Bab 3. Mengajarkan mu

Tisha menatap Sam, dan Ray dengan pandangan tidak senang. Seperti nya ia sudah tau kalau suaminya itu mabuk-mabukan lagi di luar rumah.

Sementara Sam tiba-tiba membatu ketika melihat wanita cantik yang ada di depannya itu.

Apa ini istri nya si Ray? gila! cantik banget, kalau ada istri secantik ini di rumah, aku tidak akan akan kemana-mana lagi. Di rumah saja setiap hari.

"Maaf, anda siapa ya?" tanya Tisha ramah

Kenapa pria ini menatapku begitu?

"Sorry, aku cuma ingin mengantar Ray pulang saja. Dia tidak sadarkan diri " ucap Sam yang kesulitan memapah temannya yang tidak sadarkan diri itu.

Tercium bau alkohol yang menusuk hidung dari tubuh Ray. Entah berapa banyak dia minum? Pikiran nya mengatakan tidak ingin peduli lagi pada Ray, namun nyatanya hatinya tidak mengatakan begitu. Di matanya masih tampak kekhawatiran yang nyata, melihat kondisi Ray yang sedang mabuk. Padahal ia masih kesal dengan sikap Ray, tapi kenapa dia masih peduli?

"Bisakah bapak membantu saya membawanya ke dalam?" tanya Tisha sopan

"Oke " jawab Sam setuju

Sam memapah Ray yang tidak sadarkan diri itu masuk ke dalam rumah, berikutnya Sam mengantarkan Ray ke kamarnya. Kamar yang luas dan memiliki interior mewah, elegan, banyak buku-buku tersimpan di lemari kamarnya, sangat mencerminkan betapa workaholic dirinya.

Ray sudah terbaring di ranjangnya, tubuhnya berkeringat dan wajahnya tampak merah. Tisha memandangi nya dengan tatapan kesal bercampur cemas. Ia tak tau harus marah atau bagaimana melihat kondisi Ray saat itu.

"Terimakasih pak karena sudah mengantar suami saya dengan selamat" ucap Tisha ramah

"Sama-sama, kamu bisa panggil aku Sam saja" ucap Sam

"Iya, saya Tisha " jawab Tisha

"Aku tidak tau Ray ada masalah apa sampai dia minum banyak seperti itu. Tapi aku yakin itu berhubungan dengan kamu, biasanya Ray minum-minum saat punya masalah yang berkaitan dengan hatinya " jelas Sam

Tisha hanya mendengarkan kata-kata Sam, masuk telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Mendengar tapi pura-pura tak mendengar, tidak memperhatikan.

Rasanya tidak mungkin pria berdarah dingin ini akan punya masalah yang berkaitan dengan hatinya? Ya, mungkin saja dia sedang ada masalah rumah tangga dengan si nona Zee, itu..

"Sekali lagi terimakasih, dan maaf karena saya tidak bisa membiarkan anda berlama-lama disini apalagi menjamu anda. Bukan maksud saya mengusir, hanya saja ini sudah dini hari. Mungkin lain kali saya akan menjamu pak Sam " Jelas gadis itu sopan

"Baiklah, aku akan datang lagi loh lain kali" Sam tersenyum ramah pada Tisha

Lebih baik jangan datang lagi. Karena ketika kamu datang lagi, mungkin aku sudah tidak ada disini.

Setelah mengantar Sam sampai ke depan rumah, Tisha bergegas masuk kembali ke dalam kamar suaminya. Ia melihat Ray yang tertidur pulas sambil memakai sepatu, dengan hati-hati Tisha melepaskan sepatu dari kaki Ray.

"Menyebalkan, kenapa aku harus mengurus orang mabuk? Tisha, kenapa kamu masih peduli padanya? ah.. yang benar saja.., aku? peduli? ini cuma rasa kemanusiaan saja. Ya, ini sama seperti teman yang tinggal serumah. Aku dan dia hanya sebatas itu "

Tisha membantu suaminya yang sedang tidur itu untuk membuka sedikit kancing kemejanya yang sedikit mencekik nya.

"Hem.. Hem..." gumam Ray dalam tidur nya

Setelah selesai membuat Ray terlihat lebih nyaman, gadis itu melangkah keluar dari kamar Ray.

