Bab 17. Kencan pertama (2)

...***...

Pandangan Tisha tertuju pada seseorang yang berada diatas panggung. Pria tampan berkulit putih, seperti idol, ya dia memang idol dan dia pernah menjadi teman dekat Tisha saat zaman SMA.

Berbeda dengan Tisha yang senyum-senyum saat melihat Zayn yang sedang tampil di atas panggung, Ray malah menatap tajam pria yang berada di atas panggung itu tanpa ada sebabnya.

Apa dia adalah Zayn Alterra? ternyata dia adalah artis terkenal misterius yang tampil di hotel ini. batin Ray tidak senang

Aku tau sejak dulu kalau Zayn itu bersinar, tapi melihatnya secara langsung seperti ini. Dia terlihat seperti bintang terang. Tisha tersenyum memandang Zayn yang sedang menyapa para penggemarnya.

"Kak Ray, apa kamu tau? yang diatas panggung itu adalah temanku loh. Dia hebat sekali kan?" Tisha tersenyum senang

"Iya, dia sangat hebat" jawab Ray sambil meremas tisu yang ada di depannya. "Cepat, makan makanan mu itu.Lalu kita pulang" ucap nya lagi

"Loh? kita kan baru sampai kak?" Tisha heran

"Pokoknya yang cepat makan nya, aku ada urusan"

"Ada urusan apa kakak jam segini?bukankah urusan kantor sudah selesai?" tanya Tisha

"Aku lupa kalau hari ini aku ada janji fitnes bersama teman-teman ku" jawab Ray dengan suara yang mulai meninggi.

"Ini kan bukan hari Sabtu? biasanya kakak fitness hari Sabtu kan?" tanya Tisha bingung

"Aku pindahkan ke hari ini, sudahlah cepat saja makan nya!!" seru Ray sambil memakan makanannya

"Baiklah..selesai makan, kita pulang"

Ini perasaanku saja? atau si es batu ini memang sedang marah? atau dia memang ada janji? Batin Tisha heran melihat suaminya yang tiba-tiba kesal

Zayn membawa gitar, ia duduk di sebuah kursi di atas panggung. Lampu-lampu disana gemerlapan, tepukan tangan yang meriah sudah ia dapatkan bahkan sebelum memulai aksinya di panggung.

"Zayn! Zayn!!Zayn!!" para penggemar bersorak untuk Zayn, dengan semangat.

"Terimakasih untuk dukungan kalian untuk semua karya saya, hari ini saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur kalian semua" kata Zayn lembut

Tisha terus saja tersenyum melihat temannya itu. Tisha tidak menyangka kalau teman dekatnya benar-benar seorang superstar, Tisha merasa bangga.

"Hey, jangan lihat ke depan terus. Selesaikan makan nya dengan cepat" ucap Ray sambil memalingkan pandangan istrinya dari Zayn dengan memegang kedua pipi Tisha.

"I-iya.." jawab Tisha

Dia kenapa sih? hari ini banyak sekali membuatku berdebar. batin Tisha bingung

Zayn mulai memetik gitar dengan jari-jari nya, senyuman tertarik di bibirnya. Terlihat ada satu lesung di pipinya.

🎶🎶🎶

Memenangkan hatiku bukanlah

Satu hal yang mudah

Kau berhasil membuat

'Ku tak bisa hidup tanpamu

Menjaga cinta itu bukanlah

Satu hal yang mudah

Namun sedetik pun tak pernah kau

Berpaling dariku

Beruntungnya aku..

Dimiliki kamu...

Kamu adalah bukti

Dari cantiknya paras dan hati

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi

Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Kaulah bentuk terindah

Dari baiknya Tuhan padaku

Waktu tak mengusaikan cantikmu

Kau wanita terhebat bagiku

Tolong kamu camkan itu..

Meruntuhkan egoku bukanlah

Satu hal yang mudah

Dengan kasih lembut kau pecahkan

Kerasnya hatiku

Beruntungnya aku

Dimiliki kamu...

Kamu adalah bukti

Dari cantiknya paras dan hati

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi

Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Kaulah bentuk terindah

Dari baiknya Tuhan padaku

Waktu tak mengusaikan cantikmu

Kau wanita terhebat bagiku

Tolong kamu camkan itu

Kamu adalah bukti

Dari cantiknya paras dan hati

Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi

Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Kaulah bentuk terindah

Dari baiknya Tuhan padaku

Waktu tak mengusaikan cantikmu

Kau wanita terhebat bagiku

Tolong kamu camkan itu

Tolong kamu camkan itu

🎶🎶🎶

Mendengar suara Zayn yang menyanyi, Tisha menjadi baper. Membayangkan kalau Ray yang sedang menyanyikan lagu itu di atas panggung.

Betapa bahagianya ia bila, Ray bisa romantis seperti itu. Seperti drama-drama romantis yang pernah ditonton nya, memberikannya Bun setiap hari, mengucapkan kata cinta padanya. Tisha mulai membayangkan hal yang tidak mungkin terjadi.

