...CEMBURU...
Hanya dalam semalam sikap Leon berubah, lebih ramah dari biasanya, dan bisa berbicara manis kepadaku.
Aku dan Leon yang biasanya kaku, dan tidak pernah tertawa bersama, hari ini, saat ini, detik ini, kami bisa saling mengobrol tanpa beban. Tidak ku sangka Leon bisa bercanda seperti itu.
Rubia cemburu melihat kedekatan Mauriel dan Leon yang semakin intim, matanya memancarkan kebencian terhadap Mauriel.
Saat kami tengah asyik menikmati makanan, Mc penyelenggara acara di restoran datang menghampiri meja kami.
" Permisi, boleh saya tahu nama Anda ? Tanya Mc sambil menjabat tanganku, dan dengan sopan dia menciumnya.
Dengan gugup, aku menjawab pertanyaan sang Mc," Ma.....Mau-riel "
" Nama yang sangat indah sesuai dengan pemiliknya " Sahut Mc memuji Mauriel, mendapat pujian seperti itu, aku jadi tersipu malu.
" Maukah, Nona Mauriel ikut berpartisipasi dalam acara kami ? Saya berkata jujur, pertama kali Nona masuk ke dalam, Nona adalah wanita yang paling bersinar di anatara semuanya." Mc memuji Mauriel sekali lagi, dan di sambut dengan tepuk tangan dari para penonton, tanda mereka setuju dengan apa yang Mc katakan.
Wajah ku semakim bersemu merah, di tambah dengan tatapam dari para penonton, yang terus menatapku.
" Apakah, Nona Mauriel bersedia ? " Mc masih menunggu jawaban dari Mauriel, para penonton yang menyaksikannya ikut memprovokasi.
" Ikut "
" Ikut "
" Ikut "
Suara kegaduhan karena sorak sorai dari para tamu memenuhi seisi ruangan, mereka tidak akan berhenti sampai Mauriel berkata " ya ".
" Iya " Jawabku pada akhirnya, tepukan tangan, dan sorak sorai semakin membahana, kami seperti berada di sebuah pertunjukan opera, berisik dan riuh.
Mc membawaku ke atas panggung sambil melingkarkan tangannya, Aku berasa sedang berjalan di red karpet, berlagak seperti Julia Roberts.
" Selamat malam, semuanya ? " Teriak sang Mc memulai acaramya.
" Pasti dari kalian bertanya-tanya, Siapa gadis cantik yang berdiri di samping, saya dan untuk apa " Seru Mc lebih bersemangat.
" Sebelum, saya menjawabnya. Pertama saya mau memberitahu kepada para tamu yang hadir di sini, hari ini adalah hari ulang tahun saya. " Seketika menjadi hening.
" Hahahahha.....saya bercanda. Sebenarnya hari ini adalah hari ulang tahun restoran kami, karena itu sang pemilik mengadakan sebuah game yang akan di ikuti oleh kalian semua, tentu saja, yang menjadi pemenanh akan mendapatkan hadiah yang menarik "
"Prookkkk......Proookkkkk " Semua penonton menyambutnya dengan meriah.
" Dan permainannya adalah MEREBUT HATI SANG BIDADARI, karena itu saya mencari wanita tercantik di sini. Dan mata saya terpesona dengan Gadis cantik yang berdiri di samping, Saya. "
Leon berkali-kali meminum anggurnya, ada sesuatu yang membuatnya kesal, dan Ia tidak menyukai lelaki lain memandangi Mauriel, tidak ada yang boleh mendekati selain dirinya.
" Sayang, cukup " Cegah Rubia sambil mengambil gelas anggur dari tangan Leon.
" Saya akan mencari lima orang pria untuk ikut berpartisipasi dalam permainan ini, kalian bisa mendapatkan hadiah, dan juga bisa mendapatkan hati sang bidadari " Teriak Mc .
Tidak ada satupun pengunjung yang tidak mengangkat tangannya, kecuali Leon hanya memperhatikan dari kejauhan, tangannya mengcengkram gelas yang Ia pegang.