GREP

Langkahnya terhenti saat tangan Ray memegang tangannya dengan erat. " Jangan pergi.. jangan.. "

"Kamu tau, aku bukan Zefanya? kamu mengatakan ini padanya bukan?" tanya Tisha pada Ray, ia menatap suami nya dengan mata yang berkaca-kaca.

Pelan-pelan ia melepaskan tangan Ray yang memegang erat tangannya, namun Ray kembali lagi memegang tangannya. Seolah Ray tidak ingin gadis itu pergi darinya.

"jangan.. jangan tinggalkan aku.."

"Aku harus pergi, ini yang terbaik" Tisha menepis tangan Ray, ia melangkah pergi. Ia memandang suaminya itu dengan wajah yang sedih.

Ini yang terbaik Tisha, kamu dan dia memang berada di dunia yang berbeda. Sejak awal kalian memang tidak harusnya bersama.

Tisha pergi ke kamarnya sendiri, ia memandangi koper yang ada di sudut kamarnya. Kemudian ia mengeluarkan selembar kertas, lalu mulai menulis sesuatu di kertas itu dengan bolpoin nya.

Sesekali terlihat matanya yang berkaca-kaca, saat ia menulis sesuatu di secarik kertas itu. Entah apa yang ia tulis, hingga membuatnya sedih.

...***...

Keesokan harinya, pagi itu Ray terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa nyut nyutan, sekujur tubuhnya lemas.

"Kepalaku sangat sakit.. duh " Ray melihat ke sekeliling nya, ia berada di ruangan yang tampak familiar untuknya. Tapi mengapa ia bisa ada disana? bukankah semalam ia bersama Sam? bagaimana caranya ia bisa pulang dan berada di kamarnya sendiri?

Apa mungkin wanita itu yang membawaku pulang?. Pikirnya dalam hati

Tercium bau masakan yang terasa sedap di hidung, Ray langsung bangun dari ranjang nya segera keluar dari kamarnya.

Dia pasti sedang memasak untukku, seperti biasanya. Ya, mana mungkin dia mau bercerai denganku. Semalam pasti dia hanya melantur saja. Ray menunjukkan sedikit senyum di bibir seksinya.

Namun bukannya seperti yang ia harapkan, seseorang yang memasak di dapur apartemen nya itu bukanlah istrinya. Melainkan seorang ibu ibu paruh baya, pembantu rumah tangga yang selalu membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah.

Dalam sekejap senyuman di wajah Ray lenyap, saat bayangan nya tidak seperti kenyataan.

"Tuan sudah bangun " sapa Bi Ani ramah

"Oh, ternyata kamu. " jawab Ray datar

"Tuan, nyonya menitipkan ini untuk tuan. Saya disuruh menyampaikan ini untuk tuan begitu tuan sudah bangun " Bi Ani memberikan amplop kecil pada Ray.

Ray mengambil amplop itu, wajahnya tampak dingin seperti biasanya. Ray yang penasaran langsung membuka isinya, lalu membacanya. Beberapa detik kemudian, kertas yang dibacanya hancur di remas remas oleh tangan Ray.

Ray terlihat sangat marah dengan isi surat itu, Bi Ani melihat nya dengan keheranan. Bulu kuduk nya berdiri saat melihat ada kobaran api di wajah Ray.

"Bi Ani, dimana dia?" tanya Ray dengan nada yang kesal

Hiiiy menakutkan, kenapa wajah tuan seperti itu? apa yang ditulis oleh nyonya di dalam suratnya?

"Maksud tuan, nyonya?"

"Memangnya siapa lagi?" suara Ray mulai meninggi

"Nyonya sudah pergi ke kantor, tuan.." jawab Bi Ani Hati-hati.

Wanita sialan! beraninya meminta cerai dariku dan pergi dari rumah ini? dia juga meninggalkan suaminya yang sedang mabuk, wanita kejam. Lihat saja bagaimana aku akan membalas mu.

Ray terlihat marah, ia bahkan menendang vas bunga hingga pecah. Bi Ani ketakutan melihat sosok Ray yang cuek dan dingin, bisa marah seperti itu.

PRANG!!

