Bab 9. Teman lama

#FLASHBACK

5 jam sebelum nya..

Zayn dan manager nya Farhan sedang berada dalam mobil untuk pergi ke tempat syuting yang ada di sekitaran kota Jakarta. Zayn tampak bosan seperti biasanya, hari itu ia tak bersemangat syuting.

"Zayn, kamu harus ingat untuk jaga sikap di depan pak sutradara ya. Meskipun mood kamu sedang tidak bagus " kata Farhan mengingatkan.

"Ya ya, aku tau "jawab Zayn malas

"Terakhir kali kamu mengacaukan pemotretan cuma gara-gara perias memakaikan hair spray terlalu banyak pada rambut mu" jelas Farhan

Entah bagaimana dia akan mengacaukan nya kali ini kalau mood nya buruk begini?

" Iya, aku tidak akan macam-macam" jawab Zayn sambil menyandarkan dirinya di jendela mobil

Farhan tiba-tiba tertawa saat melihat seseorang yang ada di pinggir jalan. Seorang gadis berjalan tanpa alas kaki dan menjinjing kedua sepatu hak tinggi nya.

"PFut.. haha"

"Kenapa kakak tertawa?" tanya Zayn dengan wajah cemberutnya

"Kasihan sekali gadis itu, kamu lihat. Dia bertelanjang kaki, seperti nya dia sedang mencari kendaraan umum. Tapi, ini kan masih jauh ke jalan raya" jelas Farhan merasa iba

Zayn melihat ke arah gadis yang sedang jalan dengan bertelanjang kaki itu. Zayn langsung terperangah melihat gadis itu, seperti nya Zayn mengenalinya.

Tisha?

"Kak, berhenti sebentar!" ujar Zayn

"Kenapa? ada apa?" tanya Farhan

"Berhenti dulu! aku kenal gadis itu kak" kata Zayn buru-buru.

CKITT.....

Farhan memberhentikan mobilnya tepat di samping Tisha yang sedang berjalan nyeker. Tisha langsung berlari saat tau mobil itu berhenti di dekatnya.

Kenapa mobil ini tiba-tiba berhenti di samping ku? dia pasti penculik!. Tisha sudah panik duluan dan berlari.

"Kamu masih waspada seperti dulu ya Tisha, lari mu juga cepat" Zayn tersenyum melihat Tisha.

Tisha terpana melihat Zayn keluar dari mobil itu, ia segera membalas senyuman Zayn dengan ramah. " Zayn? ini benar-benar kamu?"

Beberapa detik kemudian Tisha sudah berada di dalam mobil Zayn, karena permintaan dari Farhan yang takut terfoto paparazi.

"Maaf ya mbak, saya suruh masuk buru-buru soalnya saya takut kalau ketangkap paparazi" Farhan tersenyum dan menjelaskan

"Gak papa kok pak, saya ngerti kalau teman saya ini sudah jadi artis terkenal. Pasti banyak yang ngenalin dia di luar sana. Santai saja pak" Tisha tersenyum ramah

"Tisha, kamu bisa aja deh " Zayn tersenyum

"Zayn, bukannya kamu ada di luar negeri ya?" tanya Tisha, tak percaya bisa bertemu dengan teman lamanya pada zaman SMA

"Iya emang, aku udah beresin kuliah juga disana. Tapi aku balik lagi kesini"

"Kenapa? bukannya kamu betah ya tinggal disana? sampai tidak memberi kabar sama teman-teman yang lain" gerutu Tisha

"Karena tidak ada kamu disana, jadi aku balik lagi kesini deh" jawab Zayn sambil tersenyum

"Apaan sih? kamu masih aja gombal kaya dulu. Berapa banyak tuh cewek yang udah kamu gombalin di sekolah dulu?" Tisha tersenyum mengingat kenangan masa SMA nya

"Aku cuma gombalin kamu aja kok, suer deh" Zayn tersenyum sambil mengangkat kedua jarinya

Aku cuma gombalin kamu aja sha, tapi kamu nya tetap gak peka.

