...***...
Setelah habis menikmati keindahan malam melalui penyatuan tubuh. Ray tersenyum menang, pria itu yakin bahwa ia sudah mendapatkan tubuh dan hati istrinya. Dengan cara ini, Tisha tidak akan meminta cerai lagi darinya. Selamanya hanya akan menjadi miliknya, begitu lah pikir Ray setelah apa yang ia perbuat semalam pada istrinya.
Kali pertama Tisha adalah milik Ray, cinta pertama Tisha adalah Ray juga. Ray ingin selalu dicintai, diperhatikan oleh istri nya itu. Walau ia sendiri tidak yakin perasaan nya ini adalah cinta atau bukan. Yang jelas, Ray ingin Tisha selalu berada disisi nya.
Bercak darah di seprai menjadi penanda bahwa Tisha tak lagi perawan, serangan dari suaminya semalam sudah membuat tubuhnya lemas. Ray berjalan menuju ke kamar mandinya, dengan suasana hati yang baik. Senyum kemenangan tersirat di bibir nya. Sebelum pergi ke kamar mandi, ia menyelimuti tubuh telanjang istrinya dengan selimut yang hangat.
"Hm.. ah.." gurau Tisha dalam tidurnya
"Maaf..kamu sakit ya?" tanya Ray pada istrinya yang masih terlelap itu. "Seperti nya tidak buruk juga kalau kita hidup sebagai suami istri sungguhan" gumam Ray
Ray masuk ke kamar mandi, ia menyalakan air hangat dan membersihkan tubuhnya. Mendengar suara air yang menyala di kamar mandi, membuat Tisha terbangun dari tidurnya.
"Uh.. hiss.. sakit.. tubuhku seperti dilindas mobil" keluh Tisha yang merasakan seluruh tubuhnya sakit semua. Tisha merasa malu, sata menyadari kalau tubuhnya telanjang yang hanya ditutupi selimut.
Baju dalam dan baju yang ia pakai semalam berserakan dimana-mana. Kamar itu sudah seperti kapal pecah saja! belum lagi Tisha merasa ada yang becek di bagian bawah tubuhnya, selain itu bagian bawahnya juga terasa perih dan sakit. Perutnya terasa seperti terbakar.
Wanita itu teringat kejadian semalam, malam pertama bersama suaminya. Wajahnya langsung memerah, ia sangat malu pada dirinya sendiri.
Ahhh... AHHHHHH.. HENTIKAN kak.. sa.. sakit...
Tisha bergidik ngeri membayangkan suara nya sendiri, bagaimana ia memohon agar Ray menghentikan aksinya menerobos masuk ke dalam satu bagian tubuhnya itu. Namun, Ray tidak menggubrisnya. Ray menikmati penyatuan mereka semalam, beberapa kali dia mengeluarkan semburan vanilla dari dalam tubuhnya. Menciumi tubuh istrinya, leher, punggung, bibir, pipi, dan dada sudah habis semuanya di jamah oleh pria itu.
Buktinya adalah tertinggal banyak tanda merah di tubuh Tisha yang berkulit putih itu.
Apa aku benar-benar melakukan nya dengan kak Ray? hubungan suami istri? aku dan kak Ray..
Wanita itu menggeleng-gelengkan kan kepalanya, ia bingung harus bagaimana. Haruskah ia keluar dari kamar itu sebelum Ray keluar dari kamar mandi? Ya, itulah yang ia pikirkan.
"Aku harus keluar dari kamar ini sebelum kak Ray keluar dari kamar mandi" gumam Tisha sambil memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.
CEKRET
Baru saja beranjak dari ranjangnya, Tisha terjatuh ke lantai. Bersamaan dengan itu, Ray keluar dari kamar mandi nya.
"Ahhh.. " rintih Tisha sambil memegang punggungnya.
Tidak kusangka, aku tidak bisa berjalan. Kaki ku sangat lemas, punggungku juga terasa remuk. Uh.. apa hubungan suami istri memang seperti ini?
Tisha berusaha naik kembali ke atas ranjang nya, namun ia terkejut melihat sesosok pria bertubuh kekar dengan ABS yang menggoda, duduk berlutut di hadapan nya.
