Tangga Darurat

Dalam keadaan terjepit otakku langsung berfungsi untuk minta tolong.

"Dho? kamu bisa jemput aku?" aku tanpa rasa bersalah nelpon satu-satunya teman yang mungkin bisa nolongin disaat genting.

"Bukannya udah di kantor? ngelayab kemana lagi? aku lagi banyak kerjaan,"

"Ini aku ada di depan lift di lantai paling atas..."

"Ngapain disana? ogah! turun aja sendiri,"

"Ya ampun, Dho ... jahatnya dirimu teganya dirimu..." aku mencoba memelas.

"Heh, lantai paling atas itu dekat ruangannya pak Bos!"

"Tadi aku lupa mencet tombol lift! ini juga kan salah kamu, Dho! main ninggalin aku sendirian, kan aku jadi nyasar kayak gini,"

"Otak kamu yang nyasar! tinggal turun pakai lift apa susahmya sih!"

"Ini liftnya mati combro!" aku gas lagi Ridho.

"Pakai tangga darurat!"

"Astaga nih orang ngeselin banget!" aku menyudahi acara ngotot-ngototan ini.

"Ya Allah lindungi Reva ya Allah..." lirihku sambil masukin hape ke dalam tas.

Aku pasrah, Ridho nggak mau bantuin. Aku narik nafas dulu sebelum aku akan ngap-ngapan setelah ini.

Langkah kaki yang mirip terseret itu pun bisa aku dengar. Ya jelas, lha wong itu suara kaki sendiri. Tapi jujur ini lantai sepi pakai banget. Persis kayak hatiku yang sunyi senyap belum ada yang ngisi. Cuma ada mbak Indri dan satu lagi asistennya pak Karan namanya mas Ranggi. Tapi mereka berdua aku liat tadi masuk ke ruangannya pak Karan sambil ngelirik aku yang susah payah jalan ke tangga darurat.

Aku berjalan mendekat dan melihat ratusan anak tangga yang siap membuat kakiku gempor.

"Semangat, tolong jangan pada ganggu aku ya? kaki ku belum sembuh, nih! nggak sanggup kalau harus lari-lari," ucapku yang lebih mirip gumaman seraya menyentuh pegangan besi yang terasa dingin.

Perlahan aku menapaki satu persatu anak tangga. Mataku ngelirik sana sini takut ada yang tiba-tiba nongol. Nafasku udah mulai nggak beraturan ditambah punggungku yang terasa berat dan panas.

"Kok panas, ya?" aku ngomong sendiri sambil nyentuh tengkuk dan jariku yang panas seperti terbakar api.

Dahiku mulai mengeluarkan keringat. Aku menyekanya sesekali. Punggungku semakin berat kayak gendong karung beras.

Ditengah perjuanganku menuruni anak tangga yang nggak ada habisnya, ada seseorang yang duduk dalam jarak 3 meter dari tempatku berdiri.

Wanita dengan gaun berwarna burgundy, sedang duduk membelakangiku seraya tangannya menyisir rambutnya dengan jari jemarinya yang terlihat pucat dan basah.

Dia cekikikan, "Hihihihihi," sedangkan aku langsung gemerteran.

"Nananananana, hihihihihihi..." dia bersenandung diiringi tawa yang memilukan.

"Kau sudah masuk dan kau tak akan bisa keluar," ucapnya membuat bulu kudukku merinding

Nggak usah ditanya, sekarang aku langsung pias. Aku hendak berbalik badan namun aku dikagetkan dengan wajah wanita tua tiba-tiba muncul di depan mataku. Badannya terjulur dari belakang melewati kepalaku.

"Aaaaaaa ... hhh hhh hhh," aku lari dengan kaki yang udah mirip orang pincang. Aku nunduk, dan melihat sekilas ke belakang. Wanita itu berbalik dan menampakkan wajahnya yang begitu mengerikan dengan kedua bola mata yang berwarna putih dan mulut yang terbuka lebar mengeluarkan lidah seperti ular.

"Hah ... hah ... hhh ... hhh!" nafasku ngos-ngosan. Kaki ku yang sakit bertambah sakit karena aku paksa untuk menaiki anak tangga.

"Akhhh, hhh ... hahh hhhh!"

"Hahahha .... hihihi ... mau kemana kamu?" suara wanita tua itu memekakkan telingaku.

