Penasaran.

Heri makin penasaran dengan Tina. Ia malah semakin gemas dan suka mengirim pesan - pesan singkat pada wanita muda yang sudah beranak banyak

itu.

Heri senyum - senyum memandangi jalanan, setelah mendapat balasan pesannya dari Tina. Sampai melihat pokok sawit saja ia masih tersenyum.

" Kok bahagia bangat sih kamu kayaknya RI? tanya Rian heran melihat tingkah sahabat barunya itu.

Rian dengan kekepoan tingkat akutnya, melongok menatapi Heri yang yang sibuk mengetik Chatt.

" Ngak salah kamu main api sama istri orang Ri? Awas Lo, paman ku yang dari lubuk pernah terdenda 30 juta lantaran ngak segaja membawa istri orang yang kabur dari rumah karna rumah tangganya sedang masalah.

Cewek itu nungguin dijalanan, ia kasihan dan bawa tu cewek dengan motornya, eh nyatanya tuh cewek dah minggat rumah tiga hari tiga malam. Pas ditemuin lagi dibonceng sama tu Paman. Paman dituduh yang ngelariin dan disidang sama keluarga, didenda 30 juta. Untung pamanku kaya, kalau kamu apa sanggup kalau didenda gitu? " tanya Rian.

" Tuh cewek sengaja konsfirasi cari duit sama keluarganya. Kalau ngak ngapa ia tak membela orang yang sudah menolongnya. " ujar Heri Cuek.

" Ngaklah...Dia sudah sibuk jelasin, tapi keluarganya tak faham, karna tu perempuan bisu. " Ujar Rian.

Bugh...Bugh...Dua tinju mendarat diperut Rian.

" Bangsat kamu! Aku serius kamunya bercanda! " Ujar Heri kesal.

" Emang cerita aku benar, ngak ada manupulasi, memang gitu adanya. "

" Berarti memang pamanmu yang lagi apes! " Kukuh Heri.

" Pokoknya itu aku ceritain biar kamu ngak larut ngengodain bini orang. " Ujar Rian sembari membalas Heri dengan dua tinju pula sebum pergi.

Heri mengaduh dan mengusap perutnya, tapi ia tak membalas lagi, karna ia yang mulai duluan. Dan ia juga faham niat temannya itu baik. Hanya ia pemasaran gimana rasanya main- main dengan rumput tetangga, yang nampaknya rumput ini memang sedang hijau dan lagi gemas- gemasnya dimainin.

" Coba aja dulu, kan ngak keras- keras kali, cuma buat kasih balas saja sama suaminya yang sudah berani berpoligami." Batin Heri

Sementara Tina yang memang kesal karna ia selalu kalah dengan taktik suaminya, mulai mengalihkan perhatiannya dengan cattingan dengan lelaki bujang yang masih dibawah umurnya tiga tahun itu.

" Apa salahnya, aku cuma telfonan sama cattingan, sedang Abang malah menikahi

wanita lain tanpa sepengetahuanku. Emang lelaki saja yang boleh bermain sesuka hati, perempuan juga boleh lagi ya, kan cuma telfonan sama cattingan sebagai pelampiasan pening saja, kurasa ngak salah- salah bangat, kan dia yang mulai duluan. " Celetuk batin Tina.

Tanpa ia sadari ia sudah tersenyum berkali- kali ketika membalas catt pria muda itu. Benar saja, kalau kekusutan hati memikirkan madunya tentu saja teralihkan. Tapi ia tiada sadar, kalau ia memulai khilafnya lagi.

*********

Sementara Nahda sedang asyik memperhatikan mekanik yang sedang memperbaiki mobilnya dibengkel kawasan S3. Dering telfonnya berbunyi, ia menggesek kebawah lambang Call warna hijau untuk menyambungkan telfon.

Terdengar ucapan salam dari sebrang.

Nahda menjawab salam itu dengan suara

terdengar malas. Setelah itu ia berucap.

" Ngapain lagi nelfon, apagunanya telfon sekarang, kemarin malam janji datang pesta adik sepupuku kamu ngak datang. Betapa segannya aku sama Mak ayang dan ayah ayang dan keluarga yang lain, punya suami kok datang sendiri, mending

bercerai, bebas dari masalah. " Semprotnya penuh emosi.

" Jangan gitu lah ngomongnya dik...Adik tiap marah selalu bilang begitu, untung istri,kalau suamilan bisa gawat. " Ujar suara dari sebrang yang terdengar tenang.

