...***...
Pandangan Tisha tertuju pada seseorang yang berada diatas panggung. Pria tampan berkulit putih, seperti idol, ya dia memang idol dan dia pernah menjadi teman dekat Tisha saat zaman SMA.
Berbeda dengan Tisha yang senyum-senyum saat melihat Zayn yang sedang tampil di atas panggung, Ray malah menatap tajam pria yang berada di atas panggung itu tanpa ada sebabnya.
Apa dia adalah Zayn Alterra? ternyata dia adalah artis terkenal misterius yang tampil di hotel ini. batin Ray tidak senang
Aku tau sejak dulu kalau Zayn itu bersinar, tapi melihatnya secara langsung seperti ini. Dia terlihat seperti bintang terang. Tisha tersenyum memandang Zayn yang sedang menyapa para penggemarnya.
"Kak Ray, apa kamu tau? yang diatas panggung itu adalah temanku loh. Dia hebat sekali kan?" Tisha tersenyum senang
"Iya, dia sangat hebat" jawab Ray sambil meremas tisu yang ada di depannya. "Cepat, makan makanan mu itu.Lalu kita pulang" ucap nya lagi
"Loh? kita kan baru sampai kak?" Tisha heran
"Pokoknya yang cepat makan nya, aku ada urusan"
"Ada urusan apa kakak jam segini?bukankah urusan kantor sudah selesai?" tanya Tisha
"Aku lupa kalau hari ini aku ada janji fitnes bersama teman-teman ku" jawab Ray dengan suara yang mulai meninggi.
"Ini kan bukan hari Sabtu? biasanya kakak fitness hari Sabtu kan?" tanya Tisha bingung
"Aku pindahkan ke hari ini, sudahlah cepat saja makan nya!!" seru Ray sambil memakan makanannya
"Baiklah..selesai makan, kita pulang"
Ini perasaanku saja? atau si es batu ini memang sedang marah? atau dia memang ada janji? Batin Tisha heran melihat suaminya yang tiba-tiba kesal
Zayn membawa gitar, ia duduk di sebuah kursi di atas panggung. Lampu-lampu disana gemerlapan, tepukan tangan yang meriah sudah ia dapatkan bahkan sebelum memulai aksinya di panggung.
"Zayn! Zayn!!Zayn!!" para penggemar bersorak untuk Zayn, dengan semangat.
"Terimakasih untuk dukungan kalian untuk semua karya saya, hari ini saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur kalian semua" kata Zayn lembut
Tisha terus saja tersenyum melihat temannya itu. Tisha tidak menyangka kalau teman dekatnya benar-benar seorang superstar, Tisha merasa bangga.
"Hey, jangan lihat ke depan terus. Selesaikan makan nya dengan cepat" ucap Ray sambil memalingkan pandangan istrinya dari Zayn dengan memegang kedua pipi Tisha.
"I-iya.." jawab Tisha
Dia kenapa sih? hari ini banyak sekali membuatku berdebar. batin Tisha bingung
Zayn mulai memetik gitar dengan jari-jari nya, senyuman tertarik di bibirnya. Terlihat ada satu lesung di pipinya.
🎶🎶🎶
Memenangkan hatiku bukanlah
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
'Ku tak bisa hidup tanpamu
Menjaga cinta itu bukanlah
Satu hal yang mudah
Namun sedetik pun tak pernah kau
Berpaling dariku
Beruntungnya aku..
Dimiliki kamu...
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu..
Meruntuhkan egoku bukanlah
Satu hal yang mudah
Dengan kasih lembut kau pecahkan
Kerasnya hatiku
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu...
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu
Tolong kamu camkan itu
🎶🎶🎶
Mendengar suara Zayn yang menyanyi, Tisha menjadi baper. Membayangkan kalau Ray yang sedang menyanyikan lagu itu di atas panggung.
Betapa bahagianya ia bila, Ray bisa romantis seperti itu. Seperti drama-drama romantis yang pernah ditonton nya, memberikannya Bun setiap hari, mengucapkan kata cinta padanya. Tisha mulai membayangkan hal yang tidak mungkin terjadi.
Ray menatap istrinya yang sedang melihat ke arah Zayn dengan tatapan terpesona. Makanan di piring saja belum habis, Ray langsung menarik tangan Tisha dengan kesal.
"Ah! kak Ray, kakak kenapa?" tanya Tisha heran
"Kita pulang sekarang!!"seru Ray keras
Beruntung nya karena suasana yang ramai itu, membuat suara Ray dan Tisha tidak terdengar jelas oleh orang-orang disana.