"Aaaaaakhhh!" aku memekik. Dia masih nemplok di punggungku, langkahku makin berat. Aku berusaha menggerakkan badanku berharap makhluk itu terlepas.

Namun, menyaksikan aku yang begitu ketakutan membuat mereka berdua tertawa senang.

"Pergiiiii...!" teriakku berusaha melepaskan cengkraman tangannya dari leherku.

"Tenanglah, kau akan pergi bersama kami. Hihihihihihi"

"Akkh...! khhh akkk...!" mataku mulai berair.

"Aakkkh," sekuat tenaga aku melepaskan diri dari tangan keriput dengan kuku panjang dan hitam yang membuatku sulit bernafas.

"Hihihihihihi..." wanita berpindah dari punggungku kini menemplok ke dinding seperti seekor cicak.

Aku berusaha menghindar saat makhluk itu berusaha melompat ke arahku, namun sialnya aku terpeleset dan jatuh.

Kepalaku terbentur, "Aaaaaaakhhh!"

Aku merasa ada cairan yang mengalir di pelipisku. Belum sempat aku usap, semuanya jadi gelap.

.

.

Badanku rasanya sakit semua, terutama dibagian kepala yang nyut-nyutan dan perih. Pelan-pelan aku buka mata dan bola mataku bergerak menelisik ruangan tempat aku berada sekarang. Aku berusaha untuk duduk namun sayangnya rasa nyeri langsung menghantam kepalaku saat ini.

"Aku dimana, ya?" hanya ada langit-langit bisa aku lihat. Karena aku belum bisa duduk.

Aku ngusap kepalaku, "Apa aku berhasil dibawa setan?"

"Heh! kamu saya SP ya ngatain saya setan!" suara laki-laki galak menyapa gendang telingaku yang sepertinya masih berfungsi dengan baik.

"Ya ampun, di dunia lain aja masih ada SP? ssshhhh! kebangetan setan aja bisa niruin suaranya pak Karan! bukan suaranya mukanya juga," ucapku saat melihat satu sosok berjas berada tepat di depan muka ku yang pasti jelek banget saat ini.

"Heh, sadar! kamu masih di ruangan saya belum nyampe di akhirat! apa jangan-jangan otak kamu jadi geser gara-gara kebentur tadi?" ucapnya sambil menunjuk kepalaku dengan jarinya.

Aku laoding sebentar sebelum terperanjat, "Astaga!" aku langsung bangun begitu nyawa sudah lengkap.

"M-maaf, Pak!"

"Kamu itu ngapain di tangga darurat? masih untung saya dan Ranggi yang dengar teriakan kamu! coba kalau nggak?" pak Karan malah ngomel sambil menunjuk-nunjuk muka akikah.

"Sekali lagi, s-saya minta m-maaf..."

"Tadi saya panggil dokter kesini, luka kamu itu sudah dijahit. Jadi usahakan jangan terkena air supaya jahitannya cepat mengering! dan itu obatnya, jangan lupa diminum!" kata pak Karan yang duduk tak jauh dariku.

Aku nyentuh kepalaku yang sudah diperban, "Terima kasih, Pak. Dan maaf merepotkan,"

Mata pak Karan melihatku dengan tatapan yang aneh, "Cincin kamu?"

"Ya? kenapa, Pak? cincin?" aku melihat jariku.

"Ah, sudahlah! sekarang lebih baik kamu pulang, saya tidak mau dituduh mengeskploitasi karyawan yang sedang sakit," ucap pria itu yang kini berdiri dan menunjuk pintu keluar.

Aku mengangguk sungkan, "Permisi, Pak..."

"Aaaakh!" aku mendadak pusing dan aku hampir jatuh lagi kalau saja tangan pak Bos yang sehangat rice cooker itu nggak nangkep aku.

"Astaga, apa kamu nggak bisa berhati-hati?"

"Nggak! eh, m-maksudnya b-bisa, Pak!" aku gugup.

"T-tapi kaki saya sakit..." kataku takut, tangannya masih nahan punggungku.

"Ya sudah, kamu duduk dulu. Sampai kamu merasa lebih baik," kata pak Karan yang membantuku untuk duduk di sofa empuknya.

Dia pergi keluar, nggak tau kemana. Aku langsung mengambil hape yang bunyi dalam tas ku yang tergeletak di atas meja.

