...BERBAGI CINTA...
" Dokter , Bagaimana keadaan Ibu " Kata Ayah dengan wajah cemas.
" Untunglah nyawanya masih bisa di selamatkan " Jawab Dokter sembari menuliskan resep obat.
" Tebus obat ini akan membuat tubuhnya lebih baik " Dokter menyerahkan resep kepada Lucas.
" Terima kasih, Ka Sean " Sahut Lucas.
" Sama-sama, kamu kapan balik ? " Tanya Sean ramah.
" Kemaren kak " Jawab Lucas sambil memijat kaki Nenek.
" Jagain Nenek baik-baik, Aku pulang dulu " Serunya sambil memeluk pundak Lucas, Ia menganggukkan kepalanya.
Sean adalah Dokter pribadi keluarga Alexander, sekaligus sahabat terbaik Leon.
" Terima kasih, udah datang malam-malam. " Seru Leon mengajak Sean keluar dari kamar Nenek.
" Santai, kaya sama orang asing aja. Nenek Lo, nenek Gue juga " Gumamnya sambil menghisap rokok.
" Sebenarnya apa yang terjadi, kondisi Nenek seharusnya baik-baik saja sepulang dari Amerika ? " Selidik Sean.
" Saat Gue periksa, kondisinya hampir fatal " Kata Sean mengatakan kondisi Nenek yang sebenarnya.
" Semua karena kesalahan, Gue " Gumam Leon sambil menatap langit.
Sean memandangi wajah sahabatnya, menunjukan rasa simpatinya sambil memegang bahu Leon, " Ada apa ?
" Masalahnya rumit " Leon menghela napas panjang, Sean menawarkan rokok kepadanya.
Leon menghisap rokok, dan menghembuskannya bersamaan dengan nafasnya.
" Gue udah menikah " Kata Leon pelan.
" Itu juga Gue tau ! Kan Gue datang ke acara resepsi " Sahut Sean sambil menyenggol sikut Leon.
Leon menggelengkan kepalanya, " Gue menikah dua kali. Kemaren Lo cuma datang ke pernikahan yang kedua " Seru Leon akhirnya berkata jujur dengan sahabatnya.
" What ? " Sean hampir tidak percaya dengan apa yang Ia dengar.
" Jadi kemaren Lo sama Rubia nikah diam-diam " Kata Sean meninggikan suaranya , Leon langsung menyumpal mulut Sean.
" Sssttt....keluarga belum ada yang tahu " Bisik Leon sambil celingak-celinguk.
" Lo,udah gila " Ucap Sean.
"Otak Lo di mana, Le. Pernikahan bukan mainan yang bisa Lo buang kapan pun." Bisik Sean hati-hati takut ada yang mendengarnya.
" Pernikahan yang pertama itu karena paksaan ! Nenek selalu memaksa, untuk menikah dengan gadis biasa. Dia gak pernah menyetujui hubungan Gue sama Rubia, tapi Gue gak bisa nglepasin dia begitu aja " Kata Leon sambil menghisap rokoknya.
" Tapi gak gitu juga caranya, Bambang." Seru Sean gregetan.
" Lo kan bisa menikah kontrak ! setelah habis kontrak, tinggal cerei habis itu Lo bisa nikahi Rubia " Gumam Sean ikut pusing memikirkan Leon.
" Ngomong gampang tapi kenyataannya sangat sulit " Sahut Leon.
" Gue sama dia memang nikah kontrak, dan kita sepakat akan cerei ,tapi permasalahannya ada pada Rubia " Celetuk Leon.
" Kenapa, dia " Jawab Sean , walau sebenarnya Sean kurang suka dengan hubungan Leon dan Rubia, tapi dia gak mempunyai hak untuk melarang percintaan sahabatnya.
" Rubia ngancem akan bunuh diri kalau gak segera di nikahi " Jawab Leon.
" Kebelet banget tuh cewe, Pengen nikah sama Lo." Ujar Sean menyindir Rubia.
" Terus Lo bawa Rubia ke rumah, dan Nenek terkejut karena ngliat dia , yang menyebabkan jantungnya kumat " Ucap Sean menebak cerita selanjutnya.
Leon menganggukkan kepalanya, semua yang di katakan Sean benar.
" Lo kebiasaan, selalu mengambil tindakan buru-buru. " Sean semakin gregetan dengan sikap Leon, Leon yang Ia kenal sangat bijak mengambil keputusan tidak di sangka untuk jalan hidupnya sendiri malah jadi berantakan.
" Rubia....." Kata Leon terhenti.
" Gue tebak lagi , dia meminta untuk datang ke rumah ya kan." Seru Sean tegas.
" Iya, dia bilang cuma ingin ketemu Nenek. Tapi reaksi Nenek...." Leon tidak tahu lagi harus berkata apa, pikirannya kosong.
" Hah " Sean menghela napas panjang.
" Gue yang ada masalah, ngapain Lo ikut narik napas " Seru Leon sambil ketawa.
" Gue yang denger aja pusing, apalagi Lo yang ngalamin langsung." Gumam Sean.
" Hahahhaha " Leon tertawa melihat ekspresi sahabatnya.
" Gue gak bisa bantu banyak, tapi apapun keputusan yang Lo ambil , Gue pasti dukung. " Ucap Sean menyemangati Leon, hanya itu yang bisa Sean katakan.
Kita sebagai manusia tidak bisa menghakimi keputusan yang di ambil oleh seseorang, yang bisa di lakukan sebagai teman adalah mendengar kan ceritanya dan menyemangatinya tanpa harus menyalahkannya
Rubia adalah Seorang wanita yang cantik dan baik , Ia bahkan memanggil Aku sebagai Kakaknya.
