...****...
Tisha dan Ray berjalan masuk menuju ke dalam lift. Zayn masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya itu, ia pun tersadar dan mengejar Tisha yang belum sempat masuk ke dalam lift.
"Tisha!" ujar Zayn sambil memegang tangan gadis itu. Tatapan Zayn tak terlepas dari Tisha.
"Zayn.." Tisha menoleh ke arah Zayn, ia terkejut karena Zayn menyusulnya.
"Lepaskan tangan istriku!" Ray menepis tangan Zayn yang memegang tangan istrinya, Ray tampak kesal.
Pria ini benar-benar berani, sudah jelas kan kalau dia menyukai nya? Apakah gadis ini juga menyukai nya? apakah mereka pernah berpacaran?
Zayn tidak peduli ada Ray disana, ia tetap memegang tangan Tisha. Kedua pria itu bersitegang, saling menatap tajam.
"Tisha, aku belum selesai bicara! bicara dulu baru pergi!" seru Zayn memohon
"Zayn.. aku.." Tisha terlihat bingung, berada ditengah-tengah suami dan temannya.
Ada apa dengan semua ini? kenapa aku terjebak dalam situasi seperti ini?
Ray langsung menarik Tisha dengan kasar, dan masuk ke dalam lift. Dengan cepat Ray memencet tombol lift, kemudian lift pun tertutup.
"Akh!! kak Ray!" Tisha kaget ditarik begitu saja oleh Ray.
Ting!
"Sial!"
Tidak mungkin Tisha sudah menikah? Apalagi dengan pria dingin seperti itu?
Zayn terlihat kesal dan panik, ia belum mendapatkan penjelasan apa-apa dari Tisha tentang hubungan nya dengan Ray.
Zayn yakin bahwa Tisha belum menikah dengan Ray, ia tidak melihat cincin tersemat di jari Tisha yang polos. Saat akan menyusul Tisha dan Ray, Farhan dan kedua bodyguard nya menghampiri Zayn.
"Zayn! ya ampun kamu dari mana saja? sudah waktunya kamu tampil lagi!" kata Farhan panik
"Aku tidak mau tampil, aku mau menyusul Tisha"
"Aku saja yang menyusul nya, kamu ke dalam dan tampil dipanggung! semua orang sudah menunggu mu." ucap Farhan sambil menghela napasnya
"Kakak harus menyusulnya, aku tidak mau tau.. kakak harus dapat alamat rumahnya. " kata Zayn tegas
"Baiklah, aku akan turun dan menyusul gadis itu!" kata Farhan
Zayn dan ke dua bodyguard itu masuk kembali ke ruang acara. Sementara Farhan turun ke lantai bawah untuk menyusul Tisha dan Ray.
Namun, Farhan sudah sangat terlambat karena Ray dan Tisha sudah masuk ke dalam mobil pergi meninggalkan tempat itu. Farhan sempat mengejar mobil itu, lalu ia pun berinisiatif untuk mencatat plat nomor mobil yang dikendarai oleh Tisha.
Mobil yang dikendarai oleh Ray dan Tisha melaju cukup kencang. Lagi-lagi Tisha merasakan kemarahan yang tidak jelas dari suaminya itu.Dan lagi lagi kencan pertama mereka gagal!
Ray tancap gas dengan kecepatan tinggi, seolah ia berada di jalan yang lurus saja. Tisha melihat suaminya dengan heran dan bingung, kali ini dia kenapa lagi? Apa yang membuatnya marah? sungguh gadis itu tidak mengerti, perubahan hati Ray seperti cambuk untuknya.
BRUM.. BRUM...
"Hentikan mobilnya!!"
Tidak ada jawaban dari suaminya, Gadis itu sepenuhnya sudah diabaikannya. Tisha tidak tahan, ia mulai ketakutan dengan mobil yang melaju kencang dan kemarahan suaminya itu.
"Kakak, kamu tidak berfikir jernih. Kumohon, hentikan mobilnya.. kalau seperti ini kita bisa kecelakaan!" kata Tisha mengingatkan
"Pria itu, apa dia kekasihmu?" tanya Ray tiba-tiba
Tisha terperangah sampai mendongakkan kepalanya karena terkejut dengan pertanyaan aneh suaminya. Apakah suaminya sedang curiga? ataukah dia sedang cemburu? selalu ada ketidakjelasan dengan perubahan sikap pria itu.
