"It ..itu...Pria itu! Di...dia, benarkah dia suamiku?" Jasmine yang baru melihat dengan jelas wajah suaminya begitu terkejut.
Jasmine menatapnya dengan intens, kupikir dia orang yang jelek ternyata dia benar-benar tampan, hidungnya mancung, kulitnya putih, bahkan alisnya yang tebal, sungguh terlihat sempurna, batin Jasmine berbicara.
Itulah ternyata sosok Tuan Muda yang sejak kemarin Jasmine tidak pernah melihatnya. Bahkan dihari pernikahan mereka.
"Nyonya, Anda juga harus menyapa suami Anda, Nyonya!, pelayan tadi berbisik dan sedikit mengguncang bahu Jasmine karena sedari tadi Nyonya Mudanya hanya diam saja, dan dia justru malah melamun.
Jasmine pun kaget mendapat guncangan di bahunya yang seketika menghentikan dirinya yang sedang menatap kagum pria yang sudah menjadi suaminya itu, dan setelah tersadar dari lamunannya, Jasmine pun akhirnya berucap dengan sedikit gugup,
"Selamat pagi Tu…, ah maksudnya Suamiku,"
Para pelayan yang sedari tadi tegang karena Nyonya Mudanya tidak menyapa suaminya, kini akhirnya bernafas lega, setelah mendengar kata itu terucapkan dari Nyonya Mudanya.
Dalam hidup Jasmine memang tidak pernah tahu tentang putra pertama Anderson itu.
Dia hanya mendengar beberapa orang membicarakannya, yang katanya dia kejam dan dingin, dia buta dan lumpuh, bahkan ada yang bilang dia sengaja mencelakai adiknya sendiri. Sungguh Jasmine tidak tahu perkataan itu nyata atau hanya rumor semata. Dia bukan benci, tapi dia hanya tidak suka dipaksa menikah dengannya. Apalagi dia dengan tidak merasa bersalah meninggalkannya di hari pernikahan, hingga membuatnya merasa malu di depan banyak orang. Rasanya itu yang sulit Jasmine terima.
Jangankan putra pertama Anderson, putra kedua Anderson yang akan di jodohkan dengannya pun, dia tidak mengenalnya bahkan ketika orang-orang sibuk membicarakan tentang sosok dan perilakunya yang sempurna, Jasmine lebih memilih tidak mendengarkannya.
"Tuan, hari ini Nyonya akan makan bersama Anda, apa mungkin Anda ingin menyampaikan sesuatu," ucap salah satu pelayan memecah keheningan yang terjadi diantara pasangan suami istri itu.
Detik demi detik, semua orang yang berada di situ menanti kata terlontar dari bibir Tuan Muda, tapi sampai beberapa menit berlalu tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya. Bahkan sapaan sang istri tadi, Stevano juga tidak membalasnya.
Tidak ada yang berani bertanya lagi, setelah bahkan pertanyaan yang tadi tidak mendapatkan jawaban.
Jasmine hanya bisa menundukkan kepala, tanpa berani mengangkatnya, dan segera duduk, setelah salah satu pelayan menarik kursi untuknya.
Tring
Suara sendok yang di jatuhkan terdengar menggema di seluruh ruangan di rumah itu.
Jasmine bahkan terlonjak kaget karena hal itu, dia tampak canggung dengan situasi ini, apalagi semua pelayan yang berada di situ menatapnya.
Jasmine melirik pada pria yang duduk tepat di seberangnya. Bukankah dia buta? Kenapa dari yang aku perhatikan dia tahu dimana letak makanannya? Batin Jasmine bertanya-tanya.
Jasmine menatap pria yang mengenakan kemeja putih itu, tiba-tiba ...
Brak
Krang
kluntang
Suara benda-benda berjatuhan dan hancur, Stevano menghentikan makan paginya, dan menjatuhkan semua hidangan yang tersaji diatas meja makan tadi.
Stevano memuntahkan makanan yang berada di mulutnya di depan para pelayan, dan berkata dengan suara tinggi "Siapa yang memasak ini semua. Hukum semua koki yang sudah memasak. Makanannya benar-benar tidak enak. Apakah kalian sengaja ingin meracuniku dengan makanan sampah ini?"
Semua pelayan menundukkan kepalanya, merasa ketakutan, Jasmine pun kembali terlonjak untuk kesekian kalinya karena pria yang sudah menjadi suaminya itu.
"Ternyata rumor yang mengatakan tentang dia yang kejam benar adanya, dengan kedua mata yang menyaksikan sendiri, Jasmine kini percaya kenapa orang-orang takut bahkan hanya untuk melihatnya.
Stevano berdiri dari tempat duduknya, dengan berpegangan pada sisi meja.
"Aku bisa sendiri, tepis Stevano kepada pelayan yang akan membantunya.
Jasmine berhenti mengunyah makanannya, selera makannya benar-benar hilang begitu saja setelah menyaksikan kejadian demi kejadian yang tampak di depan matanya.
Stevano mencoba berjalan sendiri dengan langkah sempoyongan.