"Makanan nya masih banyak, aku bahkan baru makan dua suap. Kakak juga baru makan satu suapan kan? mubazir.. ayo kita habiskan dulu makanan nya" ucap Tisha sambil menepis tangan Ray, tapi Ray memegang erat tangan nya lagi.
"Kita makan di tempat lain saja!" seru Ray kesal
"Tapi kenapa? apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman disini?" tanya Tisha bingung dan heran
"Aku tidak tahan lagi! ayo pergi!" seru Ray kesal
"Tidak tahan apa?" tanya Tisha sambil mengambil tas selempang nya.
Aku tidak tahan, kamu melihat pria lain seperti itu. Tapi aku tidak mau bilang.
"Apa jangan-jangan? kamu mau pup?" bisik Tisha pada suaminya itu
"A-Apa?" tanya Ray kaget
"Harusnya kakak bilang saja, tidak usah ribut-ribut seperti ini. Baiklah, ayo aku antar kakak pergi ke toilet" ajak Tisha
"Hey! aku bukan nya mau..." Ray tidak melanjutkan kata-kata nya karena ia malu
"Ayo aku antar, pantas saja dari tadi kakak terus mengepalkan tangan kakak seperti itu. Ternyata kakak mau pup, hehe" Tisha tersenyum
"Kamu.. dasar.. ya sudah terserah kamu saja" Ray mendesis kesal
Dasar bodoh.
"Ayo kak, kita keluar. Kakak gak usah malu-malu" Tisha menggandeng tangan Ray dan membawanya keluar dari ruangan itu.
Zayn yang berada diatas panggung, melihat Tisha sekelebat keluar dari ruangan itu. Zayn yang sudah mencari cari Tisha selama 2 hari itu, tiba-tiba turun dari panggung.
Zayn membuat para penggemar nya berteriak teriak histeris karena bisa melihat artis itu dari dekat.
"Zayn!! Zayn aku minta tanda tangannya!"
"Zayn ayo kita berfoto bersama!" seru penggemarnya
Aku yakin, barusan dia ada disini. Dia keluar lewat pintu ini.
Farhan dan beberapa bodyguard nya langsung mengamankan jalan Zayn. Zayn terlihat linglung setelah dibawa ke belakang panggung, oleh managernya itu.
"Zayn apa yang kamu lakukan? turun dari atas panggung itu tidak ada dalam skrip?" tanya Farhan tegas.
"Maaf kak, tadi aku melihatnya" Zayn menunduk sedih, tidak ceria seperti biasanya.
"Siapa yang kamu lihat sampai kamu tidak fokus dan bertindak gegabah seperti itu? kamu tau kalau penggemar mu itu bisa saja berbuat anarkis? kamu turun dari panggung, sama saja cari perkara! bagaimana dengan wajahmu yang berharga nantinya?" omel Farhan pada Zayn
"Maafkan aku kak, kalau aku belum melihatnya aku tidak bisa fokus"
"Apa dia adalah si cinta pertama mu itu? Aku sudah mencoba sebisaku untuk mencari alamat gadis itu, tapi aku tidak bisa menemukan nya." jelas Farhan
"Maksudku..aku melihatnya disini kak, tadi dia ada disini dan menonton ku!" seru Zayn yakin
"Benar kamu lihat dia?" tanya Farhan
"Iya kak"
"Kalau aku menemukannya, apa kamu janji akan fokus lagi tampilnya?"tanya Farhan
"Iya aku janji, aku akan tenang kalau sudah bisa menghubungi dan menemuinya lagi. Setidaknya aku harus tau tempat tinggal nya" kata Zayn
"Baiklah, aku akan pergi mencarinya keluar. Kamu, diam dulu disini. Kalau mau bepergian, pergilah dengan Bodyguard" Farhan menginginkan
"Iya iya kak, aku paham" jawab Zayn
Farhan sangat tau sikap Zayn, ketika Zayn menginginkan sesuatu ia pasti akan mengejarnya sampai kemana pun. Begitu juga soal Tisha.
Farhan pergi keluar dari ruang make up artis, tempat Zayn beristirahat disana. Tak lama setelah Farhan pergi untuk mencari Tisha di sekitar hotel, Zayn mengendap-endap pergi diam-diam dari para bodyguard yang mengawalnya. Ia juga menyamar memakai wig, kacamata hitam, masker, dan topi fedora.
Zayn ingin mencari sendiri temannya itu. Dan akhirnya ia menemukan Tisha sedang berada di luar toilet pria. Tisha sedang menunggu suaminya yang katanya sedang berada di kamar mandi untuk pup. Padahal gadis itu hanya salah paham.
Zayn tersenyum dan menghampiri Tisha, ia memegang tangan Tisha.