Sial! aku ingin sekali mengumpat!. batin Ray kesal

Tuan kenapa ya?ada apa dengan nyonya dan tuan?. batin Bi Ani keheranan melihat Ray yang marah-marah.

***

Kemarahan nya tidak kunjung mereda, bahkan saat pergi ke kantor untuk bekerja. Ia membawa kemarahannya saat bekerja, semua orang yang bicara dengannya terkena imbasnya dan kemarahannya.

Gerry, si sekretaris juga heran melihat Ray yang terus marah-marah tidak seperti biasanya.

Ada apa dengan pak Raymond? hari ini sudah dua orang dipecat olehnya.

"Gerry, kamu mau bengong saja atau kerjakan pekerjaan mu!" teriak Ray marah

"Maafkan saya pak " Gerry tersadar dari lamunannya.

"Aku tidak menggaji mu untuk bengong! cepat pergi kerjakan tugasmu, jangan berdiri seperti orang bodoh!" ujar Ray emosi

"iya pak, saya akan kembali ke meja saya" ucap Gerry sambil menunduk patuh, ia pun meninggalkan ruangan Presdir.

Tadinya ia ingin bertanya pada Ray apa yang membuat pria itu moodnya jelek, tapi Gerry mengurungkan niatnya. Karena seperti nya Ray tidak bisa ditanyai oleh nya, yang ada dia bisa dipecat oleh Ray jika menyinggung nya.

Ray melihat-lihat laporan yang ada di mejanya, ia masih tampak kesal. Kemudian ia tersenyum setelah melihat satu dokumen di mejanya.

" Gerry! tunggu!" ucap nya pada Gerry yang baru saja membuka pintu untuk keluar dari ruangan itu.

Gerry membalikkan badannya dan melihat ke arah Presdir nya.

"Panggilkan ketua tim perencanaan 1 dan wakil ketua nya, kemari!"

"Baik pak, tapi ada apa ya?"

"Gerry, aku pikir aku terlalu baik padamu akhir-akhir ini " Ray menatap sekretaris nya itu dengan tatapan tajam.

"Saya tidak akan bertanya lagi. Maafkan saya pak, saya akan segera menyampaikan nya pada ketua tim perencanaan dan wakil ketua tim perencanaan 1! " ucap Gerry ketakutan melihat Presdir nya itu

Seperti nya benar kalau pak Presdir sedang ada masalah dengan nyonya Tisha. Presdir seperti mencari alasan untuk memanggil nyonya. Lebih baik aku tidak banyak bicara, aku masih mau bekerja.

Setelah Gerry menyampaikan pesannya pada tim perencanaan. Ketua tim perencanaan 1, Bu Riani dan juga wakilnya, Tisha segera memenuhi panggilan dari Presdir mereka. Mereka berdua sama-sama pergi ke kantor Presdir, kepala mereka memiliki banyak pertanyaan. Ada apa mereka sampai di panggil ke kantor presdir? orang-orang bahkan mengira kalau yang dipanggil ke kantor presdir berarti ada masalah.

Kini Tisha dan Bu Riani sudah berdiri di depan Ray. Mereka berdua berdiri dengan tegap.

Ray melihat ke arah istrinya, namun Tisha memalingkan wajahnya darinya.

Berani sekali dia memalingkan wajahnya dariku dan pura-pura tidak mengenalku? aku ini suaminya. gerutu Ray dalam hatinya sebal

Mau apa sih dia memanggilku kemari juga? harusnya kan ketua tim saja. keluh Tisha dalam hatinya

"Apa kalian tau kenapa aku memanggil kalian kemari?" tanya Ray dengan nada bicara nya yang tegas

"Kami tidak tau pak" jawab Bu Riani

"Hey, kamu tidak jawab pertanyaan ku?" tanya Ray pada Tisha

"Anda bertanya pada saya, pak?"

"Tentu, memangnya siapa lagi!"

"Saya tidak tau kenapa bapak memanggil kami kemari, karena bapak kan belum memberitahu kami" jawab Tisha dengan senyum santai nya

Tenang, Tisha.. stay calm.

Bu Riani langsung melirik ke arah Tisha dengan wajah yang kaget.

Tisha, matilah kamu menyinggung Presdir.

