Bab 14. Tawaran untuk Tisha

Siang itu dokter Harun datang ke rumah yang ditempati oleh Ray dan Tisha. Ia diminta oleh Ray untuk mengecek keadaan Tisha dan membawakannya kursi roda.

Setelah mengecek keadaan Tisha secara menyeluruh, Tisha duduk di kursi roda yang dibelikan suaminya itu. Ia melihat seperti sedang sakit parah saja, padahal ia hanya keseleo biasa. Seperti nya Ray sudah berlebihan.

"Dokter Harun, maaf sudah merepotkan bapak lagi" kata Tisha tidak enak hati

Kenapa kak Ray tidak beli tongkat saja? malah bawa kursi roda? memangnya aku cacat?

"Ini sudah tugas saya sebagai dokter pribadi keluarga Argantara" jawab dokter Harun sambil tersenyum ramah

"Dokter Harun, jika bapak masih ada waktu luang. Mari kita minum teh atau minum kopi dulu" ajak Tisha

"Baiklah Bu Tisha" jawab dokter Harun dengan senang hati

"Dokter mau minum apa? kopi atau teh?" tanya Tisha

"Saya mau teh saja, jangan banyak gula" pesan Dokter Harun

"Baiklah.. Bi Ani, tolong buatkan teh untuk dokter Harun ya" kata Tisha pada ART di rumahnya itu.

"Ya.. nyonya, akan saya buatkan" sahut Bi Ani patuh, Bi Ani bergegas menyiapkan teh ke dapur.

Beberapa menit kemudian, 2 gelas teh hangat sudah tersaji di meja. Tisha dan pak Harun menikmati teh tersebut, menyeruput nya pelan-pelan.

Ting tong! Ting tong!

Bell rumah berbunyi saat Tisha sedang asyik mengobrol dan minum teh dengan dokter Harun. Tisha mendorong kursi roda yang ia duduki dan berjalan ke arah pintu. Tanpa melihat siapa tamu nya, gadis itu langsung membuka pintu rumahnya.

CEKRET

Mau apa dia kesini?. Tisha menengadah melihat gadis cantik dengan riasan tebal ada di depannya itu. Dia adalah mantan pacar dari suaminya. Dan Zee tidak datang sendiri, ia datang bersama Daniah, Tante dari suaminya.

"Aku menelpon mu dari tadi, kenapa ponselmu tidak aktif?" tanya Zee sinis

"Mau apa, Bu Zefanya kemari?" tanya Tisha

Mau apa juga bu Daniah kemari?

"Kami mau bicara denganmu" jawab Daniah dengan wajah sinis nya menatap Tisha.

"Bibi juga, mau bicara dengan saya?" tanya Tisha

"Memang ya kamu itu kelas rendahan, harusnya kalau ada tamu yang datang. Kamu langsung suruh masuk dong, bukannya membuat tamu berdiri di depan pintu. Benar-benar tidak sopan!" ucap Bu Daniah dengan mulut pedasnya

Mulutnya benar-benar pedas, apa dia habis makan sambal? gerutu Tisha dalam hatinya

"Silahkan masuk, Bibi Daniah dan Bu Zee" kata Tisha sambil tersenyum ramah di luar, dengan sengaja Tisha membukakan pintu lebar-lebar untuk kedua wanita yang melihat nya dengan tatapan tidak suka itu.

Mereka berdua masuk ke dalam rumah, disana masih ada dokter Harun yang sedang berdiri dan bersiap untuk pulang menjinjing tas hitam nya.

"Kenapa dokter Harun ada disini?" tanya Bu Daniah dengan nada bicara yang sinis

"Saya di perintahkan pak Raymond untuk memeriksa kondisi Bu Tisha, Bu.." jawabnya singkat, sambil melihat ke arah Daniah.

Mau apa Bu Daniah kemari? mendengarnya memarahi Bu Tisha barusan, seperti nya ada sesuatu?.

"Oh ya sudah, kalau sudah selesai cepat pulang sana!" usir bu Daniah pada Dokter yang usianya lebih tua darinya. "Jangan beritahukan kepada siapapun kalau saya datang kemari, terutama pada Raymond" kata Bu Daniah pada dokter Harun

Dokter Harun tidak bicara apa-apa, ia sempat menatap Tisha dengan cemas sebelum ia pergi. Lalu pamit pulang meninggalkan kediaman Ray dan Tisha.

Tak lama setelah dokter Harun pergi, Bu Daniah dan Zee duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Mereka berdua duduk berhadapan dengan Tisha.

Bi Ani menyajikan teh untuk kedua wanita yang bertamu ke rumah Ray itu. Dengan sinis nya, Bu Daniah memerintahkan Bi Ani untuk pergi dari rumah itu karena ia ingin bicara sesuatu pada Tisha.

