BERBAGI CINTA : PENGANTIN YANG TIDAK DI CINTAI
...PENGORBANAN...
Mauriel Chandrawinata anak kedua dari Irawan Chandrawinata dengan Sartika Dewi . Meskipun Mauriel anak adopsi , Irawan menganggap Mauriel seperti anak kandungnya sendiri.
Keluarga Chandrawinaya mempunyai dua orang putri , Anak sulungnya bernama Mariska Chandrawinata.
Pekerjaan Irawan hanya sebagai Seorang Security di pasar swalayan , Sedangkan Sartika hanya tukang cuci baju keliling.
Hidup di Ibukota tidaklah mudah , Keluarga Chandrawinata terpaksa harus meminjam uang kepada rentenir untuk memenuhi kebutuhan Mariska yang masih kuliah.
Cita-cita Mauriel ingin menjadi Seorang Dokter , namun semua itu hanyalah sebuah angan-angan yang tidak akan pernah tercapai.
Mauriel sangat memahami kondisi keuangan keluarganya , Karena itu Ia memutuskan untuk bekerja dari pada kuliah.
Irawan sangat menyayangkan keputusan Mauriel , Padahal Ia ingin kedua putrinya kuliah agar tidak seperti dirinya yang hanya tamatan SMA.
Sartika sangat senang dengan keputusan Mauriel , Ia tidak harus memusingkan biaya kuliah kedua putrinya . Sartika sangat menyayangi Mariska karena itu Ia Ingin putri sulungnga memiliki masa depan yang cerah.
...♡♡♡♡♡♡...
Sartika terpaksa meminjam uang kepada rentenir untuk membelikan Mariska ponsel bermerk Ichiphone , ponsel paling termahal di dunia.
Leon Alexander Seorang Ceo termuda di Indonesia , Satu-satunya pewaris dari Perusahaan Alexander Group.
Karena permintaan sang Nenek yang menyuruhnya untuk menikahi orang biasa , Leon terpaksa mencari Seorang gadis untuk menjadikannya Seorang Istri.
Sartika tidak sengaja mendengar percakapan Leon dengan Neneknya , datang menghampiri Leon.
" Permisi , Boleh Saya bertanya ? " Seru Sartika kepada Leon.
Leon yang mengira Sartika Seorang pengemis , memberikannya uang lima ratus ribu rupiah , Supaya Sartika segera pergi.
" Ambil aja semuanya , Bu " Seru Leon menyerahkan uangnya.
" Maaf , Saya bukan pengemis " Jawab Sartika mengembalikan uang Leon , Lalu menoleh ke arah Sartika.
Leon memperhatikan pakaian Sartika , Memang bukan seperti Seorang pengemis.
" Lalu , ada keperluan apa ? " Kata Leon menatap wajah Sartika dengan tatapan tajam.
" Boleh , Saya duduk di sini ? " Seru Sartika meminta izin.
Leon mempersilahkan Sartika duduk , di depannya.
" Perkenalkan nama Saya Sartika , Saya tinggal di kawaaan Senen.
Saya mempunyai dua orang putri , Putri sulung Saya sangat cantik , dan Ia sedang kuliah di Universitas Indonesia . Putri sulung Saya bernam....." Leon memotong perkataan Sartika.
" Tunggu....tunggu maksud Ibu , apa ? Gue gak paham " Leon mengkerutkan kedua alisnya.
" Maaf sebelumnya , Saya tidak sengaja mendengar pembicaraan Mas. Mas sedang mencari calon istri kan ! " Celetuk Sartika.
" Iya " Jawab Leon singkat.
" Saya ingin memperkenalkan putri sulung , Saya . Mungkin saja berjodoh dengan Mas." Kata Sartika berbinar-binar.
" Oh.....Sebentar , ini anak Saya " Sartika memperlihatkan foto Mariska.
" Cantik " Gumam Leon acuh tak acuh.
" Saya setuju. Saya akan menjemput Mariska , Satu minggu kemudian. Dan ini uang untuk keperluan pernikahan. " Leon memberikan Sartika selembar Cek bernominal lima puluh juta rupiah.