"Aish.. udahlah itu gak penting, ya penting kamu udah kembali dan jadi artis top seperti cita-cita kamu dulu. Selamat ya" Tisha tersenyum tulus pada temannya itu

Aku sudah tau kalau Zayn itu sempurna, dia bersinar dan selalu bisa menarik perhatian orang lain.. Yah, dia memang cocok jadi artis.

"Ya, makasih. Dan kamu juga makin cantik aja, sekarang kamu jadi feminim. Kemana celana olahraga yang sobek sobek itu?" Zayn tersenyum melihat penampilan teman dekat nya yang tampak cantik dan feminim.

"Kamu suka banget menggodaku, udah lah itu kan udah lalu" Tisha menahan senyum di wajahnya.

"Apa apaan lagi ini? kamu pake high hells" Zayn tak percaya kalau temannya yang terkenal tomboy saat SMA itu akan memakai sepatu high heels.

Pria tampak bak model itu menertawakan temannya. Mereka berdua pun banyak melontarkan kata-kata candaan, seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu dan tampak akrab. Sementara Farhan hanya senyum senyum mendengar nya.

Namun, obrolan itu harus terputus di tengah jalan. Ketika mobil yang ditumpangi mereka sudah sampai di depan Argantara grup.

"Thanks banget ya sudah mengantarku ke kantor. Pak supir juga makasih ya" kata Tisha ramah pada Farhan dan Zayn

"Gak masalah" jawab Zayn

Jadi Tisha kerja disini? Apa cita-cita nya sebagai desainer sudah tercapai?? Zayn melihat ke arah gedung Argantara grup yang tampak mewah itu.

Tisha mengenakan kembali hells nya, lalu melangkah pergi. Zayn pun ikut keluar dari mobilnya, berniat menyusul Tisha yang belum berjalan jauh.

"Hey, Zayn! kamu gila ya, nanti ada paparazi loh" ujar Farhan cemas

"Sebentar aja, aku ada yang kelupaan kak" Zayn tersenyum pada Farhan

"Oke, aku tunggu disini. Cepet ya.. haihh" Farhan menghela napas

Zayn berlari menyusul Tisha, tak lupa ia memakai topi dan masker agar tidak dikenali fans nya.

"Zayn, kamu ngapain?nanti ketahuan fans kamu gimana?" bisik Tisha pada temannya itu

Zayn menyerahkan ponselnya pada Tisha. " Cepat... aku tidak punya banyak waktu"

"Apaan?" tanya Tisha

"Nomor kamu.." jawab Zayn sambil melihat ke arah ponsel nya yang dipegang Tisha.

Gadis itu tersenyum, ia mengerti maksud Zayn menyerahkan ponsel padanya. Tisha mengetik sesuatu di ponsel Zayn, lalu menyerahkan kembali ponsel itu pada pemiliknya.

"Makasih, aku akan hubungi kamu nanti" Zayn tersenyum ceria

"Oke" jawab Tisha ramah

Dengan hati yang gembira Zayn memegang ponselnya, ia berlari dan segera masuk ke mobil nya dan pergi ke lokasi syuting.

#END FLASHBACK

"Haih.. Zayn.., kamu buat kakak berdebar." Farhan menghela napas nya dan sangat lega karena Zayn menyelesaikan syutingnya dengan baik.

"Kenapa? kakak berdebar karena jatuh cinta padaku?" tanya Zayn sambil senyum-senyum memandangi ponselnya, ia terlihat gundah.

"Kamu sudah gila ya? jatuh cinta padamu? haha" Farhan duduk di samping Zayn

"Kak, apa menurutmu semua wanita akan jatuh cinta padaku?" tanya Zayn tidak yakin

"Kenapa kamu menanyakannya hal yang sudah pasti? semua gadis yang melihatmu pasti akan senang dan menyukai mu. Kamu kan idol, aktor terkenal, tampan, kaya dan perfect " jelas Farhan

Kenapa anak ini mendadak jadi tidak percaya diri?