"KYAA!!!"
"Kamu sedang apa disana?" tanya Ray sambil melihat istrinya duduk di lantai. Mata Ray berfokus pada mahakarya yang ia ciptakan pada tubuh Tisha, tanda merah yang menjadi bukti dari percintaan panas mereka semalam.
Ternyata aku cukup buas semalam, mahakarya ku bahkan belum hilang dan masih membekas. Gila, semalam aku benar-benar tidur dengan seorang wanita.
"A..aku.." Tisha gugup, ia sadar kalau selimut yang dipakainya telah melorot. Alhasil, bagian atas tubuhnya terpampang jelas. " Ahh! jangan lihat aku!" Tisha menutupi bagian atas tubuhnya dengan kedua tangannya dengan malu.
"Tidak ada yang perlu di tutupi lagi, aku kan sudah lihat semuanya" Ray menyunggingkan senyuman nya, lalu menggendong Tisha dan menurunkan nya di ranjang.
"Ka-kamu es batu mesum" Tisha menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Mesum apanya? semalam aku memberimu nafkah yang tidak pernah aku berikan selama dua tahun, harusnya kamu senang"
Senang apanya? kamu memaksaku dan tubuhku juga mau remuk.Huh! gerutu Tisha dalam hatinya.
"Ambilkan aku baju, aku mau ke kamarku dan mandi"
"Bukankah bajumu ada di bawah sana?"
"Aku tidak mungkin pakai baju sobek!"
"Siapa orang bodoh yang merobek pakaian mu?" tanya Ray
"Kakak yang merobek-robek nya semalam" jawab Tisha
"Aku??"
Akhirnya Tisha memakai kemeja hitam milik Ray, dan ia berencana untuk kembali ke kamarnya. Ray terus memandangi Tisha yang memakai kemeja nya itu, pikiran nya berkeliaran kemana-mana. Ray tersadar bahwa kepolosan wanita itu telah menggodanya.
Bolehkah aku menyentuhnya lagi? Apa dia tidak akan marah? Ray.. bukankah kamu suaminya yang sah? tentu saja kamu berhak melakukan apapun padanya. Sial! kenapa aku jadi berfikir seperti ini. Ray menelan saliva nya, ia mengigit bibir nya.
Menahan godaan yang ada di depannya itu, wanita cantik dengan tatapan mata yang polos itu sudah mengundang hasratnya.
"Aku akan mandi, lalu siap-siap untuk bekerja" kata Tisha sambil melangkah perlahan ke arah pintu kamar Ray
Namun tiba-tiba sepasang tangan memeluk Tisha dari belakang, bibir yang panas mencium leher Tisha dengan lembut. Sampai mengeluarkan suara decakan.
CUP
MUACH
"Kak Ray.. Kakak mau apa? aku mau ke kamarku.."
"Kamu sudah berhasil menggodaku, Tisha" Tangan Ray meracau kemana-mana, terutama bagian depan milik istrinya yang sensitif dengan sentuhan.
"Ahh.. kak, hentikan..aku benar-benar mau mandi.. Uh.."
Kak Ray.. tangannya masuk ke dalam.. itu ku... Tisha menggelinjang kegelian, saat jari Ray memasuki area terlarang nya.
"Lihat! kamu sudah basah, kamu mau lagi kan?" tanya Ray sambil menggigit bibir Tisha dengan gemas.
"Ma-mau lagi apa?" tanya Tisha gugup
Ray membalikkan tubuh Tisha, dan sekarang kini mereka saling berhadapan. Ray menatap Tisha dengan tatapan yang membara, sementara Tisha terlihat malu malu. Tanpa banyak bicara lagi, Ray membenamkan bibirnya pada bibir ranum milik istrinya.
"Hmph.. Ah....." Refleks, Tisha mengaitkan tangannya pada leher Ray yang tubuhnya jauh lebih tinggi darinya. Menikmati ciuman penuh gairah dari suaminya.
Ada apa dengan kak Ray? kenapa dia melakukan ini? apa dia sudah mulai mencintaiku?
