Bab 19. Digigit serangga

...***...

Setelah habis menikmati keindahan malam melalui penyatuan tubuh. Ray tersenyum menang, pria itu yakin bahwa ia sudah mendapatkan tubuh dan hati istrinya. Dengan cara ini, Tisha tidak akan meminta cerai lagi darinya. Selamanya hanya akan menjadi miliknya, begitu lah pikir Ray setelah apa yang ia perbuat semalam pada istrinya.

Kali pertama Tisha adalah milik Ray, cinta pertama Tisha adalah Ray juga. Ray ingin selalu dicintai, diperhatikan oleh istri nya itu. Walau ia sendiri tidak yakin perasaan nya ini adalah cinta atau bukan. Yang jelas, Ray ingin Tisha selalu berada disisi nya.

Bercak darah di seprai menjadi penanda bahwa Tisha tak lagi perawan, serangan dari suaminya semalam sudah membuat tubuhnya lemas. Ray berjalan menuju ke kamar mandinya, dengan suasana hati yang baik. Senyum kemenangan tersirat di bibir nya. Sebelum pergi ke kamar mandi, ia menyelimuti tubuh telanjang istrinya dengan selimut yang hangat.

"Hm.. ah.." gurau Tisha dalam tidurnya

"Maaf..kamu sakit ya?" tanya Ray pada istrinya yang masih terlelap itu. "Seperti nya tidak buruk juga kalau kita hidup sebagai suami istri sungguhan" gumam Ray

Ray masuk ke kamar mandi, ia menyalakan air hangat dan membersihkan tubuhnya. Mendengar suara air yang menyala di kamar mandi, membuat Tisha terbangun dari tidurnya.

"Uh.. hiss.. sakit.. tubuhku seperti dilindas mobil" keluh Tisha yang merasakan seluruh tubuhnya sakit semua. Tisha merasa malu, sata menyadari kalau tubuhnya telanjang yang hanya ditutupi selimut.

Baju dalam dan baju yang ia pakai semalam berserakan dimana-mana. Kamar itu sudah seperti kapal pecah saja! belum lagi Tisha merasa ada yang becek di bagian bawah tubuhnya, selain itu bagian bawahnya juga terasa perih dan sakit. Perutnya terasa seperti terbakar.

Wanita itu teringat kejadian semalam, malam pertama bersama suaminya. Wajahnya langsung memerah, ia sangat malu pada dirinya sendiri.

Ahhh... AHHHHHH.. HENTIKAN kak.. sa.. sakit...

Tisha bergidik ngeri membayangkan suara nya sendiri, bagaimana ia memohon agar Ray menghentikan aksinya menerobos masuk ke dalam satu bagian tubuhnya itu. Namun, Ray tidak menggubrisnya. Ray menikmati penyatuan mereka semalam, beberapa kali dia mengeluarkan semburan vanilla dari dalam tubuhnya. Menciumi tubuh istrinya, leher, punggung, bibir, pipi, dan dada sudah habis semuanya di jamah oleh pria itu.

Buktinya adalah tertinggal banyak tanda merah di tubuh Tisha yang berkulit putih itu.

Apa aku benar-benar melakukan nya dengan kak Ray? hubungan suami istri? aku dan kak Ray..

Wanita itu menggeleng-gelengkan kan kepalanya, ia bingung harus bagaimana. Haruskah ia keluar dari kamar itu sebelum Ray keluar dari kamar mandi? Ya, itulah yang ia pikirkan.

"Aku harus keluar dari kamar ini sebelum kak Ray keluar dari kamar mandi" gumam Tisha sambil memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.

CEKRET

Baru saja beranjak dari ranjangnya, Tisha terjatuh ke lantai. Bersamaan dengan itu, Ray keluar dari kamar mandi nya.

"Ahhh.. " rintih Tisha sambil memegang punggungnya.

Tidak kusangka, aku tidak bisa berjalan. Kaki ku sangat lemas, punggungku juga terasa remuk. Uh.. apa hubungan suami istri memang seperti ini?

Tisha berusaha naik kembali ke atas ranjang nya, namun ia terkejut melihat sesosok pria bertubuh kekar dengan ABS yang menggoda, duduk berlutut di hadapan nya.

