Chapter 9

Seorang pria tampan dengan kulitnya yang putih, serta hidung yang mancung mengenakan setelan jas berwarna hitam duduk di kursi kebesarannya. Tampak dia sedang berbicara dengan asistennya pribadinya.

"Bagaimana situasinya kemarin setelah aku melarikan diri?"

"Pernikahan tidak dibatalkan, Tuan. Dan tetap dilaksanakan."

"Jadi maksudmu pernikahannya hanya ditunda?" 

"Tidak juga Tuan,"

"Apa maksudmu Jack? katakan dengan jelas!" ucapnya sedikit membentak sang asisten.

"Maksud saya pernikahan tetap dilaksanakan sesuai rencana awal, hanya saja…."

"Hanya saja apa? Cepat katakan kenapa kau sangat bertele-tele menjawabnya."

"Tuan Muda Stevano yang jadi mempelai prianya. Beliau yang menggantikan Anda untuk menikah."

"Jadi maksudmu Kak Vano menggantikanku menikah?"

"Benar Tuan, dan itu semua atas permintaan Nyonya Besar."

"Jadi Mami yang meminta Kak Vano menggantikanku?" ucap Maxime tersenyum. "Mami memang bisa diandalkan," batin Maxime berbicara.

"Benar Tuan."

"Terus bagaimana dengan mempelai wanita, apakah dia mau menikah dengan Kak Vano?"

"Gadis itu bersedia Tuan, walaupun terlihat kalau dia terpaksa menikah."

"Baiklah, aku akan segera kembali ke tanah air. Persiapkan semuanya!" perintah Maxime tegas.

"Baik Tuan, Jika tidak ada yang lain lagi, saya pamit undur diri,"

"Hmm, pergilah!"

Kemudian Asisten Maxime yang bernama Jack pun pergi dari ruangan bosnya, setelah mendapat persetujuan.

Ya, pria tampan itu adalah putra kedua Anderson, Maxime Anderson . Dia meminta asisten nya mencari tahu tentang kabar pernikahan setelah dia melarikan diri. Dia mengira jika dia kabur, pernikahan akan dibatalkan, tapi tidak menyangka jika pernikahan itu tetap berjalan sesuai rencana awal meski harus mengganti sang mempelai pria. Dan pada akhirnya kakaknya, Stevano yang kini menggantikannya.

"Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui" ucapnya tersenyum. Niat Max melarikan diri untuk menghindari pernikahan tidak sia-sia akhirnya, dan kabar baiknya, kakaknya Stevano Anderson akhirnya melepas masa lajangnya di usia 30 tahun, keinginannya untuk melihat sang kakak menikah akhirnya juga bisa terlaksana. Ya walaupun menggantikan posisinya, itu tidak masalah bagi Max. Karena dirinya memang tidak menginginkan pernikahan ini. Selain karena dia tidak menyukai gadis yang dijodohkannya, dia juga ingin mengembangkan kariernya dulu. Dia hanya berharap gadis yang menjadi istri kakaknya sekarang, bisa menerima segala kekurangan yang dimiliki seorang Stevano Anderson. Max berharap kakaknya bisa bahagia terlepas dari rasa bersalah yang terus menghantuinya.

.

.

.

Setelah mendengar keributan di pagi hari, hingga sore hari pun Jasmine merasa tidak bisa tenang, pikirannya semakin kalut dan benar-benar frustasi, dia mengacak rambutnya hingga kusut.

"Nyonya apa yang Anda pikirkan? Apa ini tentang Tuan Muda?, atau kejadian yang tadi pagi terjadi di rumah ini?" tanya Bunga memberanikan diri, kemudian melangkah mendekat dan duduk tepat di ranjang samping Jasmine sambil terus melihat apa yang dilakukan Nyonya Muda nya itu.

"Aku tidak bisa diam seperti ini terus, aku akan hidup tertekan dan lama-kelamaan aku bisa gila," kata Jasmine frustasi, kemudian kembali terdiam setelah mengucapkan kata tadi, dia tampak berfikir dan kemudian berkata kepada pelayan pribadinya itu, "Bunga, Aku ingin berjalan-jalan di sekitar rumah ini, aku ingin sedikit menenangkan pikiran dengan berjalan-jalan, agar sedikit bisa melupakan sekaligus mengalihkan rasa takut yang aku rasakan dari kejadian demi kejadian yang telah suamiku lakukan tadi pagi."

Bunga tersenyum mendengar permintaan Nyonya Mudanya itu, dengan senang hati dia berkata "Tentu saja Nyonya, saya akan menemani Anda berkeliling rumah ini untuk sekedar menenangkan diri karena kejadian yang bisa membuat kita senam jantung yang baru Nyonya rasakan saat di rumah ini," kata Bunga menyetujui permintaan Jasmine.

.

.

.

Beberapa pelayan mengikuti Jasmine yang hendak jalan-jalan mengitari kediaman suaminya. Bunga adalah salah satu dari mereka yang ikut mendampinginya.