"Itu sih aku tau.. tapi..."

"Apa ini soal wanita yang tadi, kita temui di jalan?" Farhan menebak-nebak

"Tidak kak.. bukan kok" sangkal Zayn

"Ayolah ngaku saja, dia kan gadis yang selalu kamu bicarakan itu? cinta pertama kamu?" tanya Farhan yakin

"Aku memang tidak menyembunyikan nya dari kakak yang tau semua hal tentang ku" bibir Zayn yang seksi menyunggingkan senyuman yang manis.

"Akhirnya kamu menemukan nya juga, aku senang Zayn. Namun, aku juga sedikit cemas.."

"Kenapa?"

Farhan mengatakan alasan kecemasan nya berhubung dengan karir Zayn yang sedang di atas daun, melejit ke atas. Berbagai macam penghargaan sudah Zayn dapatkan, tidak ada rumor atau gosip tentang Zayn. Jika suatu saat nanti Zayn memiliki hubungan dengan seorang gadis, maka akan berpengaruh pada karirnya. Farhan melarang keras Zayn untuk berpacaran, demi menjaga kestabilan karirnya.

Zayn mengatakan pada manager sekaligus orang kepercayaan nya itu, bahwa ia tidak akan memiliki hubungan pacaran dengan Tisha. Tapi akan langsung menikahinya.

Farhan sangat terkejut, ia merasa Zayn sudah gila! apa katanya? menikah? lalu bagaimana dengan karirnya sebagai artis, model dan penyanyi itu?

Dengan santainya Zayn menjawab bahwa ia akan berhenti dari dunia entertainment dan layar kaca, jika ia menikah dengan Tisha nanti.

"Haih.. Zayn, kamu sudah gila ya? dia bahkan tidak tau kalau kamu menyukai nya, dan juga kamu dan dia baru bertemu. Masa mau langsung menikah saja? kalian harus saling mengenal satu sama lain" Farhan keheranan

"Aku sudah mengenalnya dengan sangat baik kak. Dia gadis terbaik, dan hanya dia satu satunya yang bisa membuatku nyaman di dunia ini"

"Kamu benar-benar ya Zayn.. kalau kamu mau menikah, tentu saja boleh. Tapi, jangan dalam waktu dekat ini. Kamu baru kembali ke Indonesia, dan juga.."

"Kakak cerewet sekali, ya ya aku sudah tau. Aku tidak akan menikah dalam waktu dekat ini kok. Soalnya aku mau pdkt dulu sama dia. Udah ya kak, aku mau nelpon dulu" Zayn berdiri dari kursinya, dan menuju ke ruangan yang tidak ada orang disana untuk menelpon seseorang.

🍂🍂🍂

Di ruang presdir, Zee dan Ray sedang duduk di sofa. Mereka tampak membicarakan masalah bisnis, sementara Tisha duduk di kursinya, terlihat sedang mengetik sesuatu.

🎶🎶

Meow..meow..

Terdengar suara kucing dari ponsel yang ada di saku baju Tisha, getarannya juga terasa olehnya. Mendengar suara itu, Ray langsung menoleh ke arah Tisha dengan tatapan tajam.

"Maaf pak, saya akan mematikan nya" Tisha mematikan telpon yang tidak diketahui siapa itu.

🎶🎶

Meow..meow..

" Seperti nya itu telpon penting, pergilah keluar kalau mau angkat telpon" ujar Ray

"Ya pak, saya mohon maaf. Saya permisi" Tisha beranjak dari kursinya, ia membawa ponselnya.

Sifat dingin nya keluar lagi. Huh.

Gadis itu keluar dari ruangan Presdir dan mengangkat telpon dari nomor tak dikenal itu. Di depan ruangan itu juga ada Gerry yang sedang duduk di meja nya.

