Semalam, Zara akhirnya berhasil melelapkan diri setelah hampir tengah malam terjaga. Isi kepalanya seolah tak ingin berhenti memikirkan tentang kejadian-kejadian saat di kantor. Termasuk kejadian saat Kennan menciumnya. Ada rasa yang entah tidak bisa di ungkapkan, namun juga ada sesal kenapa harus melakukannya.
"Mbaakk,,! Panggilan sang mami dari lantai bawah, membuatnya bangkit dari duduknya, lalu berdiri di depan cermin untuk mengecek penampilannya sekali lagi sebelum keluar kamar.
Menyambar tas, jaket, lalu bergegas untuk turun.
Saat menuruni anak tangga, terlihat Rio dan Irma menunggu di depan tangga, berdiri bersisian sambil saling menggoda.
Pandangan mereka teralihkan pada Zara yang telah siap untuk pergi bekerja.
"Hari ini naik mobil mbak, Papi nggak pulang mau langsung ke bandara. Kamu bawa pulang mobil papi nanti"
"Kalau gitu pakai mobil mbak saja pi"
Setelah sepakat untuk mengendarai mobilnya, Zara segera meraih tangan Irma, hal yang sama di lakukan oleh Irma mencium punggung tangan suaminya.
"Papi berangkat mi, titip anak-anak, papi usahain nggak sampai 5 hari"
Rio beranjak sesaat setelah mencium kening Irma.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" sahut Irma dengan senyuman.
"Pagarnya biar papi yang kunci dari luar"
******
"Dek, Bisa antar mas sampai ke tempat parkir" Ucap Kennan tiba-tiba saat baru saja membuka pintu ruang kerjanya
"Bisa" jawab Zara singkat.
Mereka berjalan bersisian. "Bunda bawain bekal buat kamu, tapi masih di meja mas"
"Kok bunda tahu aku nggak bawa bekal?" Pertanyaan Zara bersamaan dengan bunyi lift dan tidak lama pintu lift terbuka.
"Palingan bunda udah sms mami, supaya jangan bawain kamu bekal" sahut Kennan dengan tangan menekan huruf B 1 pada lift yang menunjukan lantai dasar tempat parkir. "Kayak nggak tahu bunda sama mami aja, mereka kan sangat kompak"
Ting.. Bunyi lift terdengar tanda telah sampai di lantai tujuan. Kennan dan Zara bergantian keluar.
"Mas pergi nggak lama dek" Ucap Kennan seolah menenangkan Zara ketika berpamitan. Mereka yang berdiri berhadapan, Zara tak berani menatapnya.
Zara masih diam, dengan bibir sedikit di tarik ke kiri "Kenapa diam, mas mau pergi loh dek?" ucapnya. "Apa mau minta cium?"
Seketika Zara mendongak, dengan delikan mata yang membuat Kennan seketika tertawa.
"Kalau bosan, minta temenin Ayu atau Kanes jalan-jalan, atau bisa ajak bunda sama mami perawatan ke salon"
Zara mengangguk.
"Mas berasa lagi ngomong sendiri. Ini Zaraku kan, bukan hantu" Sindirnya.
"Ayo Ken kita berangkat" Sela Rio dari arah punggung Zara "Papi berangkat dulu mbak" pamit Rio. Zara segera meraih tangan Rio dan Kennan. "Nanti pulangnya hati-hati, jangan ngebut" pesan Rio yang di anggukan oleh Zara.
"Assalamu'alaikum" ucap Kennan
"Wa'alaikumsalam"
"Jangan lupa, titipan dari bunda di makan, ada di meja mas" Kennan memasuki mobil di bagian kursi tengah.
"Iya"
Ketika Zara melakukan kontak mata dengan Kennan, dia mengulas senyum manisnya untuk Zara seraya mengerlingkan mata kanannya. Tentu saja tanpa sepengetahuan Rio, membuat Zara tersenyum simpul.
"Huufftt, kenapa hatiku jadi berat begini dan ingin ikut dengannya. padahal ini bukan pertama kalinya, mas Ken ke Thailand"
"Baru saja mobil bergerak menjauh, dan Zara baru saja hendak memasuki gedung kantor, ia di kejutkan dengan notif pesan di ponselnya.
Ia segera merogoh saku celananya dan melihat pesan yang masuk.
Mas Ken : "Jangan mikir yang enggak-enggak, pasti mas akan bicara ke ayah sama papi" (10:15 Wib)
Belum sempat membalasnya, pesan selanjutnya kembali masuk, membuat Zara tersenyum
Mas Ken : "I LOVE YOU 😘" (10:15 Wib)
BERSAMBUNG
Regards
Ane
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
love you to.... kelamaan zara balesy... emak aja dah yg bls/Drool/
2023-11-29
0
Nurlaila Ginting
engga tau kenapa klo cowok ngerlingkan matanya ke cewek menurut ku itu bikin super duper baper😘
2022-06-12
0
Nunx Nurhayati
so sweet ❤❤❤
2022-01-23
0