...SELINGKUH...
Malam jumat Leon pulang dalam keadaan mabuk , dari mulutnya tercium bau alkohol yang sangat menyengat.
Aku membersihan pakaian Leon yang terkena muntah , Ia sudah tidak sadarkan diri hanya bisa meringkuk di atas ranjang.
Aku mencium bau parfum wanita dari kemejanya , dan ada bekas noda lipstik yang menempel.
Mauriel mencengkram kemeja di tangannya , menatap punggung Leon yang tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya.
Aku curiga suami ku mempunyai wanita lain , melihat gerak geriknya yang aneh, dan aku menemukan bukti yang konkrit.
Siapakah pemilik dari lipstik berwarna merah menyala yang menempel di kemeja suami , ku.
Tanpa sadar aku menumpahkan air mata , mengalir membasahi pipi ku . Hati terasa perih seperti ada seseorang yang menusuknya.
Rasa penasaran menyelimuti pikiran Mauriel , Ia ingin mengecek isi ponsel Leon. Tangannya tampak ragu , tetapi hatinya berkata lain , menyuruhnya untuk membuka ponsel Leon.
" Siapkan hati mu , Mauriel " Mauriel menghela napas panjang , sebelum Ia membuka layar ponsel Leon.
Deg....
" Klik " Jantungnya berhenti berdetak saat Mauriel membuka kunci layar , walpapaer yang Leon pasang di ponselnya adalah dirinya bersama dengan seorang wanita , lebih ironisnya wanita itu adalah wanita cantik yang Ia temui di Mall tadi.
Berarti tadi Ia tidak salah lihat , wajah yang sangat familiar dan ternyata wajah suaminya sendiri.
" Hiikkk.....hikkksss " Mauriel menangis sesegukan sambil menahan suaranya agar tidak di dengar oleh Leon.
Tangan ya gemetar memegang ponsel Leon , Ia tidak sanggup melihat gambar lainnya.
Tring........
sebuah pesan masuk di ponsel Leon , Mauriel lantas membuka pesan tersebut.
Selamat malam Suami ku , tersayang
Terima kasih....tadi mau menemani aku berbelanja. Tapi sayang sekali malam ini , kamu tidak bisa menginap di sini 🥲🥺
Lain kali , saat kamu menginap , aku akan memberikan service yang memuaskan kamu 😎😎
Sampai kamu tidak ingin meninggalkan aku lagi.
Aku akan selalu menunggu kamu 🥰🥰🥰
Aku mencintai kamu 😘😘😘
Mauriel menutup mulut dengan tangannya , Ia hampir menjerit histeris saat membaca pesan itu.
Mauriel tidak mempercayai suaminya ada main dengan wanita lain di belakangnya , sampai sejauh mana hubungan mereka.
Jika dia mencintai wanita itu , lantas mengapa Ia mencari wanita lain untuk di nikahi . Menikahi dirinya seperti membeli sebuah barang. membawanya ke rumah lalu meletakannya di pojokan.
Sekarang Mauriel memahami satu hal , menikahi dirinya atau Mariska bagi Leon sama saja , mereka berdua hanyalah barang yang di beli untuk di pajang.
Rasanya jauh lebih sakit menjadi pengantin yang tidak terpilih .
Pernikahan macam apa yang aku jalani , mahligai pernihakan seharusnya suci tapi ini di nodai oleh sebuah pengkhianatan..
Mauriel meletakkan ponsel Leon , Ia sudah tidak sanggup untuk melihat foto-foto maupun video mereka berdua.
Mauriel memutuskan untuk tidur di kamar lain karena Ia tidak mau berbaring di sebelah Leon.
...♡♡♡♡♡♡...
Pagi harinya Mauriel bersikap seperti biasanya , berpura-pura tidak mengetahui perselingkuhan suaminya.
" Selamat pagi " Sapa Mauriel ceria.
" Pagi " Jawab Leon datar.
" Semalam habis bersenang-senang , ya " Celetuk Mauriel sambil membuatkan teh jahe untuk Leon , meski mereka memiliki pembantu tapi Mauriel selalu mengerjakannya sendiri.
" Iya ! ebetulan kami menang tender , jadi kami merayakannya " Seru Leon sambil menyeruput teh jahe yang di hidangkan Mauriel.
" Oh....kamu pasti minum banyak , karena semalam kamu mabuk berat " Mauriel sedikit menyindir Leon.
" Benarkah ? Aku tidak mengingatnya " Leon masih merasakan pening di kepalanya.
" Lalu , hari ini mau berangkat ke kantor ? " Kata Mauriel sambil menelan roti dengan terpaksa , Ia tidak memiliki selera untuk memakan roti yang Ia gigit.
" Ada rapat penting yang tidak bisa di tunda , terima kasih teh susunya , lumayan untuk meredakan mabuk ku " Leon tersenyum ke arah Mauriel , lalu beranjak meninggalkan Mauriel sendirian di meja makan.
