannya!" Jasmine dengan cepat memotong ucapan pelayan itu karena mendengar kelanjutannya pasti akan membuatnya semakin kesal.

Jasmine meremas jari-jari tangannya saat dia semakin berjalan jauh dari kamarnya mengikuti para pelayan tadi yang menunjukkan arah dimana kamar suaminya berada.

"Tenanglah Jasmine kau tidak perlu segugup ini, Kau hanya kesana melepaskan dan mengganti pakaiannya, tunggu bagaimana kalau itu hanya alasan saja, bagaimana kalau dia ternyata..." Ucap Jasmine dalam hati tidak sanggup membayangkan akan apa yang akan dikatakan selanjutnya.

Setelah cukup lama berperang dengan batinnya sendiri, akhirnya mereka sampai di ruangan lantai pertama. Ruangan yang begitu besar dan luas itulah yang Jasmine lihat pertama kali. Setelah berada di depan pintu kamar suaminya, Jasmine melihat kesekeliling jika ruangan itu memang tampaknya memang kamar suaminya sendiri.

Salah satu pelayan kemudian mengetuk pintu itu, membuat Jasmine langsung mengubah arah pandangnya ke pintu yang kini tengah diketuk

Tok

Tok

Tok 

"Permisi Tuan, kami sudah membawa istri Anda kemari. Bolehkah Nyonya Muda masuk sekarang?" tanya pelayan itu dengan suara keras dan sedikit bergetar menahan rasa takut yang dia coba sembunyikan.

Hening, tidak ada sahutan apapun dari dalam kamar. Udara yang dingin malam itu, terasa menusuk sampai tulang Jasmine. Pelayan yang melihat Nyonya Mudanya kedinginan akhirnya membuka pintu perlahan, hingga pintu yang tadinya tertutup rapat kini telah terbuka lebar.

Hingga tak lama pintu terbuka terdengar suara teriakan yang begitu menggelegar yang bisa Jasmine tahu itu siapa orangnya, Jasmine mengenali suara itu, karena suara itulah yang belakangan ini Jasmine selalu dengar.

"Tidak, jangan tinggalkan Kakak, Liora!! Tidak, Aku bukan pembunuh!! Tidak, Pergi!! Aku bilang pergi!!!" terdengar suara itu semakin kencang hingga terdengar sampai ke luar.

"Akh," Teriak Stevano memegang kepalanya merasakan sakit yang luar biasa, dia langsung terbangun dari tidurnya, dan mencoba berdiri dengan berpegang pada sisi meja, tapi tiba-tiba "Brakk", Stevano menabrak kursi yang ada di depan meja yang menjadi pegangannya yang berada tepat di samping ranjang. 

"Akh,"

Prang

Dia mencoba berdiri dan tanpa sengaja dia menyenggol gelas yang ada di atas meja. Merasa dirinya yang tidak berguna dan rasa bersalah yang tiba-tiba muncul, Stevano mengamuk dan menghancurkan segala isi kamarnya tanpa terkecuali. Begitulah Stevano yang kambuh jika mengingat tentang kecelakaan yang menyebabkan adiknya meninggal saat bersamanya hingga rasa bersalah itu terus menghantui hidupnya. Stevano menemukan pisau di atas meja, kemudian menatap lama pisau itu. Dan tanpa berpikir lama dia menggoreskan pisau itu pada tangannya.

"Berhenti Tuan!! Jangan menyiksa diri Anda!! Semua tidak akan berubah !!  Ucap Jason tegas menahan tangan Tuan Mudanya yang hendak menggoreskan lagi pisau itu di pergelangan tangannya.

"Kenapa kau menghalangiku? Cepat lepaskan aku!" bentak Stevano sambil terus memberontak melepaskan diri dari jason.

"Tuan, sadarlah! Anda tidak boleh terus seperti ini! Berhenti menyalahkan diri Anda sendiri!" Ucap Jason menenangkan dan setelah lengah Jason pun merebut pisau yang sedari tadi Stevano pegang.

Merasa kondisi Stevano yang mengamuk tak terkendali, Jason mengambil obat penenang yang ada pada laci nakas masih dengan memegang kedua tangan Stevano, Jason takut jika Stevano akan kembali mengambil pisaunya dan menyakiti lagi dirinya sendiri. Setelah mendapatkannya dia mengambil suntikan lalu segera memberikannya  kepada Stevano. Hingga tak menunggu lama, akhirnya Stevano tenang, kakinya melemah dan dia pun tertidur, dengan cepat jason menahan tubuh Stevano, kemudian dia memapah dan membaringkannya di atas ranjang.

"Maafkan saya Tuan," setelah mengatakan itu Jason mengikat kedua tangan Stevano di sisi ranjan." Saya melakukan ini demi kebaikan Tuan, saya tidak ingin Tuan melukai diri Tuan sendiri," tambahnya.

Suara detak jantung Jasmine yang berdetak kencang bisa terdengar jelas, wajah Jasmine tiba-tiba saja berubah pucat. Bahkan Jasmine hampir saja menangis ketika mendengar teriakan Suaminya yang menggelegar. Bagaimana mungkin dia menikahi orang yang bahkan bisa kambuh sewaktu-waktu dan bahkan mengamuk membanting semua barang dan yang lebih parahnya dia bahkan menggoreskan pisau pada pergelangan tangannya sendiri. Apakah Jasmine bisa menerima semua ini dengan ikhlas?" 

"Sepertinya kondisi Tuan Muda sedang tidak baik-baik saja Nyonya, jika nanti ketika di dalam Anda menemukan Tuan Muda yang terikat, tolong jangan pernah Anda melepaskan ikatanya. Anda harus mengingat hal itu,  Mari Nyonya silahkan masuk!"

Jason di dalam yang baru saja mendengar suara Bibi Lu, langsung bergegas keluar, dia juga mengatakan hal yang seperti yang Bibi Lu katakan, yaitu melarangnya untuk membuka ikatan pada tangan suaminya.

Begitu akan memasuki kamar suaminya, Bunga tiba-tiba menarik tangan Jasmine.

"Nyonya" panggil Bunga.

"Ada apa? Baru saja Jasmine berhasil mengalahkan rasa takutnya, tapi begitu Bunga menarik tangannya, rasa takut itu kembali menghantuinya.

Bunga tersenyum dan mendekati Jasmine kemudian menyentuh dan merapikan rambut Nyonya Mudanya   sambil berkata "Tidak apa-apa," jawabnya.

Bunga, kau tidak boleh menahan Nyonya berlama-lama, apa kau ingin Tuan Muda menghukummu?" kata seorang pelayan yang tadi ikut bersamanya.

"Ah iya Bi, maaf ini sudah selesai.

Sentuhan Bunga pada rambut Jasmine akhirnya terlepas.

"Mari, Nyonya silahkan masuk!!" Tangan Bibi Lu terulur ke depan mempersilahkan Jasmine untuk segera masuk ke dalam kamar.

"Kalau begitu, kami pamit dulu, Nyonya.

Bibi Lu menunduk hormat, setelah memastikan Jasmine benar-benar masuk ke dalam kamar, Bibi Lu kemudian menutup pintu, dan mereka meninggalkan Jasmine di sana sendirian.

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

bagus alur ya

2024-04-26

0

Zoana

Zoana

aku suka Thor
lanjutkan karya mu

2022-05-27

1

.

.

.

2022-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!