...BERMUKA DUA...
Mauriel sedang memasak di dapur, Ia menoleh ketika nama'nya di panggil, " Mauriel " Sapa Rubia dengan masih memakai piyama tidurnya.
" Kamu, perlu sesuatu ? " Tanya Mauriel malas-malasan meladeni Rubia.
" Ajarin aku masak donk " Celetuk Rubia meminta tolong.
" Masak ? " Mauriel mengkerutkan kedua alisnya, tidak asa hujan, tidak ada petir, tiba-tiba Rubia mau belajar masak, ada gerangan apa ?.
" Lah tumben, bukannya kamu gak suka masuk dapur ? kamu kan jijik megang-megang bumbu dapur, apalagi kalau membersihan ikan atau ayam. Kamu bilang amis, dan jorok. " Aku mengulangi perkataan Rubia.
" Hehheheheheh, itu kan dulu, Riel. sekarang beda lagi, aku serius mau belajar masak " Ucap Rubia dengan tatapan yang memohon.
" Hmmmmm " Sejenak aku pun berpikir.
" Ya udah kalau gitu, ambil Ikan yang ada di sana " Aku menunjuk ke arah ikan yang belum di bersihkan.
" Yang ini ? " Kata Rubia mengangkat kantong plastik berwarna merah, tercium bau amis dari dalam.
Karena aku tidak mendengarnya, Rubia berkata dengan suara yang lantang, " Benar yang ini kan " Ia menjauhkan bungkusan itu dari hidungnya.
" Iya yang itu, ikannya kamu bersihkan, yang bersih ya. soalnya kadang masih ada sisa insang dan isi perutnya." Kata ku memberitahu detailnya, karena ini pertama kalinya Rubia mau membersihkan ikan.
" Iya " Jawab Rubia bersungut-sungut.
Rubia mencuci ikan dengan menahan napasnya, kadang ikan tergelincir dari tangannya,cara memegang ikanpun seperti memegang kantong sampah dengan jijik.
" Salah " Kataku menghampirinya, memang mengajari Nona muda yang manja itu harus di perhatikan, kalau tidak, ia akan mengerjakannya asal-asalan.
" Cara megangnya salah " Sahutku, lalu memberikannya contoh cara mencuci ikan yang benar.
" Cuci bersih ikan dengan air dingin yang mengalir. Bisa di bawah keran cuci piring, gunakan air kecil saja jangan dibuka terlalu besar kerannya. Kemudian bersihkan sisik bagian luar dengan menggunakan pisau, hati-hati karena licin. Cara membersihkan sisik ikan itu dimulai dari ekor, ditarik ke arah kepala ikannya. Pegangi punggung pisau dan gunakan untuk mengikis sisik ikan dengan tenaga yang tetap. Setelah sisik bersih, lalu potong ekor ikan, tak dipotong pun tak apa. "
" Kemudian selanjutnya, dibelah perut ikan dan segera keluarkan isi dalam perutnya. Namun pastikan jika kita berhati-hati saat mengeluarkan isi perut ikannya. Apabila kita tidak hati-hati, maka hal ini bisa membuat empedu ikan pecah dan cairannya bisa menyebabkan ikan menjadi pahit dagingnya. Kemudian bersihkan pula bagian insangnya hingga bersih. Caranya dengan membuka sedikit bagian kepala ikan, lalu meletakkannya di bawah air yang mengalir sampai semua kotoran terbuang. Tetapi alangkah baiknya jika kamu membuang insang ikan daripada dibiarkan. "
" Kemudian setelah itu cuci kembali ikan dengan air yang mengalir. "
" Terakhir supaya ikan tak amis, silahkan balurkan air jeruk nipis ke daging ikan atau bsa juga balurkan cuka. Kemudian diamkan sebentar lalu cuci lagi ikannya sebelum akhirnya di simpan di lemari pendingin. "
" Nah coba ikutin seperti yang tadi, aku praktikan." Kata ku sambil memberinya satu ekor ikan.
Dengan wajah yang di tekuk, Rubia membersihkan ikan seperti yang tadi aku lakukan, yang ini lumayan dari pada waktu pertama kali Ia mencucinya.
Aku menganggukan kepala sambil terus memperhatikannya, aku takut kalau tidak di perhatikan, dia akan asal mencuci.
