Bab 3 KOPI PAHIT

Di kediaman Puspa

" Prannnkkk....!"

Suara cangkir kopi yang dilemparkan ayah seakan memecahkan gendang telingaku. Bukan hanya gendang telingaku yang pecah, tapi serpihan hatiku ini serasa ikut hancur berkeping - keping. Remuk bersamaan dengan cangkir kopi yang dilemparkan tepat di depan wajahku.

Tubuhku bergetar hebat menahan air mata dan aku benar - benar ketakutan menunggu reaksi ayah selanjutnya.

Keberanianku tiba - tiba saja hilang lenyap seketika. Setelah sebelumnya aku mengumpulkan semua keberanian yang kumiliki. Karena bagiku, butuh kekuatan besar dan ribuan kali berpikir untuk mengutarakan semua ini kepada kedua orang tuaku.

Sementara itu, aku melihat ibu hanya terduduk lesu di kursi sofa. Adikku Raka pun tidak berani berkomentar apapun, suasana sangat hening. Hanya nafas ayah yang terdengar memburu dan sangat berat.

Badanku gemetaran, penuh was - was. Aku cemas, tak tau lagi apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku tidak bisa berpikir lagi. Tapi, semuanya harus kuhadapi. Semuanya adalah kesalahanku. Aku akan menanggung semuanya meskipun entah apa yang akan menimpaku selanjutnya. Aku sempat berharap bahwa semuanya hanyalah mimpi buruk yang keesokan hari akan musnah ketika aku terbangun.

Tapi bukan, ini nyata dan semua ini harus tetap kuhadapi dengan dewasa.

***

Beberapa menit kemudian, suasana kembali hening dan raut wajah kami semua terlihat tegang. Pada akhirnya setelah melemparkan cangkir ke arah ku Ayah ikut terdiam, terduduk lesu di samping ibuku. Ibu sudah menangis tersedu - sedu, matanya sudah memerah dan beliau sudah tidak bisa lagi menahan bendungan air matanya. Beberapa kali dia mengusap nya dengan kedua tangannya yang sudah hampir keriput di makan usia.

" Hhhhhh... ", Ayah menghela napas panjang, beliau mulai membuka suara.

" Kamu itu anak pertama kebanggaan ayah. Dari dulu kamu tidak pernah mengecewakan ayah, sebagai orang tuamu ayah selalu bahagia memilikimu. Ya kami tau kamu diluar sana menghidupi dirimu sendiri dari kerja kerasmu. Tapi, apapun ayah lakukan agar kamu bisa sekolah dengan baik hingga masuk ke perguruan tinggi. Ayah tidak ingin kamu bernasib sama seperti ayah dan ibu yang hanya bisa hidup pas - pas an. Tapi, sekarang ini hati ayah hancur, harapan ayah musnah. Jerih payaha yang ayah ibumu lalukan rasanya sia - sia, dengan hasil perbuatan kamu seperti ini seolah kamu sudah menyepelakan kami sebagai orang tuamu. Kamu melupakan semua didikan ayah. Kenapa kamu seperti ini ! Ayah tak tau lagi harus bagaimana ", dari nada bicaranya Ayah seperti nya sudah sangat kecewa terhadapku.

Aku hanya bisa menangis sejadi - jadi nya, berlutut dihadapannya dan memohon pengampunanya. Aku tak tau semua yang kulakukan akan berakibat sefatal ini. Seharusnya aku menurut kata ayah, seharusnya aku tidak berpacaran, seharusnya aku fokus saja pada beasiswa masuk universitas. Tapu semua sudah terlambat. Semuanya sia - sia...

Dulu, seharusnya aku tidak dibutakan oleh pesona pria kaya, aku paham bahwa aku hanyalah orang kelas menengah ke bawah. Tidak dapat disandingkan dengan putra mahkota seorang konglomerat. Satria memang tuan muda. Tidak setara denganku. Tapi aku memang keras kepala dengan percaya bahwa cinta itu ada dan aku juga berhak merasakannya. Aku tau aku salah dan aku tau semuanya sudah terlambat untuk menyadarinya. Maafin aku ayah... Aku memang anak tak tau diri. Cinta yang kurasakan hanyalah malapetaka untukku.

***

Di kediaman Wirajaya

Sementara itu, di kediaman keluarga Wirajaya. Semuanya tampak diam. Hening. Tidak ada yang berani berkata apa pun, semua nya tampak menunggu jawaban dari pak Surya Wirajaya, sang kakek dari Satria Wirajaya. Presdir Wirajaya Group.

Bahkan pak Rahadi Wirajaya pun hanya terdiam, tak berani bersuara ataupun melontarkan sepatah katapun. Dia menunggu instruksi dari sang pemegang tahta tertinggi di keluarga itu.