"Hey!" seru Zayn
Siapa orang ini? kenapa dia memegang tanganku sembarangan?
Tisha hendak menendang kaki Zayn, namun Zayn yang sudah tau trik itu langsung menghindari serangannya.
"Aneh, padahal aku selalu berhasil" gumam Tisha heran
"Kamu akan berhasil pada orang lain, tapi tidak padaku. Aku sudah tau semua trik mu" ucap Zayn sambil tersenyum,lalu melepas maskernya.
Mata Tisha membulat kaget melihat Zayn berada di hadapannya. " ZAYN!"
"Sst.. jangan keras-keras, nanti fans ku bisa dengar" bisik Zayn pada Tisha
"Zayn, kamu sangat hebat di atas panggung tadi. Lagumu juga sangat indah" Tisha memuji temannya itu
"Benarkah aku hebat? lalu kenapa kamu tidak berada disana sampai akhir?"
"Jadi, tadi kamu melihatku?" tanya Tisha
Apa dia melihatku bersama kak Ray juga? benar, aku harus memberitahukan nya kalau aku sudah menikah. Walaupun hanya menikah kontrak. Aku tidak ingin ada fitnah.
"Iya, aku bahkan turun dari panggung untuk mencari mu.Tapi kamu keluar dari ruangan tempat ku tampil" gerutu Zayn
"Maafkan aku Zayn, ada yang ingin aku katakan padamu" kata Tisha
"Aku juga. Aku dulu yang akan mengatakan nya, aku tak punya banyak waktu. Please.." Zayn memelas
"Baiklah, kamu mau bilang apa?" tanya Tisha
"Aku minta alamat rumahmu, nomor hp mu, dan aku mau makan malam dengan mu" jawab Zayn dengan cepat, karena ia sedang buru-buru. Ia takut kalau Farhan akan menemukan nya berkeliaran diluar.
"Apa kamu bilang? kamu mau mengajak istriku, apa?" tanya Ray yang sudah berdiri di belakang Tisha.
Hiiy.. kenapa aku merasa dingin di sekitar punggungku?. Batin Tisha merasa tegang dengan kehadiran suaminya
"Istri? maaf pak, tapi teman saya belum menikah. Anda jangan seenaknya mengatakan kalau teman saya adalah istri anda" Zayn menatap Ray dengan tajam dan berani
"Belum menikah? kamu siapa? orang luar yang tidak tau apa-apa saja beraninya berkoar" Ray menatap tajam Zayn, terlihat sedikit senyum di bibirnya.
Siapa pria ini? kenapa auranya sangat tajam dan menyeramkan? Siapa dia?. Zayn tak mau kalah, ia menatap balik pria yang menatap tajam padanya itu.
"Saya teman nya Tisha, saya tau dia belum menikah" kata Zayn
Tisha? beraninya dia memanggil Latisha seperti itu? apa Mereka benar-benar hanya teman? sial! aku ingin memukulnya. Tangan Ray gemetar, terkepal dengan posisi meninju.
"Sayang, lebih baik kamu jelaskan pada orang yang kata nya temanmu ini. Siapa aku dan apa hubungan kita?" tanya Ray sambil memegang tangan Tisha dan mendekap tubuh gadis itu ke pelukannya.
"Tisha, apa benar kamu sudah menikah?" tanya Zayn serius, ia tampak menantikan jawaban dari Tisha.
"Ini yang mau aku jelaskan padamu Zayn, aku memang sudah menikah, dan pria ini adalah suamiku" ucap Tisha
DEG!
Hati Zayn, tersentak kaget mendengar wanita yang ia sukai ternyata sudah menjadi istri orang. Dia diam membeku ditempatnya, bibirnya yang tadi ingin bicara banyak dengan Tisha, mendadak menjadi kelu.
Ray tersenyum puas, melihat Zayn terdiam dan menyadari posisinya. Kalau Tisha adalah miliknya. Setelah itu Ray membawa Tisha pergi dari Zayn.
"Maafkan aku Zayn, aku akan bicara lagi denganmu nanti" ucap Tisha sebelum ia pergi dengan Ray
"Tidak ada yang perlu kamu bicarakan dengannya, ayo pulang sayang" ucap Ray pada istrinya itu.
Zayn terlihat kecewa.
...---***---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Umi Abi
kasihan zayn
2022-08-05
0
Lovely
Pangeran Zayn 💔 susah payah kejar impian n masa depan, akhirnya buntu juga 😥
Awas kamu Ray, sia"kan Tisha 😏
2022-05-28
0
A.0122
patah hati dah zayn sebelum perasaan nya diucapkan dan konsernya jd terancam bubar
2022-03-21
0