"Revaaaa! kamu kemana aja? gila ya? udah siang nggak nyampe-nyampe juga!" Ridho ngomel.

Aku mendesis," Ssssh, Dho! nggak usah ngomel! kepalaku langsung nyut-nyutan,"

"Aku di ruangannya pak Karan. Aku jatuh dari tangga," ucapku sambil pegang kepala.

"Udah ya, Dho! ada yang masuk," bisikku sebelum menutup telepon.

Dan pak Karan pun masuk lagi ke ruangan ini. Aku mencoba berdiri dan menyeimbangkan tubuh.

"Permisi, Pak..." aku mengangguk sambil nyangkolin tas ke bahu.

"Hem," pak Karan ngejawab cuma pakai deheman. Sungguh manusia es batu.

Aku tersenyum canggung dan berjalan dengan langkah yang diseret menuju pintu. Ketika handle pintu sudah ku pegang tiba-tiba...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

tiba2...duar

2023-11-09

0

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Sial bgt sihh si revaa ini 😂😂😂
Othory pinter nih 🌷🌷🌷

2022-12-08

1

Aqiyu

Aqiyu

Reva cincinnya punya demit

2022-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 Ngejeritnya di Skip Ajah
2 Bukain Pintu
3 Darah Biru
4 Ditarik Setan
5 Numpang Hidup
6 Sakitnya No Play-Play
7 Bukan Setan
8 Tangga Darurat
9 Pulang Dengan Pak Karan
10 Sebuah Peringatan
11 Galaknya Konsisten
12 Dijemput Ridho
13 Digetok Sendok Sayur
14 Aku Itu Nemu Bukan Ngambil
15 Cepat Kembalikan!
16 Back To Reallity
17 Kamu Keluar Sekarang!
18 Hampir Wassalam
19 Dia Minta Maaf?
20 Tamu Tak Beradab
21 Dikejar Lagi
22 Berhasil Lolos
23 Apapun Yang Tersembunyi Kita Harus Menemukanny Segera!
24 Kata Biyung
25 Pindah
26 Melting
27 Dedek Uyul
28 Pacaran Nggak sih?
29 Perpustakaan Kampus
30 Ngajakin Ke Rumah Karla
31 Lagi Nggak Mood Diomelin
32 Mereka Udah Janjian
33 Apa Yang Ingin Dia Tunjukkan?
34 Terkunci
35 Apakah Takdirku Hanya Sampai Disini?
36 Masih Menjadi Misteri
37 Ridho Kesurupan?
38 Seketika Moodku anjlok!
39 Cuekin Balik
40 Akhirnya Sampai Juga
41 Diajak Cuma Buat Jadi Kacang Goreng, Gaes!
42 Bertuah?
43 Tersesat
44 Dijemput Pak Bos
45 Basah Kuyup
46 Sedekat Ini
47 jangan-jangan kita dikerjain sama makhluk yang ada disini, Pak?
48 Kruyukan
49 The Power Of Kepepet
50 Belevia
51 Bisikkan Di Telinga
52 Anda 1000% Tidak Romantis
53 Perih-Perih Enyoy
54 Ulah Hariwang
55 Saya Takut, Paaak!
56 Ini Fix Kita Nyasar, Pak!
57 Teka Teki Nggak Silang
58 Jangan Gegabah
59 Bocah Kecil
60 Bukan Halusinasib
61 Angin Kencang
62 Pernyataan Karla
63 Nangis dulu Atau Napas Dulu
64 Aku dan Ridho
65 Menguak Misteri
66 Ngolesin Obat
67 Pendakian
68 Melanjutkan Perjalanan
69 Sampai Kapan?
70 Kamu Ngapain Disini?
71 Tenggelam
72 Tidak Usah Mengelak!
73 Bikin Emosi
74 Dia Datang Lagi
75 Nggak bisa Nelen Obat
76 Sekarang Waktunya
77 Serpihan Masa Lalu
78 Dia Dalangnya
79 Kembali
80 Pertama Kali
81 Penjelasan Dari Pak Karan
82 Ridho Ngambek
83 Please, Dho. Jangan Disini!
84 Ramuan
85 Halah, Kelamaan!
86 Nguping
87 Pagi Syahdu
88 Berdebat Dengan Karla
89 Tinggal Duduk Susah Amat
90 Kita Pulang