Sang tuan besar mulai membuka suaranya, " Satria, besok kita temui keluarga gadis itu. Kamu tidak bisa menghindar ataupun menolak lagi. Ini sudah keputusan kakek. "

"Tapi, apa yang akan ayah lakukan dengan menemui mereka? ", tanya pak Rahadi menyerobot ucapan pak Surya. Raut wajahnya agak sedikit cemas. Dia khawatir akan apa yang terjadi pada putra tunggalnya.

Satria terdiam, begitupun ibu dan ayahnya. Mereka semua menunggu jawaban berikutnya dari sang kakek.

" Saya akan menyetujui untuk menikahkan kamu dengan gadis itu. Tentu saja dengan beberapa syarat dan beberapa perjanjian pra nikah. Saya tidak mau hal - hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari. Saya juga tidak mau keberadaan anak gadis itu kelak mengacaukan Wirajaya group" , jawab sang kakek datar.

" Sekarang hubungi keluarga gadis itu. Suruh pak Rahmat sekretaris kakek mengurus semuanya dengan pihak mereka, dan atur pernikahannya secepatnya. Tapi ingat, jangan sampai media tau berita soal pernikahan ini. Saya ingin semuanya rapih. Tertutup dari pemberitaan media."

***

Satria yang sedari tadi terdiam menunduk di sofa mulai angkat bicara. Menengadahkan wajahnya melihat sang kakek yang berdiri di hadapannya,

" Tapi, kakek. Aku belum siap untuk menikah. Aku masih terlalu dini untuk menimang anak. Aku dan Puspa masih 18 tahun. Terlebih lagi, aku masih ingin bebas, kek. Aku tak tau harus bagaimana kelanjutannya dengan kuliahku jika aku harus menikah dan mengurus anak. Aku malu dengan teman - temanku, apa jadinya kalau mereka semua tau aku sudah beristri apalagi sebentar lagi punya anak. Bisa tamat reputasiku sebagai cowok idaman para wanita." , Satria merajuk pada kakeknya. Kakeknya tidak bergeming.

Wajah pak Surya seketika berubah merah padam,

" Lantas apa yang harus aku lakukan terhadapmu anak bodoh! Beruntung keluarga gadis itu tidak buka suara kepada media perihal kamu menghamili anak gadis mereka! Apakah aku harus menyumpal mereka dengan emas agar gadis itu membuang keturunan hasil perbuatan kotormu? Kenapa kamu tidak berpikir panjang saat melakukannya? Kenapa kamu sungguh bodoh! Sudahlah, kalian lakukan saja perintahku. Aku tidak mau semua orang tau kamu menghamili anak gadis orang! Cepat hubungi mereka dan lakukan semuanya dengan cepat ".

Orang tua Satria dan Satria pun pada akhirnya harus setuju atas permintaan pak Surya. Dia tidak bisa menolak permintaan pak Surya, dan Satria pun tidak berani lagi berbicara apa - apa. Diam. Mencoba mencerna adegan demi adegan yang terjadi di kehidupannya.

Entah mengapa semuanya menjadi seperti ini. Pernikahan yang tidak pernah diharapkan harus terjadi dengan begitu cepat. Anak yang seharusnya tidak terlahir harus hadir di tengah - tengah hidupnya dengan begitu cepat. Menikah dengan wanita yang tidak pernah dicintainya. Apalagi harus memiliki anak darinya bukanlah impiannya.

Satria mengumpat pada dirinya sendiri, menyesali semua perbuatannya. Ingin rasanya dia menceburkan diri kedalam samudra dan meledakkan amarahnya di dalam sana.

' Ah, tidak. Bukan aku yang harus menyesali semuanya. Tapi, kamu Puspa. Kamu yang harusnya menyesal telah mengenalku. Telah membuatku masuk dalam perangkapmu. Telah membuatku harus menikahimu dan mendapat penghinaan dari semua orang atas kehamilanmu. Dasar wanita murahan! ', umpat Satria dalam hati.

Jemarinya mengepal tanda ada bara api yang begitu besar menyala dalam dadanya. Dia tidak bisa menutupi lagi semua amarah dan kekesalannya.

'Ya, semua memang salahmu, Puspa!', matanya berkilat - kilat dan hatinya berdegup sangat kencang.

