Bab 4 Ujian mental

"Ngomong-ngomong Za, Kennan itu tipe orang seperti apa si, apa yang dia suka dan tidak dia sukai?" Tanya Widia, yang duduk satu seat dengan Zara. Kini, mereka tengah duduk manis di dalam pesawat.

"Mbak kan temannya mas Ken sejak kuliah, seharusnya tahu" jawab Zara datar "Aku enggak tahu banyak tentang mas Ken, kami dekat bukan berarti tahu semua tentang mas Ken" dustanya pura-pura.

"Aku hanya tahu satu hal tentangnya" Sekilas Widia menoleh ke samping kanan, dimana Kennan duduk bersebrangan dengannya dan Zara. "Dia suka merokok, itu saja"

"Dia juga suka sunrise dan sunset mbak"

"Oh ya?" aku baru tahu Za"

Zara hanya merespon ucapannya dengan senyuman.

"Za" panggil Widia

"Iya mba"

"Aku dan Kennan lagi coba-coba menjalin hubungan" Widia seperti menimbang-nimbang sesuatu "Emmmm, Aku di beri waktu selama sebulan sama dia, untuk membuatnya jatuh cinta"

"Maksud mba Widia apa ya?"

Widia berdehem sebelum menjawab pertanyaan Zara. "Ehemm,, Begini Za" Widia membetulkan posisi duduknya "Kennan sedang berusaha melupakan seseorang. Kasarnya, aku di jadikan pelampiasan oleh dia, nanti kalau dia berhasil melupakan wanita itu dalam waktu satu bulan, dan kalau cocok, kita akan menikah"

Mendengar kata pernikahan, seolah ada yang meremas jantung Zara.

"Siapa wanita yang ingin mas Ken lupakan mbak?"

"Aku nggak tahu Za, dia cuma bilang mencintai sahabatnya, tapi seakan si wanita itu sama sekali nggak meresponnya"

"Apa itu artinya mas Ken memendam perasaannya mbak?"

"Enggak juga si, katanya cewe itu emang enggak peka sama sikapnya yang tersirat"

"Tersirat?" Zara menatap Widia penuh lekat

"Hu'um" sahut Widia singkat seraya mengangguk.

"Mas Ken mencintai sahabatnya, siapa dia?", setahuku sahabat baik mas Ken itu mas Bagas sama mas Ridho, mereka laki-laki. Apa mas Ken sengaja bilang sahabatnya wanita, sebab merasa hubungannya tidak wajar?"

"Astaga, apa mas Ken penyuka sesama jenis?" sampai detik ini, mas Ken memang belum pernah ngenalin pacarnya ke keluarga kami, kecuali mba Widia, itupun atas dasar kesepakatan"

Sekilas Zara melirik Kennan yang tengah memejamkan matanya

"Enggak, mas Ken orang baik, dia juga hafiz Qur'an, kakeknya seorang Kyai tersohor, ayah sama bunda juga orang terhormat, sholatnya rajin, enggak mungkin mas Ken menyelewang dari ajaran-Nya. Huuftt kenapa aku mudah berasumsi buruk tentang mas Ken"

"Za?" panggilan Widia barusan menyadarkannya dari lamunan

"Iya mba?"

"Bantuin aku supaya hubunganku sama masmu berlanjut ke pernikahan ya!"

"A-aku bantuin embak?"

Widia mengangguk

"Ayolah Za, kamu kan deket banget sama dia"

Belum sempat Zara menjawabnya, Suara seorang pramugari terdengar dari pelantang suara, bahwa pesawat sebentar lagi akan landing.

"Kita lanjutkan nanti ya Za" ucap Widia yang tak di respon oleh Zara

*****

Setelah keluar dari area bandara, mereka bertiga akan langsung menuju ke hotel terdekat, karena pertemuan juga akan di laksanakan dimana mereka menginap.

Widia dan Kennan, sama-sama menarik koper berukuran sedang, selain berisi pakaian, di dalam koper Widia juga berisi beberapa dokumen penting perusahaan. Sedangkan Zara, semua perlengkapannya, ada di dalam Ransel, dan ranselnya masuk ke dalam koper milik Kennan.

Hal seperti ini sudah berlangsung sejak Zara bekerja menjadi sekertarisnya. Seolah Kennan tak ingin Zara kerepotan membawa barang miliknya.

Kini Zara berlenggang dengan ringan, sambil membawa tas jinjing di tangan kirinya.

"Dek, mas antar ke kamarmu ya?" ucap Kennan seraya berjalan melewati lorong hotel

"Kamar kita bersebelahan, enggak perlu di antar" jawabnya datar tanpa menoleh ke wajahnya

"Ya udah kalau nggak mau mas antar, ranselmu mas tahan"

Mendadak Zara ingat bahwa ransel berisi baju gantinya ada di dalam koper Kennan. Mendesah pelan Zara terpaksa menuruti ucapannya.

"Wid, kamarmu yang ini ya, berhadapan dengan kamar Zara"

Widia mengangguk, lalu segera menempelkan kartu akses untuk membuka pintu kamarnya.

Kennan juga melakukan hal yang sama pada kamar milik Zara. Begitu pintu terbuka, Ken langsung merebahkan dirinya di atas ranjang, Ia melirik Zara yang sedang membuka koper miliknya sembari tersenyum membayangkannya.