91 Keponakan
92 Akal Bulus Karla
93 Sosis Aku
94 Rumor
95 Jalan Rahasia
96 Ternyata Ulah Kalian?
97 Kamar Kosong
98 Dicolong Demit
99 Vangke Emang si Mantan Bos!
100 Rahasia
101 Nggak Mood!
102 Kena Mental
103 Ketukan Pintu
104 Ngambeknya Dipending Dulu
105 Jangan Pernah Nantangin Bahaya Sendirian
106 Pagi Banget Kesininya
107 Sesi Benerin Muka
108 Kalung
109 Hantu Juga Ogah Dituduh Maling!
110 Ada Yang Nggak Beres
111 Setannya Minta Tukar Tambah
112 Seandainya Kita Bukan Saudara...
113 Lagi Irit Ngomong
114 Ridho Cemburu
115 Bapak Setan, Ya?
116 Jadi Nggak, Sih?
117 Pak Karan Yang Datang
118 Fix Kena Sawan
119 Bus Hantu
120 Ini Warung Beneran Atau Bukan?
121 Awas Jangan Nyubit! Aku lagi nyetir!
122 Ketiduran
123 Ke Rumah Nenek Darmi
124 Menunggu
125 Bikin Gempor
126 Kembang 7 Rupa
127 Kemurkaan Nenek Darmi
128 Jawabannya 'Tidak'
129 Teh Pa-nassss!"
130 Laki-laki Bergosip
131 Rumah Pak Sarmin
132 Mengirimkan Doa
133 Komat Kamit Baca Buku Yasin Terbalik
134 Aku Nggak Mau Sendirian
135 Kenapa Dia Ikut?
136 Ketika Aing Sudah Murka
137 Ditinggal Berdua
138 Kesurupan
139 Perdebatan Dua Pria
140 Belum Ada Kabar
141 Ikut atau Kembali?
142 Terjebak Untuk Yang Kesekian Kalinya
143 Pasar Ghoib
144 Cahaya Kunang-Kunang
145 Sadar
146 Ulah si Nenek
147 Ditemukan
148 Akhir dari Pencarian
149 Tutup Mata Batin
150 Nggak Ada Taring Drakula
151 Mowning Smile
152 Kedatangan Seseorang
153 Ada Yang Aneh
154 Pindah Tempat
155 Perdebatan
156 Pesugihan
157 Ternyata Cuma Mimpi
158 Siapa Sih?
159 Cepetan Kesini, Aku Takut!
160 Duduk Sederet Sama Setan
161 Jangan Dihiraukan
162 Nahan Malu
163 Waktunya Pindah
164 Kok Nggak Dikejar?
165 Jangan Ngerjain.
166 Kejengkang
167 Diteror Setan
168 Anggap Aja Salam Perkenalan
169 Mona Nggak Mau Diikutin
170 Gangguan Lagi
171 Jaga Pintu
172 Niat Ngerjain Malah Dikerjain
173 Capek Diusilin Mulu
174 Kok Keluar Dari Situ?
175 Mencurigakan
176 Rencana Ridho
177 Cuekin Ajah
178 Jadi Tontonan Gratis Makhluk Ghoib
179 Memanggil 'Dia'
180 Maksa
181 Ikan Busuk
182 Kiriman Barang
183 Stres Sendiri
184 Tindihan
185 Sesaji
186 Nggak Ada Pilihan Lain
187 Sekalian Nagih Utang
188 Semuanya Sudah Jelas
189 Si Mulut Pedas
190 Jangan Masuk
191 Masuk Rumah Sakit
192 Self Injury
193 Aman Nggak Ya
194 Terjebak
195 Dia Kenapa?
196 Jangan Tinggalin Aku
197 Ikut Dengan Adek Sepupu
198 Menjemput Kesialan
199 Mas Atau Mbak Kun?
200 Dalang Dari Semua Kekacauan
201 Nggak Boleh Egois
202 Harus Diancam
203 Terlalu Pede
204 Kocar-Kacir
205 Bisa Dikebut Lagi Mobilnya?
206 Jejeritan Tengah Malam
207 Males Debat
208 Pak Karan?
209 Pindah Lagi?
210 Aku? Kesurupan?
211 Nyari Sore
212 Perut Jadi Kenyang Tapi Hati Jadi Nggak Tenang
213 Kentang Gepeng
214 Perjalanan Pulang
215 Apa Susahnya Ngasih Kabar?
216 Nyenyak Tanpa Gangguan
217 Ngadalin
218 Kejar-kejaran
219 Keras Kepala
220 Gedung Tua
221 Dalam Pengaruh Vena
222 Mereka Salah Target
223 Bertemu Papa
224 Kembali Sadar
