Bab 8

Kennan tak mengeluarkan sepatah katapun selama makan malam berlangsung, bahkan sebelum sesi itu selesai, ia lebih dulu menyudahi aktivitasnya.

"Aku sudah selesai, yah, pi" ucap Kennan membuat seisi meja makan heran, terutama Zara.

"Ada apa dengan mas Ken, perasaan dari tadi diem-diem"

Jika beberapa hari yang lalu Zara yang di buat patah hati, karena kedekatan Kennan dan Widia, kini gantian Kennan yang di buat kalang kabut oleh tingkah Kanes.

"Aku pamit bun, mi" ucapnya lagi seraya berdiri, dan meneguk segelas air putih.

"Mau kemana?" tanya Nina

"Nongkrong sama temen-temen bun. Assalamu'alaikum" tanpa menunggu jawaban salamnya, Ia setengah berlari meninggalkan ruang makan menuju pintu utama, membuat Zara melambatkan gerakan mengunyah makannan, lalu menoleh ke belakang menatap punggungnya.

"Mbak Za, pasti nggak rela mas Ken pergi" batin Kanes yang sempat melirik ke arah Zara.

"Yu" panggil Kanes, lalu mendekatkan mulutnya tepat di telinga kiri Ayu. Kita bicara setelah ini ya" Bisiknya

"Bicara apa?" balas Ayu dengan suara berbisik

"Nanti saja di kamarku"

Ayu menganggukan kepala. Tingkah mereka di tangkap oleh ekor mata Danu "Kalian, lagi makan masih saja ghibah"

Sontak Ayu dan Kanes melengos ke arah Danu

"Maksud ayah kita?" tanya Kanes

"Enggak ada yang bisik-bisik selain kalian di sini"

"Kalian bisikin apa?" sela Zara, melempar sorot mata tajam ke wajah Kanes, dan Ayu bergantian. Begitu juga dengan Nina dan Irma yang mendadak menatap kedua anak gadisnya.

"Ihh mbak Zara" sahut Ayu " kalau kepo, nanti ikut kita aja ke kamar, katanya Kanes ingin bicara denganku, mbak Za boleh ikut, Siapa tahu kita butuh saran mbak"

Reflek Kanes membenturkan lututnya di lutut Ayu, membuat Ayu memalingkan wajah ke samping kanan

"Ada apa Nes?"

"Nggak ada apa-apa"

"Selesaikan makan dulu, ghibahnya di lanjut nanti" Sambar Rio. Entah kenapa makan malam kali ini berlangsung begitu menegangkan.

"Besok kalian berdua ikut Bima ke rumah kakek abi, ada kajian minggu di sana" kali ini Danu ikut bicara

"Tapi kita mau ada acara yah" sahut Ayu cepat"

"Bukannya minggu kemarin kalian sudah absen, iya kan?"

"Tapi besok ada acara lagi pi"

"Batalin" ucap Danu dan Rio nyaris bersamaan

"Cie kompak banget" lirih Ayu

"Ayu" tegur Nina seraya melempar tatapan tajam

"Maaf bun"

******

"Nin" panggil Irma, ketika mereka mencuci piring.

"Iya Ir"

"Aku merasa ada yang beda makan malam kali ini" ucap Irma selagi tangannya meniriskan piring yang baru selesai di bilas. "Apa ada masalah dengan Kennan Nin?"

"Tadi sepulang kantor si dia baik-baik saja, tapi tahu-tahu saat makan dia banyak diem" sahutnya mengelap piring yang basah lalu menaruhnya ke rak piring.

"Coba Nin tanyakan, siapa tahu ada masalah, soalnya aku sempat memperhatikan dia sewaktu makan, seperti nggak semangat"

"Apa mungkin kecapean Ir, soalnya sepulang dari jakarta kemarin, malamnya dia lembur sama ayahnya, pas paginya aku tanya mas Danu semalam pulang jam berapa, dia jawab pulang jam 11"

"Tapi aku menangkap gelagat lain"

"Nanti deh aku tanyakan Ir" Mereka telah selesai mencuci piring, kini dua wanita itu duduk di meja makan seraya mengupas mangga, dengan obrolan masih topik yang sama.

"Kemarin di kenalin sama Widia Nin, Kennan membawanya kemari"

"Dia juga membawanya ke rumah, tapi aku agak kurang cocok"

Irma mengerutkan dahinya, tangannya yang tadi mengupas buah, mendadak berhenti "Kenapa?"

"Kurang sreg aja"

"Menurutku juga ada yang kurang si" sahut Irma "belum menutup aurat, tapi siapa tahu setelah menikah dia mau menutup auratnya" lanjutnya kembali menggerakan pisaunya.

"Tapi kalau Kennan mencintainya, mau bagaimana lagi, iya kan Ir"

"Iya lah, kita doakan saja yang terbaik"

"Terus gimana sama Zara, kata Ayu dan Kanes, dia lagi ada rencana ta'aruf"

"Iya, diam-diam mereka sudah saling tukar proposal, Zara bilang si namanya Yusuf, dan besok dia mau kesini buat sesi tanya jawab. Jadi kemungkinan besok aku dan mas Rio nggak bisa datang ke kajian minggu di rumah abi"

"Bisa datang lain kali, yang penting kamu dampingi Zara dulu" Nina meraih piring berisi beberapa potong mangga dan juga apel untuk di bawa ke depan, di mana Danu dan Rio berada. "Ini aku bawa kedepan ya" ucap Nina yang di iyakan oleh Irma, lalu berdiri dari duduknya.

