Bab 10. Kenapa kamu begini?

Si tukang bunga yang tidak bersalah itu berada dalam keadaan tidak menguntungkan. Dia bertemu dengan manusia dingin dan kejam, bernama Raymond Argantara. Benar-benar hari yang sial untuk pengantar bunga kecil seperti dirinya.

"Berikan bunganya padaku" kata Ray dengan nada suara yang memerintah

"Ma-maaf pak, tapi saya tidak bisa memberikan nya" wajah si tukang bunga itu mulai mengeluarkan keringat, entah apa sebab nya.

Gerry yang melihat nya juga merasa merinding, ia merasa iba pada si tukang bunga yang akhirnya harus berhadapan dengan pria seperti Ray.

Pak Presdir sekarang sepertinya bom yang akan meledak. ucap Gerry dalam hatinya

"Kenapa tidak bisa?"tanya Ray sinis

"Saya diperintahkan un-untuk memberikan bunga nya langsung pada orangnya"

"Aku suaminya, jadi aku saja yang terima bunga ini" Ray mengambil paksa buket bunga mawar pink yang besar itu dari tangan si tukang bunga. Ray menatap tajam buket bunga itu, ia juga melihat ada kartu ucapan di buket bunga itu.

"Tolong pak jangan seperti ini, saya hanya sedang menjalankan perintah dan amanah dari pemesan bunga ini, untuk Bu Latisha" ucap si tukang. bunga memohon

Bisa mati aku, kalau bos tau aku tidak menjaga amanah orang yang memesan bunga ini.

Ray tidak menggubris si tukang bunga yang sedang memohon padanya, mata Ray kini terfokus pada kartu ucapan yang datang bersama dengan buket bunga itu.

...Tisha, aku tidak tau alamat rumahmu. Jadi aku kirim ke kantormu. Benar-benar sebuah kehormatan untukmu loh..menerima bunga dari orang besar seperti ku...😘🤗...

...Dari teman lamamu, coba siapa tebak?...

Emot cium? emot peluk? ini pasti dari seorang pria. Sudah kuduga, alasannya meminta cerai karena dia berselingkuh dengan pria lain. Kurang ajar!

Gerry dan si tukang bunga itu langsung membeku melihat buket bunga itu di hancurkan oleh Ray di depan mata mereka. Si tukang bunga seperti nya akan menangis, seperti hatinya sendiri yang hancur.

Ray langsung membuang bunga itu dan kartu ucapan nya ke tempat sampah begitu saja. Sudah dapat ditebak bagaimana wajah pria itu saat marah, seakan semua orang yang ada di sekitar nya akan ikut hancur bersamanya. Tanpa bicara apa-apa lagi, Ray mengeluarkan uang berwarna merah dari dompetnya yang tidak tau berapa jumlahnya, dan ia berikan para si tukang bunga itu.

"Enyah dari hadapan ku sekarang juga!" ujar Ray kesal

"Tapi pak saya..." si tukang bunga terlihat bingung

"Apa uangnya tidak cukup? Gerry, aku tidak punya uang cash lagi..Berikan dia berapapun yang dia mau, asal dia enyah sekarang juga!" teriak Ray marah

"Pak tenang dulu, anda jangan emosi." kata Gerry menenangkan

Gerry pun terpaksa meminta kepada si tukang bunga untuk pergi dari sana, melihat emosi Presdir nya yang sedang meluap-luap seperti api membara. Dengan berat hati si tukang bunga itu pun pergi, memegang banyak uang dari Gerry dan Ray.

"Apa ini yang namanya berkah di balik kesialan? orang itu menyeramkan sekali. Untung saja uangnya banyak dan wajahnya tampan. ckckck ada ada saja" gumam si tukang bunga itu sebelum melangkah pergi menuju ke motor bebek yang dikendarai nya yang ada di depan jalanan kantor itu.

Tisha baru saja menyelesaikan urusan nya di kamar mandi dan bergegas pulang ke rumahnya sendiri. Bukan ke rumah tempat ia dan Ray tempati bersama, karena ia sudah membulatkan tekadnya untuk bercerai.

Bertahan disisi pria yang ia cintai dengan keadaan yang tidak jelas, Tisha memilih mundur. Ya benar, inilah yang terbaik untuk nya. Semakin erat digenggam akan semakin sakit, lebih baik melepaskan.. maka hati tak akan terasa berat dan sakit lagi. Begitulah pikir Tisha secara rasional.

Akan tetapi, hatinya tidak berfikir demikian...

Tisha melihat pria itu masih berdiri menunggunya di depan pintu yang luas di depan gedung Argantara grup yang megah itu. Pria yang ia panggil suaminya, wajah tampan, tubuh tinggi, segalanya tampak sempurna dari luar.