Ray menatap istrinya yang sedang melihat ke arah Zayn dengan tatapan terpesona. Makanan di piring saja belum habis, Ray langsung menarik tangan Tisha dengan kesal.

"Ah! kak Ray, kakak kenapa?" tanya Tisha heran

"Kita pulang sekarang!!"seru Ray keras

Beruntung nya karena suasana yang ramai itu, membuat suara Ray dan Tisha tidak terdengar jelas oleh orang-orang disana.

"Makanan nya masih banyak, aku bahkan baru makan dua suap. Kakak juga baru makan satu suapan kan? mubazir.. ayo kita habiskan dulu makanan nya" ucap Tisha sambil menepis tangan Ray, tapi Ray memegang erat tangan nya lagi.

"Kita makan di tempat lain saja!" seru Ray kesal

"Tapi kenapa? apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman disini?" tanya Tisha bingung dan heran

"Aku tidak tahan lagi! ayo pergi!" seru Ray kesal

"Tidak tahan apa?" tanya Tisha sambil mengambil tas selempang nya.

Aku tidak tahan, kamu melihat pria lain seperti itu. Tapi aku tidak mau bilang.

"Apa jangan-jangan? kamu mau pup?" bisik Tisha pada suaminya itu

"A-Apa?" tanya Ray kaget

"Harusnya kakak bilang saja, tidak usah ribut-ribut seperti ini. Baiklah, ayo aku antar kakak pergi ke toilet" ajak Tisha

"Hey! aku bukan nya mau..." Ray tidak melanjutkan kata-kata nya karena ia malu

"Ayo aku antar, pantas saja dari tadi kakak terus mengepalkan tangan kakak seperti itu. Ternyata kakak mau pup, hehe" Tisha tersenyum

"Kamu.. dasar.. ya sudah terserah kamu saja" Ray mendesis kesal

Dasar bodoh.

"Ayo kak, kita keluar. Kakak gak usah malu-malu" Tisha menggandeng tangan Ray dan membawanya keluar dari ruangan itu.

Zayn yang berada diatas panggung, melihat Tisha sekelebat keluar dari ruangan itu. Zayn yang sudah mencari cari Tisha selama 2 hari itu, tiba-tiba turun dari panggung.

Zayn membuat para penggemar nya berteriak teriak histeris karena bisa melihat artis itu dari dekat.

"Zayn!! Zayn aku minta tanda tangannya!"

"Zayn ayo kita berfoto bersama!" seru penggemarnya

Aku yakin, barusan dia ada disini. Dia keluar lewat pintu ini.

Farhan dan beberapa bodyguard nya langsung mengamankan jalan Zayn. Zayn terlihat linglung setelah dibawa ke belakang panggung, oleh managernya itu.

"Zayn apa yang kamu lakukan? turun dari atas panggung itu tidak ada dalam skrip?" tanya Farhan tegas.

"Maaf kak, tadi aku melihatnya" Zayn menunduk sedih, tidak ceria seperti biasanya.

"Siapa yang kamu lihat sampai kamu tidak fokus dan bertindak gegabah seperti itu? kamu tau kalau penggemar mu itu bisa saja berbuat anarkis? kamu turun dari panggung, sama saja cari perkara! bagaimana dengan wajahmu yang berharga nantinya?" omel Farhan pada Zayn

"Maafkan aku kak, kalau aku belum melihatnya aku tidak bisa fokus"

"Apa dia adalah si cinta pertama mu itu? Aku sudah mencoba sebisaku untuk mencari alamat gadis itu, tapi aku tidak bisa menemukan nya." jelas Farhan

"Maksudku..aku melihatnya disini kak, tadi dia ada disini dan menonton ku!" seru Zayn yakin

"Benar kamu lihat dia?" tanya Farhan

"Iya kak"

"Kalau aku menemukannya, apa kamu janji akan fokus lagi tampilnya?"tanya Farhan

"Iya aku janji, aku akan tenang kalau sudah bisa menghubungi dan menemuinya lagi. Setidaknya aku harus tau tempat tinggal nya" kata Zayn

"Baiklah, aku akan pergi mencarinya keluar. Kamu, diam dulu disini. Kalau mau bepergian, pergilah dengan Bodyguard" Farhan menginginkan

"Iya iya kak, aku paham" jawab Zayn

Farhan sangat tau sikap Zayn, ketika Zayn menginginkan sesuatu ia pasti akan mengejarnya sampai kemana pun. Begitu juga soal Tisha.

Farhan pergi keluar dari ruang make up artis, tempat Zayn beristirahat disana. Tak lama setelah Farhan pergi untuk mencari Tisha di sekitar hotel, Zayn mengendap-endap pergi diam-diam dari para bodyguard yang mengawalnya. Ia juga menyamar memakai wig, kacamata hitam, masker, dan topi fedora.