" Dua hari lagi , di jam yang sama , dan di tempat yang sama , Saya akan menjelaskannya " Seru Leon meninggalkan Sartika sendirian.
Sartika tidak mempercayai semudah ini mendapatkan uang lima puluh juta , untuk mendapatkan uang lima ratus ribu saja Ia harus bekerja keras.
Sartika sangat senang membayangkan , Mariska akan menjadi Seorang Nyonya besar dan hidup dengan nyaman. Ia segera pulang untuk memberitahu kabar gembira, kepada putrinya.
...♡♡♡♡♡♡...
" Mariska Sayang , Ibu punya uang banyak. " Seru Sartika memamerkan cek yang Ia terima.
" Halah....paling cuma kertas kosong " Jawab Mariska tidak mempercayai Ibunya.
" Oke.....Ayo kita ke bank sekarang , untuk membuktikannya " Sartika mengajak Mariska pergi ke bank.
Mariska masih tidak mempercayai , cek yang Sartika dapatkan adalah asli. Sartika sengaja tidak mengatakan asal uang itu , Ia paham betul watak putri sulungnya.
Mariska menikmati uang yang Sartika dapatkan , Sementara Mauriel hanya menerima satu stel pakaian yang belinya di pasar.
Dua Hari Kemudian
Sartika membohongi putri sulungnya , Ia mengajak Mariska untuk makan di restoran mewah .
Leon sudah menunggu Sartika di tempat yang kemarin.
" Maaf....Tuan menunggu lama " Seru Sartika
" Oke , Jadi ini yang namanya Mariska " Leon memperhatikan Mariska dari ujung rambut sampai ujung kaki.
" Iya , Kenapa ? " Kata Mariska jutek.
" Langsung ke intinya saja , ini surat perjanjian yang harus Kamu tanda tangani. " Leon menyerahkan suratnya kepada Mariska.
Mariska mengambil surat di tangan Leon dan membacanya dengan teliti.
" Gila.....apa-apaan nih ! Surat pra nikah ? Gue gak kenal Lo , Ngapain juga Gue nikah sama Lo." Ucap Mariska sewot sewaktu membacanya.
" Ibu kamu, belum bilang ? " Kata Leon melirik ke arah Sartika dan Mariska.
" Maksud dia , Apa sih bu ? " Seru Mariska butuh penjelasan.
Sartika menjelaskan semua yang terjadi , termasuk asal usul uang yang Ia dapatkan.
Mariska tidak mempercayai Ibunya tega menjual dirinya , walaupun untuk kebaikan hidup Mariska.
" Kalau , Gue menolaknya ? " Sahut Mariska negosiasi.
" hanya ada jawaban ya , Kalau tetap bersikeras menolaknya , Kalian harus mengembalikan uang itu dalam waktu tiga hari ." Seru Leon ketus.
" Ka.....kalau kami telat membayarnya ? " Tanya Sartika gugup.
" Penjara " Jawab Leon dengan tajam.
Sartika terus merengek , menyudutkan Mariska untuk menerimanya. toh Ia tidak akan rugi menikah dengan Leon , hidup dan masa depannya akan terjamin.
Lelah mendengar ocehan Ibunya , pada akhirnya Mariska menyetujui dan menanda tangani surat pra nikah mereka.
...♡♡♡♡♡♡...
" Kata Ibu , Kakak akan segera menikah " Kata Mauriel
Mariska menatap wajah Mauriel yang polos , dan terisak memeluk adik angkatnya.
" Huaaaaaaaaa , tolongin Gue riel " Mariska merengek dalam dekapan Mauriel.
" Kenapa , Kak ?" Tanya Mauriel tidak mengerti.
" Gue gak mau menikah . Lo tau kan , Gue udah punya pacar " Ucap Mariska sesugukan.
" Kalau Kakak tidak mau menikah , Mengapa menerimanya ? " Mauriel semankin bingung.
Mariska menceritakan apa yang Ia alami tadi sore.