"Bi Ani tidak usah pergi, lakukan saja pekerjaan bi Ani yang belum selesai." kata Tisha tegas pada Bi Ani

Kenapa anak ini jadi melawanku? biasanya dia gemetar dan selalu bersembunyi di belakang Ray seperti tikus yang ketakutan. Kenapa sekarang dia melawanku? tatapannya juga benar-benar menyebalkan.

"Kamu berani melawan perintah ku? orang rendahan?" kata Bu Daniah sambil melotot pada Tisha, berharap gadis itu akan takut padanya seperti masa lalu

"Maaf bibi Daniah, saya tidak melawan perintah bibi..Tapi, bi Ani bekerja pada saya dan kak Ray. Jadi dia tidak ada kewajiban untuk melakukan perintah Bibi daniah" jelas Tisha tegas, dengan senyuman tipis di bibirnya

Aku harus nya melakukan ini dari dulu, Bu Daniah sangat keterlaluan padaku dan aku hanya diam saja. Saat dia menghinaku, bahkan kak Ray tidak pernah membelaku. Teringat masa masa itu, aku jadi kesal lagi pada kak Ray.

Bu Daniah dan Zee menatap tajam ke arah Tisha. Akhirnya bi Ani pun melakukan tugasnya kembali di halaman belakang, tugas yang belum ia selesaikan.

Tisha dengan tatapan tegas dan berani, membuat Bu Daniah terperangah dengan perubahan sikap Tisha. Mungkin dunia yang kejam sudah mengubahnya menjadi tegas, begitulah pikir Bu Daniah dalam hatinya.

Bu Daniah dan Zee langsung membicarakan inti dari kedatangan mereka menemui Tisha. Bu Daniah membuka sebuah dokumen, menyimpan nya di meja ruang tamu, tepat di depan Tisha.

"Kamu lihat ini!" seru Bu Daniah dengan suara yang lantang

Sementara gadis cantik berambut agak ikal yang duduk disebelahnya, duduk santai dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Ini..." Tisha mengambil kertas yang ada di meja, ia melihatnya baik-baik. Tiba-tiba saja mata Tisha membulat karena kaget.

"Kamu pasti kaget kan? bagaimana bisa kami tau tentang ini? perjanjian pernikahan kontrak mu dan Ray" tanya Zee dengan senyum kemenangan di bibirnya

Tisha membeku, ia terkejut bagaimana bisa mereka mempunyai salinan surat perjanjian kontrak nikah antara Tisha dan Ray yang hanya diketahui oleh Ray dan Tisha saja.

"Apa mau bibi dan Bu Zefanya sebenarnya?" tanya Tisha

"Tadinya aku berencana menemui kakek untuk memberitahu nya tentang surat kontrak ini" kata Zee sinis

Tidak sia-sia aku mencuri dokumen ini dari meja kerja Ray saat itu dan memfotokopi nya, tidak kusangka akan berguna.

"Kalian mau apa sebenarnya?" tanya Tisha

"Aku dengar dari Zee, kalau kamu ingin bercerai dari Ray. Mari kita lakukan negosiasi" ucap Bu Daniah

Bu Daniah dan Zee menawarkan pada Tisha untuk membayar semua hutang Tisha pada Ray yang ditotal sebanyak 2 milyar beserta pinalti nya. Asalkan Tisha bercerai dan meninggalkan Ray untuk selamanya.

Kenapa Bu Daniah ingin Tisha meninggalkan Ray? sudah jelas alasannya karena ia ingin menghancurkan Ray, dengan perceraian Ray. Bu Daniah bisa menyingkirkan Ray dari posisi Presdir Argantara grup, kemudian salah satu dari anaknya bisa mengambil posisi Ray. Tisha sudah bisa menebak akal bulus licik, tante suaminya itu. Karena jika Ray bercerai sebelum 5 tahun pernikahan dengan nya dengan Tisha, posisinya sebagai Presdir akan dicabut oleh pak Faisal.

Dan untuk Zee, apa alasannya ia ingin Tisha dan Ray bercerai? apa keuntungan nya? Zee hanya punya satu tujuan, ia ingin Ray kembali ke pelukannya.

Gadis itu akhirnya menyadari bahwa kedua wanita yang ada di depannya itu hanya ingin menghancurkan Ray, ternyata berat juga untuk bercerai dari Ray. Ia tidak mempertimbangkan, bahwa bibi dan pamannya selalu ingin menjatuhkan Ray, ia jadi ingin melindungi Ray. Lalu bagaimana dengan bercerai? Tisha menjadi dilema.