" Oke....oke....Saya akan mulai mencari para kandidat " Mc turun kebawah dan mencari pria yang tampan.
Aku merasa canggung berdiri di tengan panggung, keringat mengalir dari sekujur tubuhku, padahal suhu ruangan sangat dingin.
"Kamu, boleh ikut " Seru Mc kepada seorang pemuda yang bertubuh langsing, dengan rambutnya yang terbelah dua seperti Leonardo D'caorio dalam film titanic.
" Yang di sana " Tunjuk Mc ke arah ujung meja, seorang pria bermata biru, tenang dan damai.
Lalu menarik pria yang ke tiga, Pria dengan dua lesung pipi membuatnya terlihat romantis, lembut dan sangat manis jika tertawa.
" Dua orang kandidat lagi, kira-kira pria mana yang akan beruntung mendapatkan kesempatan seperti ini " Seru Mc sambil celingak-celinguk.
Mc melihat ke arah Leon, tapi karena Leon menatapnya dengan sinis, Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
" kamu....Iya kamu " Celetuk Mc melihat ke arah dekat pintu masuk, cowok itu bangkit berdiri dan mengikuti Sang Mc.
" Satu orang lagi " Kata Mc ceria.
Mc melirik ke arah Leon untuk kedua kalinya, sebenarnya mc tertarik dengan Leon, tapi karena wajahnya yang sinis, membuat Mc takut untuk mendekatinya.
" Yang di sana " Kata Mc menunjuk pria yang duduk di belakang Leon, tapi Dia dan Pria itu bangkit berdiri secara bersama-sama.
" Sayang, bukan kamu " Bisik Rubia memberitahu, dan Ia tidak mau Leon ikut dalam acara itu.
Leon bukannya kembali duduk, tapi malah berjalan ke arah Mc, menatapnya dengan aura yang dingin.
" I....iya kamu " Jawab Mc pada akhirnya, dan meminta maaf kepada pria yang duduk di belakang Leon.
Setelah mendapatkan semua kandidat, Mc menjelasakan peraturan permainannya, hanya ada satu orang pemenang yang akan mendapatkan hati sang Bidadari, tentu saja mereka harus berjuang untuk melewati rintangan yang akan di hadapi.
Misi pertama adalah mereka berjalan di atas sebatang kayu, yang di bawahnya ada kolam air. tantangan pertama cukup mudah, mereka hanya perlu melakukan keseimbangan.
Leon memberanikan diri untuk maju lebih dulu, gerakannya lincah, Ia mampu menjaga keseimbangannya, meski tubuhnya sedikit olenh tapi pada akhirnya, Leon berhasil melewati tantangan pertama.
Pria kedua , dan ketiga ikut menyusul bersama Leon, dan Pria keempat terjatuh kedalam air, Ia tidak bisa menjaga keseimbangannya karena beban tubuhnya terlalu berat, lalu Pria yang kelima berhasil melewati tahap pertama.
" Sayang sekali, kami harus mendiskualifikasi kamu. Tidak apa-apa, meski kamu sudah gagal tapi kamu akan mendapatkan hadiah partisipasi, Sang Bidadari yang akan memberikannya. " Ucap Mc melihat ke arah Mauriel.
" Jangan pesimis, lain kali boleh ikut lagi " Kataku sambil memberikan sepucuk surat kepadanya, lalu Mc meminta pria itu untuk membacakan hadiahnya.
" Selamat, kamu mendapatkan satu tangkai bunga mawar dari Bidadari dan Voucher makan gratis "Seru pria yang mengalami kekalahan.
Aku memberikan setangkai mawar plus Voucher makan kepada pria itu, sambil teraenyum, dan dia membalasnya dengan mencium tanganku, Leon menatap dingin ke arahku.
" Prokkkk....prokkk "
Permainan di lanjutkan kembali, kali ini lebih sulit dari pada yang pertama. kandidat yang tersisa akan berjuang mencari jalan keluarnya di labirin dengan aman. Walaupun terasa sulit sekaligus menjengkelkan, mereka harus menebak-nebak semua pintu di dalamnya sambil berharap agar terhindar dari kejar-kejaran dua monster penjaga.
