...MEMBAWA ISTRI BARU...
Satu minggu setelah anniversarry Leon memberikan hadiah yang sangat mengejutkan , Ia mengatakan sudah Menikahi rubia .
Bagai petir di siang bolong , jantung ku berhenti berdetak saat aku mendengar perkataan Leon, terluka tapi tidak berdarah, terasa perih seperti di tusuk-tusuk oleh sebilah pisau.
" Mulai hari ini Rubia akan tinggal di rumah ini " Kata Leon sambil tersenyum menatap wajah kami satu persatu.
Aku melirik ke arah Nenek, memastikan wanita tua itu tidak terkena serangan jantung untuk kedua kalinya, melihat kondisi Nenek masih baik , hati ku cukup lega.
" Aku ingin meminta maaf kepada kalian semua, sekarang Rubia sudah menjadi isteri ku , dan dia berhak untuk tinggal di rumah ini " Leon kembali membawa Rubia ke rumah.
" Jadi kamu menikah tanpa mengundang kami, dan tidak meminta izin terlebih dahulu ke Mauriel " Tersirat kemarahan di wajah Papa mertua.
" Aku tahu semua yang ku lakukan salah ! kalian semua kan tahu dari dulu aku hanya mencintai Rubia, Aku menikahi Mauriel hanya demi Nenek " Sahut Leon.
Aku bisa melihat di mata Leon, begitu besar dia mencintai Rubia. Sekarang Aku paham mengapa dia mencari seorang gadis biasa untuk di nikahi, dan inilah alasannya.
Mau Aku atau Mariska yang menikah dengannya, tetap saja hati Leon hanya untuk Rubia.
" harusnya Kakak memikirkan perasaan Mauriel juga donk " Hardik Lucas membela diri ku.
" Sejak kapan hubungan kalian menjadi akrab ? " Leon malah balik bertanya.
" Apa salahnya jika adik ipar akrab dengan kakak iparnya sendiri, bukan hal yang aneh " Celetuk Lucas dirinya tidak mau di salahkan.
" Tapi hubungan kalian terlalu......" Leon belum sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Nenek berteriak," Cukup "
" Jika memang itu adalah keputusanmu, tapi jangan harap Aku bisa menerima dia sebagai cucu menantuku " Seru Nenek sambil menarij tangan Mauriel pergi meninggalkan mereka semua.
" Aku juga sama , bagiku hanya Mauriel yang pantas menjadi kakak ipar " Lalu Lucas pergi mengikuti kami dari belakang, dan Papa mertua ikut menyusul, hanya tinggal Mama yang masih berdiri di sana.
" Sayang , Mama tidak akan menyalahkan kamu seperti mereka. Tapi Mama kecewa mengapa saat kalian menikah , Mama tidak di undang " Kata Mama sambil mengandeng lengan Rubia.
" Maaf Ma ! sebenarnya Aku yang memaksa Ka Leon untuk segera menikahiku " Ucap Rubia dengan nada yang manja.
" Rubia Sayang, Mama tidak marah. Mama hanya kecewa kalian melupakan Mama " Celetuk Mama.
" Sekali lagi maafkan kami , Ma ! untuk menebus rasa bersalah kami, bagaimana kalau Sabtu nanti kita merayakannya bersama " Rubia berusaha untuk mengambil hati Mama mertua.
" Mama setuju "Jawab Mama sambil menyunggingkan bibirnya.
" Memang dari dulu hanya Mama yang mendukung hubungan kami, Aku sayang Mama " Ucap Rubia sambil memeluk Mama.
" Mama juga sayang kalian ! kamu wanita yang cantik, berpendidikan, dan dari keluarga yang terhormat tidak ada alasan bagi Mama untuk tidak menyukai dirimu " Mama memuji Rubia.
" Aku jadi terharu " Sahut Rubia dengan raut wajah yang hampir menangis, Mama mengelus rambut Rubia.
" Sudah larut, sebaiknya kamu istirahat. Lupakan kejadian yang tadi , kemarahan Nenek hanya sementara, kamu harus berusaha untuk mengambil hatinya " Mama memberikan dukungam penuh untuk Rubia.lalu meninggalkan mereka berdua.
" Sayang.....Ayo kita istirahat " Rubia memanggil suaminya, namun Leon tidak bergeming.
" Sayang.....sayang " Teriak Rubia sambil mengoyangkan tubuh Leon.
" Hah....Iya " Leon tersadar dari lamunannya.
" Kamu lagi mikirin apa ? sudah ku bilangkan, semuanya pasti akan baik-baik saja. buktinya Mama mendukung kita " Kata Rubia dengan wajah yang ceria.
" Mama kan memang dari dulu setuju kita pacaran " Celetuk Leon.
" Aku capek , dan aku ingin istirahat " Kata Rubia cemberut.
" Sayang, jangan marah donk " Ucap Leon sambil merayu Rubia.
" Habis kamu kaya lagi mikirin hal lain " Rubia bertingkah seperti anak kecil yang tidak di belikan permen.
" Gak ada sayang " Jawab Leon berbohong.
" Benar ? " Rubia menatap mata Leon.
" Iya sayang " lalu Leon menggendong Rubia , membawanya ke kamar tamu yang sudah di persiapkan.