" Astaga " Teriak Mauriel
" Gue cinta mati sama Galang , lagipula dia bukan orang miskin kok " Kata Mariska sambil memonyongkan bibirnya.
" Tapi......Kakak udah gak bisa mundur lagi " Seru Mauriel sambil mengelus pundak Mariska.
Hari Pernikahan
" Kakak cantik " Kata Mauriel memujinya
Mariska hanya terdiam melihat pantulan dirinya di depan cermin . hari ini adalah hari pernikahannya.
" Gue mau sendirian , Riel " Pinta Mariska lirih.
" Iya ka " Jawab Mauriel , Ia ingin membantu Kakaknya tapi Mauriel tidak bisa berbuat apa-apa.
" Aduh.......Mengapa lamban sekali , Lihat sudah jam berapa ini ! " Kata Sartika berteriak kepada semua orang.
" Panggil dia, mempelai laki-laki sebentar lagi datang " Gumam Sartika.
" Iya , bu " Jawab Mauriel patuh.
" Bu........Ibu.......Bapak " Seru Mauriel berteriak dengan suara yang lantang.
Sartika dan Irawan menghampiri kamar Mariska.
" Ada apa " Tanya Irawan
" Kakak.....Kakak tidak ada di kamarnya , d......dan.." Tangan Mauriel menunjuk ke arah jendela.
" Astaga "Teriak Sartika panik.
Mariska melarikan diri dari pernikahannya , Sartika tidak menyangka putrinya tega berbuat seperti itu.
" Aku akan meminta maaf kepada Keluarga Leon " Irawan dengan gagah siap menanggung malu.
" Tidak bisa , Pak " Sartika mencegah tindakan suaminya.
" Kenapa , tidak bisa ? Toh Mariska sudah melarikan diri. " Irawan tidak mengerti.
Dengan raut wajah yang ketakutan , Sartika menceritakan semua kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Irawan terkejut mendengar penjelasan dari Isterinya , bisa-bisanya Sartika berpikiran seperti itu.
" Aku hanya ingin hidup Mariska terjamin. " Kata Sartika berteriak
" Tapi cara Ibu salah " Seru Irawan mengomeli Istrinya.
" Ibu hanya memikirkan uang.....uang....dan uang. Lihat sekarsng anak kita kabur " Kata Irawan balik berteriak.
Irawan dam Sartika terus berdebat tanpa henti , salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah.
" Aku punya ide " Sartika menatap lurus ke arah Mauriel
" Kamu harus mengantikan Mariska " Kata Sartika
" Apa ? Kamu sinting , Aku tidak akan setuju " Jawab Irawan tegas.
" Kamu punya uang untuk menganti rugi ? kehormatan nama kita juga akan tercoreng , Kamu mau menanggung malu ? " Seru Sartika terus mengoceh.
" Kamu harus membalas budi , Kami sudah merawat Kamu dari kecil. sudah saatnya Kamu membalas kebaikan kami." Sartika menekan Mauriel.
Perkataan Sartika benar , berkat keluarga Chandra hidup Mauriel tidak terlantar.
Dsri kecil Ia sudah memahami , Ibunya pilih kasih . Semua yang terbaik selalu di berikan kepda Mariska , hanya Ayahnya yang bersikap adil.
Meskipun Sartika tidak pernah membenci Mauriel , tapi...Ia tahu Ibunya tidak pernah memikirkan hidup Mauriel.
Untuk menyelamatkan kehormatan keluarga , dan pembalasan budinya kepada keluarga ini , Mauriel bersedia mengantikan Kakaknya.
Jakarta , 10 Mei 2021 Mauriel menikah dengan Leon Alexander , Pria asing yang belum pernah Ia temui .
Menjadi seorang pengantin penganti bukanlah keinginannya , tapi keadaan yang memaksanya.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
sekecil apapu. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Novita Elen Mahmud
mampir k,
2022-10-16
0
Marianty Poerba
baru mampir thor
2022-04-26
0
Sitti Asyirah
nyimak dlu
2022-03-01
0