225 Kehilangan
226 Waktu Berjalan Terlalu Cepat
227 Kenapa Baru Sekarang?
228 Kode Akses
229 Bukan Si-alan
230 Ketemu Lagi
231 Hantu Kebaya Kuning
232 Ridho Si-alan
233 Tas Yang Ketinggalan
234 Dikibulin
235 Penuh Kembang
236 Diseret Ke Masalalu
237 Menemukan Kamu
238 Salah Info
239 Kunti Habis Syuting
240 Satu Jagung Berdua
241 Nggak Mau Pulang
242 Namanya Barraq
243 Ravel Minta Nikah
244 Makan Malam dengan Calon Adik Ipar
245 Ngumpetin Ridho
246 Penampakan Lagi
247 Syarat dari Ridho
248 Dia ngikutin Barraq
249 Tanggung Resikonya
250 Butuh Ruang
251 Hanya Aku Yang Berhak
252 Pinjam Raga
253 Yo Wes Sakarepmu
254 Auraku Jelek
255 Fans Berat Barraq
256 Blak-Blakan
257 Model Madul
258 Gimana Caranya?
259 Jasa Curhat
260 Galau Seketika
261 Keris Kecil
262 Keinginan Rania
263 Biar Aku Yang Simpan
264 Badai
265 Karam
266 Aku Nggak Mau Kehilangan Kamu
267 Siapa Yang Salah?
268 Bikin Emosi
269 Pura-pura Tidur
270 Makam Rania
271 Kabur-Kaburan
272 Ketemu Dilan
273 Mau Liburan Malah Menderita
274 Fakta Baru
275 Hantu Ganteng
276 Misuh-Misuh
277 Jangan Dibiasain
278 Gigi Kebijaksanaan
279 Sesuai Prediksi
280 Nyeramahin Adek
281 Drama Banget
282 Nyuekin Ochonk
283 Nasib Yang Mau Dilangkah
284 Ketar-Ketir
285 Syarat Mau Dilangkah
286 Gagal Pergi
287 Ravel Ganggu Banget
288 Serba Dadakan
289 Nggak Mau Ngelanggar Pamali
290 Dia Nggak Kesambet
291 Pernikahan Tahu Bulat
292 Belum Terbiasa
293 Nggak Liat
294 Hareudang
295 Dunia Persilatan
296 Wanita Berkebaya
297 Sketsa milik Freya
298 Memori Freya
299 Sudahi Kebohongan Ini
300 Akhir Perjalanan Freya
301 Nggak Ada Waktu Buat Protes
302 Akhirnya Saaah Juga
303 Tamu Siapa?
304 Jangan Ganggu
305 Kruwes Lagi
306 Pondok Mertua Indah
307 Ada Yang Hilang
308 Teman Lama
309 Arini
310 Sesuai Keinginan Ndoro
311 Ini Istri Bukan Panci
312 Untungnya Punya Suami
313 Siapa Juga Yang Ngledekin?
314 Nggak Enak Body
315 Jadi Supir Dadakan
316 Minta Liburan
317 Diluar Rencana
318 Hamil?
319 Kantong Harapan
320 Rumpi
321 Gunting dan Peniti
322 Gangguan Datang
323 Suami Protective
324 Balikin Lagi
325 Sadar Diri
326 Etan Nggak Beradab
327 Jangan Esmosi
328 Ditinggal
329 Wanita-Wanita Ibelissss
330 Ubek-Ubek Isi Hape Kangmas
331 Cing Ciripit
332 Permainan Kita Belum Selesai
333 Bukan Karena Banyak Pikiran
334 Siapa Yang Mindahin?
335 Main Petak Umpet
336 Pikirkan Anak Kita
337 Dikejar Setan
338 Salah Rumah Sakit
339 Fix Ini Salah Kita
340 Yang Mahal Biaya Ngobrolnya.
341 Dia Masih Ada
342 Aku Incarannya
343 Kita Pergi Saja
344 Jawaban
345 Kalian Harus Pergi
346 Please Kasih Jeda Sebentar
347 Sampai Juga
348 Tolong Dia
349 Belum Berakhir
350 Lakukan Untuk Anak Kita
351 Ditunggui Para Demit
352 Anak Istimewa
353 Reval Putra Menawan
354 Aku Kecewa
355 Ganti Nama
356 Ganti Sampai 7 Kali
357 Ending
358 Salam dari Author
359 Sequel Mendadak Dikejar Setan
360 novel baru "Bukan Salah Jodoh"
361 Pacarku Mata Duitan
Episodes

