...PILIH KASIH...
Wanita mana yang rela suaminya menikah lagi ?
Wanita mana yang rela membagi suaminya dengan madunya ?
Wanita mana yang rela berbagi cinta dengan wanita lain ?
Tidak ada satu orang pun yang mau di poligami, tapi kisah ku berbeda, Aku yang hanya seorang pengantin penganti, bukan isteri pilihannya , harus kuat menghadapi perbuatan suami ku.
Sejak Leon menikah lagi , dan membawa isteri barunya ke rumah, hati ku harus tegar melihat suami ku sangat mencintai dia.
Kata petuah , boleh saja seorang lelaki memiliki lebih dari satu isteri asal dia bisa bersikap adil terhadap kedua isterinya dan dapat mencintai keduanya.
Tapi Leon berbeda, dia tidak bisa bersikap adil kepada kami berdua, supaya tidak ada kecemburuan di antara aku dan dia. dan hatinya hanya untuk Rubia seorang, tidak ada tempat bagiku di dalam hatinya.
Leon hanya bisa melihat Rubia, dan Ia hanya memikirkan, bagaimana cara untuk membahagiakan isteri keduanya, dan bersikap masa bodoh terhadap diri ku yang tidak di cintai olehnya, karena bagi dirinya kebahagiaan diriku tidaklah penting.
Baru tiga hari yang lalu Leon pulang sambil membawa hadiah untuk Rubia, Ia sangat senang mendapatkan sebuah kalung berlian, dan memamerkannya kepada semua orang, termasuk diriku.
" Kak Mauriel, lihat deh cincin yang baru di belikan sama Kak Leon sangat berkilauan, aku sangat menyukainya " Seru Rubia sambil menunjukan jari manisnya yang terpasang cincin pemberian Leon.
" Iya, cantik " Jawab ku cuek, buatku ini sudah hal biasa, yang satu tukang pamer, yang satu lagi pilih kasih.
" Padahal baru tiga hari yang lalu , Kak Leon membelikanku kalung. Sekarang cincin, suamiku sangat romantis " Teriak Rubia ceria.
Mendengar Rubia memanggil Leon dengam sebutan suamiku, mendadak aku jadi mual, aku menangapi cerita Rubia sambil senyam senyum menahan sesak di hati.
" Kalau kakak, di kasih apa ? " Tanya Rubia penasaran.
" Ini anak pura-pura tidak tahu atau sengaja mau mempermalukanku, padahal semua orang tahu sikap Leon kepadaku sangatlah dingin " Gumam ku di dalam hati.
Beruntung Lucas datang menghampiri kami, jadi aku tidak perlu menjawab pertanyaannya, yang akan mempermalukan diri ku sendiri.
" Kakak Ipar " Teriak Lucas memanggil namaku.
" Hay, Lucas " Sapa Rubia tapi Lucas mengabaikannya.
Untuk pertama kalinya aku senang, dengan kemunculan Lucas di depanku, dan menyapanya dengan manis," Adik Ipar, kenapa baru datang, Aku dari tadi nungguin, kamu "
Lucas mengangkat alisnya , Ia merasa bingung dengan perubahan sikap ku yang mendadak ramah kepadanya, Lalu aku memberinya sebuah kode dengan mengedipkan sebelah mataku.
Tampang Lucas yang terlihat bodoh, aku jadi gregetan ingin mencekik lehernya, dia tidak memahami sinyal kode yang aku tunjukan.
Dengan sengaja aku merangkul lengannya, dan berjinjit untuk menggapai kupingnya , lalu membisikannya," Cepat, bawa aku pergi dari sini. Dasar bodoh. "
" Kakak ipar, berani bayar berapa ? " Seru Lucas , mendekatkan mulutnya di telingaku.
Ingin rasanya, aku meninju wajahnya yang menyebalkan. Tapunaku harus bersabar , supaya dia mau membantuku. Sungguh aku sudah muak, mendengar ocehan Rubia.
" Tiga ratus ribu " Gumam ku membuka harga, Lucas menggelengkan kepalanya.
" Lima ratus ribu ? " Sahutku, tapi lagi-lagi Ia menggelengkan kepalanya.
" Oh....Tuhan......Tanganku sudah gatal , aku jadi mau menghajarnya berkali-kali " Gumam ku di dalam hati, sambil mengelus dada.
" Satu juta, ini adalah harga terakhir, kalau kamu masih menolaknya, mulai sekarang jangan pernah muncul dan sok akrab denganku " Bisikku dengan nada untuk mengamcam.