"Halo ini siapa?" tanya Tisha, usai meletakkan ponselnya di telinga

"Tisha, ini aku.. Kenapa kamu mematikan telpon ku?" tanya Zayn setengah menggerutu

" Ternyata kamu, aku pikir siapa. Maaf, aku tidak mematikan telpon darimu, aku sedang bekerja" jawab Tisha ramah

Gerry langsung memasang telinga nya baik-baik, ia berusaha mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Tisha dengan orang di telpon itu.

Mengapa nyonya terdengar akrab dengan orang yang berbicara dengan nya lewat telpon itu? apa jangan-jangan.. Gerry menengadah

"Oh begitu ya, maaf aku mengganggu mu." Zayn merasa tidak enak hati

"Tidak apa-apa Zayn, maaf aku sudah menutup telpon mu. Aku tidak tau ini nomor mu "

Zayn? siapa Zayn? seperti nya nama itu terdengar tidak asing. Gerry masih menguping

"Hehe sekarang kamu sudah tau kan ini nomorku? jadi jangan lupa save ya, tapi jangan di sebar luaskan"

"Kamu masih saja narsis " gumam Tisha sambil tersenyum sedikit

"Hanya kamu dan manager ku saja loh yang tau nomorku "

"Suatu kehormatan bagiku, aku harus berterimakasih atau harus salto sekarang juga? haha " Tisha tertawa kecil, ia merasa nyaman dengan perbincangan bersama teman lama nya itu.

Nyonya terlihat senang bicara dengan orang yang ada di telpon itu. Siapa ya?

Tanpa mereka berdua sadari, Ray menatap tajam Tisha dari balik kaca. Ray kesal karena Tisha bisa tersenyum bahkan tertawa dengan orang yang bicara dengannya melalui telpon itu. Tapi saat dengannya, Tisha tak pernah seperti itu.Ray pun bertanya-tanya, apa Tisha benar-benar menyukai dirinya? atau sudah berpindah hati?

CEKRET

"Latisha! masuk, mau sampai kapan kamu menelpon saat jam kerja?" tanya Ray yang sudah berdiri di belakang Tisha.

Zayn yang sedang telponan dengan teman lamanya itu merasa tidak senang karena bos Tisha membentaknya seperti itu.

"Maaf pak, saya akan menutup telpon nya. Zayn, maafkan aku ya. Nanti aku hubungi lagi" kata Tisha pada Zayn

Hubungi lagi? Zayn? apa itu pria? setahuku dia tidak punya teman pria?. Batin Ray kesal

Tanpa bicara apa-apa, Ray merebut ponsel milik Tisha dan mematikan telpon dari Zayn. Gadis itu kesal dibuatnya.

"Tidak sopan ya mengambil barang pribadi orang lain. Kembalikan ponselku!" seru Tisha

Apa apaan dia ini? bukannya menemani kekasihnya di dalam, malah mencari karyawan seperti aku dan pergi keluar sini?

"Orang lain? kamu istriku, tidak ada hal yang pribadi tentang suami dan istri" Ray mematikan ponsel Tisha, lalu memasukkan ponsel Tisha ke sakunya.

Siapa orang ini?apa dia selingkuhan nya?

Sekarang saja dia mengungkit tentang hubungan suami istri, padahal dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

"Bapak tidak bisa begitu! kembalikan ponselku!" seru Tisha marah

"Akan ku kembalikan setelah pulang bekerja" kata Ray tegas

"Kamu benar-benar...ihhh" gerutu Tisha sebal pada suaminya itu.

Dia mau nya apa sih?

"Masuk ke dalam!" seru Ray setengah membentak

"Baik pak" Tisha cemberut dan berjalan gontai kembali ke kantor presdir.

Huh, dasar es batu!

Ray masih berada di luar ruangan nya, setelah Tisha benar-benar sudah masuk ke dalam ruangan itu. Ray berbicara pada Gerry, lalu menunjukkan nomor telpon yang baru saja di hubungi oleh istrinya itu.