Updated 361 Episodes

1
Ngejeritnya di Skip Ajah
2
Bukain Pintu
3
Darah Biru
4
Ditarik Setan
5
Numpang Hidup
6
Sakitnya No Play-Play
7
Bukan Setan
8
Tangga Darurat
9
Pulang Dengan Pak Karan
10
Sebuah Peringatan
11
Galaknya Konsisten
12
Dijemput Ridho
13
Digetok Sendok Sayur
14
Aku Itu Nemu Bukan Ngambil
15
Cepat Kembalikan!
16
Back To Reallity
17
Kamu Keluar Sekarang!
18
Hampir Wassalam
19
Dia Minta Maaf?
20
Tamu Tak Beradab
21
Dikejar Lagi
22
Berhasil Lolos
23
Apapun Yang Tersembunyi Kita Harus Menemukanny Segera!
24
Kata Biyung
25
Pindah
26
Melting
27
Dedek Uyul
28
Pacaran Nggak sih?
29
Perpustakaan Kampus
30
Ngajakin Ke Rumah Karla
31
Lagi Nggak Mood Diomelin
32
Mereka Udah Janjian
33
Apa Yang Ingin Dia Tunjukkan?
34
Terkunci
35
Apakah Takdirku Hanya Sampai Disini?
36
Masih Menjadi Misteri
37
Ridho Kesurupan?
38
Seketika Moodku anjlok!
39
Cuekin Balik
40
Akhirnya Sampai Juga
41
Diajak Cuma Buat Jadi Kacang Goreng, Gaes!
42
Bertuah?
43
Tersesat
44
Dijemput Pak Bos
45
Basah Kuyup
46
Sedekat Ini
47
jangan-jangan kita dikerjain sama makhluk yang ada disini, Pak?
48
Kruyukan
49
The Power Of Kepepet
50
Belevia
51
Bisikkan Di Telinga
52
Anda 1000% Tidak Romantis
53
Perih-Perih Enyoy
54
Ulah Hariwang
55
Saya Takut, Paaak!
56
Ini Fix Kita Nyasar, Pak!
57
Teka Teki Nggak Silang
58
Jangan Gegabah
59
Bocah Kecil
60
Bukan Halusinasib
61
Angin Kencang
62
Pernyataan Karla
63
Nangis dulu Atau Napas Dulu
64
Aku dan Ridho
65
Menguak Misteri
66
Ngolesin Obat
67
Pendakian
68
Melanjutkan Perjalanan
69
Sampai Kapan?
70
Kamu Ngapain Disini?
71
Tenggelam
72
Tidak Usah Mengelak!
73
Bikin Emosi
74
Dia Datang Lagi
75
Nggak bisa Nelen Obat
76
Sekarang Waktunya
77
Serpihan Masa Lalu
78
Dia Dalangnya
79
Kembali
80
Pertama Kali
81
Penjelasan Dari Pak Karan
82
Ridho Ngambek
83
Please, Dho. Jangan Disini!
84
Ramuan
85
Halah, Kelamaan!
86
Nguping
87
Pagi Syahdu
88
Berdebat Dengan Karla
89
Tinggal Duduk Susah Amat
90
Kita Pulang
91
Keponakan
92
Akal Bulus Karla
93
Sosis Aku
94
Rumor
95
Jalan Rahasia
96
Ternyata Ulah Kalian?
97
Kamar Kosong
98
Dicolong Demit
99
Vangke Emang si Mantan Bos!
100
Rahasia
101
Nggak Mood!
102
Kena Mental
103
Ketukan Pintu
104
Ngambeknya Dipending Dulu
105
Jangan Pernah Nantangin Bahaya Sendirian
106
Pagi Banget Kesininya
107
Sesi Benerin Muka
108
Kalung
109
Hantu Juga Ogah Dituduh Maling!
110
Ada Yang Nggak Beres
111
Setannya Minta Tukar Tambah
112
Seandainya Kita Bukan Saudara...
113
Lagi Irit Ngomong
114
Ridho Cemburu
115
Bapak Setan, Ya?
116
Jadi Nggak, Sih?
117
Pak Karan Yang Datang
118
Fix Kena Sawan
119
Bus Hantu
120
Ini Warung Beneran Atau Bukan?
