...MENIKAH DIAM-DIAM...
Karena aku bukan pengantin yang Ia pilih , aku hanya menjadi pengantin penganti yang telah membohonginya .
Posisi Mauriel serba salah , Satu sisi aku harus menyelamatkan kehormatan keluarga , di sisi lain aku merasa terhina karena Leon tidak memghargainya.
Pernikahan kami di awal dengan kebohongan , dan aku harus menerima kenyataan bahwa Leon tidak memcintai ku .
Apakah aku sanggup untuk mempertahankan mahligai pernikahan kami , pernikahan yang tidak di dasari oleh cinta ?
Apakah aku layak mendapat cinta Leon , walau aku telah menipunya ?
...♡♡♡♡♡♡...
Sehari setelah pernikahan , Mauriel bisa merasakan kemarahan di mata Leon , mulutnya memang tidak mengatakan apapun , tapi dari matanya terpancar kebencian untuk ku.
" Siapa nama , Lo ? " Leon bertanya sambil memandangi Mauriel.
" Mauriel " Jawab ku singkat.
" Gue tidak mengenali wajah dan nama itu " Kata Leon memghina diri ku.
" Maaf , Gue terpaksa melakukan ini , Di hari pernikahan , Kakak melarikan diri , supaya keluarga tidak menanggung malu , Gue menggantikan kakak. " Aku menjelaskan sambil menjenntikan kuku jari.
" Lalu ! Gue yang harus menerima penghinaan ini ! " Seru Leon sangat ketus
" Sekali lagi , Gue minta maaf " Aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya.
" Sudahlah , Gue sudah membayar dengan mahal " Jawab Leon sambil melewati Mauriel begitu saja , Ia membanting pintu kamar.
Brakkkk......
" Dasar pria yang sangat tempramen " Aku tersungkur di lantai , tubuh ku seketika sangat lemas
...♡♡♡♡♡♡...
Pagi hari sangat cerah , matahari bersinar begitu teriknya , kicauan burung saling bersautan seolah-olah mereka sedang bernyanyi untuk Mauriel.
Mauriel terpaksa tidur di ruang tamu , dan masih mengenakan gaun pengantinnya. Ia tidak punya muka untuk tidur bersama dengan Leon.
Leon keluar dari kamar , rambutnya yang masih basah menetes di wajahnya.
Mata kami berpapasan , tapi anehnya di antara kami tidak ada yang saling menyapa.
Leon sudah rapih berdandan , sepertinya bersiap-siap berangkat kerja.
Mauriel menjalanlan perannya sebagai istri , buru-buru masuk ke dapur , menyiapkan sarapan dan susu untuk Leon.
" Tidak usah " Teriak Leon memperharikan Mauriel di dapur.
" Sangat baik untuk mengisi tenaga , sebelum melakukan aktivitaa " Seru ku sambil membuat roti bakar dengan selai coklat.
Leon mengabaikan Mauriel , Ia pergi begitu saja , tidak mengatakan sepatah katapun.
" Huh....kehidupan baru yang sangat berat , udah gak bisa mundur lagi " Gumam Mauriel sambil memakan sendiri roti bakar yang Ia buat.
...♡♡♡♡♡♡...
Mauriel sudah mengganti pakaian segera membereskan barangnya yang Ia bawa dari rumah.
Rumah baru tempat Mauriel tinggal sangat besar , dan perabotannya sudah lengkap seperti sudah di persiapkan untuk pengantin baru.
Apakah benar semua ini di persiapkan untuk ku ? Aku merasa ini semua bukan milik ku.
" Ayo membersihkan rumah. Semangat ! " Teriak Mauriel menghibur dirinya sendiri.
Waktu berjalan sangat cepat , tidak terasa sudah magrib.
Mauriel sudah memasak tumis kangkung , sambel terasi , beserta lauknya ikan cuwek di sambelin dengan tempe orek.
Berjam-jam Mauriel menunggu Leon pulang , tapi sudah lewat tengah malam , Leon tidak muncul juga.
Mauriel sampai ketiduran di ruang tamu karena menunggu Leon semalaman , ternyata Leon tidak pulang ke rumah.
Makanan yang kemaren Mauriel masak masih tersaji di meja makan , Ia membuang tumis kangkung ke dalam tong sampah.
" Capek- capek Gue masak tapi di buang percuma ! kan sayang membuang makanan , tau gitu kemaren Gua makan aja " Aku mengumpat memaki tidak jelas.
Untung Ikan cuwek , tempe orek dan sambal terasi masih bisa di panaskan , jadi tidak membuang makanan terlalu banyak.
" Lain kali , Gue gak akan masak untuknya lagi " Gerutu Mauriel sambil memakan makanan yang Ia masak kemaren.
...♡♡♡♡♡♡...
Sudah tiga hari berlalu Leon tidak kunjung pulang ke rumah , tidak memberikan kabar apapun kepada Mauriel.
