Aku mendorongnya keras. Tapi dia menarikku terus hingga kami keluar rumah dan berada di taman depan.
" Kamu nggak usah sok - sok an selalu jadi pahlawan kesiangan." Ucapku sambil terus berusaha menepis genggamannya.
Dia mengepalkan tangannya menarik kancing kemejaku kencang. Berusaha meninju wajahku. Tapi kemudian dia urungkan dan melepaskan cengkeramannya. Membuang wajahnya lalu membalikkan badannya dan melipatkan tangannya di pinggang.
"Kenapa? Kamu protes aku ngomong gitu? Emang ada masalah apa kalau istriku sampe minta cerai. " Nada bicaraku semakin meninggi. Aku tak terima dia memperlakukan ku seperti ini.
" Sudahlah, aku nggak mau berantem sama kamu. Aku sudah tau kelakuan kamu di luar sana. Kamu masih kan berhubungan dengan Shasha? Kamu tau kan kalau kamu sudah punya istri. Jangan pikir aku sebagai kakak kamu, lantas diam saja melihat kelakuanmu di luar sana. Jangan pernah kamu lupa, aku sekampus sama kamu. Aku bisa pantau kegiatan kamu di kampus. Bahkan teman - teman kamu banyak laporan bahwa kamu sering tidur di tempat Shasha. Suami macam apa kamu ini. Istri kamu lagi hamil, Sat. Kamu tu jahat banget si sebagai suami. Asyik - asyikan kesana kemari dengan wanita lain sementara istri kamu ngandung anak kamu. Kamu nyadar nggak kalau apa yang kamu lakuin itu kelewatan . " Kak Reno mendengus. Sepertinya kesabarannya mulai habis. Raut wajahnya menandakan bahwa kondisinya saat ini sedang marah besar.
" Sudahlah, sampai kapan kamu mau nyampurin segala urusan pribadiku. Dari dulu awal kehadiran kamu di rumah ini aku sudah muak dengan sikap kesatria yang kamu tunjukin sama semua orang. Orang - orang lupa bahwa akulah anak tunggal, pewaris tunggal di rumah ini. Orang - orang sudah lupa dengan status kamu yang hanya anak angkat. Seharusnya mereka tau bahwa selama ini kamu hanyalah berpura - pura dan berlagak baik di hadapan semua orang. Bagiku kamu hanyalah seorang pengecut. Harusnya kamu yang sadar.. Dasar pengecut! " Aku agak sedikit berteriak, khawatir kalau - kalau satpam rumah tau aku sedang bertengkar dengan kak Reno.
Brugg...
Dia menghantamku dengan kepalan tangannya..
Darah segar mengalir melalui mulutku karena pukulannya. Aku berusaha menyeimbangkan tubuhku yang hampir limbung ke tanah dan meraih kaki kak Reno berusaha menariknya dengan cepat.
Akhirnya kami bergulat sengit di atas rumput taman.
***
Kelelahan. Kami terduduk berdua dan merebahkan badan di atas rumput. Menatap langit malam berbintang. Dengan beberapa tanda pukulan dan muka lebam yang tercipta akibat pergulatan tadi.
"Hmmm.." Kak Reno bergumam. Membuang nafasny berat.
" Maafin kak Reno Satria. Tadi aku terburu nafsu. Kamu tau, kamu itu anugerah yang aku terima setelah aku kehilangan ayah. Kamu tau, aku sayang banget sama kamu. Aku pun nggak mau terjadi hal - hal yang buruk terhadap mu, aku nggak mau sesuatu terjadi menimpa keluarga ini. Kakek, Mama, papa, terutama kamu. Semuanya adalah malaikat bagiku. Kamu tau Satria, aku sayang sama kalian. Dari awal aku datang ke keluarga ini. Hal yang pertama ingin aku lakuin adalah ngelindungi kamu dan semuanya. Jangan sampe segala sesuatu yang jahat terjadi sama kalian. Aku selama ini diam dan menerima perlakuan kasar kamu. Menerima cemoohan kamu, hinaan kamu atau pun kamu yang selalu ngata - ngatain aku anak angkat, aku semua terima. Kamu tau Satria, kamu itu kebahagiaan buat aku. Aku menemukan kehangatan keluarga saat aku bisa sama - sama kamu. Menghabiskan waktu dengan selalu mengekor kemanapun kamu pergi. Semua kulakukan supaya mama dan papa merasa aku pun berguna sebagai kakakmu." Kak Satria memandang langit malam. Menghela nafas nya panjang. Memejamkan matanya dalam.