121
Awas Jangan Nyubit! Aku lagi nyetir!
122
Ketiduran
123
Ke Rumah Nenek Darmi
124
Menunggu
125
Bikin Gempor
126
Kembang 7 Rupa
127
Kemurkaan Nenek Darmi
128
Jawabannya 'Tidak'
129
Teh Pa-nassss!"
130
Laki-laki Bergosip
131
Rumah Pak Sarmin
132
Mengirimkan Doa
133
Komat Kamit Baca Buku Yasin Terbalik
134
Aku Nggak Mau Sendirian
135
Kenapa Dia Ikut?
136
Ketika Aing Sudah Murka
137
Ditinggal Berdua
138
Kesurupan
139
Perdebatan Dua Pria
140
Belum Ada Kabar
141
Ikut atau Kembali?
142
Terjebak Untuk Yang Kesekian Kalinya
143
Pasar Ghoib
144
Cahaya Kunang-Kunang
145
Sadar
146
Ulah si Nenek
147
Ditemukan
148
Akhir dari Pencarian
149
Tutup Mata Batin
150
Nggak Ada Taring Drakula
151
Mowning Smile
152
Kedatangan Seseorang
153
Ada Yang Aneh
154
Pindah Tempat
155
Perdebatan
156
Pesugihan
157
Ternyata Cuma Mimpi
158
Siapa Sih?
159
Cepetan Kesini, Aku Takut!
160
Duduk Sederet Sama Setan
161
Jangan Dihiraukan
162
Nahan Malu
163
Waktunya Pindah
164
Kok Nggak Dikejar?
165
Jangan Ngerjain.
166
Kejengkang
167
Diteror Setan
168
Anggap Aja Salam Perkenalan
169
Mona Nggak Mau Diikutin
170
Gangguan Lagi
171
Jaga Pintu
172
Niat Ngerjain Malah Dikerjain
173
Capek Diusilin Mulu
174
Kok Keluar Dari Situ?
175
Mencurigakan
176
Rencana Ridho
177
Cuekin Ajah
178
Jadi Tontonan Gratis Makhluk Ghoib
179
Memanggil 'Dia'
180
Maksa
181
Ikan Busuk
182
Kiriman Barang
183
Stres Sendiri
184
Tindihan
185
Sesaji
186
Nggak Ada Pilihan Lain
187
Sekalian Nagih Utang
188
Semuanya Sudah Jelas
189
Si Mulut Pedas
190
Jangan Masuk
191
Masuk Rumah Sakit
192
Self Injury
193
Aman Nggak Ya
194
Terjebak
195
Dia Kenapa?
196
Jangan Tinggalin Aku
197
Ikut Dengan Adek Sepupu
198
Menjemput Kesialan
199
Mas Atau Mbak Kun?
200
Dalang Dari Semua Kekacauan
201
Nggak Boleh Egois
202
Harus Diancam
203
Terlalu Pede
204
Kocar-Kacir
205
Bisa Dikebut Lagi Mobilnya?
206
Jejeritan Tengah Malam
207
Males Debat
208
Pak Karan?
209
Pindah Lagi?
210
Aku? Kesurupan?
211
Nyari Sore
212
Perut Jadi Kenyang Tapi Hati Jadi Nggak Tenang
213
Kentang Gepeng
214
Perjalanan Pulang
215
Apa Susahnya Ngasih Kabar?
216
Nyenyak Tanpa Gangguan
217
Ngadalin
218
Kejar-kejaran
219
Keras Kepala
220
Gedung Tua
221
Dalam Pengaruh Vena
222
Mereka Salah Target
223
Bertemu Papa
224
Kembali Sadar
225
Kehilangan
226
Waktu Berjalan Terlalu Cepat
227
Kenapa Baru Sekarang?
228
Kode Akses
229
Bukan Si-alan
230
Ketemu Lagi
231
Hantu Kebaya Kuning
232
Ridho Si-alan
233
Tas Yang Ketinggalan
234
Dikibulin
235
Penuh Kembang
236
Diseret Ke Masalalu
237
Menemukan Kamu
238
Salah Info
239
Kunti Habis Syuting
240
Satu Jagung Berdua
241