Tiga peserta berhasil melewati tantangan ini, termasuk Leon di dalamnya, seperti biasa Mauriel akan memberikan hadiah partisipasi.
" Selamat, Anda mendapatkan Voucher makan dan pelukan persahabatan dari sang bidadari " Jawab peserta yag kalah. Aku memeluk pria itu dengan menepuk pundaknya.
Leon mengepalkan kedua tangannya, matanya melotot kearah pria yang memeluk Mauriel.
Permainan yang ke tiga adalah Bridge Ball, pejuang harus menaiki jembatan dengan sekuat-kuatnya. Pejuang diusahakan tidak terkena tembakan bola batu dari penjaga Bridge Ball ataupun membuat jembatannya miring sampai berakhir jatuh ke jaring. Diingatkan lagi, jagalah keseimbangan selama di jembatan dan jangan lupa hindari batu di depannya agar tidak tersandung.
Dan kali ini yang berhasil lolos hanya dua orang, Leon dan pria yang bermata biru, mereka akan melanjutkan babak penyisihan yang akan menjadi pemenangnya.
" Selamat, Anda mendapatkan uang tunai sebesar satu juta rupiah " Jawab Pria berlesung pipi, Aku mengeluskan dadaku, aku senang tidak melakukan apapun untuk yang kalah, lalu menyerahkan uang itu kepadanya
Tantangan terakhir yang sangat berat, hampir sama dengan yang pertama tapi lebih sulit, Flying Mushroom justru berfokus pada daya ketahanan fisik di mana pejuang berpegang jamur sekuat-sekuatnya bagaikan memeluk seseorang. Kekuatan otot tangan dan kaki sangat menentukan daya tahan pejuang demi turun di area finish. Lebih seru lagi jika pejuang berhasil tahan dari goyangan jamur yang berputar. Belum lagi ditambah dengan pegangannya yang licin.
Dan yang menjadi pemenangnya adalah Leon, Ia berhasil melewati semua tantangan, sekaligus mendapatkan hati Mauriel.
Leon Tersenyum ceria, berhasil menyingkirkan para debu, tidak boleh ada debu yang menempel.
Leon terkejut dengan hadiah yang di dapatkan peserta terakhir, yaitu mendapatkan kecupan yang manis dari bidadari. Tentu saja Mauriel ikut tersentak mendengarnya.
Leon sudah cukup sabar sedari tadi, debu-debu itu menganggu wanitanya, saat Pria yang kalah ingin mengecup pipi Mauriel, dengan sigap Leon menarik tangannya, lalu mencium bibir Mauriel dengan Lembut.
Mauriel membelalakan matanya saat bibir mereka saling menempel, Ia berusaha untuk mendorong tubuh Leon, tapi semakin Ia menolaknya, semakin kuat Leon ******* bibir Mauriel.
Rubia bangkit berdiri lalu menghampiri Leon dan Mauriel, dan memisahkan mereka berdua.
Rasa cemburu telah membutakan mata Rubia, dengan kuat Ia menampar pipi Mauriel.
" Plak " Aku memegangi pipiku yang kemerahan, aku menangis bukan karena sakit di tampar tapi hati ku sakit karena Rubia memperlakukan ku seperti wanita murahan, jelas-jelas yang mencium duluan adalah Leon.
Aku keluar dari gedung hotel, meninggalkan mereka semua, terus berlari, dan berlari mengikuti kemana kakiku melangkah.
...****************...
Terima kasih sudah membaca novel ku , jangan lupa baca juga Anak Genius : Ayah sedingin es.
Semoga ini menghibur kalian , jangan lupa tinggallan jejak ya 😉😉
seperti Like , vote , komen atau memberikan gift , di share juga boleh
sekecil apapun. dukungan Kalian , sangat berarti buat kami.
sampai jumpa di chapter selanjutnya 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Benita Lestiyorini
Ada ada saja...permainannya.
2024-01-13
0
Jupilin Kaitang
rubia desar pelakor aha..bukan cinta leo tega nya menampar sedang kan isteri sah
2022-08-15
0
Amelianty
ayo kejar leon
2022-04-26
0