Saat ini, aku harus mempertahankan posisi ku sebagai istri kak Ray dulu. Aku harus melindungi kak Ray dan perusahaan Argantara grup.

"Siapa yang bilang kalau saya ingin bercerai dari kak Ray? itu tidak benar" Tisha memasang senyuman tegas di bibirnya.

"Jangan bohong, kami tau kamu ingin bercerai. Kami bisa membantu kamu, kita bisa saling membantu. Aku melepaskan hutang-hutang mu, mengembalikan hidupmu dari hubungan kontrak ini. Kamu hanya perlu pergi jauh-jauh dari Ray, selamanya. Mudah saja kan?" tanya Bu Daniah

"Saya tidak bisa bercerai, kecuali kak Ray memang menginginkan nya" kata Tisha tegas

Aku harus mengatakan pada kak Ray, bahwa

"Ini hanya hubungan kontrak, kenapa kamu sombong sekali sih? atau.. jangan-jangan.. kamu benar-benar mencintai Ray?" tanya Zee sambil menatap tajam Tisha yang ada di depannya itu.

Tisha terdiam tak bisa menjawab nya, Zee si tau hanya dengan sekali lihat bahwa Tisha mencintai Ray.

"Jadi itu benar ya? kamu mencintai Ray? haa...tidak tahu diri" gumam Zee sinis

"Nona Zefanya lah yang tidak tau diri, beraninya anda mendambakan suami orang lain."

"Apa kamu bilang?!!" teriak Zee emosi

"Apa saya harus memanggil anda pelakor?selama dua tahun, kamu terus menempel pada suami saya. Walaupun aku dan kak Ray hanya suami istri kontrak tanpa cinta, kami tetap suami istri sah di mata negara dan agama. Itulah faktanya, sedangkan anda siapa? anda hanyalah mantan kekasih suami saya yang bertransformasi menjadi pelakor!" Teriak Tisha emosi, ia jadi

teringat bagaimana selama dua tahun itu Zee berusaha menggoda suaminya, memeluk suaminya, mencium suaminya, di depan Tisha, dan selalu berusaha menciptakan kesalahpahaman antara dirinya dan suami.

Zee murka mendengar ucapan Tisha, ia mendorong Tisha dari kursi rodanya hingga gadis itu jatuh ke lantai.

"Wanita j*lang!" seru Zee pada Tisha

BRAK

BRUGH

"Zee! HENTIKAN!" ucap Bu Daniah sambil menarik Zee yang ingin memukul Tisha. "Seperti nya kamu tidak bisa di ajak bicara baik-baik, oke kalau begitu. Aku beri kamu waktu untuk berfikir, kalau dalam waktu satu Minggu kamu belum memutuskan perceraian mu dengan Ray. Aku akan memberitahu kan tentang kontrak konyol kalian ini pada kakek, dan kita lihat apa yang akan terjadi pada kakek" Bu Daniah mengancam Tisha.

Tisha sedikit takut jika disinggung soal pak Faisal yang memiliki penyakit jantung. Jika ia tau tentang pernikahan kontrak mereka, apa yang akan terjadi?

Zee dan Bu Daniah pergi meninggalkan rumah itu dengan keadaan marah setelah negosiasi mereka tidak berhasil.

Beberapa detik kemudian setelah kedua wanita itu pergi, Bi Ani menghampiri Tisha yang jatuh terduduk di lantai. Bi Ani membantunya berdiri naik ke kursi roda.

"Mereka jahat sekali sama nyonya, astagfirullah" gumam Bi Ani cemas

"Udah bi, saya gak papa kok.. Bibi jangan bilang-bilang ini sama kak Ray ya. Please..." ucap Tisha memohon

"Tapi nyonya.."

"Please bi, anggap saja bibi gak lihat apa-apa" kata Tisha sambil tersenyum

"Ya nyonya" jawab Bi Ani patuh

Ya Allah aku harus bagaimana, kalau ini menyangkut kakek..Urusannya bisa lebih rumit, apa ini memang kehendak Allah yang menginginkan ku bercerai dari kak Ray?. Tisha diam dengan wajah sedihnya.

.

.

Sore itu, terdengar lagi suara bel masuk berbunyi di rumah itu. Tisha membuka pintu rumahnya dan ia melihat seorang pria membawa sebuket besar bunga mawar pink berdiri di depan pintu rumahnya.

...---***---...

Terpopuler

Comments

EHH jalang Lu tuh yg g tau diri

2023-02-03

0

Umi Abi

Umi Abi

gimana ini sama tisha

2022-08-05

0

Sunnyta Mukherji

Sunnyta Mukherji

kenapa ga kasih tau Ray aja Tisha,,biar Ray membuka fakta bibi paman dan sepupunya yang ga bener

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!