Rubia tampak senang Leon mengendong dirinya, Ia merangkul leher suaminya lebih erat. tanpa rasa malu Rubia mencium bibir Leon.
" Cuuuppppp "
" Aku cinta kamu " Ucapnya sambil menyenderkan kepalanya di dada Leon.
" Aku juga " Jawab Leon sambil berjalan mengendong Rubia, mereka tidak mempedulikan ada banyak mata yang memperhatikan mereka.
" Apa aku bilang, Tuan muda pasti menikahi Nona Rubia " Celetuk Sari memulai pergosipan.
" Tapi gak nyangka ya, masa baru nikah udah nikah lagi sama wanita lain " Kata Rani ikut nimbrung.
" Namanya juga cinta, cinta kan bisa membuat pikiran seseorang jadi buta " Kata Tuti ikut bergosip.
" Tapi kasihan juga ya sama Mauriel " Celetuk Rani, Ia membayangkan dirinya menjadi Mauriel pasti sudah gila.
" Idih.....ngapain kasihan, dari awal mereka menikah aku sudah tau, tidak ada cinta di antara mereka " Tuti berlagak seperti seorang peramal.
" Hahahah , kamu dah kaya mba dukun " Kata Sari mencibir temannya sendiri.
" Kalian aja yang pada buta, makanya sesekali nonton drakor donk jadi tau " Sahut Tuti tidak mau penglihatannya di salahkan.
" Apa hubungannya drakor sama Tuan muda " Celetuk Rani sambil mencubit pipi Tuti yang tembem.
" Auuwwwww " Tuti menjerit kesakitan.
" Ya....ampun kerjaanya mengosip terus " Teriak Aminah dari dapur, yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka.
" Banyak kerjaan ini, tapi kalian malah enak-enakan " Aminah memarahi para remaja , maklum saja umur mereka bertiga lebih muda lima tahun dari Aminah.
" Pergi yuk, dari pada di marahi sama nyai " Rani mengajak kedua temannya.
Mereka bertiga berlari meninggalkan Aminah sendirian, bukannya melanjutkan pekerjaannya , mereka malah menuju kamarnya untuk melanjutkan gosip yang belum tuntas.
" Dasar bocah " Kata Aminah mengumpat, Ia jadi kepikiran dengan Mauriel.
...♧♧♧♧♧♧...
Mauriel berdiri di balkon sambil menatap langit yang cerah, ada banyak bintang yang berkelap-kelip.
" Woy " Teriak Lucas mengagetkan Mauriel.
" Isshhh....bikin kaget " Celetuk Mauriel.
" Ngapain sendirian, Nenek mana ? " Kata Lucas basa -basi, Ia tahu Neneknya sudah tertidur di kamarnya.
" Nenek udah tidur, makanya aku cari angin " Mata Mauriel tidak berpaling dari bintang.
" Angin kok di cari, masih kepikiran yang tadi ? " Tanya Lucas hati-hati.
" Di bilang gak kepikiran munafik namanya, aku seorang wanita yang mempunyai hati " Berbicara dengan Lucas membuat Mauriel merasa nyaman, jadi dia meluapkan semua perasaannya.
" Iya juga ya, suami tidak pulang di hari ulang tahun pernikahan, eh malah membawa cewe cantik pulang ke rumah " Ucap Lucas ceplas ceplos.
" Kamu mau menghibur atau mengejek sih " Mauriel memarahi Lucas, memukul bahu adik iparnya.
" Dua-duanya " Jawab Lucas sambil tersenyum .
" Ah sia-sialah aku cerita sama kamu " Canda Mauriel berpura-pura ngambek.
" Hahahahahaha " Lucas tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Mariel.
" Gak cocok , kamu gak pantes jadi cewe manja, kalau si Rubia baru cocok " Sahut Lucas yang masih menahan tawa.
" Oh.....Iya juga ya, Rubia sangat cantik, dan bisa bertingkah manja pantas saja Leon jatuh hati. " Gumam Mauriel.
" Kamu juga cantik dan lembut " Kali ini Lucas berbicara lebih serius sambil menatap wajah Mauriel.
" Apa ? " Tanya Mauriel meminta Lucas untuk mengulangi perkataannya, Ia tidak mendengarkan dengan jelas ucapannya.
" Sudah malam, tidur sana " Lucas mengalihkan pembicaraan dan bersyukur Mauriel tidak mendengarnya tadi.
" Sepuluh menit lagi " Ucap Mauriel.
" Kalau gitu , aku duluan ! awas aja kalau nanti, aku masih liat kamu di sini " Kata Lucas mengancam.
" Siap pak bos " Jawab Mauriel sambil hormat ke arah Lucas.
" Hahaahhahahh " Lucas kembali tertawa melihat tingkah konyol Mauriel lalu tanpa sadar tangannya mengelus rambut Mauriel.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
sekecil apapu. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Benita Lestiyorini
Hibur diri aja Maurel, jalan2, ke salon merawat diri biar tambah cantik. Kan skrg aa sainganmu di rumah.
2024-01-13
0
Marianty Poerba
ngakk usah mikirin leon...
bibi cantik aja biar makin cantik 😄
2022-04-26
0
▫️
udh g usah mikir lg lari ke lucas
2021-12-26
1