Bab 13

Sebelum turun, Kennan mematut dirinya di depan cermin, Ia meneliti penampilannya dengan saksama dari atas hingga ke bawah, sedikit membetulkan dasi, setelah itu menyambar sebuah benda di atas nakas, ia mencari kontak bernama Sweetheart di ponselnya, kemudian menekan tombol panggil.

Tidak menunggu lama, panggilanpun tersambung

"Wa'alaikumsalam"Jawab Kennan melalui telfon "Dek, kamu nggak usah bawa motor ke kantor ya, nanti pulangnya bawa mobilmu yang semalem mas bawa"

Setelah di iyakan oleh suara di balik telfon, Kennan memutus panggilan, lalu menyimpan ponsel di saku celananya dan segera melangkah keluar kamar, menuju ruang makan.

"Selamat pagi yah" sapa Kennan sembari menarik sebuah kursi makan lalu duduk.

"Selamat pagi" jawab Danu "Ken, ada anak temen ayah namanya Frea, papahnya berniat memperkenalkannya padamu" Ucapan Danu, membuat Kennan tercenung "Nanti siang dia akan ke kantor untuk bertemu denganmu, sekalian membahas tentang kerja sama"

"Hanya urusan bisnis kan yah?" tanya Kennan seraya mengoles selai pada roti

"Maksud kamu?"

"Maksudku, ayah nggak bermaksud menjodohkanku denganya kan?"

"Papahnya si berniat begitu, tapi jika kamu menolak, nanti ayah yang bicara"

"Jelas menolak lah ayah" Sela Ayu yang juga tengah menikmati sarapan. Danu dan Kennan kompak memindai pandangan padanya.

Mendapat tatapan mendadak, Ayu dengan cepat mengatupkan bibirnya.

"Mas Kennan kan belum ketemu Yu" sahut Nina "Siapa tahu pas ketemu, mas suka sama,,," Nina menggantung ucapannya "Siapa namanya mas?" Tanya Nina pada Danu

"Frea"

"Yah, bun, Ken berangkat dulu" Sambar Kennan seraya berdiri lalu meraih tangan kedua orang tua dan adiknya "Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Nina dan Danu menatap putranya heran, lalu mereka berdua saling pandang. Ada banyak pertanyaan di hati Danu kenapa anak lelakinya tiba-tiba berpamitan lebih dulu.

******

Saat Kennan telah sampai di kantor, ia sudah mendapati sang sekretaris duduk di meja kerjanya, seperti sedang fokus, hingga Zara tak megindahi kehadiran Ken.

"Ehhem"

"Astaghfirullah" Desisnya kaget "Se-selamat pagi pak"

"Pagi" sahutnya "Kenapa kaget?"

"Gimana nggak kaget kamu datang tiba-tiba" Batin Zara

"Siapa yang kaget?"

"Memangnya ada siapa lagi di sini" jawab Kennan seraya menyerahkan kunci mobil milik Zara.

Membungkukan badan, Kennan menatap Zara dengan tatapan penuh intens, Sengaja ia lakukan karena ingin membuat Zara salah tingkah. Setelah mengungkapkan perasaannya, Kennan berencana membuat Zara terus merasa gugup.

"Kamu udah sarapan?"

Zara mengangguk. Wajah Kennan kian dekat dengan wajahnya "Mami bawain kamu bekal?" Zara mengangguk ulang

"Kalau begitu" ucapnya lirih tepat di telinga kiri Zara "Temenin mas sarapan, tapi" lanjutnya dengan suara kian lirih "Mas mau makan apa yang mami bawakan"

Susah payah Zara meneguk ludah, berusaha menormalkan detak jantungnya.

"M-mas belum sarapan?"

"Belum?" sahutnya cepat "Selain makan makanan, mas juga pengin makan yang lain"

"Makan apa?" Potong Zara gugup.

"Bibirmu,," pandangan Kennan jatuh tepat di bibir Zara, membuat wajahnya seketika memerah. Mimpi apa semalam, hingga sepagi ini, dia sudah harus berurusan dengan detak jantungnya yang kian ribut.

"Ada apa denganmu?" tanya Kennan saat tangan kanan Zara menyentuh bibirnya. Zara menggeleng cepat.

"Aku belum selesai ngomong tadi, jangan salah sangka. Maksudku, bibirmu merah sekali, kamu mau pamer sama satpam di depan?"

"Pamer apa?" tanya Zara bingung.

"Lipstikmu baru kan?"

"Ak-akuku" belum selesai bicara, ganti Kennan yang memotong ucapannya.

"Apa kamu tergiur untuk membatalkan ta'arufmu dengan mas... siapa namanya, Nyungsep?"