"Kenapa kakak masih disini?" tanya Tisha pada suaminya itu

Tanpa ekspresi dan tanpa kata, Ray menarik tangan Tisha dengan kasar. Menyeret wanita itu tanpa ampun, tanpa ada kesempatan Tisha untuk melawannya. Gerry tampak kaget melihat Presdir nya yang semarah itu, ini pertama kali ia melihat Presdir nya seperti itu.

Tubuhnya yang mungil dan cukup ringan bagi Ray itu, membuatnya dengan mudah di seret oleh Ray.

"Apa yang kamu lakukan? lepaskan aku!" Tisha terkejut menerima perlakuan seperti itu dari Ray, ini juga pertama kali baginya.

Ray mendorong gadis itu masuk ke dalam mobil nya, lalu menutup pintu mobil tanpa memikirkan keselamatan Tisha.

"Pak, biarkan saya yang menyetir" kata Gerry dengan perasaan tegang, ia memberanikan dirinya bicara dengan Presdir yang terlihat murka itu.

"Bicara sepatah kata lagi, aku pecat kau!" Jari Ray menunjuk pada Gerry, penuh amarah.

Mulut Gerry tak berani bicara apa-apa lagi, mulutnya terbungkam rapat. Perasaan nya tampak tegang melihat Ray mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Nyonya, semoga nyonya baik-baik saja" Gerry mengatupkan tangannya seraya berdoa untuk keselamatan Tisha.

🍂🍂🍂

Mobil yang dikendarai Ray dan Tisha masih melaju dengan kecepatan tinggi, Tisha mulai ketakutan dengan cara mengemudi Ray yang terbilang gila itu.

"Apa yang kakak lakukan? kakak gila ya? menyetir yang benar!" seru Tisha

"Entahlah, apa saat ini aku bisa menyetir dengan benar atau tidak." gumam Ray dengan nada bicara nya yang dingin

Tisha terperangah melihat sikap suaminya yang berubah menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Padahal tadi suaminya itu baik-baik saja.

Apa ada sesuatu yang membuatnya marah? tapi kenapa? siapa dan apa?

"Baiklah, apa ada seseorang yang membuatmu marah? kakak bisa menceritakan nya padaku, kita bicara baik-baik. Jangan melampiaskan nya pada hal lain" ucap gadis itu dengan nada lemah lembut.

"Bicara baik-baik?" Ray sedikit menoleh pada Tisha, dengan sorot mata yang penuh murka.

Matanya seperti api yang membara, yang siap menyambar siapa saja yang menyentuh nya. Begitulah kondisi Ray saat ini.

CKITTT...

BRUAKK

Sebuah tong sampah di depan rumah, penyok terlindas oleh mobil berkecepatan tinggi itu. Tisha ketakutan melihat suaminya ngamuk.

Ray memberhentikan mobilnya di depan rumah yang ditempati nya bersama sang istri. Tanpa peduli memarkirkan mobilnya dimana, ia menyeret Tisha keluar dari mobil.

"Kak.. kakak kenapa seperti ini?" tanya Tisha yang tangannya ditarik oleh Ray

Kenapa dia membawaku kemari? aku kan sudah bilang tidak mau tinggal lagi bersamanya? dan kenapa dia murka padaku?

Ray tidak bicara apa-apa, ia hanya menyeret gadis itu masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah, terlihat bi Ani sedang membereskan ruang tamu. Bi Ani tidak sengaja melihat pertengkaran suami istri itu.

"Bi Ani! keluar!" teriak Ray membentak

"Tu-tuan.. " Bi Ani melirik ke arah Tisha yang hampir menangis karena kekasaran Ray padanya. Bi Ani seperti nya mencemaskan Tisha.

"Aku tidak suka mengulangi ucapan ku!" Ray membentak lagi pembantu rumah tangga itu.

Bi Ani, tolong jangan pergi. Kumohon...bi.. jangan tinggalkan aku sendiri bersamanya. Tisha melirik pada Bi Ani dengan wajah memelas.

Bi Ani tak berdaya, apalah kuasanya untuk membantah majikan? ia hanya seorang pembantu yang dibayar untuk membereskan rumah saja. Bi Ani keluar dari rumah itu, hingga sekarang hanya tinggal Tisha dan Ray saja yang berdua di dalam rumah itu.

KYAAA.....

Tisha berteriak, ketika tubuhnya di hempaskan oleh Ray ke ranjang tempat suaminya selalu tidur.