"KYAA!!!"

"Kamu sedang apa disana?" tanya Ray sambil melihat istrinya duduk di lantai. Mata Ray berfokus pada mahakarya yang ia ciptakan pada tubuh Tisha, tanda merah yang menjadi bukti dari percintaan panas mereka semalam.

Ternyata aku cukup buas semalam, mahakarya ku bahkan belum hilang dan masih membekas. Gila, semalam aku benar-benar tidur dengan seorang wanita.

"A..aku.." Tisha gugup, ia sadar kalau selimut yang dipakainya telah melorot. Alhasil, bagian atas tubuhnya terpampang jelas. " Ahh! jangan lihat aku!" Tisha menutupi bagian atas tubuhnya dengan kedua tangannya dengan malu.

"Tidak ada yang perlu di tutupi lagi, aku kan sudah lihat semuanya" Ray menyunggingkan senyuman nya, lalu menggendong Tisha dan menurunkan nya di ranjang.

"Ka-kamu es batu mesum" Tisha menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Mesum apanya? semalam aku memberimu nafkah yang tidak pernah aku berikan selama dua tahun, harusnya kamu senang"

Senang apanya? kamu memaksaku dan tubuhku juga mau remuk.Huh! gerutu Tisha dalam hatinya.

"Ambilkan aku baju, aku mau ke kamarku dan mandi"

"Bukankah bajumu ada di bawah sana?"

"Aku tidak mungkin pakai baju sobek!"

"Siapa orang bodoh yang merobek pakaian mu?" tanya Ray

"Kakak yang merobek-robek nya semalam" jawab Tisha

"Aku??"

Akhirnya Tisha memakai kemeja hitam milik Ray, dan ia berencana untuk kembali ke kamarnya. Ray terus memandangi Tisha yang memakai kemeja nya itu, pikiran nya berkeliaran kemana-mana. Ray tersadar bahwa kepolosan wanita itu telah menggodanya.

Bolehkah aku menyentuhnya lagi? Apa dia tidak akan marah? Ray.. bukankah kamu suaminya yang sah? tentu saja kamu berhak melakukan apapun padanya. Sial! kenapa aku jadi berfikir seperti ini. Ray menelan saliva nya, ia mengigit bibir nya.

Menahan godaan yang ada di depannya itu, wanita cantik dengan tatapan mata yang polos itu sudah mengundang hasratnya.

"Aku akan mandi, lalu siap-siap untuk bekerja" kata Tisha sambil melangkah perlahan ke arah pintu kamar Ray

Namun tiba-tiba sepasang tangan memeluk Tisha dari belakang, bibir yang panas mencium leher Tisha dengan lembut. Sampai mengeluarkan suara decakan.

CUP

MUACH

"Kak Ray.. Kakak mau apa? aku mau ke kamarku.."

"Kamu sudah berhasil menggodaku, Tisha" Tangan Ray meracau kemana-mana, terutama bagian depan milik istrinya yang sensitif dengan sentuhan.

"Ahh.. kak, hentikan..aku benar-benar mau mandi.. Uh.."

Kak Ray.. tangannya masuk ke dalam.. itu ku... Tisha menggelinjang kegelian, saat jari Ray memasuki area terlarang nya.

"Lihat! kamu sudah basah, kamu mau lagi kan?" tanya Ray sambil menggigit bibir Tisha dengan gemas.

"Ma-mau lagi apa?" tanya Tisha gugup

Ray membalikkan tubuh Tisha, dan sekarang kini mereka saling berhadapan. Ray menatap Tisha dengan tatapan yang membara, sementara Tisha terlihat malu malu. Tanpa banyak bicara lagi, Ray membenamkan bibirnya pada bibir ranum milik istrinya.

"Hmph.. Ah....." Refleks, Tisha mengaitkan tangannya pada leher Ray yang tubuhnya jauh lebih tinggi darinya. Menikmati ciuman penuh gairah dari suaminya.

Ada apa dengan kak Ray? kenapa dia melakukan ini? apa dia sudah mulai mencintaiku?