" Hay " Sapa Rubia ramah, Mauriel menganggukkan kepalanya.
" Kenalan, yuk " Ajak Rubia sambil mengulurkan tangannya.
" Nama Gue Rubia ! siapa nama, Lo ? Ucap Rubia tenang seperti tidak terjadi apapun.
" Mauriel " Jawabnya singkat.
" Maaf kalau Gue sudah membuat kekacauan " Kata Rubia sambil menundukan kepalanya.
" Gue cuma mau ketemu Nenek " Sahutnya lagi.
" Memang ada hubungan apa Lo sama Nenek " Gumam Mauriel di dalam hatinya.
Rubia menjawab seperti mengetahui apa yang ada di dalam hati Mauriel.
" Gue dan Leon adalah sepasang kekasih, dan Nenek tidak menyukai hubungan kami " Sahutnya menatap mata Mauriel.
Mauriel menatap wajah Rubia, Ia seperti wanita yang tidak tahu malu, berani mengatakan itu di depan seorang istri atau jangan-jangan dia tahu kalau dirinya bukanlah pengantin yang Leon pilih.
" Kamu tahu siapa saya ? " Tanya Mauriel dengan wajah yang serius, Rubia menganggukkan kepalanya.
" Lalu kalau tahu, mengapa masih mempunyai keberanian untuk berbicara seperti itu. Apa kamu tidak menghormati saya sebagai istri Leon ? " Kata Mauriel setengah berteriak.
" Maaf.....Gue tahu ini semua salah, tapi kami saling mencintai , dan Gue sangat mencintai Leon." Ucap Rubia sambil menatap tajam mata Mauriel.
Aku tidak pernah menduga ada seorang wanita simpanan yang berani meminta maaf karena sudah mencintai lelaki yang sudah beristri.
" Gue gak masalah Leon sudah menikah dengan Lo. Gue rela menjadi yang kedua walau sebenarnya Gue orang pertama yang ada di hidup Leon " Kata Rubua tanpa rasa malu , dan dengan wajah polosnya Ia meminta izin untuk berbagi cinta denganya.
" Kita bisa hidup bersama , dan Gue akan menganggap Lo sebagai Kakak " Seru Rubia sambil tersenyum.
Aku hampir gila mendengar permintaan wanita yang bernama Rubia , dan Leon berani sekali membawa selingkuhannya ke dalam rumah , membuat Nenek jatuh sakit.
" Keluar " Teriak Mauriel mengusir Rubia.
" Tapi....tapi...." Rubia enggan meninggalkan kamar Mauriel.
" Loe harua dengarin penjelasan Gue " Ucap Rubia memohon.
" Keluar " Kali ini suara Mauriel sangat kencang, sehingga membuat semua orang berkumpul di kamarnya.
" Ada apa ribut-ribut, Ibu sedang beristirahat ? " Tanya Mama melirik kami berdua.
Aku ingin mengatakan sesuatu , tapi Leon lebih dulu berbicara, " Ma, ini cuma salah paham aja . Rubia cuma meminta sesuatu tapi mungkin Mauriel tidak mengizinkannya , makanya mereka jadi ribut , bukankah semua wanita seperti itu " Kata Leon melindungi Rubia.
" Oh....jadi seperti itu. Mauriel mama kenal Rubia dengan baik , dia ini anak yang sangat manis jadi jangan galak-galak sama dia. Rubia sudah seperti putri di rumah ini " Kata Mama ikut membela Rubia.
Aku bisa melihat Rubia tersenyum di belakang Mama, senyum kemenagan karena suami dan Ibu mertua ku ada di pihaknya.
" Sudah malam, lebih baik kau pulang saja " Seru Lucas netral.
" Biarkan Nenek beristirahat denagn tenang " Ucao Lucas lagi ,kali ini dengan nada yang dingin.
Leon mengajak Rubia keluar dari kamar Mauriel, dan membawanya pergi dari kediaman Alexander. Dokter Sean yang masih berada di rumah menatap ke arah Mauriel dengan wajah kasihan , sepertinya dia sudah mengetahui nasib Mauriel.
" Semangat " Kata Sean sambil pergi meninggalkan rumah kami.
" Kakak ipar juga istirahat saja, malam ini biar aku yang menjaga Nenek " Ucap Lucas lembut , Ia mau mengelus rambut ku tapi tidak jadi dia lakukan.
" Benar , malam ini sebaiknya aku istirahat. begitu banyak hal yang terjadi. " Gumam Mauriel .
" Lupakan hal yang telah menyakiti mu " Mauriek menyemangati dirinya sendiri
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
sekecil apapu. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Benita Lestiyorini
Biar kamu gadis biasa Maurel, tak apa, kan kamu tetap istri pertama yg sah. Ambil hati dg cara tunjukkan pribadimu yg baik dalam kelg mereka. Semangat sabar ya Maurel /Drool/
2024-01-13
0
Jupilin Kaitang
tidak diangap isteri buat apa bertahan,dilayan saja tidak sejak nika apa lagi ditungu dalam keluarga yang tidak menerima
2022-08-14
0
ummu audia
lu gue nya norak banget...authornya bukan orang yg tinggal d jkarta keknya. Lu gue itu g dipake setiap saat..malah aneh .. baru kenalan udah lu gue ..ngga banget ka...maaf tolong riset lg ya ttg bahasa2 slang dan penggunaannya.. sayang alur udah oke tp tata bahasa ga enak didengar dan dibaca
2022-08-07
0