"Kak Ray, kamu ini kenapa? kenapa kamu begini?" tanya Tisha

Ray melempar kartu ucapan yang sudah di remas-remas olehnya ke wajah Tisha. Ray berusaha mengatur napasnya, mengatur kemarahan yang sudah memenuhi pikiran nya dengan duduk di samping Tisha.

Tisha mengambil kartu ucapan yang sudah di remas-remas oleh Ray. Kemudian ia membacanya.

Ini pasti Zayn.

"Siapa pria itu?" tanya Ray datar

"Maksud kakak, orang yang mengirim kartu ucapan ini?" tanya Tisha

"Memangnya siapa lagi?" suara Ray mulai meninggi

"Dia adalah teman lamaku saat di sekolah menengah atas"

"Teman lama? kamu pikir aku akan percaya? teman macam apa yang mengirim kartu ucapan dengan emot cium dan emot peluk?"

Perasaan Tisha terasa aneh, mendengar omelan suaminya. Tisha tersenyum dan memegang tangan Ray pelan-pelan.

"Apa kakak cemburu?" tanya Tisha dengan mata yang berbinar-binar menatap suaminya.

"Cemburu?"

Apa benar ini cemburu? tidak mungkin, jika aku cemburu.. itu artinya aku mencintainya. Aku kan tidak mencintai nya. Kemarahan ini karena aku merasa dikhianati oleh orang terdekat ku saja. Bukan cemburu!

Tisha merasa senang, ia yakin kalau Ray mulai mencintainya. Terbukti dari kemarahannya itu menunjukkan bahwa suaminya cemburu, karena ada seorang pria yang mengirimkan kartu ucapan padanya.

Namun harapannya sirna saat Ray menepis tangannya dengan kasar, lagi-lagi Tisha di jatuhkan dengan begitu kejam!

"Ya kan? kamu cemburu?" tanya Tisha sekali lagi.

"Mengapa aku harus cemburu padamu? aku tidak punya perasaan apapun padamu" jawab Ray dengan nada sarkastik yang menusuk hati

"Kamu tidak akan mengakuinya, bahkan sampai akhir pun?" tanya Tisha sambil beranjak dari ranjang nya tempat duduk. Air mata sudah menggenang di bawah matanya, bersiap untuk jatuh.

"Mengakui apa? bahwa aku mencintaimu? tidak, aku tidak akan pernah mencintai siapapun lagi."

Ray tampaknya masih trauma dengan cinta dan itu karena Zefanya. Gadis pertama yang ia cintai, dan menjadi kekasihnya selama 7 tahun. Tapi pada suatu hari Zefanya meninggalkan Ray dan pergi bersama pria lain. Sejak saat itu Ray tidak pernah membuka hatinya untuk siapapun lagi, terutama percaya pada cinta. Karena baginya cinta adalah pembodohan.

"Lalu kamu menganggap ku apa? jelaskan padaku kenapa kamu begini? kenapa kamu marah kalau bukan cemburu?" tanya Tisha sambil menggigit bagian bawah bibirnya

"Haa.. mana mungkin aku cemburu padamu? apa artinya bagiku? aku hanya menganggap mu seorang teman hidup, aku butuh kamu sebagai pendamping yang sempurna. Setiap hari menyiapkan makanan untukku, menyambut ku saat pulang kerja di rumah ini, aku ingin kamu memperhatikan ku setiap hari. Hanya begini lah aku menganggap mu" jelas Ray

JLEB!

Bagaikan tertusuk benda tajam, begitulah hati Tisha saat ini. Apa ini yang namanya sakit tidak berdarah?

Rasanya sangat sakit, menusuk, lukanya tidak terlihat di luar, entah bagaimana juga mengobatinya? Apakah dengan plester? dengan obat merah? atau di balut perban? tentu saja tidak bisa!

Karena hatilah yang terluka, bagian terdalam dan sensitif di dalam tubuh manusia...

Air mata jatuh perlahan membanjiri pipinya, setelah mendapatkan jawaban yang egois dari suaminya. Ia mengerti bahwa suaminya menginginkan cinta dan kasih sayang dari seseorang, dia ingin diperhatikan. Tapi, ia tidak mau membagikan perhatian dan membukanya untuk orang lain. Apa yang ia harapkan dari pria yang selalu menutup hatinya dari kenyataan?

"Kamu menang kak.. aku menyerah.." Tisha sudah kehilangan kata-kata, ia memegang kepalanya. Menegakkan kepalanya, bertujuan agar air mata tidak jatuh lagi, namun sial ! air mata nya tidak berhenti menetes.

Aku tidak mau dipermainkan lagi, sudah cukup kamu membuat lubang besar di hatiku.

"Apa maksud kamu?" tanya Ray dengan nada dinginnya, tanpa perasaan. Pria itu sama sekali tidak bergeming melihat Tisha menangis. Wajahnya sama sekali tidak berubah.