Jantung Jasmine berdetak kencang saat Stevano berjalan melewatinya begitu saja tanpa berniat menyapanya bahkan sekedar untuk meliriknya, dia berjalan seperti tidak ada orang yang berada disana.
Semua pengawal dan pelayan mengikuti langkah Tuan Mudanya yang tidak tahu akan kemana. Sementara Jasmine terlihat shock dan merasa tekanan yang begitu besar pada dirinya. Stevano suaminya, benar-benar orang yang kejam dan mengerikan. Parasnya mungkin terlihat tampan, tapi perilakunya begitu buruk dan tidak mengenal ampun. Ibarat kata dia seperti berwajah malaikat tetapi berhati iblis. Jasmine menarik ucapannya tadi yang sempat mengagumi parasnya.
Bibi Lu menatap Nyonya Muda yang mematung kaget. Sementara Bunga masih berdiri di sampingnya duduk, sambil meremas kedua tangannya yang kini mulai berkeringat dingin.
"Bibi Lu," panggil Jasmine lirih.
"Ya, Nyonya" jawabnya dengan suara serak dan bergetar.
"Aku ingin kembali ke kamar."
Para pelayan saling pandang, hingga akhirnya mereka mengantar Jasmine kembali ke kamarnya.
Di tengah perjalanan, dengan memberanikan diri Jasmine bertanya, "Bibi Lu, bukankah kata orang-orang dia buta dan cacat, tetapi kenapa yang aku lihat …."
"Nyonya kenapa Anda berbicara seperti itu? Bagaimanapun Tuan Muda sekarang adalah suami Anda, tidak baik jika Anda membicarakan beliau di belakangnya," potong Bibi Lu menasehati. Tuan Muda akan marah jika Anda juga seperti orang lain yang menyebut dan menganggapnya seperti itu, ayo! Lebih baik kita segera kembali ke kamar Anda, dan jangan di ambil hati atas sikapnya tadi, karena Tuan Muda seperti itu, pasti ada sebabnya." kata Bibi Lu, sedikit menenangkan Jasmine yang merasa ketakutan atas sikap suaminya tadi.
Perjalanan terasa lama hanya untuk segera sampai ke kamar, setelah sampai, Jasmine langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang empuk. Jujur saja dia benar-benar merasa terkejut atas apa yang baru saja disaksikannya. Dan tidak memasukkannya dalam hati seperti yang tadi Bibi Lu katakan? Rasanya sangat tidak mungkin, karena saat ini semua yang tadi terjadi di depannya bahkan sudah masuk ke dalam hatinya.
"Tuan Muda memang cacat dan buta Nyonya, semua itu terjadi karena kecelakaan yang menimpanya 18 tahun yang lalu. Dia memang bisa berdiri dan berjalan tapi tidak untuk waktu yang lama. Sedangkan tentang kebutaannya, itu terjadi karena gangguan psikis. Kata dokter, hal seperti itu memang jarang sekali terjadi. Tapi jika dalam kondisi gawat, kekhawatiran, dan kecemasan yang berlebihan. Hal itu akan diwujudkan tubuh dengan kebutaan. Tuan Muda benar-benar trauma dengan kejadian itu," jelas Bibi Lulu secara tiba-tiba.
"Bibi, apakah yang digosipkan orang-orang akan kekejamannya itu benar?" Tanya Jasmine sedikit ragu.
Bibi Lu hanya diam tanpa memberi jawaban. Dia hanya menundukkan kepala, hingga Jasmine menganggap benar gosip yang pernah di dengarnya itu.
"Harusnya aku tidak berada di tempat ini, sampai kapan aku bisa bertahan di tempat yang menyeramkan ini?" gumam Jasmine seakan lupa kalau pelayannya Bunga dan Bibi Lu masih ada di kamarnya.
"Nyonya Anda jangan khawatir, saya akan..
Bibi Lu tidak melanjutkan ucapannya ketika telinganya mendengar begitu jelas teriakan seseorang
"Akhh ..ampuni saya Tuan, ampun! Saya tidak akan mengulanginya lagi" mohon seseorang itu.
Bibi Lu menghela nafas pelan.
"Apa yang terjadi Bi? Kenapa dia berteriak seperti itu?" Tanya Jasmine terlihat begitu panik.
"Anda harus terbiasa mulai sekarang Nyonya, kadang Tuan Muda akan mengamuk dan menghancurkan banyak barang. Sepertinya Tuan Muda saat ini, traumanya kambuh Nyonya, hingga emosinya tidak terkontrol.
"Apakah dia mungkin akan menyakiti orang?" tanya Jasmine cepat.
"Iya, Nyonya" jawab bibi Lu sedikit ragu.
Setelah mendengar jawaban itu, Jasmine benar-benar frustasi akan takdir yang harus diterimanya. Keinginannya untuk kabur dari rumah ini, semakin ingin dia wujudkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Helen Nirawan
dah penakut ,pake acara mo kabur ,di goreng br tau rasa ,iisshh
2024-04-26
0
Yulinda Duki
jadi takutt
2022-05-04
1
Kimyumi
ikut jantungan bacanya
2022-04-05
2