" Muak aku..Capek! Belum lagi gangguan dari mana- mana. Dulu kau janji, katamu takkan ada yang bakalan menggangguku , katamu kau bisa menghendel saudaramu dengan semuanya, nyatanya kau hanya menyusahkan hatiku saja. Mana janjimu itu, mana sikap sok bijakmu itu. " Cerocos Nahda.

" Abang minta maaf atas ketidak kenyamanan ini sayang.. abang benar- benar tak menduga semua akan seperti ini. Tapi Abang janji, semua akan membaik, tenanglah.. Biar Abang berusaha juga, tidakkah bisa adik membantu Abang sedikit saja dengan tidak memojokkan Abang terus?

Nahda terdiam beberapa saat, tapi bulir bening mulai terjun bebas dari matanya.

" Kalau aku tidak termakan bujukanmu, sampai hari ini mungkin hidupku tenang- tenang saja, aku juga tak perlu malu pada

saudaraku pergi pesta sendirian karna statusku jelas seorang janda. Ini hanya membuat statusku makin rumit saja. Aku sungguh menyesal! Sangat menyesal!

Kau hanya pembawa badai dihidupku, aku benci kau! " Rutuk Nahda.

" Sudah dulu telfonnya, nanti Abang datang, jangan marah dan menangis lagi, nanti kepalanya pusing lagi. Udah...tenang...Istigfar...Abang mengaku Abang salah...tapi hati Abang takkan berubah. Abang takkan pernah menyesali

setiap keputusan yang sudah Abang buat. Kalian para wanita mungkin begitu, sedikit masalah langsung emosi, tapi Abang takkan mengalah, Abang kepala kekuarga. Abang lanjut kerja dulu ya dik...Baik- baik berjalan. Assalamualaikum." Ucap tuan suami panjang lebar dengan santainya, mambuat Nahda tak sanggup berkomentar lagi. Akhirnya Nahda sendiri yang memutus sambungan.

" Terbuat dari apa sih hatinya, bisa saja ia

santai menanggapi kekesalanku. Uh...makin geram aku, nanti kalau datang

bakal aku seret- seret dia. " Gerutu batin Nahda.

Nicole tersenyum ketika telfonnya sudah diputus oleh ipar sekaligus istrinya itu.

" Dia memang begitu, kalau rindu, kayak singa yang mau menerkam. Menghadapi dua wanita dengan watak keras, tentu tidak mudah bagiku, aku sudah memikirkannya dari dulu, tak bisa aku memiliki cinta yang biasa saja." Gumamnya lirih.

" Gimana Bos..Apa jadi negosiasi untuk rumah yang dikawasan K itu? " tanya seorang pekerja yang baru saja istirahat untuk minum.

" Jadi Yon, Selasa depan pembangunan dimulai. Tadi malam transaksinya deal. " Ucap Nicole sembari tersenyum.

" Syukurlah...sejak punya dua bidadari, kayaknya rezeki bos ada- ada terus, ngak pernah terputus kayak dulu. " ujar Yono.

" Begitulah...Yon, banyak orang banyak pula rezekinya, bukankah kita hanya menjalankan usaha, sedang yang mengatur dan membagikan Rezki jelas malaikat Mikail atas perintah Allah.

Rezeki sudah diatur, cuma kadang kita saja yang tidak bersyukur, malah kadang gelisah tak menentu. "

" Iya Bos...Gimana sudah aman? " tanya Yono kepo karna melihat Pimpinannya

terlihat santai dan banyak senyum.

" Kalau kita sih aman terus! hanya dua kubu yang sulit ditaklukkan. Namanya juga perempuan, tak ada yang suka diduakan. Kita yang sadardiri, harus banyak- banyak bersabar, menghadapi mulut pedas disana.sini. He...He...

" Emang sama ya bos? " tanya Yon.

" Gimana jauh bedanya, kan sama- sama dari tulang rusuk kakek moyang, ya Podo wae lah. He...He...

" Tapi aku salut, Bos orangnya santai dan pandai, kukira karna semua baik- baik saja. " Ucap Jon.

" Baik dihatiku, tak baik dimereka. Tapi gimana lagi, keduanya sudah tanggung jawab kita. Tangan menjinjing ya bahu memikul! " Ucap Nicole mantap. Membuat Yon manggut- manggut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!