Terpopuler

Comments

Yulfita Rhini

Yulfita Rhini

dasar cwo kurang ajar ssh membuat ank org hamil masih ga mencak mencak enak sama kamu tak enak sama puspa t

2020-11-18

2

Murni Anja

Murni Anja

cowok kuramg ajar

2020-11-17

2

Janah

Janah

cowok aneh

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TEH MANIS
2 BAB 2 BIANGLALA
3 Bab 3 KOPI PAHIT
4 Bab 4 CINDERELLA
5 Bab 5 DIA MENGHILANG
6 Bab 6 KOSONG
7 Bab 7 AKU SENDIRI
8 Bab 8 RED VELVET
9 Bab 9 ESPRESSO DINGIN
10 Bab 10 SEPIRING KEBAHAGIAAN
11 Bab 11 HARUM MANIS
12 Bab 12 AKU SATRIA
13 Bab 13 Cinta Pertamaku
14 Bab 14 TUAN MUDA BAHAGIA
15 BAB 15 KENYATAAN
16 BAB 16 AKU TERLUKA
17 BAB 17 AKU SUAMI
18 BAB 18 KE- SATRIA
19 BAB 19 AKU YANG ANEH
20 BAB 20 SANGKAR EMAS
21 BAB 21 SENYUM TERAKHIR
22 BAB 22 AKU TEGAR Di kediaman Wirajaya
23 BAB 23 SEMANGKUK BUBUR GALAU Tiga minggu pasca operasi
24 BAB 24 Semua tentang kita
25 BAB 25 Ancaman
26 BAB 26 Panas dingin
27 Bab 27 Dijodohkan
28 BAB 28 ACARA PERJODOHAN
29 Bab 29 Kenyataan pahit
30 Bab 30 Tante Dian
31 BAB 31 Om Kusuma
32 BAB 32 BU FAT
33 BAB 33 OBSESI
34 BAB 34 LAGI - LAGI KAK RENO
35 BAB 35 NASI GORENG TANPA UDANG Setibanya di rumah
36 BAB 36 CINTAKU BERSEMI
37 BAB 37 Le Pasta Di ruang keluarga Wirajaya
38 BAB 38 SEBUAH KESEPAKATAN
39 BAB 39 CEO YANG DINGIN
40 BAB 40 BINTANG IKLAN
41 BAB 41 FLAMBOYAN LANTAI 5
42 BAB 42 LIMPAHAN RINDU
43 BAB 43 MEMULAI BABAK BARU
44 BAB 44 SIAPA DIA
45 BAB 45 TANTE MOMI
46 BAB 46 AKU DI SINI
47 BAB 47 MAAF
48 BAB 48 SOLD OUT
49 BAB 49 BERSELIMUT MALAM
50 BAB 50 Headline news
51 BAB 51 Negosiasi
52 BAB 52 GOSIP PANAS
53 BAB 53 LUSA
Episodes

Updated 53 Episodes

1
BAB 1 TEH MANIS
2
BAB 2 BIANGLALA
3
Bab 3 KOPI PAHIT
4
Bab 4 CINDERELLA
5
Bab 5 DIA MENGHILANG
6
Bab 6 KOSONG
7
Bab 7 AKU SENDIRI
8
Bab 8 RED VELVET
9
Bab 9 ESPRESSO DINGIN
10
Bab 10 SEPIRING KEBAHAGIAAN
11
Bab 11 HARUM MANIS
12
Bab 12 AKU SATRIA
13
Bab 13 Cinta Pertamaku
14
Bab 14 TUAN MUDA BAHAGIA
15
BAB 15 KENYATAAN
16
BAB 16 AKU TERLUKA
17
BAB 17 AKU SUAMI
18
BAB 18 KE- SATRIA
19
BAB 19 AKU YANG ANEH
20
BAB 20 SANGKAR EMAS
21
BAB 21 SENYUM TERAKHIR
22
BAB 22 AKU TEGAR Di kediaman Wirajaya
23
BAB 23 SEMANGKUK BUBUR GALAU Tiga minggu pasca operasi
24
BAB 24 Semua tentang kita
25
BAB 25 Ancaman
26
BAB 26 Panas dingin
27
Bab 27 Dijodohkan
28
BAB 28 ACARA PERJODOHAN
29
Bab 29 Kenyataan pahit
30
Bab 30 Tante Dian
31
BAB 31 Om Kusuma
32
BAB 32 BU FAT
33
BAB 33 OBSESI
34
BAB 34 LAGI - LAGI KAK RENO
35
BAB 35 NASI GORENG TANPA UDANG Setibanya di rumah
36
BAB 36 CINTAKU BERSEMI
37
BAB 37 Le Pasta Di ruang keluarga Wirajaya
38
BAB 38 SEBUAH KESEPAKATAN
39
BAB 39 CEO YANG DINGIN
40
BAB 40 BINTANG IKLAN
41
BAB 41 FLAMBOYAN LANTAI 5
42
BAB 42 LIMPAHAN RINDU
43
BAB 43 MEMULAI BABAK BARU
44
BAB 44 SIAPA DIA
45
BAB 45 TANTE MOMI
46
BAB 46 AKU DI SINI
47
BAB 47 MAAF
48
BAB 48 SOLD OUT
49
BAB 49 BERSELIMUT MALAM
50
BAB 50 Headline news
51
BAB 51 Negosiasi
52
BAB 52 GOSIP PANAS
53
BAB 53 LUSA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!