"Kak, kamu baru saja mandi.. dan semalaman kita sudah melakukannya" Kata Tisha yang sudah berbaring di ranjang, tepat di bawah tubuh Ray.
"Tidak masalah" ucap Ray sambil melepas handuk kimono miliknya, melemparnya kemana saja.
"Kita masih harus bekerja kak"
"Kamu lelah? kalau kamu lelah, kamu berbaring saja, biar aku yang lakukan"
"A-Apa??" Tisha kaget
"akhpp!!!" Lagi-lagi Tisha terkesiap, belum siap menerima ciuman dari Ray yang terkesan rakus dan obsesif itu.
Ciuman panas pada pagi buta itu akhirnya berakhir dengan adegan ranjang. Ray akhirnya yakin bahwa ia tidak hanya menginginkan tubuh dan hati Tisha saja, semua itu adalah perwujudan dari cinta. Ya, Ray yakin bahwa ia mencintai istrinya dan tidak mau bercerai. Tidak perlu waktu satu bulan untuk meyakinkan perasaan nya pada Tisha, melalui penyatuan tubuh ini. Ray yakin kalau ia ingin memiliki Tisha selamanya disisi nya.
Mungkinkah es yang ada di dalam hatinya sudah mulai mencair?
Kali ini Tisha tertidur lagi saling lelahnya, ia tidur di pelukan Ray untuk pertama kalinya. Ray mengelus rambut panjang Tisha dengan lembut, tak henti hentinya ia tersenyum.
"Ini benar-benar luar biasa. Kamu sudah meruntuhkan tembok di hatiku, mencairkan es di hatiku, Latisha.. aku sadar aku bukan hanya sekedar ingin memilikimu, tapi aku mencintai mu. Aku tidak mau kehilangan mu.." gumam Ray sambil mengecup kening istrinya
Aku tidak bisa mengatakan cinta di saat seperti ini, maka tunggulah saat yang tepat Latisha. Aku harap kamu bersabar.
Ray tersenyum penuh kemenangan, ia pergi ke kamar mandi untuk kedua kalinya pada pagi itu.
...***...
"Hoam.." Tisha terbangun dari tidurnya, ia merasa sangat lelah dengan aktivitas nya pada malam dan dini hari tadi bersama suaminya. Tisha masih malu-malu layaknya pengantin baru, ia sadar bahwa ia berada di kamar suaminya.
"Kamu sudah bangun?" tanya Ray sambil memakai jas hitam nya. Pria itu sudah siap-siap untuk pergi bekerja.
"Ini sudah jam berapa?" tanya Tisha
"Jam 6.30, tidurlah lagi. Kamu pasti lelah"
"Aku harus bekerja! sudah dua hari aku tidak berkerja"
"Tidak perlu, aku baik-baik saja" kata Tisha terburu-buru.
Tisha baru ingat kalau Ray ada rapat penting dengan salah satu agensi artis yang akan menjadi model di perusahaan nya. Dan ia belum menghubungi agensi itu karena lupa. Ray menenangkan nya dan berkata bahwa hal itu sudah ditangani oleh Gerry.
Dengan buru-buru Tisha mandi, lalu berganti baju dan bersiap untuk sarapan bersama suaminya. Ray terlihat santai duduk di meja makan, memakan sepotong roti dengan selai coklat di dalam nya.
Syukurlah baru jam 7 tepat! Tisha lega setelah menengok ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 7. Normalnya, jam kerja baru di kantor akan dimulai pukul 7.30 atau jam 8 pagi.
"Aku kan sudah bilang untuk istirahat dulu di rumah" Ray senyum senyum sendiri melihat Tisha. Lebih tepatnya melihat hasil dari mahakarya bibirnya pada tubuh Tisha. Tapi sepertinya, gadis itu tak menyadarinya.
Ya bagus sih kalau dia mau pergi bekerja hari ini, sekalian saja tunjukkan pada pria idol itu kalau gadis ini adalah milikku.
"Aku harus bekerja untuk mencari nafkah!"
"Ada suami yang menafkahi mu, kamu tidak perlu bersusah-payah"
DEG!
Tisha sempat terdiam, mendengar kata-kata Ray tidak terdengar manis di mulut dan menggetarkan hatinya. Wajahnya memerah.