" Rapat ? Bilang saja , kamu ingin menemui wanita itu. Dasar pembohong ! " Gumam Mauriel dengan tatapan yang tajam.
Bi aminah memperhatikan Mauriel dari kejauhan dan menghampirinya ,menepuk pundak Mauriel dengan lembut ," Rotinya gak enak , ya ?
" Hah....eh....gak kok " Mauriel merasa tidak enak hati pada Aminah yang telah menyiapkan roti untuknya , Ia menghabiskan roti sekaligus supaya Aminah tidak tersinggung.
" Saya , mau bilang terima kasih buat hadiah " Kata Aminah sambil tersenyum senang.
" Sama-sama Bi , ukurannya pas kan " Tanya Mauriel.
" Pas kok . Nona muda memang pintar , menebak ukuran badan saya " Mata Aminah jadi berbinar-binar.
" Syukurlah kalau begitu , saya ikut senang kalau Bibi suka " Mauriel merasa puas dengan usahanya berhasil untuk menyenang pembantunya.
" Suka banget " Teriak Aminah membuat semua mata para pelayan memandangi mereka.
Sari , Tuti , Dan Rani membicarakan Aminah dan Mauriel , ada keirian di mata mereka bertiga , sehingga mereka semakin membenci Mauriel maupun Aminah.
Mauriel bukannya pilih kasih , tapi Ia pernah membelikan mereka semua , bukannya ucapan terima kasih yang di terima oleh Mauriel , tetapi mereka malah mengatai Mauriel sedang menyogok para pelayan. Sejak saat itu Mauriel berhenti membelikan sesuatu untuk mereka bertiga.
...♡♡♡♡♡♡...
" Nanti pulang cepat atau lembur lagi ? " Kata Mauriel sambil memasangkan dasi.
" Belum tahu " Jawab Leon.
Kriiing....kriiiing.....
Ponselnya berdering , Leon menjauhi Mauriel untuk mengangkat telepon.
" Hallo " Sapa Leon dengan suara yang lembut.
Aku memperhatikan Leon dari kejauhan , dari wajahnya tampak bahagia , sesekali Ia tertawa sambil tersenyum , melihat ekspresinya aku tahu siapa yang menghubungi Leon , sudah pasti wanita selingkuhannya.
" Siapa ? " Kata Mauriel bertanya.
" Kamu hari ini sangat cerewet " Gerutu Leon dengan raut wajah yang tidak suka.
" Ingat kamu tidak punya hak untuk mencampuri urusan pribadi , ku . " Bentak Leon.
" Tapi , aku ini istri kamu " Dengan suara lirih Mauriel menumpahkan semua emosinya.
Leon mengkerutkan keningnya , apa yang di katakan Mauriel benar , biar bagaimanapun Leon sudah menikahi Mauriel.
" Sudahlah ! Malam ini aku tidak akan pulang , tidak usah menunggu " Ucap Leon dingin , sambil membanting pintu kamar.
Braakk....
Mauriel meneteskan air matanya , meluapkan segala sesuatu yang menyakitkan.
Duri yang di tancapkan Leon terlalu dalam menusuk hatinya , Ia tidak sanggup lagi menghadapi sikap dingin Leon.
Tring...
Sebuah pesan masuk di ponsel Mauriel , Ia sempat berharap Leon yang mengiriminya pesan dan meminta maaf atas sikap kasarnya , tapi sayang itu bukan dirinya melainkan sekretaris Leon.
Selamat Siang Nona muda.
Tuan Muda Leon meminta saya untuk memberitahukan Nona.
Besok Tuan Besar , Nyonya Besar , Nenek Ratu , dan Tuan Muda Lucas kembali ke Indonesia , Nona di suruh Tuan Muda untuk menjemput mereka di bandara pukul tiga sore , ***nanti Tuan akan menyusul.
Dengan hormat*** ,
Sekretaris Yoon
Semarah itukah Leon....sehingga tidak mau berbicara langsung dengan Mauriel , sampai harus menitipkan pesan melalui sekretarisnya.
Hubungan dengan Leon saja tidak berjalan mulus , sekarang Mauriel malah harus menjalin hubungan dengan seluruh anggota keluarnya.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya seperti Like , Vote , Share dan Komen 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Mamak e Amar
alah... gx usah nangis bombai gx usah sakit hati, dari awal kan tau... cuma pengganti, kok kesanya lebay....
2022-07-05
1
🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ ℜα♡❤️🔥 Ꮶ͢ᮉ᳟
wes tinggal kan saja raja singa tuh,,x
2021-12-23
2
cinta mati
pura-pura aja gk tau dia selingkuh yg penting hidup mewah.😂😂😂 dan puny uang tuk hura2
2021-12-22
2