"Kamu berani menjawab ku?"tanya Ray kesal

"Kan tadi bapak sendiri yang suruh saya menjawabnya, ya saya jawab" jawab Tisha santai

Bagus Tisha, teruslah buat dia marah. Lalu dia akan menceraikan mu, di pecat juga baik-baik saja. Bagus bagus, kamu berhasil melawan es batu ini. ucap Tisha merasa bangga pada dirinya.

Ray tercengang mendengar jawaban Tisha, ia pun tersenyum sinis.

Apa maksudnya dia bersikap seperti ini? apa dia sedang memberontak?

Bu Riani langsung mencubit tangan Tisha, mengingatkan nya agar tidak berbicara sembarangan di depan Ray, atasannya.

"Pak Presdir, mohon maafkan ketidaksopanan Bu Tisha, dia masih perlu belajar. Saya akan mengajarkan nya dengan..."

" Cukup! kamu bisa keluar "

Ray memberikan isyarat lewat tangannya agar Bu Riani berhenti berbicara. Presdir Argantara grup itu pun menyuruh Bu Riani keluar dari ruangan itu dan ia akan mengajarkan Tisha secara pribadi.

" Tisha, semoga kamu selamat" bisik Bu Riani pada Tisha, ia takut kalau Tisha akan dimarahi habis-habisan oleh Ray.

"Bu Riani tenang saja " Tisha tersenyum santai

Ya, pasti sudah ini aku akan dipecat. Lalu kami akan bercerai.

Bu Riani pergi meninggalkan ruangan presdir dengan hati yang cemas, berharap semoga Tisha akan baik-baik saja di dalam sana.

Ray tampak tidak senang melihat wajah Tisha yang terlihat santai di depannya, padahal semalam wanita itu mengajukan cerai padanya. Bukannya terlihat sedih tapi Tisha malah terlihat senang.

"Apa yang ingin bapak bicarakan dengan saya?" tanya Tisha

"Benar, aku ingin bicara denganmu. Aku tidak suka dengan laporan hasil kerja tim perencanaan satu!" Ray melempar salah satu dokumen ke meja nya.

"Kenapa bapak mengatakan nya pada saya? hal seperti ini bukan tanggungjawab wakil manager seperti saya" jawab Tisha tegas

"Kamu bagian dari tim, kan? tentu saja ini juga adalah tanggungjawab mu. "

"Lalu bapak akan memecat saya karena tidak puas dengan laporan tim perencanaan?" tanya Tisha dengan wajah yang senang

Kenapa di terlihat senang? apa dia ingin dipecat? Tidak akan semudah itu.

"Siapa bilang aku mau memecat mu? justru aku mau mengajarimu" Ray tersenyum menyeringai

"Mengajari saya? apa maksud bapak?" tanya Tisha tak mengerti

Ray beranjak dari kursinya dan mendekat ke arah Tisha, ia tersenyum memandang istrinya yang terus berjalan mundur.

Mau apa si es batu ini?

" Mulai hari ini kamu akan menjadi asisten pribadi ku"

Ya, beginilah caranya mengikat nya di dekatku.

" APA?!!" Tisha terperangah kaget.

Apa apaan ini? ini tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan?

" Atas dasar apa saya harus menjadi asisten pribadi bapak?! saya sudah bersikap tidak sopan pada bapak, harusnya bapak memecat saya" Tisha tidak mengerti apa mau nya Ray.

"Kenapa kamu sangat ingin dipecat?" tanya Ray dengan wajah yang serius, tubuhnya semakin mendekat ke arah Tisha, bahkan tangannya memegang pinggul Tisha.

"Baiklah, ka-kalau tidak dipecat. Ke-kenapa harus jadi asisten pribadi? saya bisa belajar dari Bu Riani, ti-tidak perlu di ajari oleh pak Presdir" kata Tisha dengan keringat dingin bercucuran di wajahnya, ia gugup saat pria itu melakukan skin ship dengannya.

DEG! DEG!

Hati Tisha masih berdebar kencang saat mendapatkan sentuhan dari tangan kekar suaminya yang ingin ia ceraikan itu. Wajahnya memerah.

"Karena aku mau saja." Tangan Ray masih memegang pinggul Tisha, ia menatap istrinya ya tampak malu-malu.