Nggak Mau Pulang
242
Namanya Barraq
243
Ravel Minta Nikah
244
Makan Malam dengan Calon Adik Ipar
245
Ngumpetin Ridho
246
Penampakan Lagi
247
Syarat dari Ridho
248
Dia ngikutin Barraq
249
Tanggung Resikonya
250
Butuh Ruang
251
Hanya Aku Yang Berhak
252
Pinjam Raga
253
Yo Wes Sakarepmu
254
Auraku Jelek
255
Fans Berat Barraq
256
Blak-Blakan
257
Model Madul
258
Gimana Caranya?
259
Jasa Curhat
260
Galau Seketika
261
Keris Kecil
262
Keinginan Rania
263
Biar Aku Yang Simpan
264
Badai
265
Karam
266
Aku Nggak Mau Kehilangan Kamu
267
Siapa Yang Salah?
268
Bikin Emosi
269
Pura-pura Tidur
270
Makam Rania
271
Kabur-Kaburan
272
Ketemu Dilan
273
Mau Liburan Malah Menderita
274
Fakta Baru
275
Hantu Ganteng
276
Misuh-Misuh
277
Jangan Dibiasain
278
Gigi Kebijaksanaan
279
Sesuai Prediksi
280
Nyeramahin Adek
281
Drama Banget
282
Nyuekin Ochonk
283
Nasib Yang Mau Dilangkah
284
Ketar-Ketir
285
Syarat Mau Dilangkah
286
Gagal Pergi
287
Ravel Ganggu Banget
288
Serba Dadakan
289
Nggak Mau Ngelanggar Pamali
290
Dia Nggak Kesambet
291
Pernikahan Tahu Bulat
292
Belum Terbiasa
293
Nggak Liat
294
Hareudang
295
Dunia Persilatan
296
Wanita Berkebaya
297
Sketsa milik Freya
298
Memori Freya
299
Sudahi Kebohongan Ini
300
Akhir Perjalanan Freya
301
Nggak Ada Waktu Buat Protes
302
Akhirnya Saaah Juga
303
Tamu Siapa?
304
Jangan Ganggu
305
Kruwes Lagi
306
Pondok Mertua Indah
307
Ada Yang Hilang
308
Teman Lama
309
Arini
310
Sesuai Keinginan Ndoro
311
Ini Istri Bukan Panci
312
Untungnya Punya Suami
313
Siapa Juga Yang Ngledekin?
314
Nggak Enak Body
315
Jadi Supir Dadakan
316
Minta Liburan
317
Diluar Rencana
318
Hamil?
319
Kantong Harapan
320
Rumpi
321
Gunting dan Peniti
322
Gangguan Datang
323
Suami Protective
324
Balikin Lagi
325
Sadar Diri
326
Etan Nggak Beradab
327
Jangan Esmosi
328
Ditinggal
329
Wanita-Wanita Ibelissss
330
Ubek-Ubek Isi Hape Kangmas
331
Cing Ciripit
332
Permainan Kita Belum Selesai
333
Bukan Karena Banyak Pikiran
334
Siapa Yang Mindahin?
335
Main Petak Umpet
336
Pikirkan Anak Kita
337
Dikejar Setan
338
Salah Rumah Sakit
339
Fix Ini Salah Kita
340
Yang Mahal Biaya Ngobrolnya.
341
Dia Masih Ada
342
Aku Incarannya
343
Kita Pergi Saja
344
Jawaban
345
Kalian Harus Pergi
346
Please Kasih Jeda Sebentar
347
Sampai Juga
348
Tolong Dia
349
Belum Berakhir
350
Lakukan Untuk Anak Kita
351
Ditunggui Para Demit
352
Anak Istimewa
353
Reval Putra Menawan
354
Aku Kecewa
355
Ganti Nama
356
Ganti Sampai 7 Kali
357
Ending
358
Salam dari Author
359
Sequel Mendadak Dikejar Setan
360
novel baru "Bukan Salah Jodoh"
361
Pacarku Mata Duitan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!