Jasmine sebenarnya merasa tidak nyaman diikuti banyak orang, niatnya yang ingin menenangkan diri rasanya sia-sia sudah. Bagaimana bisa menenangkan diri jika mereka pergi ramai-ramai seperti ini. "Sudah benar-benar seperti ratu dalam drama kolosal saja, yang kemana-mana harus diikuti dan diawasi oleh pelayannya," kesal Jasmine dalam hati.

"Bunga apa disini benar-benar tidak bisa menggunakan ponsel sama sekali? Atau mungkin kamu tahu tempat dimana bisa menggunakan ponsel? " Tanya Jasmine berbisik di telinga Bunga, agar pelayan yang lain tidak mendengar apa yang dia katakan.

"Ini di tengah hutan Nyonya, bagaimana memakai ponsel jika sinyal pun tidak ada, dan setahuku tidak ada tempat yang Anda maksud Nyonya." kata Bunga menjelaskan.

Jasmine menarik nafas berat. "Bahkan di tempat yang lebih tinggi sekalipun?" Tanya Jasmine lagi. Dan hanya mendapat anggukan dari Bunga.

"Benar-benar tempat yang mengerikan, bagaimana orang bisa hidup tanpa ponsel, bukankah apa-apa sekarang di mudahkan dengan menggunakan ponsel," kata Jasmine yang tidak bisa membayangkan kehidupan kedepannya nanti, tanpa benda persegi panjang yang sudah biasa digunakannya untuk melakukan apapun.

Jasmine menghentikan langkahnya ketika dari kejauhan melihat seseorang yang membuat hari-harinya benar-benar terasa mengerikan.

Di tanah luas dan lebar yang banyak ditumbuhi rerumputan, sebuah tempat yang tampak seperti lapangan. Pria itu berdiri dan terlihat memojokkan seorang pria paruh baya di pohon yang besar. Tapi bukan itu yang Jasmine fokuskan, melainkan tangan kanan suaminya yang berada di leher pria paruh baya itu mencengkeramnya erat.

Jasmine kemudian segera berlari mendekat ke arah mereka saat ini, meninggalkan para pelayan yang mengikutinya sedari tadi.

"Nyonya,"

.

.

.

"Nyonya, Anda tidak boleh ke sana!"

.

.

.

Trap

Trap

Trap 

"Ya ampun!, Nyonya tolong berhenti!" Teriak para pelayan yang tadi bersama Jasmine, tapi Jasmine terus berlari mengabaikan para pelayan yang memanggil dan melarangnya. Yang dia pedulikan saat ini adalah nyawa pria paruh baya itu, memikirkan apa yang terjadi jika sampai dia terlambat menolongnya."

"Apa yang dia lakukan sampai diperlakukan seperti itu," Tanya Jasmine dalam hati.

Dan setelah posisinya sudah tidak jauh lagi, dia pun dengan lantang berteriak,"  Tuan Muda apa yang Anda lakukan? Cepat lepaskan!"

Tapi Stevano seakan tak mendengar ucapan sang istri. Dia terus mencekik pria paruh baya itu. 

Dengan seluruh keberanian yang dia miliki, sedikit berjinjit Jasmine menyentuh punggung tangan suaminya yang masih mencekik pria paruh baya tadi  "Lepaskan, Anda tidak boleh seperti ini! Anda bisa membunuhnya, Tuan!"

Semua pengawal dan pelayan yang ada di situ dibuat tercengang atas apa yang dilakukan Nyonya Mudanya itu. Selama mereka bekerja di tempat ini tidak ada yang berani melakukan apa yang Nyonya Mudanya itu lakukan seperti saat ini.

"Habislah kita semua, Nyonya Muda terlalu berani," ucap para pelayan dalam hatinya masing-masing.

Stevano melirik pada tangan yang sedang dipegang sang istri dengan sangat erat.

Kemudian Stevano memutar kepalanya menatap gadis yang tingginya sedikit lebih rendah darinya itu.

Para pelayan yang melihatnya hanya bisa menelan saliva susah payah.

Cengkeraman tangan stevano pun mengendur setelah merasakan sentuhan istrinya untuk pertama kalinya, apalagi sentuhan lembut tangannya kini sudah berpindah di atas lengannya. Stevano menatap tangan sang istri yang berusaha melepaskan tangannya yang masih berada di leher pria paruh baya tadi.

"Tolong, lepaskan tangan Anda Tuan, Anda bisa membunuhnya," ucap Jasmine memohon.

"SIAPA KAU DENGAN BERANINYA MENYENTUHKU??" 

DEG 

DEG 

DEG

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

kan dah oon penakut ,sok pinter , liat laki lu takut ,tp malah bikin gara2 , ampun tobat gw

2024-04-26

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

aku istri mu tuan muda. 😂😂😂😂😂

2022-12-14

0

safitri alfionita

safitri alfionita

seruuuu

2022-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Ekstra Part 1
127 Ekstra Part 2
128 Ekstra Part 3 (Terakhir)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Ekstra Part 1
127
Ekstra Part 2
128
Ekstra Part 3 (Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!