Aku memandang kearahnya. Duduk bersiku di atas rumput. " Lantas kamu kenapa merebut cinta pertamaku. Kamu kenapa sampai mencoba menjauhkan aku dari Shasha berpura - pura suka sama dia sampe dia jatuh cinta sama kamu. Kenapa kak Reno lakuin itu? Kak Reno kan tau bahwa aku suka dan jatuh cinta sama Shasha. Itu yang namanya kamu ngelindungin aku?"
Kak Reno membuka matanya. Berusaha mengangkat pundaknya. Tapi, dia sepertinya meringis kesakitan gara - gara pergulatan kami barusan. Aku mengangkatnya pelan berusaha membuat dia duduk.
" Shasha, dia itu bukan gadis baik - baik. Dia deketin kita, tetutama kamu cuma karena ada maunya. Dia itu cewek matre. Dia ngincar kamu cuma karena ada harta melimpah, ketenaran dan kekayaan kamu melimpah. Dia itu nggak tulus sama kamu Satria."
" Alaaah..kak Reno pasti ngomong gitu cuma karena mau aku jauhin dia kan? Supaya aku nggak hubungan sama Shasha lagi, kan? "
" Bukan, Satria. Bukan cuma itu. Kamu inget nggak awalnya dulu dia bilang nolak kamu karena suka sama aku? Terus kenapa kamu sekarang sampe deket sama Shasha pacaran sama dia bahkan sampe Shasha mau kamu tidurin? Padahal jelas - jelas kamu adik aku? Adik dari orang yang kata nya dia cintai? Setelah Shasha itu tau, kalau aku cuma anak angkat dia kabur kan? Dia tau, mendekatiku adalah hal percuma karena aku nggak akan pernah berhak dapat harta warisan keluarga Wirajaya. Aku nggak akan bisa bahagiain dia dengan harta Wirajaya. "
Deg...
Aku tak tau apa yang kak Reno katakan barusan membuat aku tiba - tiba tersadar.
' Jadi selama ini... Shasha nggak tulus sama aku? Semua kehangatannya itu palsu? Aku udah berikan segalanya buat dia dan ternyata cinta dia itu palsu?'
" Satria, kamu tau aku itu sakit banget. Aku sakit hati kamu berpacaran dengan Puspa. Aku sakit kamu menyukai Puspa. Awalnya aku pikir biarlah aku yang mengalah, asal kamu bahagia dengan wanita baik - baik. Wanita yang selalu ada di tiap lamunanku. Wanita impian yang selalu hadir di mimpi - mimpiku. Inspirasi dari setiap puisi yang aku buat. Walaupun aku tahu aku sakit tiap melihat kalian bersama..."
Kak Satria menepuk pundakku pelan, " Satria, Kamu beruntung sekali sebagai seorang laki - laki sudah bisa dapetin wanita sepintar dan sebaik Puspa. Tapi aku sekarang malah kasian sama dia. Aku kasian tiap kali melihat dia menangis sendiri melamun di bangku taman ini. Menatap langit seolah hidup dia sudah terhenti. Apa kamu sadar kamu udah nyia - nyia in wanita semanis dan sebaik itu. Apa kamu sadar kamu juga sudah nyia - nyia in anak kamu demi wanita yang sebenarnya berniat jahat sama kamu. Apa kamu pernah berpikir apa yang terjadi pada Puspa saat ini begitu berat. Papa mama kamu semuanya seolah nggak terima kehadiran dia di sini. Sekarang, lelaki yang dianggapnya pelindung malah menghindar dan sama sekali tidak bisa melindunginya. Jangan salahkan jika tiba - tiba aku sering mengajaknya sekedar jalan ke luar rumah. Itu semua supaya dia nggak stress... Aku lakuin semua demi kalian. Anak kalian. Pikirkan itu baik - baik " Kak Reno kembali menepuk pundakku pelan dan berusaha berdiri.
Aku masih terpaku terdiam duduk di rumput taman. Kak Reno beranjak pergi sambil meringis menahan sakit.
' Benarkah semua perkataan kak Reno tadi? Benarkah Shasha hanya pura - pura mencintaiku. Lalu, apa artinya tangisan Shasha dan pukulan yang mebabi buta semalam karena tak terima aku sudah menikah dengan Puspa. Apakah semua kehangatan dan cinta kasihnya semua palsu? Aku bahkan sekarang nggak bisa bedain mana yang sedang jujur dan mana yang sedang berbohong. Tapi, aku tau kak Reno adalah orang yang paling jujur di sini. '
Perasaanku semakin kacau. Pikiranku makin kalut dan berkecamuk.
Hmmm...aku bergumam pelan menyusul langkah kaki kak Reno masuk kedalam rumah.
Sudah hampir subuh. Jangan sampai orang rumah tau kalau kami tadi habis bergulat hebat.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
Reno...... kakak+suami idaman....aku padamu....
2020-11-16
1
Janah
Reno hebat
2020-11-16
1