" Good " Kata ku memuji Rubia sambil mengacungkan kedua jempol.
Rubia berhasil mencuci semua ikan, lalu memasukannya ke dalam kulkas, Ia tersenyum ceria mendapatkan pujian, layaknya anak kecil yang mendapatkan nilai seratus.
" sambil menunggu ikan, kita siapin bumbunya terlebih dahulu, setelah itu baru menggorengnya " Seru ku sambil mengambil bumbu dapur.
" Memang, Ikannya mau di apain ? " Tanya Rubia, sambil memainkan bumbu dapur.
" Di asam manis, Leon dan Nenek sangat suka. " Jawabku, sebenarnya, aku cuma ingin memasakan untuk Nenek, tapi siapa yang sangka lelaki itu juga menyukai ikan asam manis.
" Benarkah ? Aku saja tidak tahu kesukaan, Kak Leon. " Gumam Rubia beranjak dari kursinya dan menghampiriku.
" Kaliankan sudah pacaran bertahun-tahun, masa kamu gak tahu makanan kesukaannya " Celetuk ku tidak percaya, memangnya selama pacaran mereka ngapain aja.
" Kak Leon terlalu sibuk bekerja, kalau ketemu, kami cuma pergi shopping, makan di restoran mewah atau romantis, atau sekedar nonton bioskop, kadang-kadang kami juga pergi ke hot....." Rubia menghentikan ucapannya, dan mengalihkannya dengan yang lain.
" Bagaimana, kamu bisa tahu, Leon menyukai ikan asam manis ? Kak Leon, yang mengatakannya langsung ?. " Tanya Rubia antusias.
Kenapa jadi ribet begini, memangnya penting, dari siapa aku mengetahuinya.Aku jadi menyesal mengatakannya.
" Dari Nenek " Jawabku acuh.
" Aku sudah menduganya " Celetuk Rubia.
" Sangat tidak mungkin, Kak Leon mengatakannya langsung. Hahahahaha " Rubia sangat senang, bukan Leon yang mengatakannya.
Aku juga tidak mau tahu, apa yang dia sukai atau tidak dia sukai, karena aku tidak mau mengetahui semua tentang Leon, meski aku selalu mendapat informasi dari Nenek.
Aku kan tidak bisa membungkam mulut Nenek untuk tidak menceritakan apapun tentang, cucunya.
" Jadi apa saja bumbu yang di perlukan untuk membuat ikan asam manis " Seru Rubia bersemangat.
Lalu aku menyebutkan semua bumbu yang di perlukan, dan Rubia yang mengambilnya.
Bahan saus asam manis:
1 buah bawang bombai, iris tipis
3 siung bawang merah, cincang halus
3 siung bawang putih, cincang halus
60 gram nanas, potong
2 cabai merah, buang bijinya, iris korek api
2 sdm saus manis pedas
2 sdm saos sambal
1 sdm saos tiram
1/2 sdt lada hitam
1 1/2 sdt gula pasir
Garam secukupnya
100 ml air
1/2 biji wortel, potong korek api
1 sdm maizena yang dilarutkan dengan 3 sdm air
Minyak secukupnya untuk menumis
" Sudah semuakan " Tanya ku sambil melihat semua bumbu. supaya tidak ada yang tertinggal.
" Gih mana, ada yang kurang ? " Sahut Rubia cemas
" Hmm....tidak ada " Jawabku sembari mangguk-mangguk.
" keluarkan, ikan dari dalam kulkas " Kata ku menyuruh Rubia, Dan Ia mengambil ikan nila dari kulkas.
Kemudian Aku mengajari Rubia cara untuk membuat ikan asam manis, dan Rubia memperhatikan cara ku memasak.
" Pertama, ulek halus semua bumbu untuk ikan goreng. Kemudian, lumuri ikan dan diamkan selama lima belas menit "
" Selanjutnya , goreng ikan sampai matang di kedua sisinya, sisihkan."