"Aku sudah kehabisan kata-kata, tapi kakak bisa mendengar satu hal terakhir dariku. Apapun yang kakak lakukan ke depannya, tidak bisa membujuk ku lagi untuk kembali ke jalan ini. Apa yang sudah kakak lepaskan, tidak akan kembali dengan mudah. Apa yang sudah hancur tidak akan bisa kembali seperti semula" jelas Tisha sambil bercucuran air mata

"Apa maksud perkataan mu ini? jangan bermain kata denganku! katakan saja intinya!" teriak Ray kesal

"Itu adalah hatiku, aku tidak akan kembali. Tinggallah sendirian, cintai dirimu sendiri." Tisha menatap suaminya dengan tajam, ia menunjukkan wajah yang terluka.

Hatiku, tidak akan ditawan lagi olehmu. Aku ingin bebas dari tawanan mu, Raymond.

Tisha pun melangkah pergi keluar dari rumah itu, saat sampai di depan rumah. Ray menyusul Tisha, ia tampak kesal.

"Kamu mau pergi kemana?! Kembali kemari!" teriak Ray

Tisha mengabaikan Ray, ia melangkah terus sampai ke depan gerbang. " Kalau kamu bergerak satu langkah lagi, aku tidak akan membiarkan mu masuk ke dalam rumah ini lagi" ancam Ray pada Tisha

"Bagus, jangan pernah bawa aku ke rumah ini lagi. Terimakasih semuanya, surat cerai dan semua hutangku akan ku lunasi semuanya! " seru Tisha kesal

Ray menelan saliva nya, matanya tampak sedih melihat istrinya pergi meninggalkan nya. Tapi ia tetap diam di tempat, malah melampiaskan nya pada tembok.

"Sialan!! Sialan!! kenapa aku ditinggalkan lagi??! kenapa??!" punggung tangan Ray berdarah karena memukul tembok rumahnya.

Petir menggelegar, langit yang mendung, menandakan akan segera turun hujan. Mungkin saja? karena langit mendung tidak selalu hujan.

Tisha masih berjalan menyusuri trotoar, dengan hati yang hancur. Air mata yang mengucur, mengiringi langkahnya.

ZRASHH...

Lalu hujan pun turun dengan derasnya, bersama air mata yang mengalir di wajahnya. Tangisannya semakin menjadi-jadi di tengah hujan, beruntungnya disana tidak ada siapapun yang lewat.

"Bagus sekali, waktu yang tepat.. hujan ini datang disaat yang tepat, menyapu air mataku...hu... hiks " Tisha menangis tersedu-sedu, meratapi nasibnya yang harus sendirian disaat seperti ini..Tanpa siapapun disisi nya.

Disakiti oleh cinta pertama nya..

Menikah tanpa cinta..

Hidup bergelimang hutang, bukannya bergelimang harta..

Tisha tak punya tempat bergantung selain dirinya sendiri.

Kakinya melangkah sudah sampai perempatan jalan, ia melihat ada seorang pengamen jalanan sedang menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan gitarnya di sebuah warung makan pinggir jalan.

🎶🎶🎶

Aku kira perbedaan yang menyatukan kita

Setelah sekian lama kini semuanya sirna

Apakah yang terbaik cinta harus berakhir?

Ini semua karena mu, terserah apa mau mu

Aku masih bisa berdiri dan menatap matahari

Meski tak lagi tempatku di hatimu,

ooh

Tak perlu ku mengejarmu karena kau takkan kembali

Cinta kini tak untukku

Cintamu bukan untukku

Hoo-ho-ooh

Bukankah dulu begitu besar cintamu?

Entah apa yang terjadi di hatimu (di hatimu)

Oh, di hatimu (di hatimu)

Di hatimu, uuh

🎶🎶🎶

Mendengar nyanyian si pengamen itu, Tisha menangis semakin terisak. Ia tak peduli air hujan yang sudah membasahi tubuhnya. Yang jelas semua air mata itu tumpah!

...---***---...

Terpopuler

Comments

Dinna millinia

Dinna millinia

kenapa kabur ya set² sih, kirain awal ya kaburnya ke luar kota atau luar negeri ehh gak tau ya cuma begitu mana ttp stay di kantor pula 🙈 klo emng udh bulat seharusnya ke intinya bukannya set² begini

2022-10-02

0

Umi Abi

Umi Abi

ya ampun begitu banget ya

2022-08-05

0

Lovely

Lovely

No komen 😵😏
😥😫😢😢😢😢😢 mereka brtengkar, aku yg trluka 😭😭😭😭😭😭

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!