Zayn ingin mencari sendiri temannya itu. Dan akhirnya ia menemukan Tisha sedang berada di luar toilet pria. Tisha sedang menunggu suaminya yang katanya sedang berada di kamar mandi untuk pup. Padahal gadis itu hanya salah paham.

Zayn tersenyum dan menghampiri Tisha, ia memegang tangan Tisha.

"Hey!" seru Zayn

Siapa orang ini? kenapa dia memegang tanganku sembarangan?

Tisha hendak menendang kaki Zayn, namun Zayn yang sudah tau trik itu langsung menghindari serangannya.

"Aneh, padahal aku selalu berhasil" gumam Tisha heran

"Kamu akan berhasil pada orang lain, tapi tidak padaku. Aku sudah tau semua trik mu" ucap Zayn sambil tersenyum,lalu melepas maskernya.

Mata Tisha membulat kaget melihat Zayn berada di hadapannya. " ZAYN!"

"Sst.. jangan keras-keras, nanti fans ku bisa dengar" bisik Zayn pada Tisha

"Zayn, kamu sangat hebat di atas panggung tadi. Lagumu juga sangat indah" Tisha memuji temannya itu

"Benarkah aku hebat? lalu kenapa kamu tidak berada disana sampai akhir?"

"Jadi, tadi kamu melihatku?" tanya Tisha

Apa dia melihatku bersama kak Ray juga? benar, aku harus memberitahukan nya kalau aku sudah menikah. Walaupun hanya menikah kontrak. Aku tidak ingin ada fitnah.

"Iya, aku bahkan turun dari panggung untuk mencari mu.Tapi kamu keluar dari ruangan tempat ku tampil" gerutu Zayn

"Maafkan aku Zayn, ada yang ingin aku katakan padamu" kata Tisha

"Aku juga. Aku dulu yang akan mengatakan nya, aku tak punya banyak waktu. Please.." Zayn memelas

"Baiklah, kamu mau bilang apa?" tanya Tisha

"Aku minta alamat rumahmu, nomor hp mu, dan aku mau makan malam dengan mu" jawab Zayn dengan cepat, karena ia sedang buru-buru. Ia takut kalau Farhan akan menemukan nya berkeliaran diluar.

"Apa kamu bilang? kamu mau mengajak istriku, apa?" tanya Ray yang sudah berdiri di belakang Tisha.

Hiiy.. kenapa aku merasa dingin di sekitar punggungku?. Batin Tisha merasa tegang dengan kehadiran suaminya

"Istri? maaf pak, tapi teman saya belum menikah. Anda jangan seenaknya mengatakan kalau teman saya adalah istri anda" Zayn menatap Ray dengan tajam dan berani

"Belum menikah? kamu siapa? orang luar yang tidak tau apa-apa saja beraninya berkoar" Ray menatap tajam Zayn, terlihat sedikit senyum di bibirnya.

Siapa pria ini? kenapa auranya sangat tajam dan menyeramkan? Siapa dia?. Zayn tak mau kalah, ia menatap balik pria yang menatap tajam padanya itu.

"Saya teman nya Tisha, saya tau dia belum menikah" kata Zayn

Tisha? beraninya dia memanggil Latisha seperti itu? apa Mereka benar-benar hanya teman? sial! aku ingin memukulnya. Tangan Ray gemetar, terkepal dengan posisi meninju.

"Sayang, lebih baik kamu jelaskan pada orang yang kata nya temanmu ini. Siapa aku dan apa hubungan kita?" tanya Ray sambil memegang tangan Tisha dan mendekap tubuh gadis itu ke pelukannya.

"Tisha, apa benar kamu sudah menikah?" tanya Zayn serius, ia tampak menantikan jawaban dari Tisha.

"Ini yang mau aku jelaskan padamu Zayn, aku memang sudah menikah, dan pria ini adalah suamiku" ucap Tisha

DEG!

Hati Zayn, tersentak kaget mendengar wanita yang ia sukai ternyata sudah menjadi istri orang. Dia diam membeku ditempatnya, bibirnya yang tadi ingin bicara banyak dengan Tisha, mendadak menjadi kelu.

Ray tersenyum puas, melihat Zayn terdiam dan menyadari posisinya. Kalau Tisha adalah miliknya. Setelah itu Ray membawa Tisha pergi dari Zayn.

"Maafkan aku Zayn, aku akan bicara lagi denganmu nanti" ucap Tisha sebelum ia pergi dengan Ray

"Tidak ada yang perlu kamu bicarakan dengannya, ayo pulang sayang" ucap Ray pada istrinya itu.

Zayn terlihat kecewa.

...---***---...

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

kasihan zayn

2022-08-05

0

Lovely

Lovely

Pangeran Zayn 💔 susah payah kejar impian n masa depan, akhirnya buntu juga 😥

Awas kamu Ray, sia"kan Tisha 😏

2022-05-28

0

A.0122

A.0122

patah hati dah zayn sebelum perasaan nya diucapkan dan konsernya jd terancam bubar

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!