Mauriel tertawa meratapi kehidupannya , dalam sekejap hidupnya berubah sangat tragis.
Ceklek.....
Leon akhirnya pulang kerumah dengan penampilan yang sangat rapih , mengenakan kemeja putih dengan tuksedo dan juga dasi kupu-kupu .
" Ada apa ? " Leon risih karena Mauriel terus memandanginya.
" Tidak ada apa-apa ! mau makan gak , biar Gue siapin " Sahut ku.
" Tidak usah , Gue mau langsung istirahat. Jangan menganggu " Kata Leon dengan dingin.
" Iya " Gumam Mauriel lirih.
TIGA HARI YANG LALU
Seorang wanita cantik keluar darii ruang fiting , menggunakan gaun pengantin dengan desain ala disney membuat dirinya tampak seorang princess.
" Sayang ! Bagaimana ? " Kata wanita itu menanyai penampilannya.
" Sangat cantik , kamu memang selalu cantik " Jawab Leon kepada wanita yang mengenakan gaun pengantin.
" Benarkah ! Lebih cantik mana , aku atau dia " Seru wanita itu sambil berputar-putar.
" Itu tidak perlu di tanyakan , tentu saja kamu , Rubia. Kamu jauh lebih cantik dari pada wanita bodoh itu " Leon mendekati Rubia , dan menyentuh pipinya ,wajah Rubia tersipu malu.
" Ayo gandeng tangan ku , kita harus berangkat sekarang " Rubia mengandeng tangan Leon.
Leon mengadakan pernikahan tertutup di The Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta , hanya orang-orang tertentu saja yang Ia undang . Bahkan istri pertamanya , Mauriel tidak mengetahui Leon sudah menikah lagi , karena Leon menikahi Rubia secara diam-diam.
Leon dan Rubia tampak bahagia berdiri di pelaminan , tidak ada rasa bersalah sedikitpun di wajah mereka , telah menyakiti hati wanita lain.
Leon dan Rubia , tidak ada rasa malu saat mereka berciuman di depan para tamu undangan.
Leon yang tersenyum ceria di hari pernikahan keduanya , sementara di rumah , Mauriel memasak untuk dirinya.
...♡♡♡♡♡♡...
Drrttttt....Drrrrttttt....
Sejak pagi ponsel Leon terus berdering , aku tidak berani untuk mengangkat panggilan tersebut atau untuk membangunkan Leon , Aku tidak memiliki keberanian.
Sore menjelang malam Leon terbangun dari tidurnya , walau rambutnya berantakan Leon tetap terlihat tampan.
Leon Alexander , seorang pria bertubuh tinggi , berkulit putih , berhidung mancung , dengan rambutnya yang berwarna pirang dan bermata biru , siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati kepada Leon.
Kalau saja sikap Leon tidak dingin , aku pasti sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Mencintai suami sendiri tidak masalahkan ?
Tapi sayangnya , aku tidak layak untuk mencintainya.
" Kemarin , Gue lupa memberikan ini " Kata Leon memberikan kartu vip kepada Mauriel.
" Beli'lah apapun yang Lo butuhin , jika memerlukan sesuatu katakan saja " Seru Leon.
" Baik , apa Gue boleh pergi bekerja ? Gue bosen sepanjang hari di rumah terus " Kata ku meminta izin kepada Leon untuk kembali bekerja.
" Kerja ? Mau kembali bekerja di supermarket lagi ? tidak usah , Gue masih sanggup untuk menghidupi Lo , lagipula beberapa bulan lagi , kita akan pindah. " Jawab Leon tidak menyetujui permintaan Mauriel dan terkesan merendahkan pekerjaan Mauriel.
" Memang apa salahnya bekerja di supermarket , selama itu halal " Seru ku tidak terima Ia menghina pekerjaan ku.
" Sangat salah , sebagai istri dari Seorang Leon alexander itu suatu penghinaan. " Jawab Leon dingin sambil menatap tajam ke wajah Mauriel.
" Tapi..... " Seru ku membela diri.
" Sudah tidak perlu di bahas , lebih baik Lo bersiap-siap , kita akan pindah ke rumah utama dan tinggal bersama dengan seluruh keluarga. " Kata Leon sambil pergi meninggalkan Mauriel yang masih diam mematung.
" Aaarrggggg .......dasar pria sombong " Teriak Mauriel memaki Leon.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
sekecil apapu. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nila kandi
baca lo gue kaya gak cocok gitu ya klo buat baca novel hayalan nya gak bisa
2024-02-23
1
Tuấn Mark
maaf ya thor aku kok kaya gimana gitu baca lo gue,bahasanya jadi nggak enak
2022-07-22
1
Makkiyah
kurang suka sama bahasanya..pake elu gue..maaf yaa thorr
2022-06-29
1