Dia masih mencintai ku. Ray tersenyum melihat istrinya itu, ia pun melepaskan tangannya dari pinggul Tisha.

"Apa saya bisa menolak?" tanya Tisha

"Sayangnya tidak bisa, kamu juga sudah terikat kontrak kerja dua tahun lagi dengan perusahaan ini."

Kamu tidak bisa kabur Tisha Anindita.

"Lalu apa cerai juga tidak bisa?" tanya Tisha serius

"Ini perusahaan, tidak seharusnya kamu membicarakan urusan pribadi disini." Ray terlihat malas membahas kata cerai yang membuat mood nya jelek seharian itu.

"Tolong jangan menghindar lagi, saya tau bapak sudah membaca surat nya. Saya ingin cerai "

"Aku tidak mau, selama kontrak pernikahan kita belum selesai 5 tahun aku tidak bisa melepaskan mu. Kakek dan yang lainnya akan mengancam posisi ku kembali kalau kita bercerai sekarang " jelas Ray pada istrinya itu.

Jadi itu alasannya dia tidak mau bercerai denganku? dia takut kehilangan semua kekayaan nya? aku pikir dia ada sedikit rasa padaku. Aku berfikir terlalu positif pada nya.

"Kalau hanya itu masalahnya, saya bisa jelaskan pada kakek dan semua keluarga bapak. Kalau saya yang bersalah dan ingin minta cerai, agar bapak tidak terkena masalah. Setelah itu bapak bisa mencari istri baru " Tisha tersenyum pahit, ia berusaha sekuat hatinya menahan air mata.

Ray mengepalkan tangannya, ia tampak kesal. Kenapa Tisha sangat ingin pergi darinya? kenapa Tisha berubah padanya?

"Kamu tidak bisa, kamu lupa ya isi dalam kontrak? hanya aku yang bisa mengajukan cerai, kalau kamu mengajukan cerai lebih dulu kamu harus membayar pinalti 2 milyar. "

"Saya akan bayar" jawab Tisha

Asalkan bisa terlepas dari ikatan ini, aku harus berani. Aku tidak mau merasakan lagi sakitnya diabaikan oleh orang yang aku cintai.

"Dengan apa? memangnya kamu punya uang sebanyak itu?" tanya Ray merendahkan

Apa dia sangat ingin berpisah denganku?

"Saya memang tidak punya uang sebanyak itu untuk sekarang. Saya akan menyicilnya, tapi tolong tandatangani surat cerai nya dulu " ucap nya penuh ketegasan

"Kamu sangat ingin bercerai denganku kan? kalau begitu berikan uang dua milyar itu sekarang juga !" ujar Ray sinis

"Saya kan sudah bilang, kalau saya tidak punya uang sebanyak itu sekarang. Saya akan menyicilnya!" ujar Tisha kesal

"Aku tidak mau pembayaran yang dicicil. Aku mau dibayar lunas. Kalau tidak punya uang, maka tidak bisa cerai. Kamu paham?" Ray menatap tajam istrinya itu.

"Kamu benar-benar..." Tisha terlihat kesal pada Ray

"Keluar lah!" bentak Ray pada gadis itu

"Aku belum selesai bicara " ucap Tisha yang masih ingin bicara dengan Ray.

"Keluar! bereskan barang-barang mu dan pindah ke kantorku sekarang juga!" teriak Ray emosi.

Tisha tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, ia sudah kalah dari suaminya yang sedang emosi itu. Gadis itu keluar dari ruangan presdir dengan wajah yang sedih, air matanya sudah menggenang di matanya. Untuk apa ia terus bertahan di dalam sebuah hubungan, dimana suaminya tidak mencintai nya dan selalu mengabaikan nya?

Gerry melihat Tisha keluar dari ruangan itu, ia sudah menduga kalau keduanya bertengkar.

...---***---...

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

lanjutt

2022-08-05

0

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Gregeeetaan Ray tau Istrinya cinta dia tapi dia ga mau ungkapkan perasaannya

2022-06-27

1

Lovely

Lovely

Gerry... Mereka brtengkar karna perasaan yg masih Abu"
Ray masih trlalu ego. Smogah Sam blh membuat hati Ray menjadi jelas pd Tisha 😀

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!