...BERBAGI KAMAR...
“ Sssttttt jangan berisik “ Kata Leon sambil menciumi leher Rubia.
“ Ah.....Leon Jangan di sini Gue malu , nanti dia bangun “ Seru Rubia menahan diri agar tidak mendesah sambil melirik ke arah Mauriel yang sedang tertidur.
“ Memangnya kenapa kalau dia bangun , toh sekarang kita sudah menikah jadi bebas mau melakukan apa saja “ Ucap Leon tangannya mulai nakal meremas bokong rubia , Bibirnya menciumi rubia dengan ganasnya .
Aku bisa mendengar suara Leon dan Rubia di dalam kamarku, cahaya lampu yang gelap tidak mengurangi penglihatan ku.
Aku melihat Leon sedang memeluk Rubia dengan mesra, tatapannya begitu bergelora, ******* napas dari mulutnya membuat perut ku mual.
Aku menahan semua perasaan yang bergejolak di dalam kepalaku,terus berpura-pura memejamkan mata seolah-olah aku tidak melihat mereka.
Aku harus berbagi ranjang dengan perempuan lain betapa sakitnya hati dan perasaan ku , di saat Mereka sedang berc*mb* dengan bahagia Aku merasakan kepedihan yang mendalam.
Malam semakin larut, hawa dingin menerpa kaki ku yang tidak tertutup dengan selimut.
Leon semakin menggila, dengan buasnya ia mel*mat bibir Rubia hingga gadis itu tidak bisa bernapas.
" Hosh...hosh... " Rubia mengatur pernapasannya, Jika tidak segera mendorong Leon dirinya pasti sudah mati kehabisan napas.
Leon kembali menarik tubuh Rubia, dengan sebelah tangan Ia menekankan tubuh Rubia yang mungil, dan mendorongnya ke arah sofa.
" Kamu gila ingin melakukannya, di sini " Bisik Rubia lagi.
" Sssttttt " Leon menempelkan telunjuknya di bibir Rubia,lalu menciumnya dengan lembut.
Kelembutan yang di tawarkan Leon, membuat Rubia lupa akan daratan, Ia melingkarkan kedua tangannya dan meremas rambut Leon.
Rubia menyambut bibir Leon, lalu memainkan gerakan bibirnya, C*um*n semakin memanas membuat keduanya tidak tertahan lagi.
Sambil terus m*nc*um, Leon melepaskan helai demi helai pakaian Rubia, membenamkan tubuhnya ke atas sofa.
Sinar rembulan menyinari tubuh mereka yang tidak memakai sehelai benang pun, dengan posisi Leon yang berada di atas tubuh Rubia.
Leon memainkan g*rak*nnya yang lincah, lalu m*n*kankan tubuhnya lebih dalam dengan irama.
Rubia semakin m*nd*s*h saat Leon menambah percepatannya menuju kl*m*ks.
...♡♡♡♡♡♡...
Sepanjang malam Mauriel terjaga dari tidurnya, Ia menatap sofa dengan perasaan jijik.
Mengguyur sofa itu dengan air untuk membersihkannya dari jejak Leon dan Rubia.
Aminah yang mau membersihkan kamar Mauriel segera menghentikan perbuatannya.
" Nona muda cukup , nanti airnya kemana-mana " Kata Aminah sambil mengambil ember dari tangan Mauriel.
Tangis yang semalam di tahannya, Ia luapkan di depan Aminah.
" Huhuhuhuhu " Kedua tangan Mauriel menutupi wajahnya.
Aminah tidak bertanya ataupun bersuara, Ia memeluk Mauriel dengan hangat membiarkan gadis cantik itu mengeluarkan semua kesedihannya.
" Terima kasih " Ucap Mauriel masih terisak.
" Sudah lebih baik , Non" Kata Aminah lembut, dan Mauriel menganggukkan kepalanya.
" Saya panggilkan Agus, untuk mengeluarkan sofa yang basah " Kata Aminah, Aku menganggukkan kepala, lebih baik di buang dan menggantinya dengan yang baru.
" Tunggu, Bi " Kata ku memanggil Aminah.
Aminah menghentikan langkahnya dan mendengarkan perkataan Mauriel.
" Sofanya di buang saja tidak usah di bawa masuk lagi, nanti aku akan beli yang baru " Ucap ku dengan dingin.
" Baik, Nona muda " Jawab Aminah.
Aminah datang menghampiri Agus, Ia lalu mengangkut sofa ke luar kamar, tidak membutuhkan waktu yang lama , Mauriel sudah membeli sofa yang baru.
Leon dan Rubia sungguh tidak tahu malu, apakah mereka sengaja melakukannya untuk menghina diriku.
" Mauriel sayang, ada apa termenung begitu ? Cerita pada Nenek " Kata Nenek yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Mauriel.
" Nenek " Aku tidak menyadari kehadiran Nenek.
" Eh...kok kaget, kaya liat hantu saja. Kamu sedang memikirkan sesuatu ? " Tanya Nenek menyelidiki.
" Tidak ada , Nek " Aku tidak ingin membuat Nenek sedih karena mendengarkan ceritaku.