"Kak, kamu baru saja mandi.. dan semalaman kita sudah melakukannya" Kata Tisha yang sudah berbaring di ranjang, tepat di bawah tubuh Ray.

"Tidak masalah" ucap Ray sambil melepas handuk kimono miliknya, melemparnya kemana saja.

"Kita masih harus bekerja kak"

"Kamu lelah? kalau kamu lelah, kamu berbaring saja, biar aku yang lakukan"

"A-Apa??" Tisha kaget

"akhpp!!!" Lagi-lagi Tisha terkesiap, belum siap menerima ciuman dari Ray yang terkesan rakus dan obsesif itu.

Ciuman panas pada pagi buta itu akhirnya berakhir dengan adegan ranjang. Ray akhirnya yakin bahwa ia tidak hanya menginginkan tubuh dan hati Tisha saja, semua itu adalah perwujudan dari cinta. Ya, Ray yakin bahwa ia mencintai istrinya dan tidak mau bercerai. Tidak perlu waktu satu bulan untuk meyakinkan perasaan nya pada Tisha, melalui penyatuan tubuh ini. Ray yakin kalau ia ingin memiliki Tisha selamanya disisi nya.

Mungkinkah es yang ada di dalam hatinya sudah mulai mencair?

Kali ini Tisha tertidur lagi saling lelahnya, ia tidur di pelukan Ray untuk pertama kalinya. Ray mengelus rambut panjang Tisha dengan lembut, tak henti hentinya ia tersenyum.

"Ini benar-benar luar biasa. Kamu sudah meruntuhkan tembok di hatiku, mencairkan es di hatiku, Latisha.. aku sadar aku bukan hanya sekedar ingin memilikimu, tapi aku mencintai mu. Aku tidak mau kehilangan mu.." gumam Ray sambil mengecup kening istrinya

Aku tidak bisa mengatakan cinta di saat seperti ini, maka tunggulah saat yang tepat Latisha. Aku harap kamu bersabar.

Ray tersenyum penuh kemenangan, ia pergi ke kamar mandi untuk kedua kalinya pada pagi itu.

...***...

"Hoam.." Tisha terbangun dari tidurnya, ia merasa sangat lelah dengan aktivitas nya pada malam dan dini hari tadi bersama suaminya. Tisha masih malu-malu layaknya pengantin baru, ia sadar bahwa ia berada di kamar suaminya.

"Kamu sudah bangun?" tanya Ray sambil memakai jas hitam nya. Pria itu sudah siap-siap untuk pergi bekerja.

"Ini sudah jam berapa?" tanya Tisha

"Jam 6.30, tidurlah lagi. Kamu pasti lelah"

"Aku harus bekerja! sudah dua hari aku tidak berkerja"

"Tidak perlu, aku baik-baik saja" kata Tisha terburu-buru.

Tisha baru ingat kalau Ray ada rapat penting dengan salah satu agensi artis yang akan menjadi model di perusahaan nya. Dan ia belum menghubungi agensi itu karena lupa. Ray menenangkan nya dan berkata bahwa hal itu sudah ditangani oleh Gerry.

Dengan buru-buru Tisha mandi, lalu berganti baju dan bersiap untuk sarapan bersama suaminya. Ray terlihat santai duduk di meja makan, memakan sepotong roti dengan selai coklat di dalam nya.

Syukurlah baru jam 7 tepat! Tisha lega setelah menengok ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 7. Normalnya, jam kerja baru di kantor akan dimulai pukul 7.30 atau jam 8 pagi.

"Aku kan sudah bilang untuk istirahat dulu di rumah" Ray senyum senyum sendiri melihat Tisha. Lebih tepatnya melihat hasil dari mahakarya bibirnya pada tubuh Tisha. Tapi sepertinya, gadis itu tak menyadarinya.

Ya bagus sih kalau dia mau pergi bekerja hari ini, sekalian saja tunjukkan pada pria idol itu kalau gadis ini adalah milikku.

"Aku harus bekerja untuk mencari nafkah!"

"Ada suami yang menafkahi mu, kamu tidak perlu bersusah-payah"

DEG!

Tisha sempat terdiam, mendengar kata-kata Ray tidak terdengar manis di mulut dan menggetarkan hatinya. Wajahnya memerah.

