Chapter 4

Hari demi hari terus berlalu, dan Jasmine masih sama saja seperti sebelumnya, duduk merenung di dalam kamar, padahal hari ini adalah hari pernikahannya. Dengan gaun pengantin tube top berwarna putih yang simple namun elegan, dengan harga yang begitu mahal,  tapi itu semua tidak sedikitpun membuat Jasmine merasa senang.  Apalagi semalam keluarga calon suaminya datang ke rumah untuk meminta maaf karena sang mempelai pria yang tak lain adalah putra keduanya, menghilang bagai di telan bumi. 

Awalnya Jasmine sangat bahagia mendengar kabar ini dan terus saja tersenyum, tapi senyumnya seketika pudar ketika Keluarga Anderson mengatakan jika pernikahannya akan tetap terjadi, karena kakak dari sang mempelai pria bersedia menggantikan adiknya untuk menikah.

Menikah dengan pria kaya tapi tidak sempurna, bahkan menikahinya dengan paksaan dan sama sekali tidak ada rasa cinta. Benar-benar mimpi buruk yang menakutkan bagi Jasmine. 

Ketika Jasmine akan menolak, tapi ibu dan ayahnya malah menyetujuinya. Seberapa keras, Nyonya Anderson memuji putra pertamanya itu, Jasmine tidak mudah mempercayai itu. Gosip dan rumor  yang beredar begitu buruk. Bahkan perkataan sahabatnya masih teringat jelas dibenaknya saat mengatakan tentang putra pertama keluarga itu. 

Krang 

Sebuah botol parfum yang isinya masih penuh Jasmine lemparkan begitu saja ke arah cermin di depannya, ketika melihat pantulan dirinya yang begitu menyedihkan. Apalagi mengingat pertemuan semalam membuat Jasmine semakin marah. Botol parfum itu hancur berkeping-keping bahkan isinya membasahi lantai kamarnya. 

Lily sang sahabat yang mendampingi Jasmine menatap simpati melihat Jasmine harus menikah dengan putra pertama William Anderson. Dia tidak menyangka hal ini akan terjadi, Dia kira karena Tuan William Anderson sangat membenci putra pertamanya, pernikahan akan dibatalkan tapi ternyata tidak sama sekali. pernikahan tetap terjadi sesuai atas apa yang telah direncanakan.

.

.

Keesokan paginya, pengawal dari keluarga Anderson  sudah menjemput Jasmine dan keluarganya dengan mobil yang mewah. Dua orang pria bersetelan jas rapi dengan dasi yang berwarna senada berdiri dan tersenyum lebar, saat menyambut langkah pasrah Jasmine yang keluar dari dalam rumah. 

Dengan gaun pengantin yang dikenakannya, ditambah corak kulitnya yang putih. Benar-benar menambah pesona kecantikan sebelumnya. 

Liliana juga terlihat cantik memakai gaun yang sama indah, serta ayahnya yang mengenakan setelan Jas dengan warna senada dengan gaun yang dipakai  ibunya itu. 

Mereka melangkah ke dalam mobil yang berbeda, Ayah dan Ibu Jasmine ke mobilnya, sementara Jasmine ke mobil tadi yang menjemputnya  di ikuti dua pria suruhan keluarga Anderson.  Benar-benar tidak ada celah untuk Jasmine melarikan diri. 

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, pria berparas tampan yang duduk di sampingnya berkata dengan penuh kesopanan "Senang sekali, akhirnya Tuan Muda kami bisa menikah, dan calon istrinya begitu cantik. Tuan Muda sangat beruntung mendapatkan istri seperti Anda, Nona.

Bukannya tersenyum, tapi rasanya justru Jasmine ingin menangis mendengar perkataan pria tadi.  Bagaimana tidak, jika dia saja sama sekali tidak mengenal pria yang akan menjadi suaminya.

Setelah cukup lama terdiam, kini mobil itu berhenti di depan bangunan megah yang tidak jauh dari ibu kota. Gedung tinggi yang telah di dekorasi begitu indah tapi Jasmine sama sekali tidak merasa bahagia.

Jasmine melirik keluar melihat ayah dan ibunya yang juga baru turun dari mobil disambut banyak orang.

Liliana Gottardo sang ibu berjalan mendekat ke mobil yang tadi dinaiki putrinya. 

Melihat Ibu dari calon mempelai wanita, Seseorang yang tadi bersama Jasmine di mobil turun dan berlari kecil ke pintu yang ada dibelakangnya.

Pintu mobil dibuka oleh pria tadi, Liliana membantu putrinya turun, dan mengajaknya untuk masuk ke aula pernikahan. Sedangkan ayahnya sudah lebih dulu masuk untuk mempersiapkan diri sebagai wali nikahnya.