"Lacak, nomor siapa ini. Informasi nya harus detail, laporkan padaku secepat nya!"

"Baik pak" jawab Gerry

"Dan juga.. kalau sampai dia tau tentang ini, kamu akan ku kirim ke Afrika, saat itu juga. Jadi bersiap lah, kerjakan tugasmu dengan baik" Ray mengancam

"Siap pak, saya akan kerjakan secepat nya."

"Ah ya satu lagi, aku ingin ada satu orang mata-mata yang ahli dalam menyembunyikan diri " Kata Ray

Ya, aku harus menyelidiki dengan cermat tentang kehidupan nya. Karena aku tidak selalu ada bersamanya, juga ada saatnya dia keluar rumah, maka aku harus mencari seseorang yang bisa mengawasinya.

"Hah? mata-mata?" Gerry terlihat bingung

Pak presdir ingin menyewa mata-mata? tapi untuk apa.

"Ya.. kalau kami sudah dapat orangnya. Perintahkan orang itu untuk menghubungi ku" jelas Ray tegas

Aku iyakan saja dulu deh, biar cepat. Batin Gerry

"Iya pak akan saya laksanakan sekarang juga" ucap Gerry patuh

Aku tidak tahu kalau pak Presdir akan se posesif ini pada nyonya. Dan seperti nya nyonya tidak tau.

Setelah menyelesaikan pembicaraan nya dengan Zee. Diam-diam Zee memberikan nomor ponselnya pada Tisha. Zee juga membisikkan sesuatu ke telinga Tisha, tanpa sepengetahuan Ray. Entah apa yang dikatakan Zee padanya, yang jelas wajah Tisha yang tadinya tenang, kembali menjadi galau.

Sore hari itu berjalan lancar, Tisha juga sudah menyelesaikan pekerjaan nya. Semua karyawan bergegas untuk pulang karena tidak ada lembur pada hari yang terbilang lumayan santai itu.

Suasana tenang tiba-tiba berubah saat seorang pria membawa buket bunga mawar pink di tangannya, mencari seseorang yang bernama Latisha Anindita.

Kebetulan Gerry yang akan mengeluarkan mobil Presdir nya dari tempat parkir berpapasan dengan pria itu.

"Ada apa ya pak?"tanya Gerry pada pria yang tampak bingung itu

"Permisi pak, saya pengirim bunga dan mau mengirimkan bunga pada salah satu karyawan yang ada disini. Tapi sepertinya karyawan karyawan nya sudah pulang" jelas tukang bunga

"Iya pak, kebanyakan sih sudah pada bubaran kalau jam segini. Ngomong-ngomong, bapak cari siapa?" tanya Gerry

"saya cari Bu Latisha Anindita " jawab tukang bunga itu

"Siapa yang kamu cari? katakan sekali lagi?!" sebuah suara terdengar penuh amarah, tepat berada di belakang Gerry dan tukang pengirim bunga itu.

Ray sudah berdiri di belakang Gerry dengan sorotan mata yang tajam. Terutama pada si pengirim bunga yang tidak bersalah.

"Permisi pak, saya mau mengantar bunga ini untuk Bu Latisha Anindita" jelas si tukang bunga dengan senyum canggung nya, ia agak takut dengan sorot membunuh milik Ray yang diarahkan padanya.

Ternyata pekerjaan mengirim bunga ini, tidak semudah yang kubayangkan. Kenapa aku merasa kedinginan?

...---***---...

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

ha ha kocak banget

2022-08-05

0

Lovely

Lovely

Aiisss... Saat kata cerai trucap, mulai frustasi sih Ray 😀 Saat Ray merubah sikap n sifat mulai dtg pesaing berat 😍

Cerita makin seru, pembaca makin penasaran 😍😎💋

2022-05-27

0

mama yuhu

mama yuhu

waduh 😅😅😅

2022-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!