"Te-tetap saja, setelah bercerai dengan kakak aku akan hidup sendiri dan harus menghidupi diriku sendiri" ucap Tisha sambil mengoleskan selai coklat ke roti tawar miliknya.

"Bercerai? haa.. aku tidak yakin itu bisa" gumam Ray pelan

Karena aku akan mengikatmu seumur hidup disisi ku.

"Kakak bilang apa? aku tidak dengar jelas" ucap Tisha bertanya

"Aku tidak bilang apa-apa" jawab Ray

Bi Ani yang sedang membersihkan dapur, kaget melihat Tisha. Mata Bi Ani terfokus pada tubuh dan leher Tisha yang penuh dengan tanda merah.

"Nyonya, nyonya.. kenapa leher nyonya merah-merah seperti itu? apa itu sakit nyonya?" tanya bi Ani kaget

Apa semalam tuan menyiksa nyonya? sampai kulitnya merah-merah seperti itu?. batin Bi Ani cemas

"Merah merah? aku?" Tisha mengambil cermin kecil yang ada di dalam tas selempang nya.

Matanya terbelalak, terbuka lebar melihat dirinya di cermin kecil itu. Banyak sekali hasil perbuatan suaminya yang berbekas merah pada leher dan bagian depan badannya.

Bagaimana aku bisa pergi seperti ini? Si es batu ini benar-benar...

Tisha terlihat kesal, ia menunjukkan kekesalannya pada Ray dengan menatapnya sebal. Namun Ray hanya tersenyum santai penuh kepuasan, bahkan wajahnya terlihat fresh. Ray senang dengan hasil mahakarya nya itu.

"Perlu saya oleskan salep, nyonya?"

"Tidak usah Bi"

Ini bisa ditutupi pake syal, ya bisa.

"Kenapa nyonya bisa seperti ini?" tanya Bi Ani cemas

"I..itu.. saya digigit serangga bi" jawab Tisha

"Serangga macam apa yang bisa menggigit nyonya sebanyak itu? ya ampun"

"Serangganya sangat besar Bi" jawab Ray santai. Tisha terlihat kesal, ia memakan rotinya dengan cepat dan menutup mulutnya rapat-rapat. Ray menahan tawa melihat Tisha yang cemberut.

"Kalau begitu saya akan membersihkan kamar supaya tidak bisa serangga lagi" kata Bi Ani serius

Setelah selesai sarapan, Tisha dan Ray berangkat ke kantor bersama. Ray terus menggoda Tisha yang memakai syal, di cuaca yang panas seperti ini.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil, Tisha masih saja cemberut.

"Apakah itu tidak panas?" tanya Ray menggoda istrinya

"Kakak diam saja! ini karena siapa?" tanya Tisha sebal. Ray hanya tersenyum tipis mendengar kekesalan Tisha.

Kita yang seperti ini, dan kita yang semalam. Benar-benar sudah seperti suami istri. Tisha.. apa yang kamu pikirkan, bukankah kamu ingin bercerai?

Hari itu Ray sudah berencana untuk mengumumkan pada semua orang bahwa Tisha dan dirinya adalah pasangan suami istri yang sah.

...--------------***---------------...

Mohon maaf readers, author belum bisa mengabulkan crazy up untuk novel ini🥺🙏 karena author memaksakan harus up 3 novel hari ini. Jadi agak keteteran juga🤭 Kalau waktunya sudah senggang, author akan kali kali crazy up🥺

Makasih buat dukungan kalian ya, like dan vote nya.. makasih juga untuk komen dan gift yang sudah kalian berikan. Jangan lupa tinggalkan jejak kalau sudah membaca ya🤗🙏

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

ha ha 😂😂 serangga nya gede banget

2022-08-05

0

Sunnyta Mukherji

Sunnyta Mukherji

aih,,dari terakhir pesta sampe sekarang masih belum di umumkan,,,pantes banyak rumor di kantor kalo Zee calon nyonya Ray
Ray cepetan di umumin dong

2022-06-21

0

Lovely

Lovely

Cinta yg indah 😍 jgn lupa cincin kawin-nya 😉💋

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!