Pertanyaan tidak nyambung bagi Zara "Tidak" jawabnya spontan "Yusuf bukan nyungsep" ralat Zara.

Kennan tersenyum miring "Jangan coba-coba mengatur sendiri, biarkan Tuhan yang atur Za. Dulu" ucap Kenan sambil meraih ujung jilbab Zara yang terselampir di pundaknya "Kamu coba ngatur sendiri, berantakan, iya kan?"

"Ap-apanya?"

"Ta'arufmu, apalagi?" Kennan menarik tubuhnya yang tadinya membungkuk "Sebelum kamu pingsan karena adu perang dengan jantungmu sendiri, lebih baik masuk ke ruangan mas, temenin sarapan sama bekal yang kamu bawa" Pria itu memasuki ruangan dengan santainya

"Hufft, apa aku harus jujur, kalau aku juga mencintainya?" Batin Zara dengan kedua tangan menyentuh dadanya yang masih bergetar hebat "Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, benar kata mas Ken, aku ingin pingsan bermain-main dengan jantungku, Laki-laki itu pasti akan terus mengerjaiku"

Mendesah pelan, Zara segera memasuki ruangan Kennan untuk menemaninya sarapan dengan bekal yang ia bawa.

Siang hari, setelah jam istirahat, Kantor kedatangan tamu seorang wanita. Perusahaan papanya, akan bekerja sama dengan perusahaan Danu.

Wanita itu langsung di persilahkan masuk ke ruangan Kennan. Kennan dan dia tampak berjabat tangan dan saling berbalas senyum, membuat Zara yang ikut masuk ke dalam di selimuti rasa tidak suka.

Kennan memang sengaja bersikap manis padanya hanya untuk membuat Zara cemburu.

"Silakan duduk Fre?" Wanita itu segera menarik kursi lalu duduk, begitu juga dengan Zara, ia duduk di sebelah tamunya bersiap mendengar dan mencatat hasil pertemuan Kennan dan Frea.

"Bagaimana kalau nanti malam kita makan malam Ken?" ajak Frea setelah selesai membahas tentang kerjasamanya. Membuat Zara seketika menatap wajah cantik itu. Kennan yang sempat melirik Zara, tersenyum menang menangkap kegelisahan Zara.

"Bisa" sahutnya singkat "Aku akan menjemputmu nanti malam"

Wanita itu mengangguk tersenyum, lalu berdiri seraya menjabat tangan Kennan "Semoga kerja sama perusahaan kita berjalan lancar"

"Za kamu tunggu di sini, saya akan mengantar frea sampai ke lobi"

Zara mengangguk tanpa ekspresi, tangannya sibuk mengumpulkan beberapa berkas di meja Kennan.

Beberapa menit berlalu, Kennan sudah kembali ke dalam ruangannya, ia melihat Zara masih sibuk menata file yang tertumpuk lumayan banyak.

"Za" panggil Kennan

"Ada apa?" jawabnya datar tanpa mengalihkan pandangannya "Ini mau di taruh dimana?" lanjut Zara

"Kamu ngomong sama siapa Za?"

"Memangnya siapa lagi yang ku ajak bicara disini?" sungutnya dengan nada ketus

"Kalau ngomong, lihat ke wajah orang yang kamu ajak bicara" Ucap Kennan "Kamu kok seperti sedang memendam marah?"

"Enggak"

"Oh ya?" sahutnya seperti mengejek, apalagi di wajah Kennan tersungging senyum miring "Tapi kenapa aku melihat marah di matamu?" lanjutnya pelan, tapi berhasil membuat Zara merinding, karena dia mengatakannya tepat di telinga Zara.

Dengan posisi tubuh Kennan yang tahu-tahu sudah membungkuk tepat di belakang Zara yang tengah duduk. Kennan mengungkung tubuh Zara dengan mendaratkan kedua tangannya di tepian meja.

"Dimana-mana orang nyimpannya uang, bukan nyimpan marah, apalagi nyimpan perasaan"

Ledeknya seakan belum puas mempermainkan detak jantung Zara yang sudah tak karuan.

"Aku ingin ke toilet" ucap Zara sedikit meninggikan suaranya, dengan mata terpejam.

**BERSAMBUNG

Regards

Ane

Terpopuler

Comments

Nunx Nurhayati

Nunx Nurhayati

semangat buat jen dan semangat juga buat aouthor 💪💪💪

2022-01-23

0

☠🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

☠🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

sekedar ciuman gpp lah za

2021-12-14

0

Winda Nurmayani

Winda Nurmayani

suka thor

2021-12-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!