" panaskan minyak, tumis bawang bombai, bawang putih, dan bawang merah sampai harum. Kemudian, masukkan gula, garam dan lada hitam, aduk sebentar. "
" Tambahkan potongan wortel. Masukkan saus manis pedas, saus sambal, saos tiram, aduk sampai rata. Kemudian tambahkan air, masak sampai wortel tidak keras lagi. "
" Masukan cabai merah. Sebelum kompor dimatikan masukan larutan tepung maizena dan potongan nanas, dan cicipi rasanya "
" Setelah itu siram ikan yang sudah di goreng dengan Saos di atasnya "
" Wah.....keliatanya lezat, Riel " Ucap Rubia sambil menatap ikan asam manis yang aku buat.
Drrrtt....drttt.....
Ponsel ku berdering, aku meninggalkan Rubia untuk mengangkat teleoon. Saat aku kembali ke dapur, di sana sudah ada Leon, dan mereka sedang berbincang.
" Gih mana rasanya, Kak ? " Kata Rubia menyuruh Leon mencicipinya, aku yang bersembunyi dari balik tembok, ikut berdebar mendengar jawaban Leon.
" Rasanya.........sangat.....sangat......enak " Jawab Leon, dan menyendok satu suap lag.
Aku sangat senang mendengar jawaban Leon, sykukurlah dia menyukainya, dan sepertimya dia ketagihan, aku sedikit mengintip untuk melihat wajahnya, dan dia tersenyum lebar, memperlihatkan gignya yang tampak putih.
" Baguslah kalau enak, ini masakan pertamaku. Aku sengaja membuatnya, karena aku tahu, Kakak sangat menyukai makanan ini " Celetuk Rubia sambil menundukan kepalanya.
Deg.....
Aku sangat terkejut dengan apa yang di katakan oleh Rubia, dia menyabotase masakanku, padahal aku yang memasaknya, tapi bisa-bisanya dia mengakui itu.
Dengan suara yang sedih, Rubia menunjukan tangannya yang terkena cipratan minyak panas, saat sedang mengoreng ikan, dan tangannya yang terasa panas, karena harus mengulek cabai.
Leon sangat terharu dengan apa yang Rubia lakukan, Ia mengambil tangan Rubia, meniupnya dengan lembut, lalu menciumi tangan itu.
" Terima kasih, karena kamu sudah susah payah memasak untukku, aku jadi semakin mencintaimu " Ucap Leon sambil mencium bibir Rubia dengan hangat.
Aku semakin terperanjat mendengar kebohongannya, jelas-jelas tanganku yang terkena cipratan minyak panas, dan perih karena mengulek cabai. Lalu Rubia mengatakan sesuatu tentang diri ku.
" Mauriel sangat jahat "Sahut Rubia menyebut nama ku.
" Kenapa, dia " Tanya Leon sambil mengusap-usap pipi Rubia yang halus.
" Tadi aku minta tolong padanya untuk mengajariku masak, tapi dia tidak mau. dan dia bilang jangan menganggunya, dan dia malah menyuruhku untuk membersihakan kamarku sendiri. " Gumam Rubia dengan wajah yang di buat memelas.
Leon menarik tubuh Rubia, memeluk gadis itu, sambil sesekali mengkecup keningnya, berusaha untuk tidak membiarkan Rubia bersedih.
Aku membelalakan kedua mata ku, setelah tinggal cukup lama dengan rubia , barulah aku mengetahui sifat aslinya.
Di hadapan Leon sikap rubia sangat baik, dan lemah lembut, dan menjelek-jelekan aku, Aku tidak menduga Rubia bisa selicik itu.
Aku pergi meninggalkan dua makhluk yang bodoh itu di dapur, nanti akan aku balas perbuatannya.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
seperti Like , vote , komen atau memberikan gift , di share juga boleh
sekecil apapun. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nana Suryana
setelah mengetahui sifatnya seperti itu, jagalah jarak agar tidak tersakiti
2024-08-11
0
Benita Lestiyorini
Acuhin aja si Rubah eh Rubia itu. Jangan lg percaya padanya sekecil apapun Maurel. Jaga jarak dan sebisa mungkin jangan dekat2 dengan dia.
2024-01-13
0
Jupilin Kaitang
baru tau siapa suruh telalu bodoh,masih bertahan jadi isteri pembantu isteri kedua.aku baca makin benci kamu maurle sangup bertahan kernah tingal di keluarga kaya kamu biar setatus kamu jadi pemantu isteri suamimu
2022-08-15
0