" Jangan bohong, Nenek memang sudah tua tapi pengelihatan ku masih sangat tajam. " Mata tua Nenek tidak bisa dibohongi.
" Semalam......" Aku ragu untuk menceritakannya.
" Tidak apa-apa, Nak " Sahut Nenek sambil membelai rambut ku.
" Semalam Leon dan Rubia masuk ke kamar ini,......" Aku menceritakan semuanya kepada Nenek, dengan mata yang sembab ku tumpahkan segala emosi yang berkecamuk di kepala.
" Cucu ku yang malang, maafkan Nenek karena kamu harus menerima penghinaan seperti itu " Seru Nenek menatap wajah ku dengan perasaan bersalah.
" Ini bukan salah, Nenek " Jawab ku menyentuh pipi Nenek yang memperlihatkan garis-garis halus di sekitar wajahnya, tapi tetap terlihat cantik.
" Seandainya Nenek tidak memaksa Leon, kamu juga tidak akan terbelenggu dalam pernikahan ini " Ucap Nenek pelan sambil menerawang ke arah jendela.
" Leon cucu ku, sebelum mengenal Rubia dia adalah seorang yang hangat dan sangat menyayangi keluarganya, tapi saat wanita itu hadir kedalam hidupnya , Leon berubah seperti orang lain " Ucap Nenek menceritakan dengan bibir yang gemetar.
" Sebenarnya Rubia adalah gadis yang cantik , hanya saja......" Nenek tidak melanjutkan perkataannya.
Aku mengkerutkan kening, aku tahu Nenek sedang menyembunyikan sesuatu.
" Kenapa , Nek ? " Tanya ku memancing Nenek untuk melanjutkannya.
" Hanya saja dia terlalu manja " Jawab Nenek sambil tersenyum dengan terpaksa.
Aku tahu bukan itu yang mau di katakan oleh Nenek, pasti ada sesuatu rahasia yang belum aku ketahui.
Aku tidak ingin memaksa Nenek untuk menceritakannya, aku akan menunggu sampai nenek mengatakannya sendiri.
" Sudahlah lupakan tentang Leon dan Rubia, ayo temani aku makan " Nenek menarik Tangan Mauriel dan membawanya ke meja makan, di sana sudah ada Papa , Mama , Lucas , Leon , dan Rubia.
" Selamat pagi , Mauriel " Kata Rubia menyapa Mauriel dengan sok akrab.
'' Pagi " Jawab ku ketus tanpa memandangnya.
" Selamat pagi Ma , Pa " Aku menyapa Mama dan Papa sambil tersenyum.
" Pagi Mauriel " Jawab Mama dan Papa bergantian.
Aku melirik ke arah Leon yang sedang menikmati makanannya, di wajahnya tidak terlihat rasa bersalah sama sekali.
" Selamat pagi , Lucas " Ucap ke ceria saat menyapa dirinya.
" Selamat pagi , Kakak Ipar. Hari ini kamu terlihat sangat senang " Tanya Lucas , Ia memberikan ku sepotong roti yang tadi dia oleskan dengan selai stroberi.
" Terima kasih " Jawab ku menerima roti, lalu memakannya walau terasa hambar.
" Sama- sama " Seru Lucas lalu Ia membuatkan satu tangkup roti lagi untuk Nenek.
" Nenek mau di olesi pakai apa ? " Tanya Lucas.
" Sama seperti Mauriel " Jawab Nenek sambil melihat roti yang ku makan.
" Roti dengan selai stroberi, memang pas untuk memakan yang manis hari ini " Celetuk Lucas.
Leon diam-diam mencuri pandang melirik wajah Mauriel, entah apa maksud dari perbuatan Leon kepada diri ku.
" Ma , Pa aku berangkat kerja dulu " Kata Leon berpamitan sambil mencium kedua orang tuanya.
" Hati-hati , Sayang " Seru Mama penuh perhatian.
" Nenek, aku berangkat " Leon mencium pipi Nenek dengan lembut.
" Iya " Jawab Nenek datar.
Leon berdiri di samping ku tapi tidak mengucapkan sepatah katapun, dan pergi begitu saja.
" Aku juga berangkat Ma , Pa , ada proyek yang harus aku kerjakan " Kata Rubia ikut berpamitan.
" Semangat Sayang " Mama mencium pipi Rubia.
" Nenek , aku berangkat " Seru Rubia kepada Nenek tapi Nenek mengabaikannya.
Baguslah dua orang yang tidak ingin aku lihat pagi ini sudah pergi, aku bisa sarapan dengan tenang.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
seperti Like , vote , komen atau memberikan gift , di share juga boleh
sekecil apapun. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Jupilin Kaitang
sunguh tegah melakukan itu depan isteri,kenapa tidak lain kamar walau pun kedua itu isteri namun sangat lah jahat bila satu kamar
2022-08-15
0
Rizki Islami Mirza
4dugdvi7
2022-06-28
1
Agrelia Agre
thor kalo bisa si maurel buat kabur dari rumah aja, ksian kan maurel x skit hati trus gtu lhat tngkah si leon sma rubah😂
2022-05-15
1