Kennan menggelengkan kepalanya saat mendapati wajah Zara yang datar tanpa ekspresi "Lucu juga kalau lagi marah"

"Mas punyaku sudah ku ambil, sekarang mas keluar dari kamarku"

Alih-alih menjawab, Kennan justru mengajaknya untuk sholat maghrib berjamaah

"Kita sholat maghrib sama-sama, setelah itu mas akan masuk ke kamar mas sendiri. Cepat kamu ambil wudhu"

Tanpa menjawab, Zara segera melaksanakan perintah Kennan.

Mereka bersama-sama melakukan ibadah sholat maghrib di akhir waktu. Setelahnya, Kennan akan keluar dari kamar Zara.

"Besok pagi, usai sholat subuh, kita lihat sunrise di pantai, sekarang kamu mandi, selesai mandi, kita makan malam" ujarnya sebelum meninggalkan Zara di kamarnya.

"jangan terpengaruh dengan sikap baiknya Za, ingat kamu sudah merencanakan sendiri akan melupakannya dan membuka hati untuk pria lain" batin Zara

********

Pukul 19:15, Mereka bertiga keluar kamar untuk melakukan makan malam. Ken membawa Zara dan Widia ke sebuah restoran yang tersedia di area hotel, yang menyajikan aneka kue, soft drink, dan makanan berat seperti nasi, serta minuman hangat.

Selagi menunggu pesanan siap, Zara memilih berselancar di dunia maya menggunakan ponsel pintarnya. Sedangkan Ken dan Widia, mereka tampak membicarakan tentang destinasi wisata terdekat dari hotel ini.

"Wid" panggil Ken, dengan pandangan jatuh ke arah Widia. "Aku sudah booking function room di hotel ini, setelah makan kita ke sana. Kita bahas materi yang akan di rapatkan besok. Za kamu hubungi para klien. Besok pertemuan di adakan jam 9 pagi, beri tahu juga ruangannya dimana" kali ini ia menatap Zara.

Zara mengangguk, bersamaan dengan Widia yang mengiyakan ucapan Kennan.

Tidak menunggu begitu lama, beberapa makanan sudah mengisi memenuhi meja makan. Setelah selesai makan, mereka menuju ruangan yang sudah di tentukan oleh Ken tadi.

Sebuah ruangan dengan meja memanjang dan berkapasitas 10 tempat duduk. Mereka bertiga akan mempersiapkan materi untuk di bahas pada meeting esok hari.

"Za, kamu kembali ke kamar ya, kamu istirahat, Ini biar mas yang lanjutin sama Widia" ucap Kennan "Enggak apa-apa kan Wid?" tanya Ken pada Widia

"Enggak apa-apa, lagian tugas Zara juga udah selesai"

Susah payah Zara mencerna ucapan Kennan

"Entah maksud mas Ken perhatian ke aku, atau sengaja karena dia ingin berduaan saja sama Widia tanpa adanya obat nyamuk seperti aku. Kamu harus lulus ujian ini Za, ingat rencanamu"

"Za" panggil Kennan "Mas antar ke kamar ya"

"Enggak usah mas, aku bisa sendiri"

"Enggak apa-apa sendirian, ini udah sepi loh"

"Enggak apa-apa" Sahut Zara lalu berdiri "Permisi" lanjutnya.

Kedua orang itu menganggukan kepala merespon ucapan Zara.

Wanita berhijab itu berjalan keluar ruangan, saat hampir sampai di ambang pintu, ponsel Zara bergetar tanda pesan masuk. Zara sempat menghentikan langkahnya, dan membuka pesan yang masuk ke ponselnya

Mas Ken : "Sampai kamar langsung tidur ya, besok pagi sebelum rapat kita lihat sunrise" 21:35 Wib

Tanpa membalasnya Zara kembali memasukan ponselnya ke dalam tas, lalu melangkah menerobos pintu.

beberapa saat kemudian pesan ke dua masuk, Zara kembali meraih benda itu dari dalam tasnya

Mbak Widia : "Makasih Za, udah bersedia masuk kamar terlebih dulu, aku jadi bisa ada waktu berdua dengan Kennan 😙" 21:37 Wib

Menghembuskan nafas berat, Zara kembali berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Zara langsung merebahkan dirinya di kasur, menatap langit-langit kamar, sembari memikirkan ucapan Widia saat di dalam pesawat.

"Pernikahan" gumamnya

"Sahabat"

"Pelarian"

"Kenapa mas Ken sejahat itu menjadikan mbak Widia pelariannya"

"Aku jadi penasaran sahabat yang di cintai mas Ken, siapa dia, aku enggak pernah di kenalin dengannya"

"Apa ku tanyakan saja sama mas Ridho dan juga mas Bagas"

"Ah, enggak"

BERSAMBUNG

Regards

ANE

Terpopuler

Comments

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

lelaki berdua dengan wanita tidak boleh berjamaah thor kecuali ada satu lagi.... yg emak pernah baca sih begitu ya.....hayo ken... zara jngn ikutin ayah n bunda y... yg tidak peka pada situasi...

2023-11-27

0

Eva

Eva

ternyata Ken dan Zara sama2 punya rasa...

2022-03-26

0

noname

noname

gini nih klo cowok g lbh dulu nyatain perasaannya.. bukanny si cewek g peka tp cewek gmpng baper dan geer mkny mngkin takut kn si zara ini.. pdhl aslinya jg sama2 cinta.. kek gini yg bikin salah pham

2022-01-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!