"Apa maksud kakak?" tanyanya tak mengerti
"Kamu tuli ya? pria itu, apa dia adalah kekasihmu sebelum kamu menikah denganku?" tanya Ray dengan tatapan marah mengarah pada Tisha
Akhirnya mereka sampai di rumah sebelum Tisha sempat menjawab pertanyaan tidak masuk akal dari suaminya. Ray langsung menyeret Tisha keluar dari mobil, dan masuk ke dalam rumah. Seperti nya hal ini tidak asing untuk Tisha.
Ray menghempaskan Tisha ke sofa dengan keras. "KYAA!!"
"kakak, kamu menyakitiku!" Tisha memegang tangannya yang terasa sakit ketika dipegang erat oleh suaminya.
"Katakan! dia kekasihmu atau bukan sebelum kamu menikah denganku?" tanya Ray sambil menindih tubuh istrinya
"Dia.. Aku kan sudah bilang kalau dia adalah temanku dan dia hanya temanku" jelas Tisha jujur, dengan mata yang polos dan mulai panik di dekati oleh suaminya.
Kenapa dia menindih tubuhku seperti ini?
"Teman macam apa yang akan menyentuh teman wanitanya seperti itu jika tidak ada perasaan apa-apa??"
"Aku benar-benar tidak punya perasaan apapun padanya selain hanya teman, dia juga tidak ada perasaan seperti itu padaku. Kenapa Kakak marah seperti ini hanya karena aku bertemu teman ku?"
"Hanya? kamu bilang hanya teman? dia adalah teman pria! dan aku lihat Kalau dia memiliki perasaan padamu" suara Ray meninggi dan terdengar menyeramkan.
Tisha mulai bergidik ketakutan mendengar suara suaminya, perangai nya, matanya yang tajam seolah ia murka. Belum lagi, tubuh Ray yang kekar itu semakin menindihnya.
"Aku tidak tau kenapa kakak salah paham seperti ini, tapi aku benar-benar dan dia..hanya teman"
"Tapi dia memegang tanganmu!" seru Ray marah
"Lalu, apa aku tidak boleh berpegangan dengan tangan dengan temanku?" tanya Tisha mulai kesal
"Apa kamu bilang?" tanya Ray
"Kakak saja bisa menggandeng tangan Bu Zefanya sesuka hati kakak, lalu kenapa aku tidak bisa?"
"Haa.. Latisha Anindita, apa kamu cemburu?" tangan Ray memegang dagu Tisha
"Ada hak apa aku untuk cemburu pada pria yang sama sekali tidak pernah mencintaiku? untuk apa aku tetap bertahan dalam cinta sepihak seperti ini yang menyakitkan hatiku. Aku tidak punya hak untuk...
Sebelum gadis itu sempat melanjutkan kata-katanya, bibir Ray sudah melahap bibir Tisha dengan rakusnya. Ciuman ini adalah ciuman kedua mereka hari ini.
"Akhpp!!" Tisha terkesiap kaget, tidak sempat melawan.
Mendapati ciuman yang tiba-tiba itu, Tisha tersentak. Kedua tangan Ray mengunci tangan Tisha rapat-rapat, ia menyelipkan jari nya pada jari-jari cantik Tisha.
Napas keduanya sama-sama memburu, bagian tubuh mereka mulai memanas. Ray membuat mulut gadis itu terbuka, dan menerima nya dengan paksa. Lidah Ray masuk ke dalam rongga mulut Tisha, bermain-main di dalam sana. Bahkan permainan lidah itu sampai menimbulkan suara.
"Haa.."
"Hmphh..."
Tisha, kamu sudah gila. Lagi-lagi kamu kalah darinya.
Setelah lama-lama bermain di lidah dan bibir, Ray melepaskan ciuman nya. Keduanya sama-sama menghela napas.
"Haaahhhhh.."
"Katakan! kamu masih mencintai ku kan? kamu tidak mencintai pria itu kan?" tanya Ray dengan keegoisan nya, sambil membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Aku selalu mencintai kakak, bahkan sampai sekarang. Tapi kakak tidak pernah mencintaiku.." Tisha mengaku kalah dari suaminya itu.
"Kamu mencintai ku..dan kamu hanya boleh mencintai ku. Mata ini hanya boleh melihat ku saja, bibir ini hanya boleh disentuh oleh ku saja, bahkan tubuhmu malam ini.. hanya boleh milikku saja" Ray membelai wajah Tisha dengan lembut
Ini benar-benar gila, aku tidak mabuk tapi tubuhku sangat panas.
Tisha terkejut melihat tubuh Ray yang sudah telanjang dada di depannya itu. Beberapa pack tubuhnya terlihat seperti pahatan yang indah, pria tampan ini sudah mencium nya dua kali. Ray menangkup tubuh Tisha, membawanya ke dalam kamar nya.