Lucas tidak mau menjauh dariku, mau tidak mau dia harus menerimanya, " Baik, aku setuju " Jawab Lucas pada akhirnya.
" Kakak Ipar, kenapa kamu masih di sini ? " Tanya Ĺucas mulai berakting.
" Astaga, aku lupa " Jawabku bersandiwara.
Pletak......
Tiba-tiba Lucas menyentil keningku dengan kekutan yang full, rasanya sakit dan pedih di kulit, " Hehehe...maaf aku lupa. " Seru ku sambil mengusap keningku.
Lucas mengandeng tanganku, dan membawa ku pergi, melewati Rubia yang sejak tadi memperhatikan kamu.
" Maaf, aku pergi dulu " Teriak ku menoleh ke arah Rubia, sambil melambaikan tanganku.
" Hahahhahahha " Aku tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi Rubia , senang sekali melihatnya seperti itu.
" Aku sudah menyelamatkan, Kakak. Jangan lupa dengan bayaranku " Celetuk Lucas , caranya menagih layaknya seorang rentenir.
Aku menarik napas, lalu membuang napas, "Fiuuh "
" Apa katamu ? Bayar ? Nih, sekarang juga aku bayar " Seru Ku sambil mencubit pipinya yang tembem.
Lucas meronta kesakitan, Aku sengaja mencubitnya dengan kencang, emosi yang tadi ku tahan , akhirnya terbayarkan.
" Ampun, Kakak ipar " Jerit Lucas memohon.
" Apa ? aku tidak dengar. " Kata ku pura-pura budek.
" Kakak ipar ku yang cantik, aku mengaku kalah " Teriaknya .
" Hahahahahahahah " Aku tertawa terbahak-bahak karena menang melawan satu cecungguk,
" Cubitan, Kaka ipar dah kaya kepiting , sakit banget " Ucapnya dengan raut wajah yang memelas.
" Ulululu.....maaf deh, kalau sudah sembuh, baru aku cubit lagi. " Sahutku masih menjahilinya.
" Jahat ! pipiku sampai merah begini, tapi masih tetap mau di lakuin " Kata Lucas masih mengucap pipinya.
Reflek tanganku bergerak mengusap pipinya yang kemerahan, jarak wajah kami sangat dekat, dan aku fokus melihat bekas cubitan ku saja.
" Maaf " Ucap ku pada akhirnya, merasa bersalah.
Lucas tidak mendengarkan perkataan yang aku ucapkan, matanya menatap wajah ku dengan serius, tiba-tiba terdengar suara dari belakang," Kalian sedang apa ? ".
Aku dan Lucas terhentak mendengar suara tersebut, Spontan Aku melepaskan tanganku dari wajahnya dan menoleh kebelakang.
" Leon "Kata ku tepaku melihat Leon berdiri di belakang ku,dengan rahang yang mengeras.
" Kakak " Seru Lucas tidak kalah kagetnya denganku.
Aku dan Lucas seperti pasangan yang berselingkuh, dan tertangkap basah karena sudah melakukan kejahatan.
" Nenek, memanggil kalian berdua " Sahut Lucas dengan nada yang sangat dingin.
Aku mengkerutkan keningku, dan menatap punggung Leon yang semakin mengecil.
" Kakak, mau sampai kapan terus memandangi dia ? " Ucap Lucas dengan datar.
" Enak aja, siapa juga yang melihatnya " Seru ku berdusta.
" Tidak melihat cuma memandanginya " Kata Lucas mengejekku.
" Kamu masih berani mengangguku " Teriakku sambil mengejar Lucas yang sudah melarikan diri, dan dia menghindari seranganku.
" Hahahhahaha " Kami berdua saling mengejar satu sama lain di taman belakang.
Bersama Lucas aku lupa rasa sesak di hatiku, padahal tadi aku sedikit merasakan cemburu , saat Rubia menceritakan semua tentang Leon.
" Lucas, jangan kabur " Teriakku sambil tertawa bahagia.
" Hahaahaaaaha "
" Tidak mau, kalau tertangkap pasti di cubit lagi " Seru Lucas dari kejauhan, dan terus menghindari Rubia.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
seperti Like , vote , komen atau memberikan gift , di share juga boleh
sekecil apapun. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Kirania Putri
mau ngapain juga suka2 aku lah,,,,
kudu tk apakno leo iki yo? sebel aku,,,
2022-02-07
0
amalia gati subagio
si dungu m berlaju zalim pd dirinya
2022-01-12
1
▫️
next
2021-12-27
1