Semua orang melihat dengan pandangan yang terus mengikuti langkah sang mempelai wanita. Mereka begitu kagum akan kecantikan calon menantu keluarga besar Anderson itu.

"Dia sangat cocok bersanding dengan anak kedua keluarga Anderson."

"Iya mereka sama-sama terlihat sempurna, mempelai wanitanya cantik dan mempelai pria sangat tampan."

"Bagaimana ya anaknya kelak jika mempunyai orang tua yang sempurna."

Begitulah bisik-bisik dari orang-orang yang berada di situ. Mereka tidak tahu saja jika yang akan menjadi mempelai prianya bukan putra kedua melainkan putra pertama.

Jasmine tidak memperdulikan semua itu. Dia hanya ingin lari dari pernikahan ini. Tapi apa mungkin dia bisa, jika pengawal disitu sangat banyak, bahkan menjaga setiap sudut ruangan dan setiap pintu.

Dia berjalan ke tempat tujuan dengan langkah gontai, tidak ada semangatnya sama sekali, hingga tidak terasa, dia telah tiba di ruangan khusus mempelai wanita.

Tidak lama kemudian,

Trap 

Trap 

Trap  

Terdengar langkah banyak orang memasuki aula, Terlihat Tuan William Anderson masuk mendorong seorang pria yang duduk di kursi roda. Kemudian pria tersebut dibawah ke ruangan di mana penghulu dan wali nikah mempelai wanita sudah menunggunya.

"Jangan mempermalukan ku," William Anderson berbisik kepada pria di kursi roda itu. Dan pria itu hanya menganggukkan kepala nya, mengiyakan perintah sang ayah.

Sementara di dalam sana, Jasmine membuang nafas panjang, dia tidak pernah menyangka, akan menikah di usia nya yang saat ini, terlebih lagi, dia sama sekali tidak mencintai dan mengenal calon suaminya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Olivia…."

Jasmine refleks menutup telinganya begitu mendengar suara berat seorang pria di ruangan sebelahnya.

"SAH!!"

 Jasmine terkulai lemas bersamaan seruan satu kata itu.

Suara pintu terbuka, membuat Jasmine langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Jasmine, ayo keluar temui para tamu."

Begitulah yang dikatakan sang ibu.

"Bukankah tadi putra pertama Anderson, kenapa dia yang menikah, aku tidak salah membaca nama mempelai pria kan?"

"Apakah mempelai wanita tahu jika yang dinikahi pria tidak normal?"

"Iya, jika dia tahu kenapa dia mau menikah dengannya, aku saja tidak mau."

"Tapi dia juga sama tampannya dengan putra kedua."

"Untuk apa tampan kalau, dia membuat adiknya sendiri meninggal." 

"Benar, kabarnya dia sengaja agar tidak banyak saingan hak waris,"

Bisikan orang-orang begitu dekat. Jasmine merasa lebih terpukul ketika mendengar bisikan orang-orang yang ada disana. Benar-benar tidak menyangka kalau dia akan menjadi mempelai wanita dari orang yang tidak normal menurut gosipnya. 

Melihat dan mendengar itu, Liliana sang ibu mendekat dan memberikan nasihat  "Ingin Ibu kasih saran biar tidak sakit hati, tutuplah mata dan telingamu dari apa yang tidak ingin kau lihat dan kau dengar." Mengelus lembut lengan putrinya untuk menenangkan.

.

.

Ketika telah sampai pada tujuannya, Jasmine tidak menemukan sosok pria yang baru saja dibicarakan banyak orang.

Nyonya Anderson mendekat, dan meraih kedua tangan menantunya, kemudian menggenggamnya erat sambil berkata "Olivia, Maaf kan putra Mami dia harus segera pergi setelah ijab kabul selesai. Kondisinya tidak begitu sehat. Dan dia juga tidak terlalu suka keramaian."

Jasmine yang mendengar itu, hanya tersenyum miris.

"Mengapa nasibku semalang ini? aku harus lari, aku harus lari dari pernikahan ini. Ya setelah turun di depan rumahnya nanti aku harus segera kabur dan pergi, tidak peduli jika nanti Ayah dan Ibu akan marah," Gumam Jasmine dalam hati.

Tapi Jasmine meragukan dirinya sendiri, akankah nanti Jasmine bisa kabur dari pria yang kini telah menjadi suaminya. 

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah

Siti Fatimah

kasian putra pertama keluarga anderson di pitnah seperti itu. padahal kan dia blm tentu melakukan itu.

2022-12-14

1

Tuty rahayu Rahayu

Tuty rahayu Rahayu

kasihan bgt tuh putra pertaman ny,PD hal pasti adik ny tuh di culik SM yg nyelakain putra pertaman ny pasti ayah ny puny musuh

2022-10-28

1

Zoana

Zoana

mampir Thor

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!