"Ahh!!"
Ray menurunkan Tisha di ranjang empuknya, tanpa berfikir macam-macam Tisha langsung turun dari ranjang itu. Ray memeluk Tisha dari belakang dan menghentikan langkahnya turun dari ranjang.
"A-apa yang kakak lakukan?!!" tanya Tisha kaget dengan pelukan Ray
"Maafkan aku, aku akan membayar untuk malam ini. Aku ingin melakukan hubungan suami istri denganmu" ucap Ray sambil mencium pipi Tisha dengan lembut.
"Tidak! aku tidak mau, seperti nya kakak tidak berfikir jernih karena marah." kata Tisha dengan bibir yang gemetar karena ketakutan. Tisha benar-benar tidak mau menyerahkan dirinya pada pria yang belum menyatakan cinta padanya.
"Ini kewajiban mu sebagai istriku, bukankah kita sah sah saja? iya kamu benar, aku tidak berpikir jernih saat ini karena aku cemburu" bisik nya pada telinga Tisha yang memerah
BRUK
Ray merebahkan Tisha di ranjangnya dengan paksa. Pertama-tama ia membuka baju Tisha dengan paksa, lalu ia menarik segitiga pengaman bagian bawah milik istrinya itu.
"Ah! kakak, jangan lakukan ini. Jangan lakukan hal yang akan membuat kakak menyesal!!" Tisha mengingatkan, ia malu karena bagian sensitif nya sekarang terpampang tanpa pengaman
"Diam! kamu istriku, kamu milikku, dengan cara ini kamu tidak akan punya waktu memikirkan pria lain!" bentak Ray pada istrinya itu
Bibir panas Ray menyentuh semua bagian tubuh Tisha tanpa terlewat. Sesekali Tisha menggelinjang kegelian, tubuhnya sudah mulai jatuh lemas.
"Haa.. aahh.."
Ray seperti sudah ahli saja, padahal ini juga adalah pertama kali untuknya.
Tangan Ray mengunci tangan Tisha dengan erat, ia ingin gadis yang ada di bawah tubuhnya itu diam saja. Setelah bermain-main di atas, Ray mulai bermain di bagian bawah, bagian inti dari semuanya. Pria itu menatap Tisha dengan nanar.
"Kamu cantik, Latisha.." ucap nya terdengar tulus, sambil mengecup bibir Tisha sekali lagi.
Dirasa pemanasan sudah cukup, Ray membuka celananya. Mulai menyelipkan kaki nya di antara kedua kaki putih mulus milik istrinya itu, hingga ia terlentang.
Tisha gemetar ketakutan, tubuhnya sudah terlalu lemas untuk melawan. "Tenanglah, sayang pertama kalinya memang sakit. Aku akan membuatmu terbiasa"
"AAaaaahhhhhhhhh...." Erangan panjang meluncur dari bibir merah gadis itu.
Sakit..
Saat sebuah benda keras melesat masuk ke dalam tubuhnya. Tisha menangis, dan Ray mengusap air matanya dengan lembut. Malam itu mereka menjalani malam yang yang panjang, hubungan suami istri diantara mereka sudah terjalin dengan penyatuan tubuh.
Beberapa kali Ray melakukan nya, menjamah tubuhnya, sampai pada dini hari itu Ray berhenti setelah menuntaskan urusannya. Dan melihat istrinya dengan tubuh telanjang bulat itu tertidur disampingnya karena lelah.
"Haa.. aku lupa pakai pengaman. Dan tadi aku bermain sangat gila" ucap nya resah
Entah ini cinta atau bukan, aku tidak mau kamu melihat pria lain selain diriku. Kamu hanya bisa berada di samping ku dan mencintaiku. Ray tersenyum, lalu mengelus ngelus kepala istrinya.
Ray turun dari ranjangnya, ia bermaksud untuk mandi. Lalu ia melihat bercak darah di seprai nya, Ray tersenyum dan berkata "Baguslah, ternyata kali pertama mu adalah milikku"
...---****---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Umi Abi
haduh sangat rumit
2022-08-05
0
Lovely
Inilah parahnya jika Pria Posesif n Protektif 😍 tapi hati mereka trlalu lembut 💋
2022-05-28
0
Andrina20200123
hmmm ... ray ternyaya emang masih poLos 😂 .. ga usah ada darah juga pasti kerasa pas pertama masuk. istri'a kesakitan ampe jerit kenceng gitu. cowo mana tau gimana rasanya'a "pertama kali" .... sakiiiiit pake banget 😭
2022-05-14
1