"Te-tetap saja, setelah bercerai dengan kakak aku akan hidup sendiri dan harus menghidupi diriku sendiri" ucap Tisha sambil mengoleskan selai coklat ke roti tawar miliknya.
"Bercerai? haa.. aku tidak yakin itu bisa" gumam Ray pelan
Karena aku akan mengikatmu seumur hidup disisi ku.
"Kakak bilang apa? aku tidak dengar jelas" ucap Tisha bertanya
"Aku tidak bilang apa-apa" jawab Ray
Bi Ani yang sedang membersihkan dapur, kaget melihat Tisha. Mata Bi Ani terfokus pada tubuh dan leher Tisha yang penuh dengan tanda merah.
"Nyonya, nyonya.. kenapa leher nyonya merah-merah seperti itu? apa itu sakit nyonya?" tanya bi Ani kaget
Apa semalam tuan menyiksa nyonya? sampai kulitnya merah-merah seperti itu?. batin Bi Ani cemas
"Merah merah? aku?" Tisha mengambil cermin kecil yang ada di dalam tas selempang nya.
Matanya terbelalak, terbuka lebar melihat dirinya di cermin kecil itu. Banyak sekali hasil perbuatan suaminya yang berbekas merah pada leher dan bagian depan badannya.
Bagaimana aku bisa pergi seperti ini? Si es batu ini benar-benar...
Tisha terlihat kesal, ia menunjukkan kekesalannya pada Ray dengan menatapnya sebal. Namun Ray hanya tersenyum santai penuh kepuasan, bahkan wajahnya terlihat fresh. Ray senang dengan hasil mahakarya nya itu.
"Perlu saya oleskan salep, nyonya?"
"Tidak usah Bi"
Ini bisa ditutupi pake syal, ya bisa.
"Kenapa nyonya bisa seperti ini?" tanya Bi Ani cemas
"I..itu.. saya digigit serangga bi" jawab Tisha
"Serangga macam apa yang bisa menggigit nyonya sebanyak itu? ya ampun"
"Serangganya sangat besar Bi" jawab Ray santai. Tisha terlihat kesal, ia memakan rotinya dengan cepat dan menutup mulutnya rapat-rapat. Ray menahan tawa melihat Tisha yang cemberut.
"Kalau begitu saya akan membersihkan kamar supaya tidak bisa serangga lagi" kata Bi Ani serius
Setelah selesai sarapan, Tisha dan Ray berangkat ke kantor bersama. Ray terus menggoda Tisha yang memakai syal, di cuaca yang panas seperti ini.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil, Tisha masih saja cemberut.
"Apakah itu tidak panas?" tanya Ray menggoda istrinya
"Kakak diam saja! ini karena siapa?" tanya Tisha sebal. Ray hanya tersenyum tipis mendengar kekesalan Tisha.
Kita yang seperti ini, dan kita yang semalam. Benar-benar sudah seperti suami istri. Tisha.. apa yang kamu pikirkan, bukankah kamu ingin bercerai?
Hari itu Ray sudah berencana untuk mengumumkan pada semua orang bahwa Tisha dan dirinya adalah pasangan suami istri yang sah.
...--------------***---------------...
Mohon maaf readers, author belum bisa mengabulkan crazy up untuk novel ini🥺🙏 karena author memaksakan harus up 3 novel hari ini. Jadi agak keteteran juga🤭 Kalau waktunya sudah senggang, author akan kali kali crazy up🥺
Makasih buat dukungan kalian ya, like dan vote nya.. makasih juga untuk komen dan gift yang sudah kalian berikan. Jangan lupa tinggalkan jejak kalau sudah membaca ya🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Umi Abi
ha ha 😂😂 serangga nya gede banget
2022-08-05
0
Sunnyta Mukherji
aih,,dari terakhir pesta sampe sekarang masih belum di umumkan,,,pantes banyak rumor di kantor kalo Zee calon nyonya Ray
Ray cepetan di umumin dong
2022-06-21
0
Lovely
Cinta yg indah 😍 jgn lupa cincin kawin-nya 😉💋
2022-05-28
0