*******

"Yu, mas Ken sudah punya pacar belum si?" tanya Kanes sambil meregangkan badan dan berguling-guling di atas kasur

Ayu yang tengah duduk di meja belajar milik Kanes, seketika memicingkan matanya, menatap Kanes penuh selidik sebelum akhirnya melemparkan pertanyaan "Kamu suka sama mas Ken?"

Tangan Kanes melempar boneka berbentuk ikan ke arah Ayu "Bukan aku tapi..." Kanes menggantung ucapannya, membuat Ayu langsung menjatuhkan badannya di atas Kasur "Tapi siapa?" tanyanya

"Aduh, aku perlu ngomong nggak si, aku udah janji sama dia, supaya nggak bongkar rahasianya"

"Dia siapa dan rahasia apa? cepat katakan yang jelas"

"Tapi kamu jangan bilang ke mas Ken dulu ya, takutnya mas Ken enggak cinta sama dia"

"Iya-iya cepat katakan"

"Janji ya, nggak bilang siapa-siapa?"

Ayu mengangguk "Mba Zara cinta sama mas Ken"

"Apa?" sahut Bima tiba-tiba yang baru saja datang ke kamar Kanes

"Gawat" lirih Kanes seraya membekap mulutnya sendiri

Ayu masih mematung mendengar ucapan Kanes, dan Bima ikut bergabung dengan kakaknya "Yang bener mbak?"

"Pliss ini rahasia ya, pokoknya, mas Ken jangan sampai tahu dulu"

"Sejak kapan mba Zara cinta sama mas Ken?" tanya Ayu penasaran

"Sudah sejak lama, tapi sepertinya mas Kennan hanya menyayanginya sebagai adik, kaya ke kita-kita"

"Kalau mbak Za cinta ke mas Ken, kenapa nggak crita ke papi sama mami, mbak?"

"Nggak berani lah Bima" sahut Kanes

"Tapi kira-kira, kalau mas Ken sama mba Zara, ayah sama bunda, papi sama mami setuju nggak si?"

"Kurang tahu juga si Yu, nyatanya mereka nggak menjodohkan embak dan mas kan?"

"Waktu itu mba" ucap Bima sambil menaikan satu kakinya ke atas ranjang "Papi sama mami pernah bilang, nggak mau menjodohkan anak-anaknya, Ayu dan Kanes tampak serius mendengar Bima bicara "mereka membebaskan kita buat milih sendiri jodoh kita"

"Sepertinya orang tua kita memang nggak setuju jika mas Ken sama mba Zara, kalau mereka berniat menjodohkannya, pasti sudah di lakukan dari dulu"

"Belum tentu juga Nes" sanggah Ayu "kalau mba Za dan mas Ken sudah memutuskan, pasti orang tua kita akan setuju, iya kan Bim"

Bima menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Kamu setuju Yu, jika mas Ken sama mba Zara?"

"Setuju" jawab Ayu cepat

"Tapi kan mbak Zara sudah mau bertemu dengan ikhwan yang mau ta'aruf besok mbak"

"Ya nggak apa-apa Bim, memangnya kenapa?" tanya Kanes "Biarkan saja mereka ta'aruf, aku pengin lihat gimana reaksi mas Ken, tadi siang aja, pas aku membahasnya, mas Ken tampak terkejut, keterkejutannya itu, seperti orang cemburu, atau nggak rela, atau nggak terima gitu"

"Kasian mba Zara mendam perasaan sama laki-laki yang justru tiap hari ketemu, pasti sulit banget mengendalikan diri ketika berhadapan dengan mas Ken" lanjut Ayu satu tangannya menopang pada dagu "Aku saja pernah suka sama laki-laki, kalau pas ketemu, jantungku dengan tidak sopannya jeduk-jeduk tanpa henti"

"Ya begitulah" sahut Kanes "Yu coba deh kamu obrak-abrik isi hati mas Ken"

"Caranya?"

"Cari tahu siapa wanita yang mas sukai, pelan-pelan saja korek terus"

"Ok deh nanti aku coba pancing dia supaya mau curhat ke aku"

"Terus ta'arufnya gimana mbak?" tanya Bima yang kini menginjak kelas 2 di MA milik kakek abi.

"Ya jalan lah, nanti kalau mas Ken emang enggak suka sama mba Zara, ya udah nasib mbak kita, cintanya bertepuk sebelah tangan, biarkan ta'arufnya berlanjut ke pernikahan"

"Ayu" panggil Nina dari ambang pintu "Kita pulang yuk, ayah udah cape pengin istirahat"

"Iya bun" jawabnya seraya beranjak dari kasur

"Ingat ya ini rahasia" lirih Kanes

"Hu'um...Pulang dulu Nes, Bim" Ayu merapikan hijabnya "besok kita berangkat jam berapa ke rumah Kakek?"

"Abis sarapan aja mbak, nanti aku sama mbak Kanes ke rumah bunda jemput kamu" ucap Bima "Pulangnya kalian bawa mobil mbak Zara, aku nggak ikut pulang soalnya"

"Ok daa, Assalamu'alaikum"

"Bunda pulang dulu ya Nes, Bima"

"Ya bun hati-hati, Walaikumsalam"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Indarti Soekirdjo

Indarti Soekirdjo

suka ceritanya 😍😍🌹🌹

2022-03-06

0

N Hayati

N Hayati

semoga yg terbaik

2021-11-02

0

Demi sya

Demi sya

kanes dan ay 😊

2021-10-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!